Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH MOTIVASI, MINAT KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR TARUNA POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR (STUDI KASUS PELAKSANAAN UTS DAN UAS) Arlizar Djamaan; Aslang Aslang; Muh. Jafar; Subehana Rachman; Gradina Nur Fauziah
JURNAL VENUS Vol 5 No 9 (2017): Juni
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.081 KB) | DOI: 10.48192/vns.v5i9.410

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar taruna politeknik ilmu pelayaranMakassar. Subjek pada penelitian ini berjumlah 253 taruna. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan angket motivasi dan angket kemandirian sertan menggunakan hasil belajar untuk porestasi belajar. Data penelitian yang diperoleh dianalisis dengan regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kemandirian terhadap prestasi belajar. Data dianalisis dengan bantuan program SPSS 22.0 for Windows. Hasil analisis hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh motivasi dengan prestasi belajar dengan nilai p signifikansi yang diperoleh = 0,000. Dan hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kemandirian dengan prestasi belajar dengan nilai p signifikansi yang diperoleh = 0,000
Persiapan Ruang Muat Pada Kapal Curah Guna Menunjang Keberhasilan Dalam Proses Pemuatan di MV. C. UTOPIA Endang Lestari; Subehana Rachman; Achmad Adham Rais
JURNAL VENUS Vol 9 No 2 (2021): September
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9299.261 KB) | DOI: 10.48192/vns.v9i02.440

Abstract

Pencucian palka yang kurang baik oleh anak buah kapal terhadap ruang muat mengakibatkan kendala pada proses pemuatan karena dianggap kondisinya tidak layak untuk dimuat, sehingga terjadi penundaan pemuatan yang dapat merugikan perusahaan. Tujuan penelitian adalah mengetahui cara mempersiapkan ruang muat dengan baik sehingga proses pemuatan kargo dapat berjalan dengan lancar dantidak terjadi tertundanya proses pemuatan kargo yang dapat merugikan perusahaan pelayaran. Penelitian ini dilaksanakan di kapal MV. C. Utopia, milik perusahan pelayaran Chang Myung Shipping Co. Ltd, selama kurang lebih 12 (dua belas) bulan, terhitung sejak bulan 22 Juli 2017 sampai 17 Juli 2018. Sumber data yang diperoleh merupakan data primer yang langsung diperoleh dari tempat penelitian dengan caraobservasi, wawancara langsung kepada petugas atau karyawan serta literatur-literatur yang berkaitan dengan judul skripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kebersihan ruang muat yang kurang optimal di MV. C. Utopia diakibatkan kurangnya peralatan yang memadai untuk melakukan perawatan dan pencucian ruang muat keterlambatan datangnya peralatan yang di butuhkan untuk melaksanakan perawatan dan pencucian ruang muat. Hal tersebutlah yang sering menyebabkan terhambatnya proses pemuatan karena kurang bersihnya ruang muat saat dilaksanakan pengecekan oleh surveyor.
ANALISIS PENERAPAN INTERNATIONAL LOAD LINE CONVENTION 1966 Dl KAWASAN PAPUA Oktavera Sulistiana; Meti Kendek; Nurwahidah; Subehana Rachman
JURNAL VENUS Vol 4 No 7 (2016): Juni
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48192/vns.v4i7.658

Abstract

Tujuan penelitian “Analisis Penerapan International Load Line Convention 1966 di Kawasan Papua", ini adaiah mengukur tingkat pemahaman pihak-pihak yang terlibat dalam penerapan aturan keselamatan garis muat bagi kapal-kapal niaga, mengetahui penerapan aturan keselamatan garis muat oieh kapal-kapal niaga di Kawasan Timur Indonesia. Jenis penelitian ini adaiah penelitian kualitatif yang akan membahas Load Line Convention 1966 khususnya yang berhubungan dengan pemberlakuan garis batas muat keselamatan kapal yang lebih dikenal dengan Plimsol Mark. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Teknik ini dimaksudkan untuk menggambarkan penerapan International Load Line Convention 1966 terutama yang berhubungan dengan penerapan Plimsol Mark oleh masing-masing unsur responden/populasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak-pihak yang terlibat pada umumnya memahami dengan jelas dan detail aturan tentang keselamatan pelayaran salah satunya adaiah International Load Line Convention 1966. Selain itu hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pihak-pihak yang terlibat belum sepenuhnya menerapkan, terdapat 1 atau sekitar 3 persen nahkoda yang belum menerapkan aturan keselamatan garis muat bagi kapal-kapal niaga dan terdapat 13 atau sekitar 43 persen petugas kapal yang berada dalam kategori rendah dalam menerapkan tentang aturan keselamatan garis muat bagi kapal-kapal niaga.
Analisis Kompetensi Awak Kapal Penyeberangan di Kawasan Timur Indonesia Oktavera Sulistiana; Subehana Rachman
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i7.12885

Abstract

Shipping safety has always been an interesting topic and a focus for all stack holders in the Indonesian sea, river, lake and crossing transportation community. One of the factors that play an important role in supporting shipping safety is the competence of the crew. The purpose of this study is to provide an overview of the level of competence of crossing crews in Eastern Indonesia in terms of the fulfillment of CMT and CMHBT Certificates as required by STCW Chapter V Regulation V / 2. This research is a type of Normative Research carried out for approximately 8 months on ships operating on the Sheet-Padangbai, Gilimanuk-Ketapang and Bajoe-Kolaka trajectories with a Judgement Sampling system. The data used is in the form of qualitative data based on the results of a survey of the completeness of CMT and CMHBT certificates from the Crossing Ship Crew. The results of this study found that the competence of Crossing Crew in Eastern Indonesia in terms of compliance with CMT and CMHBT Certificates used as research variables was above 80% of the number of crew surveyed. However, the study also found that there was a misperception regarding the obligation to fulfill the CMT certificate required for all crossing crew and the CMHBT certificate which should only be required for the Skipper, Head of the Engine Room, Mualim I, Driver II and other personnel who fit the Muster List on board passenger ships and Roro-passengers are responsible for passenger safety in emergency situations, which in this case is the officer of the ship. In fact, in the field, CMHBT certificates have also been fulfilled by crew members who are not officers. This does not meet the efficiency aspect in the application or shipping safety.