Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Teknologi Drone Dalam Pemetaan Digital (Fotogrametri) Menggunakan Kerangka Ground Control Point (GCP) di Daerah Irigasi Waibu Distrik Salawati Tengah Slamet Widodo; Anif Farida; Alfina Maysyurah; Anang Widianto
Musamus Journal of Civil Engineering Vol 5 No 02 (2023): Musamus Journal of Civil Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjce.v5i02.5078

Abstract

Daerah irigasi di Indonesia dengan perencanaan pengembangan lahan pertanian, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian di daerah irigasi tersebut serta dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Mobilitas penduduk dengan peningkatan kebutuhan transportasi, dan kompleksitas lahan berdampak pada penurunan kualitas lingkungan dan pencemaran kualitas udara. Studi ini bertujuan untuk menganalisis tahapan metode fotogrametri menggunakan teknologi drone dengan kerangka Ground Control Point (GCP) di D.I Waibu dan untuk mengetahui hasil akurasi pemetaan dengan GCP dan tanpa GCP. Metode yang digunakan dalam pengukuran GCP yaitu metode Real Time Kinematic (RTK) dan metode static. Pada tahapan metode fotogrametri menggunakan teknologi drone dengan kerangka GCP di D.I Waibu dilakukan pengamatan titik awal dengan metode statik, perencanaan jalur terbang drone, pemasangan premark GCP, pemotretan foto udara dan persebaran pengukuran GCP. Hasil penelitian pada report control points RMSE pada pengolahan data dengan GCP mendapatkan nilai eror horizontal sebesar 0,144387 cm dan nilai eror vertikal sebesar 1,07199 cm dan hasil pada report control points RMSE pengolahan data tanpa GCP mendapatkan nilai eror horizontal sebesar 4,99225 m dan nilai eror vertikal sebesar 1,31386 m. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dengan Point GCP nilai akurasi termasuk dalam skala peta 1: 1.000 sedangkan tanpa menggunakan GCP sesuai dengan tabel ketelitian geometri peta RBI maka nilai akurasi geometri termasuk dapat digunakan sebagai pembuatan peta pada skala 1 : 25.000.
Pengaruh Set Back Terhadap Kinerja Batas Layan Struktur Dengan Soft Storey Akibat Beban Gempa Muhammad Nur Fajar; Mizwan Purnama; Albertus Didik Setyo Purwantoro; Herlina Arifin; Alfina Maysyurah
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 11 No 2 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2023)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v11i2.6976

Abstract

The development times have been accompanied by an extremely quick development, which brought architectural features like geometric imperfections and soft store buildings. Buildings having high earthquake risk in Sorong have challenges due to an active fault.. This study's goal was to identify the relationship between displacement and drift ratio and structural performance in high-rise structures with and without set backs. Using structural analysis software, the building was modeled in this study with a maximum of 7 stories and a total height of 37 m. Seismic forces were also analyzed using reflection spectroscopy of various responses. Buildings with soft storey effects without set backs and buildings with soft storey effects with set backs are the two types under study. According to the research, soft store buildings with set backs produce the highest displacement and drift ratio outcomes when compared to soft store buildings without set backs. Based on the service limits' performance under earthquake loads, it is still within safe bounds.
Tinjauan Penerapan Sistem Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Studi Kasus Projeck Pembangunan SD Negeri 102 di Kota Sorong Widodo, Slamet; Desembarti, Faried; Maysyurah, Alfina; Rumakefing, Sadli
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 23 No. 2 (2023): Ecosystem Vol. 23 No 2, Mei - Agustus Tahun 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v23i2.2851

Abstract

Pembangunan Konstruksi Gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 102 Kota Sorong merupakan sarana fasilitas untuk menunjang kebutuhan pendididkan di daerah tersebut. Pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang Sistem Manajemen Keselamtan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Alat Pelindung Diri (APD), serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib penyelengaraan pekerjaan konstruksi. Terkait dengan potensi risiko kecelakaan kerja pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi, maka pengetahuan akan manajemen K3 pada suatu proyek konstruksi saat ini telah menjadi kebutuhan mendasar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui SMK3 dan tingkat keberhasilannya pada konstruksi SD Negeri 102 kota Sorong. Teknik analisis data yang digunakan berupa mengumpulkan data menggunakan metode kuantitatif, didapatkan tingkat keberhasilan penerapan SMK3 dari segi keamanan adalah 20.67 % dimana perusahan telah menyediakan seluruh APD dan seluruh peralatan dalam kondisi baik untuk setiap pekerja. Tingkat keberhasilan Penerapan sistem manajemen dari segi kesehatan adalah 38.32% dimana perusahan hanya memberikan jaminan kesehatan (BPJS) untuk karyawan. Tingkat penerapan sistem manajemen dari segi keselamatan adalah 26.00% dimana perusahan berusaha melakukan pencegahan dan mengurangi kecelakaan kerja dengan cara menyiapkan perlengkapan keamanan seperti APD bagi setiap pekerja guna mencegah kecelakaan kerja dan sebagian pekerja tidak menggunakan APD kerena minimnya pengetahuan mengenai kecelakaan kerja. Tingkat penerapan manajemen dari aspek hukum adalah 68.18% dimana perusahaan tidak pernah menyelengarakan upaya keselamatan kerja. Tingkat penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dimana perusahan berusaha melakukan pencegahan dan mengurangi kecelakaan kerja. Pembangunan Konstruksi Gedung SD Negeri 102 Kota Sorong masih minim penerapan SMK3 pada konstruksi yang ditinjau, namun perusahaan telah melakukan keserasian diantara seluruh pekerja dengan penerapan SMK3. Construction Construction of Public Elementary School (SD) 102 Sorong City a facility to support the needs of education in the area. Construction work must comply with the provisions on the Occupational Safety and Health Management System (SMK3), Personal Protective Equipment (PPE), and local environmental procedures to ensure the orderly implementation of construction work. The purpose of this study was to determine SMK3 and its success in the construction of SD Negeri 102 Sorong city. The data analysis technique in the form of collecting data using quantitative methods, it was found that the success rate of implementing SMK3 in terms of safety was 20.67% where the company had provided all PPE and all equipment in good condition for each worker. The success rate of implementing a management system in terms of health is 38.32% where the company only provides health insurance (BPJS) for employees. The level of implementation of the management system in terms of safety is 26.00% where the company tries to prevent and reduce work accidents by preparing safety equipment such as PPE for each worker to prevent work accidents and some workers do not use PPE because of the lack of knowledge about work accidents. The level of management implementation from the legal aspect is 68.18% where the company has never carried out work safety efforts.. Construction Construction of SD Negeri 102 Sorong City still has minimal application of SMK3 in the construction reviewed, but the company has made compatibility among all workers with the application of SMK3.
Pengaruh Kadar Air Kayu Terhadap Kuat Lentur Kayu di Kota Sorong – Papua Barat Daya Muhammad Nur Fajar; Herlina Arifin; Didik Setyo Purwantoro; Alfina Maysyurah; Muhammad Awal Al Ghazali
Teknika Vol 18, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i2.7828

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya alam berupa kayu yang melimpah, Salah satu sumberdaya alam yang melimpah adalah kayu. Dan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki Kawasan hutan yang cukup besar adalah Pulau Papua. Dari sekian banyak jenis kayu yang ada, hanya sebagian kecil saja yang telah diketahui sifat dan kegunaannya. Maka selanjutnya akan dilakukan pengujian kuat lentur terhadap kayu yang tidak dikeringkan dan kayu yang mengalami proses pengeringan, hal ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh kadar air terhadap kuat lentur dari kayu yang beredar di Kota Sorong – Papua Barat Daya. Setelah dilakukan pengujian kadar air dan kuat lentur, maka diketahui bahwa semakin rendah kadar air dari kayu maka nilai kuat lentur dari kayu akan semakin tinggi, Hal ini dikarenakan jika kadar air kayu berkurang (semakin kering) maka kayu akan mengalami penyusutan dan membuat kayu tersebut semakin padat hingga kerapatannya lebih tinggi dan membuat kayu semakin kuat menahan gaya lentur. Hal ini sejalan dengan standar SNI 7973:2013 yang mensyaratkan kayu harus memiliki kadar air dibawah 30% untuk bisa dipakai sebagai material konstruksi.