Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Potensi Pemanfaatan Limbah PII Quary Sebagai Pengganti Agregat Halus Beton Mandela, Wennie; Purwantoro, Didik Setyo
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol 4, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.501 KB) | DOI: 10.33506/rb.v4i2.173

Abstract

Fakta di beberapa quary pasir wilayah Sorong Raya, kadar lumpurnya masih cukup tinggi yaitu kisaran 8% - 19 % dengan mutu beton yang didapatkan maksimal K-200. Dalam upaya mencari alternatif material pasir lokal tersebut, teridentifikasi ada limbah dari perusahaan pengolah tambang batu pecah yang ada di Kota Sorong yaitu PT Pro Intertech Indonesia (PII QUARY).Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu beton rata-rata yang dihasilkan dari uji laboratorium atas benda uji beton yang memakai limbah PII Quary dan untuk mengidentifikasi potensi serta kelayakan limbah PII Quary apakah dapat dijadikan alternatif pengganti agregat halus beton Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium Teknologi Beton Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong. Penelitian yang menggunakan jenis material limbah dari PII Quary berupa pasir batu. Sampel yang diambil akan dicampur dengan agregat kasar, semen dan air untuk kemudian diketahui karakteristik mutu beton yang dihasilkan. Hasil penelitian didapatkan uji kuat tekan rata-rata silinder beton umur 28 hari sebesar 17,5 MPa belum mencapai mutu beton yang ditargetkan yaitu 25 MPa. Limbah batu pecah PII Quary disimpulkan dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pengganti agregat halus beton. Akan tetapi, mutu beton yang dihasilkan hanya memenuhi mutu beton kelas 1 yang digunakan bukan untuk pekerjaan struktur.
POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH PII QUARY SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS BETON Mandela, Wennie; Purwantoro, A. Didik Setyo
Construction and Material Journal Vol 1, No 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fakta di beberapa quary pasir wilayah Sorong Raya, kadar lumpurnya masih cukup tinggi yaitu kisaran 8% - 19 % dengan mutu beton yang didapatkan maksimal K-200. Dalam upaya mencari alternatif material pasir lokal tersebut, teridentifikasi ada limbah dari perusahaan pengolah tambang batu pecah yang ada di Kota Sorong yaitu PT Pro Intertech Indonesia (PII QUARY).Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu beton rata-rata yang dihasilkan dari uji laboratorium atas benda uji beton yang memakai limbah PII Quary dan untuk mengidentifikasi potensi serta kelayakan limbah PII Quary apakah dapat dijadikan alternatif pengganti agregat halus beton Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium Teknologi Beton Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong. Penelitian yang menggunakan jenis material limbah dari PII Quary berupa pasir batu. Sampel yang diambil akan dicampur dengan agregat kasar, semen dan air untuk kemudian diketahui karakteristik mutu beton yang dihasilkan. Hasil penelitian didapatkan uji kuat tekan rata-rata silinder beton umur 28 hari sebesar 17,5 MPa belum mencapai mutu beton yang ditargetkan yaitu 25 MPa. Limbah batu pecah PII Quary disimpulkan dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pengganti agregat halus beton. Akan tetapi, mutu beton yang dihasilkan hanya memenuhi mutu beton kelas 1 yang digunakan bukan untuk pekerjaan struktur.Kata kunci: Limbah quary, mutu beton, agregat halus   
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG THE PLAZA SORONG Didie Setya; Talabudin M. Hatta
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal Rancang Bangun
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.472 KB) | DOI: 10.33506/rb.v3i1.10

Abstract

Indonesia merupakan Negara yang terletak diatas lempengan tektonik, sehingga menjadi rawan gempa, utamanya pada daerah sorong, sehingga untuk mengurangi resiko bencana yang ditimbulkan oleh gempa diperlukan konstruksi yang tahan terhadap gempa. Gedung The Plaza Sorong adalah gedung tertinggi di Papua maupun Papua Barat yang telah dibangun di Kota Sorong. Gedung ini berlokasi di jalan Jendral Ahmad Yani samping kanan Hasrat Abadi Kota Sorong. Desain struktur yang difungsikan sebagai plaza yang menyediakan tempat belanja, rumah sakit dan hotel dalam satu gedung sehingga diharapkan akan mampu melayani kebutuhan domestic, pelayanan kesehatan dan hunian masyarakat  di Kota Sorong maupun diluar Sorong. Dalam tugas akhir ini struktur gedung The Plaza Sorong didesain berdasarkan SRPMK atau Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus. Pedoman utama dalam perencanaan ini dipakai SNI beton 03-2847-2002 dan SNI Gempa terbaru 03-1726-2012. Adapun pemodelan yang dibuat dilakukan dengan menggunakan bantuan software Structural Analisis Program (SAP) versi 14 dan Auto Cad. Untuk menganalisis beban gempa pada struktur dilakukan dengan menggunakan metode analisis dinamis. Beberapa item pekerjaan yang diperhitungkan meliputi elemen – elemen utama struktur diantaranya: balok, kolom dan pelat lantai. Dari hasil analisis dan perhitungan menunjukan bahwa struktur gedung The Plaza Sorong aman dan mampu dipertanggung jawabkan secara analitis maupun secara teoritis. Perencanaan ini di analisis dengan menggunakan metode dinamis. Hasil dari analisis ini berupa beban Aksial, Momen dan Geser. 
TINJAUAN PERENCANAAN STRUKTUR ATAS BANGUNAN GEDUNG VEGA HOTEL Achmad Rusdi; Abdul Haji Kilian; Diedie Satya
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal Rancang Bangun
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1440.286 KB) | DOI: 10.33506/rb.v3i1.35

Abstract

Ada berbagai penyebab yang bisa menjadi faktor tidak efektifnya perencanaan ( analisa struktur ) pada suatu struktur bangunan gedung, sering terjadi kekeliriuan yang tidak diketahui sebelumnya. Untuk itu kiranya perlu dilakukan tinjauan ulang untuk mengetahui kekuatan struktur gedung terhadap beban beban yang bekerja. Dari latar belakang t ersebut diatas dapat dirumuskan permasalahan yang timbul yaitu : apakah penampang kolom dan balok, serta tulangan yang digunakan telah aman terhadap beban beban yang bekerja? Tujuan penelitian ini adalah : tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan struktur yaitu kolom dan balok, terhadap beban beban yang bekerja. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi owner, konsultan, dan kontraktor dan mahasiswa teknik sipil yang ada di kota sorong dan pihak-pihak terkait langsung sehingga kendala-kendala yang dapat terjadi pada analisa struktur gedung di kota sorong dapat diantisipasi.
Potensi Pemanfaatan Limbah PII Quary Sebagai Pengganti Agregat Halus Beton Wennie Mandela; Didik Setyo Purwantoro
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 4 No. 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.501 KB) | DOI: 10.33506/rb.v4i2.173

Abstract

Fakta di beberapa quary pasir wilayah Sorong Raya, kadar lumpurnya masih cukup tinggi yaitu kisaran 8% - 19 % dengan mutu beton yang didapatkan maksimal K-200. Dalam upaya mencari alternatif material pasir lokal tersebut, teridentifikasi ada limbah dari perusahaan pengolah tambang batu pecah yang ada di Kota Sorong yaitu PT Pro Intertech Indonesia (PII QUARY).Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu beton rata-rata yang dihasilkan dari uji laboratorium atas benda uji beton yang memakai limbah PII Quary dan untuk mengidentifikasi potensi serta kelayakan limbah PII Quary apakah dapat dijadikan alternatif pengganti agregat halus beton Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium Teknologi Beton Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong. Penelitian yang menggunakan jenis material limbah dari PII Quary berupa pasir batu. Sampel yang diambil akan dicampur dengan agregat kasar, semen dan air untuk kemudian diketahui karakteristik mutu beton yang dihasilkan. Hasil penelitian didapatkan uji kuat tekan rata-rata silinder beton umur 28 hari sebesar 17,5 MPa belum mencapai mutu beton yang ditargetkan yaitu 25 MPa. Limbah batu pecah PII Quary disimpulkan dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pengganti agregat halus beton. Akan tetapi, mutu beton yang dihasilkan hanya memenuhi mutu beton kelas 1 yang digunakan bukan untuk pekerjaan struktur.
POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH PII QUARY SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS BETON Wennie Mandela; A. Didik Setyo Purwantoro
Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 (2019): Construction and Material Journal Vol. 1 No. 1 Maret 2019
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/cmj.v1i1.1326

Abstract

Fakta di beberapa quary pasir wilayah Sorong Raya, kadar lumpurnya masih cukup tinggi yaitu kisaran 8% - 19 % dengan mutu beton yang didapatkan maksimal K-200. Dalam upaya mencari alternatif material pasir lokal tersebut, teridentifikasi ada limbah dari perusahaan pengolah tambang batu pecah yang ada di Kota Sorong yaitu PT Pro Intertech Indonesia (PII QUARY).Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mutu beton rata-rata yang dihasilkan dari uji laboratorium atas benda uji beton yang memakai limbah PII Quary dan untuk mengidentifikasi potensi serta kelayakan limbah PII Quary apakah dapat dijadikan alternatif pengganti agregat halus beton Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium Teknologi Beton Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong. Penelitian yang menggunakan jenis material limbah dari PII Quary berupa pasir batu. Sampel yang diambil akan dicampur dengan agregat kasar, semen dan air untuk kemudian diketahui karakteristik mutu beton yang dihasilkan. Hasil penelitian didapatkan uji kuat tekan rata-rata silinder beton umur 28 hari sebesar 17,5 MPa belum mencapai mutu beton yang ditargetkan yaitu 25 MPa. Limbah batu pecah PII Quary disimpulkan dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pengganti agregat halus beton. Akan tetapi, mutu beton yang dihasilkan hanya memenuhi mutu beton kelas 1 yang digunakan bukan untuk pekerjaan struktur.Kata kunci: Limbah quary, mutu beton, agregat halus   
Studi Analisis Kinerja Struktur Gedung Bertingkat Tidak Beraturan terhadap Soft Storey Akibat Beban Gempa Muhammad Nur Fajar; A Didik Setyo Purwantoro; Ertson Steven Mangandar
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada perkembangannya banyak owner hotel yang ingin menambahkan unsur arsitektural pada gedung hotel yang akan dibangun, seperti tidak beraturan geometri yang dapat membuat penampilan bangunan hotel dapat menjadi lebih menarik, tetapi di sisi lain juga dapat menyebabkan gedung berperilaku buruk. Pada penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar efek soft storey pada struktur gedung tidak beraturan.Pemodelan struktur yang ditinjau pada penelitian kali ini adalah struktur tidak beraturan, kemudian di bandingkan jika terdapat efek soft storey dan tanpa soft storey. Kemudian beban gempa dihitung dengan metode Respon Spektrume Analisis berdasarkan SNI 1726-2012. Selanjutanya dikontrol analisis kinerja batas layan, kinerja batas ultimit, dan ATC 40. Perbandingan hasil displacement dari kedua struktur untuk arah X sebesar 52,86%, dan untuk arah Y sebesar 51,89%. Selanjutnya untuk hasil drift ratio maksimal struktur tidak beraturan tanpa soft storey terlelak pada lantai 2 menuju lantai 3 sedangkan untuk struktur tidak beraturan dengan soft storey nilai drift ratio maksimal terletak pada lantai dasar. Kontrol kinerja struktur tidak beraturan dengan soft storey untuk kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit masih termasuk dalam kategori aman atau memenuhi syarat.
Karakteristik Marshall AC-WC Dengan Penambahan Limbah Plastik Jenis Low Density Polyethelene (LDPE) A.Didik S. Purwantoro; M. Arief Ramadhan; Slamet Widodo; Asrul Saputra
SLUMP TeS : Jurnal Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2023): SLUMP TeS : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.579 KB) | DOI: 10.52072/slumptes.v1i2.481

Abstract

Limbah plastik jenis Low Density Polyethelene (LDPE) merupakan salah satu limbah bekas pakai yang mudah ditemukan dan jumlahnya juga relatif banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Marshall AC-WC terhadap penambahan limbah plastik jenis LDPE. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Marshall test dengan variasi kadar plastik 1%, 3%, dan 5%. Limbah LDPE digunakan berupa botol infus dan kresek. Hasil perolehan KAO sebesar 6,7% dan hasil tertinggi dengan penambahan limbah diperoleh pada kadar limbah 3%, dengan perolehan nilai MQ sebesar 282,30 kg/mm. Untuk hasil VIM dan VMA terjadi penurunan sampai pada kadar limbah 3% dan mengalami kenaikan pada kadar limbah 5%, sedangkan hasil VFA cenderung meningkat sampai kadar limbah 3% dan turun pada kadar limbah 5%.
Pengaruh Set Back Terhadap Kinerja Batas Layan Struktur Dengan Soft Storey Akibat Beban Gempa Muhammad Nur Fajar; Mizwan Purnama; Albertus Didik Setyo Purwantoro; Herlina Arifin; Alfina Maysyurah
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 11 No 2 (2023): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2023)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v11i2.6976

Abstract

The development times have been accompanied by an extremely quick development, which brought architectural features like geometric imperfections and soft store buildings. Buildings having high earthquake risk in Sorong have challenges due to an active fault.. This study's goal was to identify the relationship between displacement and drift ratio and structural performance in high-rise structures with and without set backs. Using structural analysis software, the building was modeled in this study with a maximum of 7 stories and a total height of 37 m. Seismic forces were also analyzed using reflection spectroscopy of various responses. Buildings with soft storey effects without set backs and buildings with soft storey effects with set backs are the two types under study. According to the research, soft store buildings with set backs produce the highest displacement and drift ratio outcomes when compared to soft store buildings without set backs. Based on the service limits' performance under earthquake loads, it is still within safe bounds.
Pengaruh Kadar Air Kayu Terhadap Kuat Lentur Kayu di Kota Sorong – Papua Barat Daya Muhammad Nur Fajar; Herlina Arifin; Didik Setyo Purwantoro; Alfina Maysyurah; Muhammad Awal Al Ghazali
Teknika Vol 18, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v18i2.7828

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya alam berupa kayu yang melimpah, Salah satu sumberdaya alam yang melimpah adalah kayu. Dan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki Kawasan hutan yang cukup besar adalah Pulau Papua. Dari sekian banyak jenis kayu yang ada, hanya sebagian kecil saja yang telah diketahui sifat dan kegunaannya. Maka selanjutnya akan dilakukan pengujian kuat lentur terhadap kayu yang tidak dikeringkan dan kayu yang mengalami proses pengeringan, hal ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh kadar air terhadap kuat lentur dari kayu yang beredar di Kota Sorong – Papua Barat Daya. Setelah dilakukan pengujian kadar air dan kuat lentur, maka diketahui bahwa semakin rendah kadar air dari kayu maka nilai kuat lentur dari kayu akan semakin tinggi, Hal ini dikarenakan jika kadar air kayu berkurang (semakin kering) maka kayu akan mengalami penyusutan dan membuat kayu tersebut semakin padat hingga kerapatannya lebih tinggi dan membuat kayu semakin kuat menahan gaya lentur. Hal ini sejalan dengan standar SNI 7973:2013 yang mensyaratkan kayu harus memiliki kadar air dibawah 30% untuk bisa dipakai sebagai material konstruksi.