This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kesehatan
Debby Ratno Kustanto, Debby
Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Sayur Pada Anak Di SD Negeri 05 Simpang Tiga Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2013 Rahmi Kurnia Gustin, Rahmi; Debby Ratno Kustanto, Debby Ratno Kustanto
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i2.201

Abstract

Vegetables and fruits are a source of the best fiber with a high water content, it useful facilitate digestion. The cause of nutrition problem is the lack of nutrition including vegetable intake in children. Thesurvey resultsobtainedfromSDN05whichat least12 peopleto consume vegetables(40%).. Secretary of the Ministry of Agriculture Directorate of Horticulture, said the people of Indonesia vegetable consumption among the lowest in the world. The low consumption of vegetables in children is influenced by several factors, knowledge, attitude, related factor availability of vegetables, and education, this study aims to determine the Factors Associated With Vegetable Consumption In Children At SD N 05 Simpang Tiga subdistrict Luhak Nan Duo West Pasaman 2014.This research is analytic studies using cross sectional study design with the entire population of mothers who have children attending the elementary school as much as 439 people, random sampling method (random sampling). The collection of data is data taken from the distribution of questionnaires to the respondents. The collected data is processed by computerized using Chi-square statistical test. These results indicate that most mothers high knowledge level of 41 (50,6%), have a positive attitude 31 (38,3%), availability of vegetables 56 (69,1%) and higher education 18 (22,2%). The results of chi-square test for knowledge obtained p = 1,000, p = 0.322 attitude, availability of vegetable p = 0.878 and p = 0.928 obtained education. It means that the probability of p> .0,05. So some hypothesis is not proven, it means there is no relationship between knowledge, attitude, availability of vegetable and education with vegetable consumption in children, Suggestedthat the counseling and health education to mothers of elementary school children about the importance of nutrition and a balanced diet containing vegetables inelementaryschoolchildren.
DIFFERENCES OLD PERINEAL WOUND HEALING POST HECTING WITH ANESTHESIA AND WITHOUT ANESTHESIA IN POSTPARTUM MOTHERS IN BPM "Y" AND BPM "G" LUBUK ALUNG 2015 Septya, Angelia Rovina; Kustanto, Debby Ratno
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.902 KB) | DOI: 10.35730/jk.v9i1.348

Abstract

Tailoring perineum is the effort to improve the function of the reproductive organs of women with rupture during childbirth. The use of anesthesia in suturing perineal laceration is dear mother's care. Practical experience in D-III of Midwifery, anesthetic administration before done throughout the midwife with the grounds for granting anesthesia can slow wound healing. This study aims to determine whether there are differences in wound healing post heating perineum between the mother given anesthesia before suturing the perineum with mothers who are not given anesthesia before suturing the perineum. This type of research is pre-experimentation, design research group intact comparison. research conducted on 1 October to 20 October 2015 in BPM "G" and BPM "Y" Lubuk Alung with a total sample of six people, the sampling technique accidental sampling. Data analysis was done by Independent T statistical test. The results showed long wound healing using anesthesia is 10 days while the healing of wounds that do not use anesthesia is 6 days. Bivariate analysis results can be concluded there is a difference in the rate of wound healing between the mother given anesthetic before action is taken by the mothers perineal suturing were not given anesthesia before action is taken perineal suturing with a P value of Value 0.013 (<0.05). Health workers must increase their skills and communication in case of normal delivery in order to rupture perineum reduced and teach patients how to wound care of perineal is good and right that wound healing is rapid and normal in hope of decreasing the risk of infection during childbirth.
EFEKTIVITAS MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PASIEN PASCA SECTIO CAESAREA DI RSUP DR M.DJAMIL PADANG TAHUN 2016 Ria, Trifita; Kustanto, Debby Ratno
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.353 KB) | DOI: 10.35730/jk.v8i2.335

Abstract

Smoking for most Indonesian people is still regarded as normal behavior, part of social life and lifestyle, without understanding the risks and health hazards to themselves and the people and the surrounding community. A survey conducted by the Global Adults Tobacco Survey (GATS) in 2011, the prevalence of smokers in Indonesia rank climbed to number 2 in the world. Therefore, the government passed a law on December 24, 2012, the Government issued Regulation 109/2012 on cigarettes for health therein contained rules that must be obeyed by cigarette manufacturers. The purpose of this study to determine how perceptions ofcurrent smokers through five stages, namely the perception of stimulation-organization interpretation and evaluation-memory and recall. This type of research is research using qualitative methods, from the month of August - September 2016. The primary data obtained through interviews focus group discussion while the secondary data obtained to study the document. Informants in this study were active smokers in the village of Tarok Dipo Guguk Panjang District of Bukittinggi. The results of this study are tobacco consumption by the majority of society into its own phenomenon that is difficult to stop the government's efforts to reduce tobacco consumption society by requiring cigarette manufacturers to include warning labels to cigarettes on the packaging cigarette have indeed been done, but smokers still stubborn to keep doing the habit of smoking, In conclusion, note that consumer understanding of the meaning of the stimulus put on warning labels to cigarettes that they see and experience the past is an important factor in shaping perceptions. each individual interpretation based on past experience and interests. Active smokers in the village of Tarok depot on its common aware of any warning labels to cigarettes and are able to understand the meaning of the warning message.
ANALISIS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE MELALUI PENDEKATAN TEMPORAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN FAKTOR IKLIM DI KOTA PADANG TAHUN 2014-2017 Rahmi, Febria; Hadi, Dasman; Fransiska, Mellia; Kustanto, Debby Ratno
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.38 KB) | DOI: 10.35730/jk.v10i1.373

Abstract

Pada tahun 2013, di Indonesia jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 112.511 kasus dengan jumlah kematian 871 orang (Incidence Rate / Angka kesakitan = 45,85 per 100.000 penduduk dan CFR / angka kematian = 0,77%). Kota Padang merupakan salah satu kota yang angka kejadian DBDnya tertinggi di Sumatera Barat. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus DBD, antara lain nyamuk sebagai vektor, faktor lingkungan, dan unsur iklim yang dapat ditinjau dari aspek temporal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor iklim dengan kejadian penyakit demam berdarah dengue berdasarkan pendekatan temporal di Kota Padang Tahun 2014-2017. Penelitian ini menggunakan rancangan studi ekologi dengan jenis Times Series Study (Time Trend Study). Penelitian ini dilakukan di Kota Padang pada bulan Mei - Juli tahun 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita penyakit DBD yang berada di Kota Padang dan tercatat dalam register DBD Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2014-2017, yaitu berjumlah 3311 kasus. Seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini. Pengolahan data (procesing) dilakukan dengan menggunakan program komputer. Hasil penelitian didapatkan Secara spasial, angka Insidence DBD tertinggi terjadi di Kecamatan Bungus yaitu 169 per 100.000 penduduk pada tahun 2015, selanjutnya Kecamatan Kuranji. Sedangkan insidence DBD terendah juga terjadi di Kecamatan Bungus yaitu 16 per 100.000 penduduk pada tahun 2014. Secara temporal, Kasus DBD tertinggi di Kota Padang tahun 2014-2017 terjadi pada Bulan November tahun 2015 sebesar 200 kasus dan yang terendah terjadi pada Bulan April tahun 2017 sebesar 14 kasus. Rata-rata kejadian kasus DBD tertinggi terjadi pada Bulan Desember sebesar 124 kasus dan yang terendah terjadi pada Bulan April sebesar 27 kasus. Hubungan curah hujan dengan jumlah kasus DBD di Kota Padang tahun 2014 – 2017 menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,607), berpola positif, dan ada hubungan yang signifikan (p = 0,036). Secara umum, Kecamatan di Kota Padang tergolong daerah yang endemis DBD.Disarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan peran serta di dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD seperti melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus serta peningkatan health promotion seperti penyuluhan yang berkaitan dengan penyakit DBD kepada masyarakat oleh pihak atau instansi terkait terutama kepada Puskesmas yang tinggi Incidence DBD.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK DI RUMAH PADA MASYARAKAT DI JORONG GANTIANG ATEH NAGARI TANTUNG ALAM KECAMAAN TANJUNG BARU KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 Zoni, Hendri; Ratno Kustanto, Debby
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i1.184

Abstract

Perilaku merokok selalu terjadi peningkatan di Indonesia, survei yang dilakukan di Kabupaten Tanah Datar pada dua puluh dua jorong ditemukan tingginya kasus yang merokok di rumah terutama pada kepala keluarga di jorong Gantiang Ateh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok di rumah pada masyarakat di Jorong Gantiang Ateh Nagari Tantung Alam Kecamatan Tanjung Baru Kabupaten Tanah Datar Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada di Jorong Gantiang Ateh dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Systematic Random Sampling dengan jumlah populasi 203 orang dan sampel 67 orang. Hasil penelitian ini ada 62 orang merokok di dalam rumah, 35 (52,2%) orang yang memiliki sikap negatif, 36 (53,7%) terpapar dengan iklan rokok, dan 51 (76,1%) orang berada pada lingkungan yang buruk. Dari hasil analisis dengan menggunakan uji chi-square tidak ada hubungan antara sikap dan iklan rokok dengan perilaku merokok, dan terdapat hubungan antara lingkungan sosial dengan perilaku merokok, dengan p value 0,010 ≤ α (0,05). Dapat disimpulkan dari tiga variabel yang diteliti tidak terdapat hubungan antara sikap dan iklan rokok dengan perilaku merokok, dan terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial dengan perilaku merokok. Diharapkan kepada kepala keluarga untuk tidak merokok di rumah agar dapat meningkatkan kesehatan keluarga dan kepada pihak puskesmas agar dapat melakukan pembinaan kepada keluarga yang memiliki kepala keluarga perokok.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK DI RUMAH PADA MASYARAKAT DI JORONG GANTIANG ATEH NAGARI TANTUNG ALAM KECAMAAN TANJUNG BARU KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2014 Ratno Kustanto, Debby; Prihmono, Bambang; Utami, Lestari
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v6i2.251

Abstract

Perilaku merokok selalu terjadi peningkatan di Indonesia, survei yang dilakukan di Kabupaten Tanah Datar pada dua puluh dua jorong ditemukan tingginya kasus yang merokok di rumah terutama pada kepala keluarga di jorong Gantiang Ateh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok di rumah pada masyarakat di Jorong GantiangAteh Nagari Tantung Alam Kecamatan Tanjung Baru Kabupaten Tanah Datar Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada di Jorong Gantiang Ateh dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Systematic Random Sampling dengan jumlah populasi 203 orang dan sampel 67 orang. Hasil penelitian ini ada 62 orang merokok di dalam rumah, 35 (52,2%) orang yang memiliki sikap negatif, 36 (53,7%) terpapar dengan iklan rokok, dan 51 (76,1%) orang berada pada lingkungan yang buruk. Dari hasil analisis dengan menggunakan uji chi-square tidak ada hubungan antara sikap dan iklan rokok dengan perilaku merokok, dan terdapat hubungan antara lingkungan sosial dengan perilaku merokok, dengan p value 0,010 ≤ α (0,05). Dapat disimpulkan dari tiga variabel yang diteliti tidak terdapat hubungan antara sikap dan iklan rokok dengan perilaku merokok, dan terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial dengan perilaku merokok. Diharapkan kepada kepala keluarga untuk tidak merokok di rumah agar dapat meningkatkan kesehatan keluarga dan kepada pihak puskesmas agar dapat melakukan pembinaan kepada keluarga yang memiliki kepala keluarga perokok.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 0 – 23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016 Ratno Kustanto, Debby; Mellia Fransiska, Mellia; Elma, Elma
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v8i1.286

Abstract

Adanya 178 juta anak di dunia yang terlalu pendek berdasarkan usia dibandingkan dengan pertumbuhan standar WHO, stunting menjadi indikator kunci dari kekurangan gizi kronis, seperti pertumbuhan yang melambat, perkembangan otak tertinggal dan sebagai hasilnya anak-anak stunting lebih mungkin mempunyai daya tangkap yang lebih rendah. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Koto Rajo Kabupaten Pasaman tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain crossectional study dengan jumlah populasi sebesar 444 balita dan sampel sebanyak 82 balita. Teknik pengambilan sampel menggunakan Multistage Random Sampling dan menggunakan proporsi untuk mengambil disetiap posyandu, selanjutnya digunakan metode Random Sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan α 95 % dan uji statistik yang digunakan adalah chi-square test. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara umur balita dengan kejadian stunting (p 0.708), ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin balita dengan kejadian stunting ( p 0.037), tidak ada hubungan yang bermakna antara besar keluarga dengan kejadian stunting (p 0.197), ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting (p 0.031) dan ada hubungan yang bermakna antara status ekonomi keluarga dengan kejadian stunting (p 0.044). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa usia balita dan besar keluarga tidak memiliki hubungan yang bermakna sedangkan jenis kelamin, pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian stunting. Diharapkan kepada masyarakat untuk meningkatkan status gizi balita dan pihak puskesmas untuk meingkatkan program pelayanan gizi balita.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK DI RUMAH PADA MASYARAKAT DI JORONG GANTIANG ATEH NAGARI TANTUNG ALAM KECAMAAN TANJUNG BARU KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2014 Debby Ratno Kustanto; Bambang Prihmono; Lestari Utami
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v6i2.251

Abstract

Perilaku merokok selalu terjadi peningkatan di Indonesia, survei yang dilakukan di Kabupaten Tanah Datar pada dua puluh dua jorong ditemukan tingginya kasus yang merokok di rumah terutama pada kepala keluarga di jorong Gantiang Ateh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok di rumah pada masyarakat di Jorong GantiangAteh Nagari Tantung Alam Kecamatan Tanjung Baru Kabupaten Tanah Datar Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada di Jorong Gantiang Ateh dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Systematic Random Sampling dengan jumlah populasi 203 orang dan sampel 67 orang. Hasil penelitian ini ada 62 orang merokok di dalam rumah, 35 (52,2%) orang yang memiliki sikap negatif, 36 (53,7%) terpapar dengan iklan rokok, dan 51 (76,1%) orang berada pada lingkungan yang buruk. Dari hasil analisis dengan menggunakan uji chi-square tidak ada hubungan antara sikap dan iklan rokok dengan perilaku merokok, dan terdapat hubungan antara lingkungan sosial dengan perilaku merokok, dengan p value 0,010 ≤ α (0,05). Dapat disimpulkan dari tiga variabel yang diteliti tidak terdapat hubungan antara sikap dan iklan rokok dengan perilaku merokok, dan terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial dengan perilaku merokok. Diharapkan kepada kepala keluarga untuk tidak merokok di rumah agar dapat meningkatkan kesehatan keluarga dan kepada pihak puskesmas agar dapat melakukan pembinaan kepada keluarga yang memiliki kepala keluarga perokok.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Sayur Pada Anak Di SD Negeri 05 Simpang Tiga Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2013 Rahmi Rahmi Kurnia Gustin; Debby Ratno Kustanto Debby Ratno Kustanto
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4, No 2 (2013)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i2.201

Abstract

Vegetables and fruits are a source of the best fiber with a high water content, it useful facilitate digestion. The cause of nutrition problem is the lack of nutrition including vegetable intake in children. Thesurvey resultsobtainedfromSDN05whichat least12 peopleto consume vegetables(40%).. Secretary of the Ministry of Agriculture Directorate of Horticulture, said the people of Indonesia vegetable consumption among the lowest in the world. The low consumption of vegetables in children is influenced by several factors, knowledge, attitude, related factor availability of vegetables, and education, this study aims to determine the Factors Associated With Vegetable Consumption In Children At SD N 05 Simpang Tiga subdistrict Luhak Nan Duo West Pasaman 2014.This research is analytic studies using cross sectional study design with the entire population of mothers who have children attending the elementary school as much as 439 people, random sampling method (random sampling). The collection of data is data taken from the distribution of questionnaires to the respondents. The collected data is processed by computerized using Chi-square statistical test. These results indicate that most mothers high knowledge level of 41 (50,6%), have a positive attitude 31 (38,3%), availability of vegetables 56 (69,1%) and higher education 18 (22,2%). The results of chi-square test for knowledge obtained p = 1,000, p = 0.322 attitude, availability of vegetable p = 0.878 and p = 0.928 obtained education. It means that the probability of p> .0,05. So some hypothesis is not proven, it means there is no relationship between knowledge, attitude, availability of vegetable and education with vegetable consumption in children, Suggestedthat the counseling and health education to mothers of elementary school children about the importance of nutrition and a balanced diet containing vegetables inelementaryschoolchildren.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK DI RUMAH PADA MASYARAKAT DI JORONG GANTIANG ATEH NAGARI TANTUNG ALAM KECAMAAN TANJUNG BARU KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 Hendri Zoni; Debby Ratno Kustanto
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i1.184

Abstract

Perilaku merokok selalu terjadi peningkatan di Indonesia, survei yang dilakukan di Kabupaten Tanah Datar pada dua puluh dua jorong ditemukan tingginya kasus yang merokok di rumah terutama pada kepala keluarga di jorong Gantiang Ateh. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok di rumah pada masyarakat di Jorong Gantiang Ateh Nagari Tantung Alam Kecamatan Tanjung Baru Kabupaten Tanah Datar Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang ada di Jorong Gantiang Ateh dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Systematic Random Sampling dengan jumlah populasi 203 orang dan sampel 67 orang. Hasil penelitian ini ada 62 orang merokok di dalam rumah, 35 (52,2%) orang yang memiliki sikap negatif, 36 (53,7%) terpapar dengan iklan rokok, dan 51 (76,1%) orang berada pada lingkungan yang buruk. Dari hasil analisis dengan menggunakan uji chi-square tidak ada hubungan antara sikap dan iklan rokok dengan perilaku merokok, dan terdapat hubungan antara lingkungan sosial dengan perilaku merokok, dengan p value 0,010 ≤ α (0,05). Dapat disimpulkan dari tiga variabel yang diteliti tidak terdapat hubungan antara sikap dan iklan rokok dengan perilaku merokok, dan terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial dengan perilaku merokok. Diharapkan kepada kepala keluarga untuk tidak merokok di rumah agar dapat meningkatkan kesehatan keluarga dan kepada pihak puskesmas agar dapat melakukan pembinaan kepada keluarga yang memiliki kepala keluarga perokok.