Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sertifikasi Halal Industri pada Produksi Barang Gunaan Kemasan (Packaging) di PT. Indonesia Toppan Printing Rahmat Aji Nuryakin; Triana Apriani; Setiadi Setiadi; Dadin Solihin; M. Anton Athoillah
EKSISBANK (Ekonomi Syariah dan Bisnis Perbankan) Vol 7 No 1 (2023): EKSISBANK (Ekonomi Syariah dan Bisnis Perbankan)
Publisher : STIES INDONESIA PURWAKARTA Dan MES PURWAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37726/ee.v7i1.848

Abstract

The research background examines the extent to which the domestic halal industrial ecosystem can dominate the domestic and global markets. Halal industrial estates must be able to support the needs for sources of raw materials and production that are halal certified, one of which is the Indonesian Packaging Company Toppan Printing. The aim of this research is to find out the elements and substances used in the manufacture of packaging used by PT. Indonesia Toppan Printing. This is done, among others, to realize the development of Halal Industrial Zones (KIH) in various regions of Indonesia, especially in West Java Province. This study uses descriptive qualitative research methods, data collection techniques through interviews, observation and documentation through the official website, scientific papers and literature. The data analysis technique uses descriptive analysis with the stages of data reduction, data presentation and conclusion. The results of this study can be concluded that the halal certification of plastic and paper packaging used for food, beverages, medicines, and toiletries (soap, toothpaste, shampoo, detergent, floor deodorizer, and clothes fragrance) produced by PT. ITP is part of the obligation for products that must be halal certified in accordance with Law Number 33 of 2014 concerning Guarantees for Halal Products, Government Regulation (PP) Number 31 of 2019 and Minister of Religion Regulation (PMA) Number 26 of 2019, as well as the latest regulations based on Law Number 39 of 2021, especially Article 14 where the clause states that "Place and Equipment for Processing Halal Product Packaging" is the object of study for halal certification, namely the packaging of company product packaging that becomes the halal industrial market brand for its consumers.
PERADABAN EKONOMI PADA MASA DINASTI ABBASIYAH Irfan Saefuloh; Linda Lestari; Dadin Solihin
Jurnal Pelita Nusa Vol 2 No 1 (2022): Juni-Jurnal Pelita Nusa
Publisher : Pelita Nusa Jurnal, published by the Institute for Research and Community Service (LP2M) of the Pelita Nusa Islamic Religious College West Bandung (STAI PENUS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61612/jpn.v2i1.27

Abstract

Islamic history has a deep meaning for a culture, starting from the emergence, development, to the destruction of a caliphate. After the collapse of the Umayyad dynasty under the leadership of Marwan bin Muhammad (745 AD) in Damascus. A very influential dynasty appeared in Islamic civilization to bring Islam to its golden peak, namely the Abbasid dynasty. By using the literature review method which consists of a number of journals, books and other sources. This article examines how Islamic civilization was in the economic field during the Abbasid dynasty. That during the time of the Abbasid Caliphate, Islam was known to be rich in scientific developments with the emergence of various Muslim figures and the largest library, because the main focus of the Abbasid Caliphate was the development of science and the economy, not expanding territory. The economic activities that were carried out during the Abbasid period were industrialization, trade, agriculture and plantations which were fully supported by the government, so that these activities became the main source of income apart from taxes which were managed by the government. Dinars, dirhams and checks were instruments of payment in economic activities at that time. This study concludes that Islamic civilization during the Abbasid dynasty in the form of scientific developments had a very rapid impact on development and economic development, Baghdad became a city of world-famous civilization. However, the dynasty that was strong for five centuries had to experience decline and destruction due to various internal and external factors. Sejarah Islam memiliki makna yang mendalam bagi suatu kebudayaan, bermula dari kemunculan, perkembangan, hingga kehancuran sebuah kekhalifahan. Pasca keruntuhan dinasti Umayyah dalam kepemimpinan Marwan bin Muhammad (745 M) di Damaskus. Muncul satu dinasti yang sangat berpengaruh dalam peradaban Islam hingga membawa Islam mencapai puncak keemasaannya yakni Dinasti Abbasiyah. Dengan menggunakan metode kajian pustaka yang terdiri dari sejumlah jurnal, buku dan sumber lainnya. Artikel ini mengkaji bagaimana peradaban Islam dalam bidang ekonomi pada masa dinasti Abbasiyah. Bahwa pada masa kekhalifahan Abbasiyah Islam dikenal kaya akan perkembangan ilmu pengetahuan dengan muncul berbagai tokoh muslim dan perpusatakaan terbesar, karena fokus utama dari kekhalifahan Abbasiyah adalah pengembangan ilmu pengetahuan dan perekonomian, bukan perluasan wilayah. Kegiatan perekonomian yang digeluti pada masa Abbasiyah adalah industrialisasi, perdagangan, pertanian dan perkebunan yang didukung penuh oleh pemerintah, sehingga kegiatan tersebut menjadi sumber pengasilan utama selain dari pajak yang dikelola oleh pemerintahan. Dinar, dirham dan cek merupakan alat pembayaran dalam kegiatan perekonomian pada masa itu. Kajian ini menyimpulkan bahwa peradaban Islam pada masa dinasti Abbasiyah berupa perkembangan ilmu penegtahuan sangat berdampak pada pembangunan dan perkembangan ekonomi yang sangat pesat, Baghdad menjadi kota peradaban yang terkenal di dunia. Namun dinasti yang kokoh hingga lima abad itu harus mengalami kemunduran dan kehancuran karena berbagai faktor internal dan eksternal.
teori dan filosofi akad jasa dalam hukum ekonomi syariah: sharia economic law Setiadi; Yadi Janwari; Dadin Solihin
Jurnal Pelita Nusa Vol 3 No 1 (2023): Juni-Jurnal Pelita Nusa
Publisher : Pelita Nusa Jurnal, published by the Institute for Research and Community Service (LP2M) of the Pelita Nusa Islamic Religious College West Bandung (STAI PENUS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61612/jpn.v3i1.19

Abstract

Abstrak Makalah ini membahas tentang teori dan filosofi akad jasa dalam hukum ekonomi syariah, dengan fokus pada tiga akad yaitu qardh, rahn, dan ijarah yang diterapkan di Pegadaian Syariah. Metode yang digunakan deskriptif-analitis dengan melakukan analisis terhadap literatur dan dokumen-dokumen yang terkait . Melalui akad qardh, masyarakat dapat memperoleh dana dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, tanpa adanya beban bunga. Akad rahn memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan aset mereka secara produktif, sementara akad ijarah memfasilitasi penggunaan barang atau jasa dengan prinsip adil dan saling menguntungkan. Implikasi dari penelitian ini dapat memberikan panduan bagi lembaga keuangan syariah dalam merancang produk-produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengadopsi praktik keuangan yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam. Kata Kunci : Rahn, Qardh, Ijarah
Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Desa Cimareme terhadap Minat Menabung di Bank Syariah Asri Sundari; Dadin Solihin; Saepul Ma’mun; Venny Setyowardani
Jurnal Riset Ekonomi Syariah Volume 3, No. 2, Desember 2023 Jurnal Riset Ekonomi Syariah (JRES)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jres.v3i2.1659

Abstract

ABSTRAK. Tingkat pengetahuan tentang bank syariah berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah dalam menabung di bank syariah. Penelitian ini bertujuan mengkaji dampak pengetahuan masyarakat di Desa Cimareme terhadap kecenderungan mereka menabung di bank syariah. Pendekatan data kuantitatif, dikumpulkan melalui simple random sampling, dengan sampel 100 peserta. Hasil penelitian menunjukkan korelasi kuat, dengan skor variabel X (pengetahuan) sebesar 81,78%, dan variabel Y (minat menabung) sebesar 82,13%, menandakan hubungan yang siginifikan. Persamaan regresi, Y = 24,130 + 0,638X, pengetahuan (X = 0) menunjukkan tanpa perubahan. Selain itu, peningkatan 1% dalam pengetahuan, dengan asumsi awalnya 0, mengarah ke peningkatan 0,638 dalam minat menabung. Nilai R-Square sebesar 0,333 menunjukkan bahwa 33,3% varians dalam Y disebabkan oleh X, sedangkan 66,7% dipengaruhi oleh faktor lain. Pengujian hipotesis, membandingkan t-count (6,988) dan t-tabel (1,984) dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05), pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di bank syariah. Oleh karena itu, hipotesis alternatif (Ha), menolak hipotesis nol (Ho), adanya hubungan antara pengetahuan dan minat menabung di bank syariah. ABSTRACT. The level of knowledge about Islamic banks has a significant effect on customer interest in saving at Islamic banks. This study aims to examine the impact of community knowledge in Cimareme Village on their tendency to save at Islamic banks. Quantitative data approach, collected through simple random sampling, with a sample of 100 participants. The results showed a strong correlation, with a score of variable X (knowledge) of 81.78%, and variable Y (interest in saving) of 82.13%, indicating a significant relationship. The regression equation, Y = 24.130 + 0.638X, knowledge (X = 0) shows no change. In addition, a 1% increase in knowledge, assuming an initial 0, leads to a 0.638% increase in interest in saving. An R-Square value of 0.333 indicates that 33.3% of the variance in Y is due to X, while 66.7% is influenced by other factors. Hypothesis testing, comparing t-count (6.988) and t-table (1.984) with a significance value of 0.000 (<0.05), knowledge has a significant effect on interest in saving at Islamic banks. Therefore, the alternative hypothesis (Ha), rejects the null hypothesis (Ho), the relationship between knowledge and interest in saving in Islamic banks.