Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Faktor Yang Berhubungan dengan Gangguan Fungsi Pendengaran Pekerja Andi Mifta Farid Panggeleng; Rusda Ananda; Rizky Maharja
Jurnal Keperawatan Profesional (KEPO) Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 November 2022
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.565 KB) | DOI: 10.36590/kepo.v3i2.436

Abstract

Gangguan pendengaran merupakan salah satu gangguan kesehatan yang berisiko menurunkan produktivitas pekerja. Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya umur, intensitas bising, masa kerja, lama paparan, dan penggunaan APD. Bagian produksi merupakan bagian vital dalam lingkup perusahaan PT X, dikarenakan pada bagian ini berhubungan dengan proses produksi gula yang menuntut mereka untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study yang bertujuan mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Jumlah subjek sebanyak 40 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan aplikasi soundmeter. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara umur p=0,038 (p<0,05), intensitas bising p=0,009 (p<0,05), masa kerja p=0,022 (p<0,05), lama paparan p=0,000 (p<0,05), penggunaan APD p=0,000 (p<0,05), dengan gangguan pendengaran pada pekerja bagian produksi PT X. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur, intensitas bising, masa kerja, lama paparan, penggunaan APD dengan gangguan pendengaran pada pekerja bagian produksi PT X.
INTRODUCTION OF OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH (K3) PRINCIPLES IN BLACKSMITHS VILLAGE Nurgadima Achmad Djalaluddin; Rizky Maharja; Andi Mifta Farid Panggeleng
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v7i3.1908

Abstract

Background: One of the more ancient occupations is blacksmithing, which involves risky and dangerous work in the unorganized sector. Blacksmithing's risks and hazards must be understood and managed in order to prevent workplace accidents and illnesses. Objective: Blacksmiths are to be introduced to occupational safety and health concepts through this exercise. Methods: Blacksmiths from Pamboborang Village in Majene Regency participated in this endeavor as partners. utilizing Personal Protective Equipment (PPE), which is broken down into three stages of activity—preparation, implementation, and evaluation—the stages of carrying out the activities are carried out in an approach through discussion, education/counseling, and practice utilizing PPE. There were 27 blacksmiths who took part in this activity. Result: Participants are given information on workplace hazards and risks and control measures that can be implemented. Participants were also given basic K3 information. Participants were also taught about the many types and benefits of personal protective equipment (PPE) and practiced using it. Conclusion: Community service activities in the form of an introduction to K3 principles in the blacksmith community are progressing well and according to the plan.
Ketidakpatuhan Masyarakat terhadap Peraturan Daerah Tentang Kawasan Tanpa Rokok Di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Achmad Mawardi Shabir; Rusda Ananda; Rizky Maharja; Andi Mifta Farid Panggeleng
KOLONI Vol. 2 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v2i2.133

Abstract

The policy to implement the smoke-free area (KTR) in hospitals has long been an intervention strategy to control non-communicable diseases. Regulations in the form of regional regulations on smoke-free area (KTR) are also agreed in various countries as an embodiment of tobacco regulations in the world. Implementation of regional policies issued must be carried out by all Local Governments in Indonesia. This study discusses influential factors related to the community in the smoke-free area at Hasanuddin University Hospital. This research is a type of quantitative research using cross-sectional study. The population in this study was 100 people. Sampling was carried out using a non-probability sampling method with convenience sampling technique so that a total sample of 100 people was obtained. Processing and analysis of data using the SPSS program. Data analysis was based on the Chi-Square Test statistic. The results showed there was a relationship between understanding of instructions (p = 0.023), there was a relationship between beliefs (p = 0.006), there was a relationship between attitudes (p = 0,000) and self-control (p = 0,000) with community non-compliance with regional regulations on the area without cigarettes at Hasanuddin University Hospital. The results of multiple logistic regression tests were simultaneously obtained that attitudes (Exp. B = 10.670) and self-control (Exp. B = 5.394) were the most influential variables on community non-compliance at Hasanuddin University Hospital. 023), there is a relationship between belief (p = 0.006), there is a relationship between attitude (p = 0,000) and self-control (p = 0,000) with community non-compliance with local regulations on smoke-free area in Hasanuddin University Hospital. The results of multiple logistic regression tests were simultaneously obtained that attitudes (Exp. B = 10.670) and self-control (Exp. B = 5.394) were the most influential variables on community disobedience at Hasanuddin University Hospital. 023), there is a relationship between belief (p = 0.006), there is a relationship between attitude (p = 0,000) and self-control (p = 0,000) with community non-compliance with local regulations on smoke-free area in Hasanuddin University Hospital. The results of multiple logistic regression tests were simultaneously obtained that attitudes (Exp. B = 10.670) and self-control (Exp. B = 5.394) were the most influential variables on community non-compliance at Hasanuddin University Hospital. Keywords: Non-compliance, KTR, hospitals, policies, regional regulations
Penyuluhan terkait Stunting dan 1000 HPK pada Masyarakat Firdaus Firdaus; Andi Mifta Farid Panggeleng; Nurhidayah Nurhidayah; Andi Sri Rahayu Kasma
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 6 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v6i4.3228

Abstract

Provinsi Sulawesi Barat memiliki angka prevalensi balita stunting lebih tinggi dari prevalensi balita stunting nasional, dengan Kabupaten Polewali Mandar sebagai Kabupaten dengan kasus stunting tertinggi. Salah satu Desa Prioritas untuk intervensi stunting di Kabupaten Polewali Mandar berdasarkan kajian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2019 adalah Desa Laliko. Berdasarkan observasi kami di Desa Laliko, permasalahan stunting disebabkan oleh kurangnya literasi gizi bagi Ibu-Ibu di Desa Laliko terkait pentingnya kecukupan gizi anak pada periode Golden Age. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang stunting dan penanganannya, serta pentingnya kecukupan gizi bagi anak terutama pada era Golden Age atau 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Metode yang digunakan adalah metode pendidikan masyarakat dengan memberikan penyuluhan terkait stunting dan 1000 HPK. Kegiatan penyuluhan ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Laliko terkait stunting dan periode emas kehidupan anak (1000 HPK). Masyarakat Desa Laliko Kecamatan Campalagian Polewali Mandar juga sangat setuju bahwa kegiatan penyuluhan ini terlaksana dengan baik dengan persentasi mencapai 87.81%.