Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi

Aktifitas Aktraktan Formula Salep Minyak Atsiri Seledri (Apium graviolens L.) terhadap Lalat Buah (Batocera spp) di Kebun Pare Budi Untari; Petrus Chanel Aprianto; Sari Meisyayati
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.648 KB)

Abstract

Kairomon bergapten yang dikandung tanaman seledri memiliki aktifitas atraktan bagi lalat buah sehingga dapat mengendalikan hama tanaman buah. Untuk itu perlu diteliti bentuk formula sediaan atraktan minyak atsiri dan ekstrak tanaman seledri yang dapat bertahan lama untuk mengendalikan lalat buah serta aktifitas aktraktan dari masing-masing formula tersebut. Pada penelitian ini dibuat formula salep dengan metode pelebaran dari minyak atsiri dengan 3 konsentrasi yaitu 0,25%, 0,5% dan 1% dengan basis salep cera alba, vaselin putih dan pengawet nipagin-nipasol. Selanjutnya sediaan salep diuji aktifitas aktraktan pada kebun pare selama 4 minggu dengan interval pengamatan parameter berupa jumlah lalat buah setiap 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan formula salep minyak atsiri memiliki aktifitas atraktan pada seluruh periode waktu pengujian. Aktifitas tersebut meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi minyak atsiri.
Efek Imunomodulator Jus Herbal Kombinasi Bawang Putih, Jahe Merah, Jeruk Nipis, Cuka Apel dan Madu terhadap Mencit Putih Jantan Sari Meisyayati; Wahyudi Apriyanto; Yopi Rikmasari
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.745 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek imunomodulator dari jus herbal kombinasi bawang putih, jahe merah, jeruk nipis, cuka apel dan madu pada sejumlah variasi dosis. Penelitian ini menggunakan metoda bersihan karbon dan menggunakan 20 ekor mencit putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Sediaan jus herbal diberikan secara oral dengan variasi dosis 2 ml/kgBB, 4 ml/kgBB dan 8 ml/kgBB, begitu pula dengan suspensi tween 80 1% sebagai kontrol negatif dan suspensi fitofarmaka 6,5 mg/kgBB selama enam hari berturut-turut. Selanjutnya pada hari ke tujuh masing-masing kelompok uji diinjeksi tinta karbon melalui vena ekor lalu darah diambil melalui retro vena orbital setelah menit ke 5 dan 15 lalu dilisis dengan natrium karbonat untuk selanjutnya diukur absorban menggunakan spektrofotometri uv-vis pada λ maksimum 675 nm. Parameter yang diamati adalah konstanta fagositosis dan waktu paruh yang selanjutnya seluruh data masing-masing kelompok diolah dengan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jus herbal kombinasi bawang putih, jahe merah, jeruk nipis, cuka apel dan madu pada mencit putih jantan dapat meningkatkan kemampuan fagositosis sel-sel imun secara signifikan dibandingkan kontrol negatif serta dapat pula mempercepat waktu bersihan karbon yang bertindak sebagai antigen sehingga terbukti efektif sebagai imunomodulator. Efek tersebut telah timbul mulai dosis 2 ml/kgBB.
Efek Analgetik Kombinasi Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L) dan Ekstrak Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L) pada Mencit Putih Jantan Sari Meisyayati; Josafin Immanuel; David Darwis
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.961 KB)

Abstract

Pada penelitian terdahulu diketahui bahwa daun pepaya dan daun asam jawa (memiliki efek analgetik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek analgetik kombinasi ekstrak daun pepaya dan ekstrak daun asam jawa. Uji analgetik dilakukan dengan metode Sigmund menggunakan mencit putih jantan galur Swiss Webster. 35 ekor mencit dikelompokkan menjadi kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif yang diberi tween 80 2%, kontrol positif yang diberiasetosal 65 mg/kgBB, serta kelompok yang diberi ekstrak daun pepaya dosis tunggal 200 mg/kgBB, ekstrak daun asam jawa dosis tunggal 400 mg/kgBB, kombinasi dosis tunggal masing-masing ekstrak, kombinasi setengah dosis tunggal masing-masing ekstrak, kombinasi seperempat dosis tunggal masing-masing ekstrak. Tiap hewan diberikan sediaan uji secara per oral lalu dilanjutkan induksi asam asetat 1% secara intraperitoneal satu jam kemudian. Setelahnya jumlah geliat diamati dan dihitung mulai menit ke-10 dengan interval lima menit selama satu jam. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan jumlah geliat dari seluruh kelompok perlakuan terhadap kontrol negatif. Pemberian kombinasi seperempat dosis tunggal menunjukkan jumlah geliat yang sebanding dengan pemberian dosis tunggal ekstraknya. Hal ini menunjukkan adanya efek analgetik yang bersifat sinergis dari penggabungan keduanya karena penggunaan dosis yang jauh lebih kecil memiliki efektifitas yang besarnya sama dengan dosis besar sehingga penggunaannya dapat lebih efisien dan dapat lebih meminimalisasi kemungkinan adanya efek samping.
Toksisitas Akut Beberapa Formula Jus Herbal dengan Komposisi Sari Bunga Rosella, Nanas Bawang Putih, Jahe Merah, Jeruk Nipis, Cuka Apel dan Madu terhadap Mencit Putih Jantan Galur Swiss Webster Sari Meisyayati; Ramona; Agnes Leorina; Geby Patriani; Ahmad Fatoni; Yunita Listiani Imanda; Yenni Sri Wahyuni
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.805 KB)

Abstract

Hasil penelitian beberapa formula jus herbal kombinasi sari bunga rosella, bawang putih, nanas, jahe merah, cuka apel dan madu pada tikus percobaan diketahui beberapa formula tersebut efektif menurunkan kolesterol. Sejumlah penelitian menunjukkan adanya bukti ketidakamanan sejumlah suplemen kesehatan berbahan herbal. Berdasarkan hal diatas maka perlu dilakukan penelitian lanjutan yaitu berupa uji toksisitas akut untuk memperoleh nilai LD50 yang akan memberikan informasi tingkat keamanan dari formula bahan herbal tersebut. Pengujian toksisitas akut untuk setiap formula jus herbal dilakukan pada 44-60 ekor mencit betina yang terbagi menjadi 4-6 kelompok perlakuan. Terdapat 3 formula jus herbal yang diujikan yang masing-masing menggunakan 3-5 variasi dosis. Pada hari pengujian, tiap-tiap mencit diberikan sediaan formula jus herbal tertentu secara per oral Pemberian ini dilakukan secara bertahap dengan maksimal volume pemberian 0,5 ml dengan interval pemberian 30 menit. Pengamatan terhadap tanda-tanda toksisitas dilakukan pada 3-4 jam pertama setelah pemberian uji. Jumlah kematian dihitung maksimal 3× 24 jam. Pembedahan dilakukan pada hewan yang mati kurang dari 24 jam setelah pemberian sediaan uji. Dari hasil penelitian diperoleh nilai LD50 untuk masing-masing formula adalah 109,88 ml/kgbb, 146,63 ml/kgbb dan 124,4 ml/kg. Ketiganya masuk dalam kriteria praktis tidak toksis. Terdapat tanda-tanda toksisitas yang muncul pada mencit yang diujikan berupa penurunan aktifitas gerak, peningkatan laju pernafasan, urinasi dan salivasi. Urinasi merupakan tanda toksisitas yang paling dominan muncul. Hal tersebut karena beberapa komponen jus herbal memiliki efek diuretik yang potensial.
Efek Analgetik Kombinasi Infusa Daun Sirih (Piper betle L.) dan Infusa Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap Mencit Putih Jantan Galur Swiss Webster Sari Meisyayati; Jelin Wulandari; Erjon
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.861 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian uji efek analgetik kombinasi daun sirih (Piper betle L.) dan daun kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap mencit putih jantan yang diinduksi dengan asam asetat 1% v/v secara intraperitoneal. Mencit putih jantan galur Swiss Webster umur 2-3 bulan dengan berat 20-30 g dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. kelompok I sebagai kontrol negatif diberi ssediaan aquadest, kelompok II sebagai kontrol positif diberi sediaan suspensi aspirin, kelompok III diberi sediaan infusa daun kemangi 20%b/v, kelompok IV diberi sediaan daun sirih 40%b/v, kelompok V diberi sediaan kombinasi infusa daun kemangi 10%b/v dan infusa daun sirih 20%b/v, kelompok VI diberi sediaan kombinasi infusa daun kemangi 5%b/v dan infusa daun sirih 10%b/v yang diberikan secara peroral. Pengamatan dilakukan setiap 5 menit selama 1 jam setelah diinduksi dengan asam asetat 1% v/v secara intraperitoneal. Data geliat kumulatif rata-rata dihitung % proteksi. Kemudian data jumlah respon geliat kumulatif yang diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa sediaan infusa memiliki efek analgetik terhadap mencit putih jantan, dan adanya efek yang aditif dari kombinasi infusa daun kemangi 10%b/v dan infusa daun sirih 20%b/v.