Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM): Pemerataan Mutu Sumber Daya Manusia Pada Pendidikan Tinggi Melalui Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dede Annisa Fauziah; Septi Kuntari
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.478

Abstract

Upaya pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, menjadi program strategis pemerintah di dalam menghadapi tantangan global abad ini. Tantangan global ini mendorong perguruan tinggi di Indonesia untuk mengambil langkah strategis. Melalui Kemenristekdikti meluncurkan kurikulum Merdeka dengan salah satu program unggulannya yaitu Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui sejauh mana dampak dari implementasi program pertukaran mahasiswa merdeka dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pemerataan mutu pendidikan di Indonesia. Metode yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pertukaran mahasiswa merdeka ini berdampak positif terhadap mahasiswa yang mengikuti program tersebut. Mahasiswa diberikan kesempatan dan kebebasan secara bersama-sama melakukan kolaborasi serta transfer ilmu antar mahasiswa program studi dan mahasiswa pertukaran pelajar. Sehingga, dapat dijadikan satu langkah positif dalam mengurangi tingkat disparitas mutu sumber daya manusia pendidikan tinggi di Indonesia.
Penyalahgunaan Kekuasaan dalam Tindakan Korupsi Bantuan Sosial oleh Pejabat Publik Perspektif Max Weber Ira Ardila; Yulianti Yulianti; Dede Annisa Fauziah; Karla Ryanda Putri; Ayu Firnanda; Muhammad Agus Hardiansyah
REFORMASI Vol 13, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/rfr.v13i2.4029

Abstract

The success of programs or public policies carried out by the government cannot be separated from the role of those in power. The ideals and goals of the nation in achieving people's welfare are also determined by the power holders. However, in reality it often doesn't work as it should. Acts of irregularities, abuses, and other unexpected actions still occur frequently by the holders of this country's power. This study aims to look at and examine acts of corruption as a result of abuse of power by officials, in this case the Minister of Social Affairs Juliari Batubara from the perspective of Max Weber's theory of social action and power. The method used in this study is qualitative-descriptive, by conducting a literature review of scientific works. The results of this research stated that Juliari Batubara as social minister had committed corruption against social assistance for people affected by Covid-19 amount of IDR 32.2 billion. Viewed from the perspective of Weber's theory, this shows the existence of power relations in achieving its goals. These power relations are in the form of class, status, and party, which can encourage them to abuse power. On the other hand, Juliari Batubara's actions are also categorized as social actions, because his acts of corruption have affected the country's stability, as well as social life, especially vulnerable groups and the poor who are affected by Covid-19 as recipients of social assistance.AbstrakKeberhasilan program ataupun kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah tidak terlepas dari peran pemegang kekuasaan. Cita-cita dan tujuan bangsa di dalam mencapai kesejahteraan rakyat pun ditentukan oleh para pemegang kuasa. Namun, kenyataannya kerap kali tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tindakan penyimpangan, penyelewengan, dan tindakan yang tidak diharapkan lainnya masih sering terjadi oleh para pemegang kekuasaan negeri ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengkaji tindakan korupsi akibat dari adanya penyelewengan kekuasaan oleh pejabat yang dalam hal ini adalah Menteri Sosial Juliari Batubara dilihat berdasarkan perspektif teori tindakan sosial dan kekuasaan Max Weber. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif, dengan melakukan tinjauan literatur terhadap karya-karya ilmiah. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Juliari Batubara sebagai menteri sosial telah melakukan korupsi terhadap bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19 sebesar Rp 32, 2 Miliar. Dilihat dari perspektif teori Weber hal tersebut menunjukan adanya relasi kekuasaan di dalam mencapai tujuannya. Relasi kuasa tersebut berupa kelas, status, dan partai, yang mampu mendorongnya untuk melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Di sisi lain, tindakan Juliari Batubara juga dikategorikan sebagai tindakan sosial, dikarenakan tindakan korupsi yang dilakukannya telah memengaruhi stabilitas negara, serta kehidupan sosial, khususnya kelompok rentan dan masyarakat miskin yang terdampak Covid-19 sebagai penerima bantuan sosial tersebut.
Antisipasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi Pencegahan Perilaku Menyimpang di SMAN 3 Kota Serang Subhan Widiansyah; Tri Ambarwati; Syifa Amalia; Dede Annisa Fauziah; Mahmudah Mahmudah; Annisa Fitriyani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5695

Abstract

Penelitian ini berfokus pada pendistribusian pengetahuan seputar kenakalan yang terjadi di kalangan remaja (bullying) melalui sosialisasi yang dilakukan di SMAN 3 Kota Serang. Bullying merupakan sesuatu yang mengakar dan selalu beriringan dengan tumbuh kembang remaja di Indonesia. Bullying kerap kali dilakukan karena proses pencarian jati diri yang tidak sempurna. Perilaku tersebut kerap kali merugikan karena menimbulkan korban yang merasa dilukai, baik itu secara fisik maupun secara mental. Sosialisasi ini dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi kasus bullying di SMAN 3 Kota Serang. Sosialisasi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode ceramah presentasi di depan tamu undangan (perwakilan dua orang siswa dari setiap kelas) dengan didampingi oleh guru BK. Materi yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut meliputi; ; bullying secara garis besar, bentuk-bentuk bullying, bullying di dunia maya, dampak bullying, alasan seseorang melakukan bullying, respon untuk menghadapi bullying, alasan korban jarang melapor, gerakan pencegahan bullying, sanksi terhadap perilaku bullying, serta laman pengaduan terhadap perbuatan bullying.
Antisipasi Kenakalan Remaja Melalui Sosialisasi Pencegahan Perilaku Menyimpang di SMAN 3 Kota Serang Subhan Widiansyah; Tri Ambarwati; Syifa Amalia; Dede Annisa Fauziah; Mahmudah Mahmudah; Annisa Fitriyani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5773

Abstract

Penelitian ini berfokus pada pendistribusian pengetahuan seputar kenakalan yang terjadi di kalangan remaja (bullying) melalui sosialisasi yang dilakukan di SMAN 3 Kota Serang. Bullying merupakan sesuatu yang mengakar dan selalu beriringan dengan tumbuh kembang remaja di Indonesia. Bullying kerap kali dilakukan karena proses pencarian jati diri yang tidak sempurna. Perilaku tersebut kerap kali merugikan karena menimbulkan korban yang merasa dilukai, baik itu secara fisik maupun secara mental. Sosialisasi ini dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi kasus bullying di SMAN 3 Kota Serang. Sosialisasi tersebut dilakukan dengan menggunakan metode ceramah presentasi di depan tamu undangan (perwakilan dua orang siswa dari setiap kelas) dengan didampingi oleh guru BK. Materi yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut meliputi; ; bullying secara garis besar, bentuk-bentuk bullying, bullying di dunia maya, dampak bullying, alasan seseorang melakukan bullying, respon untuk menghadapi bullying, alasan korban jarang melapor, gerakan pencegahan bullying, sanksi terhadap perilaku bullying, serta laman pengaduan terhadap perbuatan bullying.