Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA MENGGUNAKAN THREE TIER DIAGNOSTIC TEST BERBASIS OPEN ENDED QUESTION Mawaddah Mawaddah; Yandi Heryandi; Herani Tri Lestiana
JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS LAMPUNG Vol 9, No 3 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to: (1) find out the misconceptions experienced by students in the material of similarity and congruence by using three-tier diagnostic tests based on open-ended questions. (2) find out the large percentage of students' misconceptions on the similarity and congruence material using a three-tier diagnostic test based on open-ended questions. The research method used was descriptive qualitative. The data collection instruments used were clinical interviews and three-tier diagnostic tests based on open-ended questions. This study was conducted in the SMP Negeri 2 Palimanan. The research subjects were selected using purposive sampling techniques so that 33 students were selected from 330 students. The results of the analysis of the three-tier diagnostic test based on open-ended questions showed that (1) the misconceptions that occurred in the material of similarity and congruence of 2D shapes included pure misconceptions, false positives, and false negatives. (2) the percentage of misconceptions experienced in the material of similarity and congruence 2D shapes as a whole was 50.2% with a large percentage of pure misconceptions 32.4%, false-positive 15.6%, and false-negative 2.2%.Keywords: misconception; three tier diagnostic test; pure misconception; false positive, false negative AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui miskonsepsi yang dialami oleh siswa pada materi kesebangunan dan kekongruenan berdasarkan hasil analisis three tier diagnostic test berbasis open ended question. (2) mengetahui besar persentase miskonsepsi yang dialami oleh siswa pada materi kesebangunan dan kekongruenan menggunakan three tier diagnostic test berbasis open ended question. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara klinikal dan three tier diagnostic test berbasis open ended question berbentuk esai sebanyak 7 butir soal. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Palimanan. Subjek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling sehingga dipilih 33 siswa dari 330 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) berdasarkan hasil analisis three tier diagnostic test berbasis open ended question miskonsepsi yang terjadi pada materi kesebangunan dan kekongruenan bangun datar meliputi miskonsepsi murni, false positive, dan false negative. (2) besar persentase miskonsepsi yang dialami oleh siswa secara keseluruhan pada materi kesebangunan dan kekongruenan bangun datar adalah 50,2% dengan besar persentase miskonsepsi murni 32,4%, false positive 15,6%, dan false negative 2,2%.Kata Kunci: miskonsepsi; three tier diagnostic test; miskonsepsi murni; false positive; false negative  DOI: http://dx.doi.org/10.23960/mtk/v9i3.pp276-291
Manfaat Jamu Empon-Empon Untuk Peningkatan Imunitas Tubuh Pada Masa Pandemi Covid-19 Indah Nursuprianah; Yandi Heryandi; Risdianto Risdianto
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v4i1.10846

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mencari alternatif pengobatan dan pencegahan terhadap COVID-19 dengan cara peningkatan imunitas tubuh melalui jamu empon-empon, mengetahui banyaknya manfaat dari bahan rimpang yang digunakan dalam membuat jamu, lamanya proses penyembuhan dan pemulihan OTP COVID-19 setelah meminum jamu. Hasilnya diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk peningkatan imunitas tubuh pada masa Pandemi COVID-19. Kegiatan ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen pada 30 OTG yang mengukur bagaimana manfaat jamu empon-empon dapat meningkatkan imunitas tubuh, dan berapa lama waktu yang diperlukan tubuh untuk dapat sembuh dan recovery setelah meminum jamu. Dari gejala yang dialami oleh 12 responden, yang terbanyak adalah gejala lemas, yaitu 8 dari 12 responden, kemudian pusing dan sakit sendi. Perbaikan yang dialami 12 responden rata-rata terjadi di hari ke-5 setelah meminum jamu, perbaikan kualitas tidur, radang, gusi berdarah, dll. Jamu empon-empon juga dapat membantu menyembuhkan sakit pencernaan dengan penambahan temulawak pada komposisi jamunya, serta kencur untuk sakit pernafasan. Hal ini terbukti adanya testimoni dari masyarakat yang mengkonsumsi jamu mengalami perbaikan fungsi tubuh, selain untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Penerapan Model Pembelajaran Collaborative Problem Solving (CPS) Dalam Meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) Siswa Kelas VII Nursaodah Nursaodah; Toheri Toheri; Yandi Heryandi
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i3.1448

Abstract

Permasalahan penelitian ini adalah guru mengalami kesulitan dalam pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi dan lemahnya keterampilan siswa dalam berpikir tingkat tinggi. Tujuan penelitian adalah mengetahui respon siswa dalam belajar menggunakan model pembelajaran CPS dan mengetahui seberapa besar peningkatan HOTS siswa dengan menerapkan model pembelajaran CPS. Metode penelitian yang digunakan eksperimen dengan pendekatan pre-experimental design yaitu penelitian dengan satu kelompok pretes-posttes. Sampel penelitian adalah kelas VII A. Instrumen yang digunakan angket dan tes. Berdasarkan analisis data, respon angket siswa terhadap penerapan model pembelajaran CPS adalah 69%. Sebagian besar respon siswa menyatakan setuju terhadap penerapan model pembelajaran CPS sebesar 40,42%. Sementara itu, analisis skor pretest dan posttest siswa menggunakan N-gain, dengan nilai rata-rata pretest dan posttest siswa yaitu 44,875 dan 71,250 maka diperoleh nilai N-gain adalah 0,47. Setelah itu, uji hipotesis menggunakan rumus product moment, diperoleh nilai signifikansi antara angket dan nilai posttest adalah 0,820. Dengan demikian, seluruh data menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran CPS dapat meningkatkan HOTS siswa kelas VII.
Analisis Komparasi Buku Teks Matematika Indonesia dan Singapura pada Topik Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dinda Dewi Kaerudin; Herani Tri Lestiana; Yandi Heryandi
CIRCLE : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 3 No. 01 (2023): March 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.162 KB) | DOI: 10.28918/circle.v3i01.6873

Abstract

Buku teks dapat mempengaruhi proses belajar peserta didik. Setiap kurikulum yang berlaku memiliki buku teks sebagai bahan ajar utama. Beberapa sekolah SPK di Indonesia mengadaptasi kurikulum yang diterapkan di Singapura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan konten materi dan penyajian materi pada buku teks matematika Indonesia dan Singapura pada materi SPLDV. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif komparatif. Perbandingan ini menggunakan buku teks matematika kurikulum 2013 kelas VIII Semester 1 dan buku teks Discovering Mathematics 2A (2nd Edition). Berdasarkan hasil analisis, kedua buku teks tersebut memiliki persamaan dan perbedaan masing-masing dalam setiap aspek dan komponen yang dianalisis. Pada cara penyajian materi, buku teks matematika Indonesia cenderung monoton dalam satu halaman secara padat diisikan oleh tulisan namun dalam pemilihan warna bervariasi. Sedangkan dalam buku teks Singapura, cara penyajian materi memanfaatkan tata letak yang bervariasi dengan menambahkan spot kecil (bubble) walaupun dalam pemilihan warna tidak terlalu bervariasi. Kelebihan buku teks Indonesia yaitu pemanfaatan masalah kontekstual saat memperkenalkan sebuah konsep, sedangkan pada buku teks Singapura masalah kontekstual hanya disajikan dalam latihan soal. Di sisi lain, buku teks Singapura memiliki kelebihan dalam hal integrasi pemanfaatan teknologi dan antisipasi miskonsepsi peserta didik.
Student Misconceptions in Solving AKM Numeration Problems at SMA Level Viewed From the Personality Differences of Extrovert And Introvert Students Nisa Alawiyah Gunawan; Yandi Heryandi; Muhamad Ali Misri
Journal of Mathematics Instruction, Social Research and Opinion Vol. 2 No. 3 (2023): November
Publisher : MASI Mandiri Edukasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58421/misro.v2i3.121

Abstract

This study aims to analyze: (1) Knowing personality types, (2) Results from AKM Numeracy, and (3) Misconceptions about AKM Numeracy based on personality types based on student personality types. This type of research is descriptive qualitative research with a case study design. The data collection technique was done by giving personality questionnaires and AKM Numerical test questions. The results showed that: (1) The tendency of personality types in extroverted students was 36%, and the other 64% had introverted tendencies, (2) The results of completing the AKM Numeracy test had the highest percentage in the misconception category, namely 50.40%, 26.20 % understand the concept, and the other 23.20% do not understand the concept, (3) Misconceptions in AKM Numeracy based on student personality types, shows that the highest misconceptions are found in students with extrovert personality types, with an average percentage of 55.80%, while students with introverted personality types have a percentage of 51.25%. Factors causing these misconceptions include acquiring student answers, studying habits, and the learning media used.