Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PERENCANAAN DAN PERSIAPAN MENGHADAPI MASA PENSIUN Hakim, Siti Nurina
WARTA WARTA Volume 10, Nomor 1, Maret 2007
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.975 KB) | DOI: 10.23917/warta.v10i1.3217

Abstract

his activity aims at proposing the contemplation and necessarytreatment to prepare workers in facing their retirement period so that theymay get rid of their anxiety which may disturb their life.  Therefore, themanagement of an institution should give necessary training for theirworkers to prepare their retirement period (MPP). This activity is conductedusing some methods as speech, discussion, and consultation. The solutionis taken from the participants since they are aware of their own needs, wants,abilities and obstacles. The solution from the participants is expected tobe conducted and applied easily, since they obviously tend to obey thecommitment created by them. After conducting this activity, there aresome significant changes in discourse from the participants in terms ofretirement condition, the next activities to be committed and how to starta new activity.
MEMORI IMPLISIT DAN MEMORI EKSPLISIT LANJUT USIA DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN TINGKAT PENDIDIKAN Hakim, Siti Nurina; Nuryoto, Sartini
Indigenous Vol. 7, No. 1, Mei 2005
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4641

Abstract

Istilah memori implisit dan eksplisit merupakan konsep-konsep deskriptif yang berkaitan dengan pengalaman psikologis seseorang pada saat mengambil informasi dari memori. Untuk mengukur kedua bentuk ingatan tersebut, dipergunakan suatu bentuk instruksi yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi memori implisit dan memori eksplisit pada usia lanjut ditinjau dari aktivitas dan tingkat pendidikan, apakah kondisi kedua bentuk memori tersebut tetap sama atau terdapat perbedaan dengan aktivitas dan tingkat pendidikan yang berbeda. Subjek penelitian adalah 144 orang lanjut usia. Penentuannya dilakukan dengan cara purposive random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes memori implisit (metode tes word-stem completion dan fragment completion) dan tes memori eksplitsit (metode tes recognition dan free-recall). Analisis data dilakukan dengan Analisis Variansi Dua Jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan yang sangat signifikan dalam memori implisit dengan metode word-stem completion maupun dengan metode fragment completion antara subjek yang beraktivitas rendah, sedang dan tinggi, juga antara subjek yang mempunyai tingkat pendidikan rendah, sedang dan tinggi, (2) ada perbedaan yang sangat signifikan dalam memori eksplisit dengan metode recognition maupun dengan metode free-recall antara subjek yang beraktivitas rendah, sedang dan tinggi, juga antara subjek yang mempunyai tingkat pendidikan rendah, sedang dan tinggi. (3) Tidak ada interaksi antara aktivitas dengan tingkat pendidikan terhadap memori implisit dengan metode word-stem completion maupun dengan metode fragment completion. Ada interaksi antara aktivitas dengan tingkat pendidikan terhadap memori eksplisit dengan metode recognition dan juga dengan metode free-recall. Kesimpulannya adalah bahwa memori implisit dan memori eksplisit lanjut usia performansinya sangat dipengaruhi oleh aktivitas dan tingkat pendidikannya.
MEMPERSIAPKAN ANAK MEMASUKI DUNIA PENDIDIKAN DENGAN METODE QUANTUM LEARNING Hakim, Siti Nurina
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4556

Abstract

Kritikan atas metode pengajaran yang diterapkan dalam dunia pendidikan nasional dewasa ini dilontarkan karena akibat yang terlihat dari output metode tersebut yang dilihat kurang atau bahkan tidak menjadikan anak didik mempunyai sikap kritis atau suatu permasalahan yang ada. Metode yang diterapkan lebih bersifat dogmatisasi suatu ilmu dengan meminta siswa untuk bisa mengerti ‘sama’ dengan apa yang telah disampaikan dan diajarkan oleh pendidik, dan pendidik akan apa yang telah disampaikan dan diajarkan oleh pendidik, dan pendidik akan “menyalahkan” apabila siswa tidak bisa menunjukkan kemampuan tersebut atau bahkan menunjukkan  sikap kritisnya yang dipersepsi pendidik bisa meruntuhkan kewibawaan seorang pendidik, dengan akibat akan terjadinya humiliating terhadap siswanya. Kesalahan metode pengajaran ini ternyata berdampak luas, dimana menjadikan terbentuknya strereotype orang tua dalam memberi penilaian atas prestasi anak yang hanya menggunakan tolok ukur prestasi belajar di sekolah, yang notabene hanya melihat dari angka rapor anak dan tidak mencoba melihat dari sisi yang lain. Dengan melihat kondisi-kondisi dan dampak yang mungkin bisa ditimbulkannya sebagai seorang pendidik dan orangtua mestinya mulai mencermati proses belajar pada seorang anak yang benar itu seperti apa, dan untuk mendukungnya diperlukan sikap dan perilaku lingkungan yang seperti apa, serta kemudian menentukan altenatif metode pengajaran yang tepat agar tidak menjadikan anak pasif melainkan bersikap aktif menyampaikan pemikirannya dan pendapatnya.  
KOMUNIKASI ORGANISASI Hakim, Siti Nurina
Indigenous Vol. 4, No. 2, November 2000
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v4i2.4778

Abstract

Komunikasi merupakan darah dalam kehidupan suatu organisasi. Komunikasi merupakan suatu kunci yang sangat berarti agar individu dapat memahami peranannya dalam organisasi dan memahami peranan-peranan organisasi.  Komunikasi ini pulalah yang akan memadukan sub-unit organisasi. 
HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DAN SIKAP SADAR GENDER DENGAN KEPUTUSAN KARIR PADA REMAJA AKHIR PEREMPUAN Priyanggaeni, Woro Ayu; Prasetyaningrum, Juliani; Hakim, Siti Nurina
Indigenous Vol. 6, No. 1, Mei 2002
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4622

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dan sikap sadar gender dengan keputusan karir pada remaja akhir perempuan. Subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Psikologi. Mereka berjumlah 70 orang. Cluster random sampling digunakan untuk mendapatkan subjek penelitian ini.Untuk pengambilan data digunakan tiga skala, yaitu Skala Keputusan Karir, Skala Kepercayaan Diri, dan Skala Sikap Sadar Gender. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dua predikator. Hasilnya menunjukkan (1) ada hubungan yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dan sikap sadar gender dengan keputusan karir remaja akhir perempuan. (2) ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan keputusan karir remaja akhir perempuan, (3) ada hubungan positif yang sangat signifikan antara sikap sadar gender dengan keputusan karir remaja akhir perempuan. 
Keterlibatan Kerja Karyawan Ditinjau Dari Kesesuaian Aspirasi Kerja Pada Pekerjaa Yang Dilakukan Saat Ini Hakim, Siti Nurina
Indigenous Vol. 7, No. 2, November 2005
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4645

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar peranan kesesuaian aspirasi kerja pada pekerjaan yang dikerjakan saat ini terhadap keterlibatan kerja karyawan, dengan mengendalikan variabel masa kerja dan tingkat pendidikan. Instrumen penelitian ini menggunakan dua buah angket, angket yang pertama adalah Angkat Kesesuaian Aspirasi Kerja Pada Pekerjaan dan angket yang kedua adalah Angket Keterlibatan Kerja Karyawan. Kedua angket ini telah dibuktikan reliabel dan valid untuk dipergunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut ada korelasi positif sangat signifikan antara Kesesuaian Aspirasi Kerja Pada Pekerjaan Yang Dikerjakan Saat Ini Dengan Keterlibatan Kerja Karyawan. Terdapat tingkat kesesuaian aspirasi kerja pada pekerjaan yang dikerjakan saat ini yang termasuk dalam kategori tinggi. Tingkat keterlibatan kerjanya juga termasuk dalam ketegori tinggi. Artinya semakin tinggi tingkat kesesuaian aspirasi kerja pada pekerjaan yang dikerjakan saat ini, maka tingkat keterlibatan kerja karyawan juga semakin tinggi. Koefisien korelasi antara masing masing aspek dari variabel Kesesuaian Aspirasi Kerja. Pada pekerjaan yang dikerjakan saat ini dengan varabel Keterlibatan Kerja Karyawan semuanya menunjukkan adanya korelasi positif sangat signifikan. 
Kontrol Diri Dan Kecemasan Siswa SMA Dalam Menghadapi Ujian Nasional Siti Nurina Hakim
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 3, No 4 (2018): Volume 3 Nomor 4, November 2018
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.766 KB) | DOI: 10.28926/briliant.v3i4.249

Abstract

Ujian nasional (UN) sering disebut sebagai salah satu sumber kecemasan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan kecemasan siswa SMA dalam menghadapi ujian nasional. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara kontrol diri dengan kecemasan siswa SMA dalam menghadapi UN. Metode yang digunakan yaitu studi korelasional. Subjek dalam penelitian adalah siswa SMA kelas XII sebanyak 109 siswa, l dengan teknik purposive sampling. alat ukur yang digunakan adalah Skala Kontrol Diri dan Skala Kecemasan. Data dianalisis dengan teknik analisi non parametrik dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution 15.0 for windows program. Hasil penelitian diperoleh r sebesar – 0,075; (p) = 0,218  artinya tidak ada hubungan antara kontrol diri dengan kecemasan siswa dalam menghadapi ujian nasional. Variabel kecemasan memiliki Rerata Empirik = 71,17 dan Rerata Hipotetik = 70, artinya tingkat kecemasan tergolong sedang. Variabel kontrol diri memiliki Rerata Empirik = 66,31 dan Rerata Hipotetik  = 52,5, artinya tingkat kontrol diri tergolong tinggi. Sumbangan efektif  variabel kontrol diri terhadap kecemasan sebesar 5,625%, sisanya 94,375% faktor lain yang mempengaruhi kecemasan.
Dampak kecanduan internet (internet addiction) pada remaja Siti Nurina Hakim; Aliffatullah Alyu Raj
Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia Vol 1 (2017)
Publisher : Prosiding Temu Ilmiah Nasional X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar fenomena mulai semaraknya kecanduan internet (internet addiction) pada berbagai kalangan, terutama remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan mendisripsikan berbagai dampak dari kecanduan internet (internet addiction) pada remaja. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif, dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara proportional purposive random sampling, diperoleh 6 orang subjek, 3 laki-laki dan 3 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan ada dampak positif dan negatif, yang dikelompokkan menjadi dampak yang bersifat sosial, klinis, akademis, ekonomis, dan agamis. Hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa kecanduan internet (internet addiction) ini lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan dampak positifnya. Kata kunci : Dampak, Kecanduan internet (internet addiction), Remaja
PERENCANAAN DAN PERSIAPAN MENGHADAPI MASA PENSIUN Siti Nurina Hakim
WARTA LPM WARTA Volume 10, Nomor 1, Maret 2007
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v10i1.3217

Abstract

his activity aims at proposing the contemplation and necessarytreatment to prepare workers in facing their retirement period so that theymay get rid of their anxiety which may disturb their life.  Therefore, themanagement of an institution should give necessary training for theirworkers to prepare their retirement period (MPP). This activity is conductedusing some methods as speech, discussion, and consultation. The solutionis taken from the participants since they are aware of their own needs, wants,abilities and obstacles. The solution from the participants is expected tobe conducted and applied easily, since they obviously tend to obey thecommitment created by them. After conducting this activity, there aresome significant changes in discourse from the participants in terms ofretirement condition, the next activities to be committed and how to starta new activity.
MEMPERSIAPKAN ANAK MEMASUKI DUNIA PENDIDIKAN DENGAN METODE QUANTUM LEARNING Siti Nurina Hakim
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4556

Abstract