Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Zonasi Tingkat Persebaran Cuaca Ekstrem Kabupaten Sorong Berbasis Geographic Information System (GIS) Widodo, Slamet; Manaf, Murshal
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 21 No. 2 (2021): ECOSYSTEM Vol. 21 No 2, Mei - Agustus Tahun 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v21i2.1074

Abstract

Pengaplikasian aplikasi Geographic Information System (GIS) untun mengetahui zonasi tingkat persebaran cuaca ektrem di Kabupaten Sorong telah dilakukan. GIS memetakan secara tepat informasi dan kondisi wilayah sesuai tingkat kerawanan bencana yang terjadi, khususnya bencana cuaca ekstrem di Kabupaten Sorong. Data yang diambil dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sorong diolah dengan digitasi dan tabulasi melalui aplikasi GIS. Data dianalisis dengan metode deksriptif-kualitatif yaitu dengan menginterpretasi data berdasarkan data kualitatif yang didapatkan dengan fokus pada cuaca ekstrem Kabupaten Sorong meliputi suhu udara, kelembapan, tekana udara, kecepatan angin, penyinaran matahari dan curah hujan. Dari data yang didapatkan, cuaca ekstrem terjadi dibulan Mei dengan tekanan udara 1010,2 mb dan durasi penyinaran matahari terlama selama 6,1 jam. Cuaca ekstrem yang terjadi tidak menyebabkan bencana kekeringan di Kabupaten Sorong. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan evaluasi bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sorong dalam mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem sehingga mengurangi dampak yang ditimbulkan dari cuaca ekstrem yang akan terjadi Kabupaten Sorong.  The application of the Geographic Information System (GIS) to determine the zoning level of extreme weather in Sorong Regency has been carried out. GIS application accurately to show informations and conditions of the area according to the level of vulnerability of disasters, especially extreme weather in Sorong Regency. Data from the Meteorology, Climatology and Geophysis Agency of Sorong were processed by digitizing and tabulating through the GIS application. Data were analyzed using descriptive-qualitative method by interpreting data based on qualitative data obtained with a focus on extreme weather in Sorong Regency including air temperature, humidity, air pressure, wind speed, solar radiation and rainfall. From the data has obtained that the extreme weather occurs on May with air pressure at 1010,2 mb and the longest sunshine duration at 6,1 hours. The extreme weather that occurred did not cause drought in Sorong Regency. The result of this research can be used as information and evaluation for the government and the citizen of Sorong Regency to anticipate the occurance of extreme weather so can to reduce the impact of the extreme weather that will occur in Sorong Regency.
Prediksi Penggunaan Lahan Kota Sorong Menggunakan Citra Landsat Multi Waktu Dengan Metode CA-Markov Widodo, Slamet; Pristianto, Hendrik
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol 7, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.239 KB) | DOI: 10.33506/rb.v7i2.1497

Abstract

Pertumbuhan Kota Sorong, mengalami peningkatan fisik yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan pemanfaatan lahan, arah perkembangan fisik wilayah pemukiman dan prediksi perkembangan fisik wilayah Kota Sorong. penelitian ini merupakan penelitian penginderaan jauh terapan, yang digunakan untuk mengindentifikasi, memodelkan, dan memprediksi perubahan lahan yang terjadi di wilayah Kota Sorong, dengan perangkat ( Sofware ) yaitu ArcGIS10.8 digunakan untuk pengolahan dan analisis spasial serta TERRSET 2020 untuk memprediksi perkembangan wilayah. Hasil penelitian menunjukkan hutan kering mengalami penambahan sebesar 24,1 Ha, hutan kering bercampur semak mengalami penambahan sebesar 3,83 Ha, semak belukar mengalami pengurangan sebesar 39,74 Ha, semak belukar atau rawa mengalami penambahan sebesar 10,89 Ha, hutan belukar mangrove primer pengurangan sebesar 17,98 Ha, hutan mangrove sekunder mengalami penambahan sebesar 11,94 Ha, tubuh air mengalami penambahan sebesar 14,75 Ha, tanah terbuka mengalami penambahan sebesar 15,77 Ha, savana mengalami pengurangan sebesar 103,04 Ha, dan mengalami penambahan sebesar 77,91 Ha. Perkembangan fisik wilayah membantu dari perubahan tutupan lahan tahun 2013 hingga 2017 terlihat bahwa arah perkembangan wilayah pemukiman adalah keluar menuju ke selatan. Prediksi penggunaan lahan wilayah Kota Sorong tahun 2027, mendapatkan hasil penggunaan lahan hutan kering skunder sebesar 1.714,52 Ha, pertanian lahan kering bercampur semak sebesar 493,25 Ha, semak belukar sebesar 236,51 Ha, semak belukar atau rawa sebesar 149, 00 Ha,hutan mangrove primer sebesar 63,79 Ha, hutan mangrove skunder sebesar 93,55 Ha, tubuh air sebesar 16,46 Ha, tanah terbuka sebesar 31,20 Ha, savana sebesar 50,07 Ha dan pemukiman sebesar 455,98 Ha
Kajian Tingkat Kebisingan di Kawasan Pendidikan SMP Negeri 5 Kota Sorong Slamet Widodo; Murshal Manaf; Kastono Kastono
Dewantara Journal of Technology Vol. 2 No. 2 (2021): Dewantara Journal of Technology Volume 2 No 2
Publisher : Akademi Teknologi Industri Dewantara Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah adalah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Salah satu factor untuk mencapai kondisi lingkungan belajar yang baik adalah terhindar dari masalah kebisingan. Sekolah yang berada dekat dengan jalan raya akan sangat mengganggu aktivitas siswa yang berlangsung. Adapun gangguan yang sering ditemui di sekolah – sekolah adalah gangguan kebisingan yang berasal dari aktivitas lalu lintas. Oleh sebab itu, penelitian tentang Kajian Tingkat Kebisingan di Kawasan Pendidikan SMP Negeri 5 Kota sorong yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat KM 12,5 Kota Sorong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebisingan yang terjadi pada sekolah SMP Negeri 5 Kota Sorong dan bagaimana pengaruhnya terhadap (persepsi) konsentrasi belajar siswa di Kawasan Pendidikan SMP Negeri 5 Kota Sorong. Pengukuran kebisingan lingkungan dilakukan selama 2 minggu menggunakan alat Sould Level Meter pada 11 titik sampling untuk kemudian dihitung nilai Leq nya. Tingkat ketergangguan dianalisis berdasarkan kuisioner yang di bagikan kepada 100 responden sebagai sampel. Berdasarkan hasil pengukuran, hari, rentang waktu dan titik lokasi dengan tingkat kebisingan tertinggi yaitu pada hari senin pukul 17.00-17.10 di titik 1 (Halaman Depan Sekolah (1)) kebisingan di sekolah tersebut telah memenuhi standart baku mutu tingkat kebisingan yang ditetapkan oleh KepMenLH No. 48 Tahun 1996. Didapatkan data bahwa tingkat kebisingan tertinggi berada pada titik yang berada di dekat jalan dan akan semakin berkurang tingkat kebisinganya pada titik yang berada jauh dari jalan. Berdasarkan hasil analisis kuisioner, sebanyak 44% responden terganggu dengan kebisingan yang terjadi.
Evaluasi Tata Guna Lahan Distrik Aimas Kabupaten Sorong dengan Menggunakan ArcGIS Map Slamet Widodo; Murshal Manaf; Kastono Kastono
Dewantara Journal of Technology Vol. 2 No. 2 (2021): Dewantara Journal of Technology Volume 2 No 2
Publisher : Akademi Teknologi Industri Dewantara Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisisperbandingan luas distrikdan kesesuaian rencana tata ruang pada dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sorong Distrik Aimas dengan yang telah terlaksana. Data yang terkumpul dibagi menjadi tiga jenis data yaitu data primer diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari lapangan, data sekunder berupa data dokumen RTRW dan Badan Pusat Statistis (BPS), serta data literatur yaitu Undang-Undang 26 tahun 2007 tentang penataan ruang. Adapun data luasan area yang sekarang menggunakan perhitungan ArcGIS dari citra satelit google maps dengan batas wilayah yang baru.Hasil penelitian ini menunjukkanterdapat perbandingan luas Distrik Aimas menurut data RTRW dan analisa tahun 2017. Luas wilayah data RTRW adalah 26704,28 Ha sedangkan hasil analisa luas wilayah Distrik Aimas adalah 17659,90 Ha dengan selisih 9044,38 Ha. Perbedaan luasan diperoleh dari hasil perhitungan data RTRW melalui Autocad dari peta rupa bumi bakosurtanal dengan wilayah Distrik Aimas yang berbeda dengan batas wilayah yang sekarang. Hasil analisis untuk kawasan lindung cagar alam dan kawasan budidaya Hutan Produksi Biasa/Tetap (HPBT) melebihidari rencana hingga sebesar 602,4824% dari rencana pola ruang. Sedangkan hasil analisis untuk kawasan budidaya KPPA dan kawasan budidaya pemukiman baru mencapai 2,0544 % dari rencana pola ruang. Hasil Analisis Kawasan Budidaya PLK pada Pola Ruang baru mencapai 4,7383% dari rencana pola ruang. Adapun hasil analisis kawasan budidaya KIPT pada pola ruang baru mencapai 0,8943% dari rencana pola ruang. Peta pola ruang masing-masing Kelurahan Distrik Aimas Kabupaten Sorongmenghasilkan hasil yang bervariasi antara satu dan lainnya. Hal ini disebabkan penggunaan lahan dari tiap kelurahan yang berbeda dan tingkat kepadatan penduduk yang berbeda. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam perencanaan tata kelola lahan di berbagai daerah di Indonesia.
Profil Daya Saing Kontraktor Lokal Papua Dalam Sistem Pelelangan Secara Elektronik (SPSE) di Wilayah Propinsi Papua Barat Slamet Widodo; Faried Desembardi; Hendrik Pristianto
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 4 No. 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.142 KB) | DOI: 10.33506/rb.v4i2.159

Abstract

Dengan dilaksanakannya Otonomi Khusus sejak tahun 2001, Percepatan Pembangunan Propinsi Papua Barat, Pasar Tunggal ASEAN 2015 serta belum meratanya kualitas SDM Konstruksi pada kontraktor lokal Papua, dan saat ini ditambah lagi dengan pembaharuan teknologi dalam penerapan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) yang dimulai sejak tahun 2008 dan akan diupdate sepenuhnya dari versi 3 ke versi 4 pada tahun 2018, maka dipandang perlu mengevaluasi kapasitas daya saing kontraktor lokal Papua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi  profil daya saing kontraktor lokal Papua dalam mengikuti pelelangan pekerjaan melalui aplikasi SPSE. Penelitian dilaksanakan dengan  mereview data paket pekerjaan yang pelelangnya dimenangkan kontraktor lokal Papua di wilayah Propinsi Papua Barat.  Hasil penelitian didapatkan adalah profil daya saing kontraktor lokal Papua dalam memenangkan pelelangan melalui Layanan Pelelangan Secara Online (LPSE) pada kurun waktu 2015-2018 adalah berada dalam kisaran rata-rata 25,96% dari total pekerjaan yang dilelangkan di Provinsi Papua Barat. Mengingat kualifikasi perusahaan adalah bagian utama yang dinilai dalam sistem pelelangan secara online ini, dan dengan rata-rata baru 25,96% yang bisa dimenangkan oleh kontraktor lokal Papua maka mekanisme perusahaan dalam pengelolaan sumberdaya masih sangat perlu ditingkatkan kapasitasnya.
Analisis Penjadwalan Proyek Dengan Metode Line of Balance Pada Proyek Pembangunan Perumahan Grand Efata Malibela Slamet Widodo
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 8 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.468 KB) | DOI: 10.33506/rb.v8i1.1736

Abstract

Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia di samping makanan dan sandang, hal ini yang mendasari peningkatan proyek pembangunan perumahan di Kota Sorong. Salah satunya Proyek perumahan Grand Efata yang berlokasi di Jalan Malibela Km. 11,5 Kota Sorong, Papua Barat memiliki target pembangunan dan pekerjaan perumahan pada Agustus 2020 sampai Desember 2021, namun hingga bulan Agustus 2021 terjadi perlambatan pembangunan dan pekerjaan perumahan dari target waktu yang direncanakan. Penelitian ini bertujuan menerapkan metode Line of Balance (LOB) pada proyek pembangunan perumahan Grand Efata Malibela, sehingga diharapkan nantinya dapat dihasilkan solusi agar waktu penyelesaian proyek tersebut seoptimal dan seefisien mungkin. Pengunaan metode Line of Balance (LOB) yang bersifat repetitive untuk menentukan kelompok kerja pengerjaan item pekerjaan yang tipikal dan menerus dengan mengutamakan kuantitas jenis pekerjaan yang tidak menghambat jenis pekerjaan selanjutnya (successor and predecessor). Hasil penelitian menunjukkan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan proyek pembangunan perumahan Grand Efata Malibela sebanyak 156 unit selama 184 hari. Sedangkan pada time schedule existing rencana proyek diperlukan waktu selama 456 hari untuk menyelesaiakan 156 unit tersebut.
Identifikasi Jenis Pajak Dan Retribusi Daerah Serta Potensinya Di Kabupaten Sorong Slamet Slamet; Amiruddin Amiruddin; Arie Purnomo
Jurnal Faksi : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 3 No. 1 (2017): December 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.294 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi dan pertumbuhan setiap jenis pajak daerah terhadap total penerimaan pajak daerah dan Pendapatan Asli Daerah; untuk mengetahui identifikasi jenis pajak daerah dan retribusi daerah; dan untuk mengetahui proyeksi pajak daerah dan retribusi daerah. Peneltian ini adalah penelitian kualitatif dengan Teknik pengumpulan data yakni wawancara dan dokumentasi. Populasi pada penelitian ini ialah dinas pendapatan provinsi Papua Barat dengan sampel dinas pendapatan daerah Kabupaten Sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah Kabupaten Sorong terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah dan penerimaan lain-lain, rata-rata pertumbuhan dalam sepuluh tahun periode pengamatan pertumbuhan terkecil terdapat pada retribusi daerah sebesar 34,6% kemudian pajak daerah sebesar 50,6% sedangkan penerimaan lain-lain 14.8%; Identifikasi setiap jenis pajak daerah berupa pajak prima, pajak berkembang, pajak terbelakang, dan pajak potensial. Identifikasi setiap jenis retribusi berupa retribusi prima, retribusi potensial, retribusi berkembang, retribusi terbelakang, retribusi pengujian kendaraan bermotor, retribusi dispensasi jalan, retribusi lapor tenaga kerja, dan retribusi perikanan. proyeksi pajak daerah menggunakan persamaan eksponensial; Ln Y = 19,80992 + 0,189813 X, sedangkan persamaan proyeksi retribusi daerah menggunakan persamaan eksponensial; Ln Y = 19,64295 + 0,081971 X. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan tingkat pertumbuhan dan kontribusi jenis pajak daerah dan retribus terhadap total penerimaan pajak daerah dan pendapatan asli daerah selalu mengalami fluktuasi; beberapa jenis pajak dan retribusi tidak terindentifikasi dikarenakan tidak dimiliki dan baru berjalan; adapun proyeksi pajak daerah mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya sedangkan retribusi daerah mengalami penurunan pada tahun 2012 dan meningkat pada tahun 2013.
TINJAUAN TINGKAT KEBISINGAN TERHADAP KENYAMANAN PENGUNJUNG PADA KAWASAN RUANG TERBUKA PUBLIK ALUN-ALUN AIMAS KABUPATEN SORONG Slamet Widodo; Mierta Dwanggaa; Murshal Manaf; Rahmi Ariani Salama; Iksan Agustiaraa
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Teknologi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi lingkungan dan kualitas ruang terbuka publik yang baik dapat menunjang ruang terbuka publik tersebut aman dan nyaman saat dikunjungi. Salah satu indikator lingkungan yang berpengaruh terhadap kenyamanan pada ruang publik adalah kebisingan. Kondisi kawasan ruang terbuka publik alun-alun aimas Kabupaten Sorong yang berada dekat dengan jalan utama membuat persoalan dan penanganan terhadap masalah kebisingan tidak dapat di jadikan hal yang sepele dikarenakan dapat mengganggu kenyamanan pengunjung yang beraktifitas pada ruang terbuka publik tersebut. Sehingga diperlukan tingkat kebisingan, persepsi kenyamanan pengunjung terhadap tingkat kebisingan serta pola sebaran tingkat kebisingan pada kawasan ruang terbuka publik alun-alun aimas Kabupaten Sorong. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan menggunakan analisis tingkat kebisingan, analisis kuesinor dan analisis pemetaan pola sebaran tingkat kebisingan. Dari hasil pemetaan pola sebaran tingkat kebisingan setiap hari pada 10 titik dapat di lihat dimana pada hari senin, selasa, rabu, jumat tingkat kebisingan maksimum berada pada zona orens dengan rentang 65-70 dBA dan tingkat kebisingan minimum berada pada zona hijau dengan rentang 55-60 dBA. Untuk hari kamis tingkat kebisingan maksimum berada pada zona orens dengan rentang 65-70 dBA dan tingkat kebisingan minimum berada pada zona kuning dengan rentang 60-65 dBA . Sedangkan untuk hari sabtu dan minggu tingkat kebisingan maksimum berada pada zona merah dengan rentang >70 dBA dan tingkat kebisingan minimum berada pada zona kuning dengan rentang 60-65 dBA.
Analisis Transformasi Spasial Kawasan Strategis pada Pengembangan Industri dan Pelabuhan Terpadu Kabupaten Sorong Slamet Widodo; Murshal Manaf; Rahmi Ariani Salam; Wandi Hasanuddin
Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/georaf.v7i2.3480

Abstract

Salah satu pengaruh nyata yang dapat dilihat adalah kondisi fisik dari kawasan strategis Kabupaten Sorong dan kondisi yang terletak di Distrik Mayamuk dan Distrik Salawati.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi eksisting Distrik salawati dan Distrik Mayamuk sebelum dan sesudah tetapkan menjadi kawasan strategis. Juga untuk menganalisis transformasi spasial kawasan strategis Kabupaten Sorong saat ini. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan aplikasi ARCGIS untuk membuat overlay. Hasil yang diperoleh bahwa terjadi transformasi spasial (perubahan penggunaan lahan) di Kawasan Strategis Industri dan Pelabuhan terpadu di Distrik Mayamuk dan Distrik Salawati untuk periode tahun 2011 – 2013 dengan jumlah peningkatan perubahan pemanfaatan lahan tertinggi di Distrik Mayamuk yaitu Manggrove dengan luas perubahan pemanfaatan lahan Manggrove adalah 30 Ha serta transformasi spasial (perubahan penggunaan lahan) di Kawasan Strategis Industri dan Pelabuhan terpadu di Distrik Mayamuk dan Distrik Salawati untuk saat ini didapat bahwa jumlah peningkatan perubahan pemanfaatan lahan tertinggi di Distrik Mayamuk yaitu Hutan dengan luas perubahan pemanfaatan lahan Hutan adalah 355 Ha dan jumlah peningkatan perubahan pemanfaatan lahan tertinggi di Distrik Salawati yaitu Hutan dengan luas perubahan pemanfaatan lahan Hutan adalah 4891 Ha.
EVALUASI PENCEGAHAN KEBAKARAN GEDUNG PADA KANTOR KANWIL BEA DAN CUKAI KOTA SORONG Slamet Widodo; Faried Desembardi; Wilis Sutiyono; Herlina Arifin
Jurnal Teknik Sipil : Rancang Bangun Vol. 9 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/rb.v9i1.2327

Abstract

Dengan perkembangan yang cepat muncul peningkatan risiko kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan sistem proteksi aktif dan pasif, serta fasilitas penyelamatan, dan kondisi sistem keamanan gedung terhadap bahaya kebakaran di Gedung Kantor Bea dan Cukai Kota Sorong. Data primer dikumpulkan langsung di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh melalui otoritas terkait, termasuk Kanwil Bea dan Cukai Kota Sorong. Hasil penelitian menunjukkan sistem pengamanan gedung di Kantor Wilayah Bea dan Cukai Kota Sorong mengalami tantangan sebesar 87,56%, dengan tingkat kendala sistem proteksi aktif sebesar 16,70% dari 24% dan tingkat kendala sistem proteksi pasif sebesar 24,89% dari 26%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai keandalan bangunan tersebut baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; namun masih terdapat kekurangan pada komponen sistem proteksi aktif, diantaranya dua sub komponen yang masuk dalam kategori kurang yaitu hidran gedung yang tidak ada di dalam gedung dan APAR yang jumlahnya masih kurang.