Kegiatan pengabdian bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengimplementasikan praktik pengelolaan sampah berbasis 4R guna mencapai lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi yang berkelanjutan, kegiatan pengabdian ini menyasar unsur pemuda, ibu rumah tangga dan perangkat gampong sebagai mitra yang belum produktif untuk diberdayakan. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah berbasis 4R masih menjadi persoalan mendasar di tengah-tengah masyarakat. Kondisi tersebut kemudian mendorong timbulnya persoalan baru berkenaan dengan sampah, mulai dari kondisi lingkungan yang terganggu, serta bau yang menyengat. Menggunungnya volume sampah di lokasi pembuangan akhir kemudian juga menimbulkan persoalan lingkungan dan sosial di sekitarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode dan langkah-langkah yang akan diambil adalah sebagai berikut: sosialisasi implementasi 4R, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, dan pengelolaan Sampah 4R . Dengan menerapkan program pengelolaan sampah berbasis 4R, masyarakat di Kota Lhokseumawe dapat memaksimalkan sampah sebagai sumber penghasilan. Dengan memilah sampah dan menjualnya ke pengepul, masyarakat dapat memperoleh tambahan penghasilan dari sampah. Selain itu, program pengelolaan sampah ini membuka peluang usaha baru bagi masyarakat dengan mengubah sampah menjadi bernilai ekonomi dan meningkatkan pendapatan, seperti usaha pengolahan sampah organik menjadi pupuk yang dapat diperjual belikan sampai dengan produksi eco enzym yang dapat menjadi bahan tambahan pembuatan sabun dan lainnya. 4R-Based Waste Management as an Effort to Improve the Community's Economy and Sustainable Environment in Lhokseumawe City Service activities aim to increase public awareness and implement 4R-based waste management practices in order to achieve a cleaner environment and a sustainable economy. This service activity targets youth elements, housewives and gampong officials as unproductive partners to be empowered. Low public awareness of the importance of 4R-based waste management is still a fundamental problem in society. These conditions then lead to the emergence of new problems with regard to waste, starting from disturbed environmental conditions, and strong odors. The mounting volume of waste at the final disposal site has also created environmental and social problems in the vicinity. To achieve this goal, the methods and steps to be taken are as follows: socialization of 4R implementation, training and community empowerment, and 4R waste management. By implementing the 4R-based waste management program, people in Lhokseumawe City can maximize waste as a source of income. By sorting waste and selling it to collectors, people can earn additional income from waste. In addition, this waste management program opens new business opportunities for the community by converting waste into economic value and increasing income, such as processing organic waste into fertilizer that can be traded to the production of eco enzymes which can be used as additives for making soap and others.