Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Makna Kehadiran Dalam Kancah Revolusi Industri 4.0 Martinus Irwan Yulius
Jurnal Pelayanan Pastoral Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM), STP-IPI Malang.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.834 KB) | DOI: 10.53544/jpp.v1i1.144

Abstract

The wave of the Industrial Revolution 4.0 has brought enormous changes in all dimensions of life without exception including the church apostolic work, specifically pastoral care. All changes and developments always bring up new challenges that must be responded to correctly and wisely. This large technological development has a major impact on the sense of connectivity in relations between people; on the contrary, this age reduces the meaning of personal presence because one does not need to be physically present to establish relationships with others. It is precisely in this situation humans lose the deepest meaning of a presence; this matter will be discussed more deeply in the context of Pastoral Care that truly prioritize a personal presence. In addition, the next challenge which is the product of developments that will be initiated in this reflection is empathy which actually does not directly refer to presence but refers to a way of life that must be built in growing relations between people.
Reksa Pastoral Care Elaborasi Pendekatan Holistik bagi Pendampingan Lanjut Usia Martinus Irwan Yulius
Forum Vol 52 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologia dan Filsafat Widya Sasana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35312/forum.v52i1.545

Abstract

One of the church's attention and concern in pastoral work is pastoral care. Pastoral care becomes an integral part of the church's mission in proclaiming God's work of salvation. Pastoral care within the framework of caring for the souls of the faithful is carried out in different contexts based on the age, situation, and needs of the people. One of the works that the church has been engaged in is pastoral care for the elderly people. These elderly people have different and special characters, situations and needs. The purpose of this research is how to pay attention to all dimensions of life (biopsychosociospiritual) in assisting the elderly. The research method used in this research is literature study; This elaboration will be complemented by data and facts taken from existing studies on this area of study. The results of this study show several practical steps that can be taken to provide integral assistance to elderly people.
MENJADI SEORANG SAHABAT REFLEKSI PASTORAL CARE ATAS KEGAGALAN SAHABAT-SAHABAT AYUB Martinus Irwan Yulius
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengalaman penderitaan merupakan pengalaman yang tidak disukai. Namun, pengalaman penderitaan tetaplah sebuah keniscayaan. Pengalaman ini dialami oleh siapa saja dengan berbagai peristiwa yang menyertainya. Orang yang sedang memiliki pengalaman tersebut tentu merasakan kesedihan yang mendalam. Ada orang yang bisa melaluinya sendirian, namun kebanyakan memerlukan bantuan orang lain yang hadir entah sebagai keluarga, guru, konselor, ataupun sahabat. Artikel ini hendak mengelaborasi kehadiran seorang sahabat yang memiliki hati untuk menemani mereka yang sedang menderita; bagaimana kehadiran mereka bisa menyembuhkan dan menumbuhkan. Penulis ingin mengelaborasi pengalaman Ayub dan para sahabatnya sebagai salah satu contoh kehadiran para sahabat dalam menemani mereka yang sedang menderita meskipun dalam peristiwa itu para sahabat itu gagal dalam menemani Ayub.
REFLECTIVEE PRACTICE Martinus Irwan Yulius CM
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 2 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah aktivitas pastoral tentu memiliki langkah-langkah yang tersusun yang memberikan pedoman bagaimana suatu kegiatan pastoral dapat dikerjakan dengan baik. Artikel ini bukanlah hendak memberikan sebuah langkah pastoral yang baru; namun, artikel ini ingin meyodorkan sebuah instrumen pastoral yang seringkali diabaikan ketika seorang pekerja pastoral sudah terjun langsung dalam dunia pelayanan. Instrumen itu adalah Reflektive Practice;sebuah cara yang membantu seorang pekerja pastoral untuk melihat kerangka kerja pastoral bukan hanya sekedar sebuah aktivitas yang dikerjakan namun juga sebuah hidup yang harus direfleksikan. Reflektive Practice membantu pekerja pastoral untuk bukan hanya mengevaluasi proses aktivitas pastoral melainkan juga mencari makna/nilai bagi hidup pekerja pastoral sendiri. Melakukan sesuatu tanpa mengenal maknanya justru akan menjerumuskan orang pada aktivisme belaka.
PERCAKAPAN SEHARI-HARI SEBAGAI SARANA EVANGELISASI Martinus Irwan Yulius
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan dunia karena pengaruh perkembangan tidak bisa dipungkiri. Pengaruhnya kepada mereka yang telah dibaptis maupun mereka yang bukan kristen. Seruan seruan Evangelisasi baru untuk menghadapi tantangan ini telah dimulai oleh Paus Yohanes Paulus II dalam berbagai kesempatan. Sejak saat itu, pesan Injil yang tetap sama itu perlu disampaikan dengan cara-cara, semangat-semangat dan metode-metode yang baru. Artikel ini mencoba menggali dan menerapkan gagasan Groome dalam sebuah pedagogi pendidikan iman. Metode ini memang digagas dalam konteks formal; namun tidak menutup kemungkinan metode ini diterapkan dalam konteks yang lebih informal. Penulis melihat bahwa percakapan sehari-hari bisa menjadi sarana dan konteks pewartaan yang baik. Dengan menerapkan metode Groome dalam percakapan sehari-hari, pewartaan Injil tetap bisa dijalankan dan lebih menyentuh konteks kehidupan manusia.
Pengetahuan dan Sikap Umat Katolik terhadap Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas di Lingkungan St. Filemon Paroki Blimbing Keuskupan Malang Yohanes Subasno; Imelda Ambu Kaka; Martinus Irwan Yulius
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 5 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

English: Persons with disabilities are those with long-term physical, mental, intellectual, or sensory disabilities that may hinder their full participation in the society. The limitations experienced by persosns with disabilities often become more severe due to the knowledge, views, and attitudes of the community including catholics, which is not appropriate. This study aims to find out the views and attitudes of people in St. Filemon community, Blimbing Parish (Malang Diocese) towards the fulfillment of the rights of persons with disabilities. This research is a survey, involving 37 respondents who representing 40 heads of families. The research data was collected using questionnaires. The results of the study were presented through visual graphics of histogram. While data analysis is done using percentages. The results showed that people's knowledge of the terms and meaning of disability correctly reached 94%, people's views on people with disabilities in church life 68%, people's attitude towards the fulfillment of rights in education 49%, people's attitude towards the fulfillment of rights in the field of health 57%, and people's attitude towards the fulfillment of rights in the field of livelihood 60%, while for the attitude of people towards the fulfillment of rights in the social field 57%. Indonesia: Penyandang disabilitas adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dapat menghalangi partisipasi mereka secara penuh dalam masyarakat. Keterbatasan yang dialami oleh penyandang disabilitas sering menjadi lebih berat oleh karena pengetahuan, pandangan, dan sikap masyarakat termasuk umat katolik, yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan dan sikap umat di Lingkungan St. Filemon Paroki Belimbing terhadap pemenuhan hak penyandang disabilitas. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang melibatkan 37 responden yang mewakili 40 kepala keluarga. Data penelitian dikumpulkan menggunakan angket. Hasil penelitian dipaparkan melalui gambar visual berupa grafik histogram. Sedangkan analisa data dilakukan menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan umat terhadap istilah dan arti disabilitas secara benar mencapai 94%, pandangan umat terhadap penyandang disabilitas dalam hidup menggereja 68%, sikap umat terhadap pemenuhan hak dalam bidang pendidikan 49%, sikap umat terhadap pemenuhan hak dalam bidang kesehatan 57%, dan sikap umat terhadap pemenuhan hak dalam bidang penghidupan 60%, sedangkan untuk sikap umat terhadap pemenuhan hak dalam bidang sosial 57%.
Efektivitas Parenting Training Terhadap Perkembangan Penyandang Disabilitas Tunagrahita di Kota Malang Martinus Irwan Yulius; Veronika Rena
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

English: One of the Bhakti Luhur work units, PPRBM, has an active role in the development and empowerment of persons with disabilities. One of the programs under this development is Indepth rights (Inclusive Development Through Participation, Trust And Based On Human Rights). The Concrete step taken is entitled Parenting Training which aims to train parents who have children with special needs. This study aims to see how effective the training is on the development of those children. The variables to be measured in this study are self-help, occupational theraphy and cognitive. This research uses descriptive quantitative research methods. Researchers will take eight samples of mentally retarded children whose parents attended training. Data will be collected through interview and observation methods. Observation data will be analysed using the F percent formula. Then, the collected data will be compared with the results of the assessment and the IRP (Individual Rehabilitation Program) as initial data to see the percentage of growth is experienced by these children with special needs. In general, the three research variables have increased; self-help increased by 29%; occupational theraphy also increased by 9%. Whereas in the cognitive, parenting training was able to improve children's abilities up to 30.25%. From the results obtained, it can be concluded that the Parenting Training program has not been able to significantly improve children's abilities. Bahasa Indonesia: Salah satu unit kerja Bhakti Luhur, PPRBM, memiliki peran aktif dalam pengembangan dan pemberdayaan penyandang disabilitas. Salah satu program dalam pengembangan itu adalah Indepth rights (Inclusive Development Through Participation, Trust And Based On Human Rights). Langkah konkrit yang diambil bertajuk Parenting Training yang bertujuan untuk melatih para orang tua yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa efektif pelatihan itu terhadap perkembangan anak-anak tersebut. Variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah bantu diri, okupasi dan kognitif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Peneliti akan mengambil delapan sampel anak-anak tunagrahita yang orang tua mereka mengikuti pelatihan. Data-data akan dikumpulkan melalui metode wawancara dan observasi. Data-data observasi akan diolah dengan menggunakan rumus F persen. Kemudian, data yang terkumpul akan dibandingkan dengan hasil asesmen dan IRP (Individual Rehabilitation Program) sebagai data awal untuk melihat berapa persen pertumbuhan yang dialami oleh anak-anak berkebutuhan khusus tersebut. Secara umum ketiga variabel penelitian mengalami peningkatan; variabel bantu diri meningkat sebesar 29%; variabel okupasi juga mengalami peningkatan sebesar 9%. Sedangkan pada sub variabel kognitif, parenting tranning mampu meningkatkan kemampuan anak sampai pada poin 30,25%. Dari hasil yang diperoleh bisa disimpulkan bahwa program Parenting Traning belum bisa meningkatkan kemampuan anak secara signifikan.
KETERLIBATAN REMAJA KATOLIK DALAM KEGIATAN PANCA TUGAS GEREJA DI PAROKI ST. VINCENTIUS A PAULO MALANG Yuliana Eni Yuliati; Bernadeta Sri Jumilah; Lorentius Goa; Martinus Irwan Yulius; Jhon Daeng Maeja
SAPA - Jurnal Kateketik dan Pastoral Vol 7 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral IPI Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53544/sapa.v7i1.353

Abstract

Para remaja katolik (rekat) di paroki santo Vincentius a Paulo adalah anggota Gereja yang sudah dibaptis. Sebagai anggota Gereja, mereka mempunyai kewajiban untuk melaksanakan panca tugas Gereja. Rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah bagaimana keterlibatan remaja katolik dalam kegiatan panca tugas gereja di paroki santo Vincentius a Paulo Malang. Tujuan penelitian adalah mengetahui keterlibatan remaja katolik dalam kegiatan panca tugas Gereja di paroki santo Vincentius a Paulo Malang. Metode yang dipakai adalah metode kuantitatif deskriptif, dengan populasi Remaja Katolik yang berada di wilayah gereja St. Vinsensius a Paulo Malang yaitu Remaja Katolik kelas 5 Sekolah Dasar sampai kelas 10 Sekolah Menengah Atas. Indikator-indikator yang dipakai adalah kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam bidang Liturgia, Kerygma, Koinonia, Diakonia, dan Martyria. Metode pengambilan data menggunakan angket dengan skala Likert 4 dan penyebarannya menggunakan aplikasi google form. Tehnik analisa data menggunakan tehnik analisa data deskriptif dengan penghitungan persentase. Hasil yang diperoleh adalah keaktifan bidang Liturgia sebesar 54,82% masuk kategori sedang, bidang Kerygma sebesar 56,03% masuk kategori sedang, bidang Koinonia sebesar 50,63% masuk kategori sedang, bidang Diakonia sebesar 62,23% masuk kategori sedang dan bidang Martyria sebesar 73,08% termasuk kategori tinggi. Rata-rata keaktifan sebesar 59,36% yang termasuk dalam kategori sedang.