Dinda Dewi Kaerudin
IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Komparasi Buku Teks Matematika Indonesia dan Singapura pada Topik Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dinda Dewi Kaerudin; Herani Tri Lestiana; Yandi Heryandi
CIRCLE : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 01 (2023): March 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.162 KB) | DOI: 10.28918/circle.v3i01.6873

Abstract

Buku teks dapat mempengaruhi proses belajar peserta didik. Setiap kurikulum yang berlaku memiliki buku teks sebagai bahan ajar utama. Beberapa sekolah SPK di Indonesia mengadaptasi kurikulum yang diterapkan di Singapura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan konten materi dan penyajian materi pada buku teks matematika Indonesia dan Singapura pada materi SPLDV. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif komparatif. Perbandingan ini menggunakan buku teks matematika kurikulum 2013 kelas VIII Semester 1 dan buku teks Discovering Mathematics 2A (2nd Edition). Berdasarkan hasil analisis, kedua buku teks tersebut memiliki persamaan dan perbedaan masing-masing dalam setiap aspek dan komponen yang dianalisis. Pada cara penyajian materi, buku teks matematika Indonesia cenderung monoton dalam satu halaman secara padat diisikan oleh tulisan namun dalam pemilihan warna bervariasi. Sedangkan dalam buku teks Singapura, cara penyajian materi memanfaatkan tata letak yang bervariasi dengan menambahkan spot kecil (bubble) walaupun dalam pemilihan warna tidak terlalu bervariasi. Kelebihan buku teks Indonesia yaitu pemanfaatan masalah kontekstual saat memperkenalkan sebuah konsep, sedangkan pada buku teks Singapura masalah kontekstual hanya disajikan dalam latihan soal. Di sisi lain, buku teks Singapura memiliki kelebihan dalam hal integrasi pemanfaatan teknologi dan antisipasi miskonsepsi peserta didik.