Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PElATIHAN PIJAT OKSITOSIN BAGI PENDAMPING IBU NIFAS DI PMB SALABIAH KECAMATAN BANDASAKTI KOTA LHOKSEUMAW Hafsah Us; Aida Fitriani; Nizan Mauyah; Elvieta Elvieta
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif merupakan ASI yang hanya diberikan kepada bayi berumur selama 6 bulan, tanpa adanya tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim (Kristiyansari, 2009). Berdasarkan data Kemenkes (2018), produksi ASI berkurang pada hari-hari pertama setelah melahirkan dikarenakan kurangnya rangsangan hormone prolaktin dan hormon oksitosin, dengan upaya yang dilakukan antara lain dengan melakukan inisiasi menyusu dini, memeras ASI dan melakukan pijat oksitosin. Indonesia menargetkan angka cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif adalah 68,74 %, juga ditahun yang sama (2018) adalah Jawa Timur mendapatkan 77,51% ASI Eksklusif, dan khususnya data Dinkes Tuban (2019) mendapatkan 73,85%, yang meningkat menjadi 79,6%. Namun, pada tahun 2020 terjadi penurunan menjadi 76,93 % bayi yang mendapat ASI eksklusif. Propinsi Sulawesi Tengah mencapai target ASI Eksklusif, <50% berbeda jauh dengan data di Kota Lhokseumawe tahun 2021 dengan jumlah bayi lahir 4.069 hanya mendapatkan ASI eksklusif 3 mendapatkan ASI eksklusif. Data survey awal adalah Pelatihan pijat oksitosin belum pernah dilakukan di PMB Salabiyah Kecamatan Banda sakti Kota Lhokseumawe yaitu para pendamping ASI dari Kader Posyandu, para suami atau keluarganya. Metode kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah dengan metode ceramah, diskusi, serta simulasi dan demonstrasi dengan media leaflet dan audio visual. Jumlah Pendamping Ibu nifas yang mengikuti pelatihan sebanyak 25 orang. Hasil kegiatan pelatihan para pendamping ibu nifas PMB Salabiyah Kecamatan Banda sakti Kota Lhokseumawe diperoleh bahwa hasil analisis pengetahuan menunjukan bahwa secara keseluruhan adanya peningkatan pengetahuan pada 25 orang peserta secara statistik terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pengetahuan para pendamping ibu nifas sesudah mengikuti pelatihan pijat oksitosin. Maka disimpulkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan antara konsisten dan berkelanjutan memberikan pelatihan pada para pendamping ibu nifas (suami, keluarga atau kader) untuk dapat membantu proses perubahan perilaku ibu nifas memberikan ASI secara Eksklusif dan melaksanakan perawatan selama masa nifas.
PENYULUHAN PENGOLAHAN MAKANAN BERGIZI UNTUK ANAK DI DESA GAMPONG RAYA TAMBO KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN 2021 aida fitriani; Nizan Mauyah; Elvieta Elvieta; Subki Subki; Sirajus Savina Sirajus Savina; Nurul Akla Nurul Akla; Ika Friscilla Ika Friscilla; Siska Purwita Sari
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Abdimas ITEKES Bali Terbitan Mei 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v1i2.374

Abstract

Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun intaernal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak. Faktor yang paling terluhat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya memberikan makan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi. Promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan masyarakat yang mampu memecahkan dan meningkatkan kesehatan. Dalam kegiatan penyuluhan ini dibahas mengenai pentingnya makanan bergizi dan sehat bagi anak serta mendemonstrasikan bagaimana pengolahan salah satu makanan bergizi bagi anak. Kata Kunci : Pengolahan, Makanan Bergizi, Anak
SOSIALISASI SIAGA BENCANA GEMPA PADA SISWA SEKOLAH SUKMA BANGSA LHOKSEUMAWE Yusrawati .; Mawar Hayati; Fitriana Dewi; Aida Fitriani; Nizan Mauyah; Subki .; Putri Wulandari; Nuri Hayati
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v2i1.449

Abstract

Bumi semakin tua, kerusakan alam semakin parah baik karena eksploitasi manusia maupun karena faktor dari alam itu sendiri.Pendidikan mitigasi bencana harus diajarkan sejak dini, siswa-siswa sekolah perlu dibekali pengetahuan agar mereka mengetahui langkah yang harus dilakukan saat terjadi bencana terutama bencana gempa bumi.Tujuan pengabdian ini untuk menumbuhkan budaya sadar bencana dan siaga gempa untuk mitigasi dan kesiapsiagaan siswa Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe. Metode pengabdian adalah dilaksanakan di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe pada bulan September 2022. Kegiatan ini dihadiri perwakilan siswa. Media penyampaian materi seperti laptop, proyektor, remote kontrol, betere, micropon, alat tulis kantor. Tahap kegiatan mulai persiapan, koordinasi, pelaksanaan, demontrasi dan evaluasi. Hasil kegiatan ini kegiatan dihadiri oleh 35 orang. Metode penyuluhan sokraktik telah dilaksanakan dan demontrasi diikuti peserta dengan baik dan aktif. Sehingga bisa disimpulkan remaja di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe yang diwakili sebanyak 35 siswa telah mengikuti kegiatan penyuluhan sadar bencana dan siaga gempa. Keterlibatan remaja sangat aktif dan tujuan pengabdian ini telah terlaksana. Kata kunci :Mitigasi, remaja, siaga bencana.