Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

HUBUNGAN STATUS GIZI, STATUS IMUNISASI, DAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA Fransiska, Mellia; Rina, Rina; Okta Sanggara, Vivi; Kurnia Gustin, Rahmi
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v6i2.261

Abstract

Acute Respiratory Infections (ARI) is an acute infections process which incubation for 14 days. It’s caused by microorganisms and attack one or more of the airway. Tanah Datar is a regency that incidence of ARI in children toddlers was highest (80.65%) in West Sumatera in 2011, with the most case in Batipuh I Health Centre (123.47%). The aims of this study were known variable and dominant factor relationship of ARI incidence on children toddlers at working area of Batipuh I Health Centers. Design of this research was cross sectional. Population was all mothers who have children toddlers (2079 people) and obtained 106 sample with multistage sampling technique. Data were analyzed by univariate and bivariate with Chi-square test. The results showed that there was a significant association between immunization status (p = 0.006, OR=6588, CI = 95%) and exclusive breastfeeding (p = 0.015, OR = 2.985, CI = 95%). Recommended to Batipuh I Health Center to provide information about the importance of immunization, exclusive breast feeding, and monitoring the nutritional status of children toddlers. The parents should provide a complete immunization, exclusive breast feeding, and pay attention to the nutritional status of children toddlers in order to anticipate the incidence of ARI.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS TIPE II PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2015 Fransiska, Mellia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.203 KB) | DOI: 10.35730/jk.v7i2.274

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang besar. Data dari studi global menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes mellitus pada tahun 2013 telah mencapai 382 juta. Di Kota Bukittinggi, prevalensi DM meningkat setiap tahunnya, dan Puskesmas Mandiangin menempati urutan pertama jumlah kasus Diabetes Mellitus tipe II pada lansia yaitu 5,1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes mellitus tipe II pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Mandiangin Kota Bukittinggi tahun 2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2015. Populasi pada penelitian ini adalah semua lansia yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin yang berjumlah 1.376 orang, dengan sampel sebanyak 93 orang, yang dipilih melalui metode simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah wawancara dengan kuesioner dan pengukuran gula darah dengan glucosemeter. Data diolah dengan menggunakan uji statistic chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan kejadian Diabetes Mellitus Tipe II adalah variabel aktifitas fisik p value = 0,0005, Obesitas p value = 0,027, dan riwayat keluarga DM p value = 0,0005. Maka dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik, obesitas, dan riwayat keluarga DM dengan kejadian DM tipe II pada lansia. Oleh karena itu disarankan kepada Puskesmas Mandiangin untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan berupa peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat tentang gaya hidup sehat melalui penyuluhan, dan meningkatkan program promosi kesehatan tentang faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus tipe II.
HUBUNGAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL DENGAN DUKUNGAN SUAMI DI JORONG SURAU BATU NAGARI SUNGAI PUA TAHUN 2016 Fransiska, Mellia; Yulia, Yulia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.475 KB) | DOI: 10.35730/jk.v9i1.343

Abstract

Breast cancer was a malignant disease due to the growth of abnormal cells in the breast can come from the mammary gland or supporting tissues such as fat and nerves. Based on Record Medical observation in Achmad Mochtar Hospital patients age ≥ 45 years who were breast cancer 2015-2016 as many as 372 people. The study aims to determine the risk factors of breast cancer incidence in elderly women. Research method of analytic study with the case-control approach, conducted in Poly Surgery and Inpatient Surgery Room Achmad Mochtar Hospital. Case population was elderly suffering from breast cancer recorded in data Record medical year 2016 counted 61 people. The samples were 42 (21 cases + 21 controls). The results of bivariate analysis of risk factors for breast cancer incidence in elderly women were family history (OR = 15) menarche age (OR = 8.5), and hormonal hormone use (OR = 15,438). family history, the age of menarche and the use of hormonal KB was a risk factor for breast cancer incidence and statistically, there was a significant relationship. It was suggested to the Hospital to provide counseling and counseling to female patients who checked themselves to Poly Surgery on the importance of breast cancer prevention efforts.
Faktor yang berhubungan dengan Perilaku Merokok pada Remaja Putra SMA X Kecamatan Payakumbuh Fransiska, Mellia; Firdaus, Putri Anggia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.106 KB) | DOI: 10.35730/jk.v10i1.367

Abstract

Perilaku merokok merupakan perilaku yang membakar salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman nicotina tabacum, nicotina rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan Pengetahuan, Pengaruh Iklan Rokok, Kemudahan mendapatkan rokok, Pengaruh Orang Tua dan pengaruh Teman Sebaya dengan perilaku merokok pada remaja putra Sekolah Menengah Atas (SMA) X Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kuanitatif dengan metode survey analitikdengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak laki-laki di SMA X Kecamatan Payakumbuh sebanyak 181 siswa dengan sampel 65 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified random sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik chi square. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa responden yang merokok 73,84 %,responden berpengetahuan tinggi 64,6%, responden yang terpengaruh iklan rokok 58,5%,responden yang mudah mendapatkan rokok 58,5%,responden yang ada pengaruh orang tua yang merokok 53,8% dan responden yang mendapatkan pengaruh teman 60%. Nilai signifikasi pengetahuan p 0.038, Pengaruh Iklan Rokok p 0.049, Kemudahan mendapatkan rokok p 0.0001,Pengaruh Orang Tua p 0.039 dan Pengaruh Teman Sebaya p 0.033.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG OBESITAS BALITA DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA BALITA DI NAGARI KOTO RAJO KAB. PASAMAN TAHUN 2015 Fransiska, Mellia; Rahmadani, Melda
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.794 KB) | DOI: 10.35730/jk.v8i2.330

Abstract

Liver cirrhosis is often found in old age, the disease can cause death if not treated immediately. Data from the Provincial Health Office in Padang, liver cirrhosis ranks 17th in 2015 ie 213 cases. The number of cases of liver cirrhosis at IbnuSina Islamic Hospital BukittinggiYarsi West Sumatera in 2016 (January-December) has reached 30 cases. The purpose of the study was to determine the risk factors of liver cirrhosis incidence at Ibnu Sina Hospital BukittinggiYarsi West Sumatra. The research design used was analytical research using "Case-Control" study approach. The study population was 21 cases with 42 samples, 21 cases, and 21 controls, using Simple Random Sampling technique in the case group and Purposive Sampling in the control group. The research started from March to September 2017. The analysis used was Univariate and Bivariate analysis using Chi-Square. The results showed that there was no correlation between age with the incidence of cirrhosis of the liver with value (p = 1,000), there was a correlation between drug use and the incidence of cirrhosis of the liver with value (p = 0.0001), there was a relationship between Hepatitis B and C History with Liver Cirrhosis with value (p = 0.0001), there was no correlation between the Habits of Alcohol Consumption and the incidence of Liver Cirrhosis with value (p = 0.536). The conclusion of this study that drug use factor and history of hepatitis B and C have a significant relationship with the incidence of liver cirrhosis.
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI PUSKESMAS KAMPAI TABU DAN KARAMBIE (KTK) KOTA SOLOK TAHUN 2015 Mellia Fransiska, Mellia; Yeffi Masnarivan, Yeffi; Rika Yusfita, Rika Yusfita
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v7i1.304

Abstract

World Health Oganization menyebutkan tenaga kesehatan memberikan kontribusi hingga 80% dalam keberhasilan pembangunan. Keberhasilan tersebut diukur dengan kinerja pegawai. Menurut Mentri Negara Pemberdayaan Aparutur Negara Faisal Tarmin birokrasi PNS yang multikomplikatif bukan hanya isu belaka hampir (60%) PNS bekerja serebutan dan PNS yang profesional yang bekerja diinstansi pemerintah  (40%). Pada Puskesmas Kampai Tabu dan Karambie (KTK) ditemui ada pegawai motivasi kerjanya rendah sehingga memiliki kinerja kurang memuaskan, terlihat masih ada pegawai yang datang terlambat, kurangnya pelayanan terhadap pasien sehingga kurangnya kerja sama antar rekan kerja. Tujuan Penelitian untuk mengetahui Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Pegawai di Puskesmas Kampai Tabu dan Karambie (KTK) Tahun 2015.Penelitian ini menggunakan desain Observasional Analitik dengan pendekatan Crossectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai November 2015 di Puskesmas Kampai Tabu dan Karambia (KTK). Populasi dari penelitian sebanyak 62 pegawai maka sampel penelitian berjumlah 62 responden diambil dengan menggunakan teknik Total Sampling. Analisis  data dalam penelitian ini terdiri dari analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing variabel, analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan dependen menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil menunjukan bahwa motivasi kerja negatif 36 (58,1%) responden dan yang memiliki kinerja memuaskan 38 (61,3%), penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan motivasi kerja ( P = 0,016 < 0,05) dengan Kinerja pegawai di Puskesmas Kampai Tabu dan Karambia (KTK).Kesimpulan dari sebagian responden masih ditemukan pegawai yang memiliki motivasi negatif sehingga kinerjanya kurang memuaskan. Disarankan kepada Instansi Puskesmas, Dinas Kesehatan agar memonitoring dan evaluasi kembali untuk meningkatkan motivasi dan kinerja terhadap para pegawai.
ANALISIS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE MELALUI PENDEKATAN TEMPORAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN FAKTOR IKLIM DI KOTA PADANG TAHUN 2014-2017 Rahmi, Febria; Hadi, Dasman; Fransiska, Mellia; Kustanto, Debby Ratno
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.38 KB) | DOI: 10.35730/jk.v10i1.373

Abstract

Pada tahun 2013, di Indonesia jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 112.511 kasus dengan jumlah kematian 871 orang (Incidence Rate / Angka kesakitan = 45,85 per 100.000 penduduk dan CFR / angka kematian = 0,77%). Kota Padang merupakan salah satu kota yang angka kejadian DBDnya tertinggi di Sumatera Barat. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus DBD, antara lain nyamuk sebagai vektor, faktor lingkungan, dan unsur iklim yang dapat ditinjau dari aspek temporal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor iklim dengan kejadian penyakit demam berdarah dengue berdasarkan pendekatan temporal di Kota Padang Tahun 2014-2017. Penelitian ini menggunakan rancangan studi ekologi dengan jenis Times Series Study (Time Trend Study). Penelitian ini dilakukan di Kota Padang pada bulan Mei - Juli tahun 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita penyakit DBD yang berada di Kota Padang dan tercatat dalam register DBD Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2014-2017, yaitu berjumlah 3311 kasus. Seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini. Pengolahan data (procesing) dilakukan dengan menggunakan program komputer. Hasil penelitian didapatkan Secara spasial, angka Insidence DBD tertinggi terjadi di Kecamatan Bungus yaitu 169 per 100.000 penduduk pada tahun 2015, selanjutnya Kecamatan Kuranji. Sedangkan insidence DBD terendah juga terjadi di Kecamatan Bungus yaitu 16 per 100.000 penduduk pada tahun 2014. Secara temporal, Kasus DBD tertinggi di Kota Padang tahun 2014-2017 terjadi pada Bulan November tahun 2015 sebesar 200 kasus dan yang terendah terjadi pada Bulan April tahun 2017 sebesar 14 kasus. Rata-rata kejadian kasus DBD tertinggi terjadi pada Bulan Desember sebesar 124 kasus dan yang terendah terjadi pada Bulan April sebesar 27 kasus. Hubungan curah hujan dengan jumlah kasus DBD di Kota Padang tahun 2014 – 2017 menunjukkan hubungan yang kuat (r = 0,607), berpola positif, dan ada hubungan yang signifikan (p = 0,036). Secara umum, Kecamatan di Kota Padang tergolong daerah yang endemis DBD.Disarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan peran serta di dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit DBD seperti melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus serta peningkatan health promotion seperti penyuluhan yang berkaitan dengan penyakit DBD kepada masyarakat oleh pihak atau instansi terkait terutama kepada Puskesmas yang tinggi Incidence DBD.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMA KAUM II KECAMATAN LIMA KAUM KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 Kurnia Gustin, Rahmi; Fransiska, Mellia
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v4i1.183

Abstract

Di dunia setiap tahun diperkirakan lebih dari 2 juta anak balita meninggal karena ISPA ( 1 anak balita/15 detik ) dari 9 total kematian balita. Kabupaten Tanah Datar memiliki 23 Puskesmas, dari 23 Puskesmas yang ada, Puskesmas lima Kaum II menempati urutan tertinggi kejadian ISPA. ISPA merupakan proses infeksi akut yang berlangsung selama 14 hari yang menyerang saluran pernafasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak balita. Penelitian ini menggunakan desain penelitian crossectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Lima Kaum II Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan juli sampai agustus 2014. Populasi penelitian adalah anak balita sebanyak 758 jiwa dengan jumlah sampel 110 anak balita diambil secara Multistage Random Samling. Dari hasil pengumpulan data yang menderita ISPA 75(68,2), yang memiliki gizi baik 97 (88,2%), yang memiliki imunisasi lengkap 107 (97,3%), dan ASI Ekslusif 70 (63,6%). Status gizi tidak memiliki hubungan bermakna dengan kejadian ISPA yaitu p.value > 0,05 (p=0,219) Ho diteriama, Status imunisasi tidak memiliki hubungan bermakna dengan kejadin ISPA yaitu p.value>0,05 (p=0,550) Ho diterima, ASI Ekslusif memiliki hubungan bermakna dengan kejadian ISPA yaitu p.value 0,05 (p=0,04) Ho ditolak. Dapat disimpulkan, bahwa dari 3 variabel yang dibahas, terdapat 1 yang berhubungan dengan kejadian ISPA yaitu ASI Ekslusif, 2 diantaranya tidak memiliki hubungan. Disarankan pada petugas kesehatan dan orang tua agar selalu memperhatikan kesehatan dan perkembagan bayi dan anak balita agar terhindar dari penyakit terutama penyakit infeksi
FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERCULOSIS Fransiska, Mellia; Hartati, Eyis
Jurnal Kesehatan - Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Vol 10, No 3 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7334.19 KB) | DOI: 10.35739/jk.v10i3.459

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium Tuberculosis. Angka kejadian TB pada tahun 2017 di seluruh dunia adalah sebesar 9,6 juta orang. Prevalensi TB di Indonesia sebesar 1.600.000 dengan estimasi insiden 1.000.000 kasus pertahun. Survey awal yang dilakukan di Kota Bukittinggi tahun 2016-2017 jumlah penderita TB adalah sebanyak 174 orang. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan pengetahuan, umur, merokok dan kepadatan hunian dengan Faktor Risiko Kejadian Tuberculosis di Kota Bukittinggi Tahun 2018. Metode penelitian kuantitatif dengan desain case control study. Tempat penelitian ini dilakukan di Kota Bukittinggi pada bulan April-Juni tahun 2018. Populasi kasus adalah semua penderita TB yang berada di Kota Bukittinggi tahun 2017 yaitu sebanyak 74 orang. Sampel berjumlah 38 orang (19 kasus+19 kontrol). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah pada kelompok kasus yaitu Proportional Sampling dan kelompok kontrol Purporsive Sampling kemudian diolah secara komputerisasi. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai signifikasi pengetahuan p value 0,021, umur p value 0,040, merokok p value 0,046 dan kepadatan hunian p value 0,032. Hasil analisis bivariat faktor risiko kejadian tuberculosis adalah pengetahuan (OR=6,429), umur (OR=5,926), merokok (OR=5,156) dan kepadatan hunian (OR=7,560). Kesimpulannya adalah Pengetahuan, umur, merokok dan kepadatan hunian merupakan faktor risiko Kejadian Tuberculosis dan secara statistic terdapat hubungan yang bermakna. Disarankan kepada penderita TB selalu minum obat selama 6 bulan tanpa putus dan bagi yang tidak menderita TB selalu menjaga kesehatan seperti pola hidup sehat, memakan makanan yang bergizi serta berolahraga dan bagi pihak puskesmas untuk memberikan penyuluhan satu kali dalam sebulan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 0 – 23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016 Ratno Kustanto, Debby; Mellia Fransiska, Mellia; Elma, Elma
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v8i1.286

Abstract

Adanya 178 juta anak di dunia yang terlalu pendek berdasarkan usia dibandingkan dengan pertumbuhan standar WHO, stunting menjadi indikator kunci dari kekurangan gizi kronis, seperti pertumbuhan yang melambat, perkembangan otak tertinggal dan sebagai hasilnya anak-anak stunting lebih mungkin mempunyai daya tangkap yang lebih rendah. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Koto Rajo Kabupaten Pasaman tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain crossectional study dengan jumlah populasi sebesar 444 balita dan sampel sebanyak 82 balita. Teknik pengambilan sampel menggunakan Multistage Random Sampling dan menggunakan proporsi untuk mengambil disetiap posyandu, selanjutnya digunakan metode Random Sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan α 95 % dan uji statistik yang digunakan adalah chi-square test. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara umur balita dengan kejadian stunting (p 0.708), ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin balita dengan kejadian stunting ( p 0.037), tidak ada hubungan yang bermakna antara besar keluarga dengan kejadian stunting (p 0.197), ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan kejadian stunting (p 0.031) dan ada hubungan yang bermakna antara status ekonomi keluarga dengan kejadian stunting (p 0.044). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa usia balita dan besar keluarga tidak memiliki hubungan yang bermakna sedangkan jenis kelamin, pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian stunting. Diharapkan kepada masyarakat untuk meningkatkan status gizi balita dan pihak puskesmas untuk meingkatkan program pelayanan gizi balita.