Satrio - Nugroho, Satrio -
Dosen Jurusan Arsitektur Fak. Teknik Universitas Diponegoro Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Menengok Arsitektur Permukiman Masyarakat Badui : Arsitektur Berkelanjutan dari Halaman Sendiri Sardjono, Agung Budi; Nugroho, Satrio -
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The energy crisis and the damage to the natural environment encouraged public awareness for the preservation of nature in addition to pay more attention to the welfare of mankind. Sustainable development with architecture in it developed into an important issue in recent decades. Wisdom in the culture of the archipelago can be a role model in tackling the crisis. Badui community is a bit of a tribe that still retains its cultural traditions closely until now. The tradition of the Badui community living utmost respect and preservation of nature where they live. Using natural resources in a selective; appropriate technology; restrictions and strict rules generate a culture living in harmony with nature. A science that needs to be studied, imitated and developed to address modern challenges. This paper aims to assess the alignment of the Badui community living tradition with the characteristics of Sustainable Architecture. Krisis energi dan kerusakan lingkungan alam mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan kelestarian alam disamping kesejahteraan umat manusia. Pembangunan berkelanjutan dengan arsitektur di dalamnya berkembang menjadi isu penting dalam beberapa dasawarsa terakhir. Kearifan dalam kebudayaan Nusantara dapat menjadi teladan dalam menanggulangi krisis tersebut. Masyarakat Badui merupakan sedikit dari suku yang masih mempertahankan tradisi kebudayaannya dengan ketat sampai saat ini. Tradisi bermukim masyarakat Badui sangat hormat dan menjaga kelestarian alam tempat mereka tinggal. Pemanfaatan sumber daya alam yang selektif; teknologi tepat guna; larangan dan aturan yang ketat menghasilkan budaya bermukim yang selaras dengan alam. Sebuah ilmu yang perlu dipelajari, diteladani dan dikembangkan  untuk menjawab tantangan modern. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji keselarasan tradisi bermukim masyarakat Badui dengan karakteristik Arsitektur Berkelanjutan.
Menengok Arsitektur Permukiman Masyarakat Badui : Arsitektur Berkelanjutan dari Halaman Sendiri Sardjono, Agung Budi; Nugroho, Satrio -
Jurnal Teknik Sipil dan Perencanaan Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jtsp.v19i1.9499

Abstract

The energy crisis and the damage to the natural environment encouraged public awareness for the preservation of nature in addition to pay more attention to the welfare of mankind. Sustainable development with architecture in it developed into an important issue in recent decades. Wisdom in the culture of the archipelago can be a role model in tackling the crisis. Badui community is a bit of a tribe that still retains its cultural traditions closely until now. The tradition of the Badui community living utmost respect and preservation of nature where they live. Using natural resources in a selective; appropriate technology; restrictions and strict rules generate a culture living in harmony with nature. A science that needs to be studied, imitated and developed to address modern challenges. This paper aims to assess the alignment of the Badui community living tradition with the characteristics of Sustainable Architecture. Krisis energi dan kerusakan lingkungan alam mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan kelestarian alam disamping kesejahteraan umat manusia. Pembangunan berkelanjutan dengan arsitektur di dalamnya berkembang menjadi isu penting dalam beberapa dasawarsa terakhir. Kearifan dalam kebudayaan Nusantara dapat menjadi teladan dalam menanggulangi krisis tersebut. Masyarakat Badui merupakan sedikit dari suku yang masih mempertahankan tradisi kebudayaannya dengan ketat sampai saat ini. Tradisi bermukim masyarakat Badui sangat hormat dan menjaga kelestarian alam tempat mereka tinggal. Pemanfaatan sumber daya alam yang selektif; teknologi tepat guna; larangan dan aturan yang ketat menghasilkan budaya bermukim yang selaras dengan alam. Sebuah ilmu yang perlu dipelajari, diteladani dan dikembangkan  untuk menjawab tantangan modern. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji keselarasan tradisi bermukim masyarakat Badui dengan karakteristik Arsitektur Berkelanjutan.
MUSEUM FILM INDONESIA SATRIO ADJIE NUGROHO
Jurnal Poster Pirata Syandana PERIODE 149-150 (juli 2020)
Publisher : Architecture Department, Engineering Faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meskipun perkembangannya sudah berusia satu abad lebih mulai dari era kolonial hingga era digital sekarang, sampai saat ini belum ada fasilitas yang memperkenalkan dunia perfilman Indonesia yang kaya kepada masyarakat. Dunia perfilman seakan-akan berjalan begitu cepat, film-film baru muncul di bioskop komersil lalu menghilang digantikan film-film baru. Padahal beberapa film begitu penting dan memiliki nilai sejarah karena berhasil menggambarkan kondisi ekonomi, karakter sosial, dan budaya masyarakat Indonesia pada era tertentu. Beberapa film keluaran era paska kemerdekaan bahkan terancam punah karena tidak adanya fasilitas yang melestarikan film di Indonesia.   Oleh karena itu, Museum Film Indonesia di Jakarta dipilih sebagai objek perancangan guna memenuhi kebutuhan akan fasilitas edukasi dan pelestarian film-film Indonesia.   Jakarta sendiri dipilih sebagai tapak karena daerah tersebut merupakan tempat film-film Indonesia lahir diproduksi dan berkembang sehingga menjadi pusat perfilman di Indonesia.
Strategi Pembelajaran dalam Kelas Pemrograman Arsitektur Bangun Indrakusumo Radityo Harsritanto; Hermin Werdiningsih; Satrio Nugroho
Jurnal Teknologi dan Desain Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Teknologi dan Desain
Publisher : Pradita University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51170/jtd.v2i1.48

Abstract

Proses pembelajaran kelas dalam pendidikan arsitektur mengalami perubahan dan perkembangan pada tiap semesternya. Perkembangan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan perubahan yang sedang terjadi di dunia. Pendekatan afektif, kognitif, psikomotorik pada proses pembelajaran memerlukan pemrograman berupa rencana pembelajaran semester maupun rencana pengembangan kurikulum ke depannya. Tidak terkecuali mata kuliah yang mengajarkan tentang pemrograman dalam dunia arsitektur itu sendiri. Riset tentang proses pembelajaran kelas ini bertujuan untuk memaparkan tentang strategi pembelajaran kelas (berupa harapan kuliah, metode pembelajaran dan tindakan penilaian) yang dilakukan selama 2 (dua) tahun oleh penulis sehingga temuan dan hasil riset ini dapat digunakan untuk perbaikan dan model pembelajaran dalam kelas pendidikan arsitektur. Metode pembahasan deskriptif dari hasil kuesioner dan wawancara digunakan pada penelitian ini. Hasil riset ini menemukan bahwa adanya ketidaksiapan mahasiswa untuk menjalani pendidikan arsitektur dan rendahnya standar penulis dalam memprogram perkuliahan selama ini.