Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PERFORMA MESIN HARD ICE CREAM MAKER KAPASITAS 1 PK MENGGUNAKAN REFRIGERAN R22 DAN MC22 Baiti Hidayati
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 3 No 1 (2017): Jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.495 KB)

Abstract

Perkembangan bidang teknologi pendingin dan tata udara semakin berkembang hingga saat ini denganperkembangan kebijakan dibidang perlindungan lingkungan dan penghematan energi. Implementasinya dari sisirefrigeran dilakukan dengan penggantian jenis refrigeran dari jenis R-22 ke jenis yang lebih ramah lingkunganseperti MC22. Musicool adalah refrigeran dengan bahan dasar hydrocarbon alam dan termasuk dalam kelompokrefrigerant ramah lingkungan, dirancang sebagai alternatif pengganti freon yang merupakan refrigeran sintetikkelompok halocarbon yang masih memliki potensi merusak alam. Adapun tujuan penelitian ini adalah untukmembandingkan performance Hard Ice Cream Maker dengan menggunakan Refrigeran R22 dan MC22. Darihasil penelitian didapatkan bahwa dengan menggunakan R22 pada Hard Ice Cream Maker COPcarnot 5,6 ,COPactual 2,9 dan efisiensi 51,1% sedangkan dengan menggunakan MC22 COPcarnot 5,6 , COPactual 4,7 danefisiensi 83,9%. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan MC22 lebih efektifdibandingkan R22.
COMMISSIONING MESIN SHOW CASE SOSIS AYAM DENGAN MENGGUNAKAN REFRIGERAN MC 134 Azharuddin Azharuddin; Baiti Hidayati; Muhammad Efran Pratama
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 3 No 1 (2017): Jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1407.101 KB)

Abstract

Commissioning pada alat showcase mesin pendingin sosis berperan penting agar mesin showcase pendinginsosis tidak mengalami kegagalan perancangan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tahapan commissioning,mengatur dan menyeimbangkan mesin showcase pendingin sosis. Metode yang digunakan meliputi 4 tahapyaitu pemeriksaan pada saat saat mesin off, pemeriksaan pada saat mesin on, pengujian kinerja mesin, danpemeriksaan prosedur keamanan dan intruksi penggunaan alat. Pada pemeriksaan kondisi mesin off yaitumelakukan penyesuain komponen alat dengan spesifiikasi data desain, pada pemeriksaan kondisi on yaitudengan melakukan pengamatan komponen atau bagian dari mesin, pada pemeriksaan kinerja alat yaitudilakukan pengukuran data kemudian dilakukan penyesuain dengan data perencanaan, dan pada pemeriksaanprosedur keamanan dan intruksi penggunaan alat terdiri dari pemeriksaan catatan prosedur kemanan dan intruksipenggunaan alat. Dari penelitan commissioning yang di lakukan dapat disimpulkan bahwa ditemukannyamasalah pada proses pemipaan dimana ditemukan adanya kebocoran halus pada pipa. Kemudian diperbaikidengan cara pengelasan kembali. Adapun hasil yang di dapat dari proses commissioning iyalah berupa bukumanual operasional dan keamanan, spesifikasi alat, wiring diagram, piping diagram Show Case Pendingin SosisDari beberapa tahapan commissoning tersebut maka diperoleh kesimpulan bahwa perakitan alat telah sesuaidengan perencanaaan.
ANALISA PENGARUH PANJANG PIPA KAPILER TERHADAP PERFORMASI HARD ICE CREAM MAKER DENGAN MENGGUNAKAN R-22 DAN MC-22 Baiti HidayatI; Ardiansyah Ardiansyah
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 5 No 1 (2018): Jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.284 KB)

Abstract

Pipa kapiler sebagai media penyempitan atau untuk menurunkan suhu dan tekanan agar suhu yangdiinginkan dapat tercapai.Pipa kapiler adalah pipa yang memiliki diameter paling kecil jika dibandingkandengan pipa lainnya.Cairan refrigeran memasuki pipa kapiler hampir melayani semua sistem refrigerasi yangberukuran kecil seperti trainer hard ice cream maker. Untuk membedakan cepatnya suatu proses pendinginanmaka penulis melakukan analisis dengan perbedaaan pada panjang pipa kapiler dengan menggunakanrefrigerant R-22 dan MC-22 pada siklus refrigerasi kompresi uap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kerjakompressor, kapasitas pendinginan, dan performance terhadap perbedaan panjang pipa kapiler dan refrigerantR-22 dan MC-22.Metodelogi dimulai dari persiapan alat seperti pipa kapiler, R-22 dan MC-22, selanjutnyamelakukan pengambilan data yaitu berupa temperatur dan tekanan.Pengambilan temperatur diambil dibagianevaporator, kompressor, dan kondensor serta pengambilan tekanan refrigeran pada masing-masing bagiantersebut. Dan kemudian dimasukkan ke diagram P-h diagram untuk mengetahui tekanan dan entalphy setelahdidapat nilai tersebut dilakukan perhitungan kerja kompressor, kapasitas pendinginan, dan performance (COP)dan dimasukkan kedalam tabel dan grafik. Berdasarkan analisa dan pembahasan, didapat kesimpulan bahwakerja kompressor yang paling tinggi adalah 651 W dengan panjang pipa kapiler 2 meter menggunakan R-22sedangkan kerja kompressor yang paling rendah adalah 393 W dengan panjang pipa kapiler 1 metermenggunakan refrigeran MC-22. Untuk kapasitas pendinginan yang paling tinggi adalah 2,2 KW denganpanjang pipa kapiler 1 meter menggunakan refrigerant R-22, sedangkan kapsitas pendinginan yang palingrendah adalah 0.7 KW dengan panjang pipa kapiler 1 meter menggunakan refrigerant MC-22. Untukperformance (COP) yang paling tinggi adalah 4,4 dengan panjang pipa kapiler 1 meter menggunakan refrigerantR-22, sedangkan performance (COP) yang paling rendah adalah 1,5 dengan panjang pipa kapiler 1 metermenggunakan refrigerant MC-22.
DESIGN THERMAL SHOWCASE KUE Haryanto Haryanto; Baiti Hidayati
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 5 No 1 (2018): Jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.884 KB)

Abstract

Salah satu teknologi pengawetan yang sering diterapkan manusia dalam usaha untuk memperpanjangmasa simpan suatu pangan adalah pendinginan. Banyak sekali bahan pangan atau makanan yang saat ini telahmenjadi produk kebutuhan manusia dimana dalam pengolahannya mengalami proses pendinginan, salah satunyaadalah produk kue. Untuk menjaga kualitas kue tetap dalam kondisi yang diinginkan, dibutuhkan suatu alat yangdapat menunjang agar kue tersebut tidak cepat rusak.Tujuandarirancang bangun showcasekue iniadalahmelakukan perhitungan total beban pendingin, dapat melakukan pemilihan komponen-komponen showcase kuesesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan dan merancang alat showcase untuk kue. Showcase adalah suatu mediayang berfungsi sebagai pemajang suatu produk yang dapat menambah nilai jual dari produk kue tersebut. Padaperancangan dan pembangunan showcase kue dilakukan secara bertahap. Dimulai dengan pengumpulan data,perhitungan beban pendingin meliputi : beban kalor konduksi, beban produk dan beban infiltrasi. Sertamelakukan perhitungan sebagai metode untuk menentukan kapasitas daya yang dibutuhkan. Berdasarkanperancangan yang dilakukan maka komponen yang dihasilkan yaitu daya kompresor sebesar 77,46 W, dayakondensor sebesar 335,574 W, pipa kapiler panjang 1,96 m dengan diameter 0,63 mm dan daya evaporatorsebesar 258,106 W serta COP yang dimiliki sebesar 3,3.
PERENCANAAN SISTEM TATA UDARA GEDUNG BPD/LPM KANTOR KEPALA DESA LUMPATAN II Baiti Hidayati; Haryanto Haryanto; Zuria Pebrianty
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 5 No 2 (2018): jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.795 KB)

Abstract

Pengkondisian udara adalah perlakuan terhadap udara untuk mengatur suhu, kelembaban, kebersihan danpendistribusian-nya secara serentak guna mencapai kondisi nyaman yang diperlukan oleh orang yang berada didalam suatu ruangan. Selain itu, pengkondisian udara dapat didefinisikan suatu proses mendinginkan udarasehingga mencapai temperatur dan kelembaban yang ideal. Dalam pemasangan dan penggunaannya, sistem tataudara memerlukan biaya yang tidak sedikit. Pemakaian tata udara yang tidak tepat dengan kebutuhannya akanmengakibatkan pemborosan, baik itu energi maupun biaya yang cukup mahal. Setiap bangunan atau ruanganselain mempunyai kondisi beban pendinginan puncak juga mempunyai beban total pendinginan ruangan, yangbiasanya berubah-ubah setiap jamnya. Sehingga dalam hal ini diperlukan survey langsung dan perhitunganuntuk menentukan beban pendinginan Perhitungan menggunakan metode CLTD ( Cooling Load TemperatureDifference ) berdasarkan ASHRAE Handbook Fundamental 1993. Perhitungan beban pendingin berdasarkandata-data yang ada, dan kemudia hasil dari perhitungan disesuaikan dengan jenis sistem tata udara. Hasil akhirdiperoleh ialah Total beban pendingin maksimum pada beban puncak adalah sebesar 90.554,30 Btu/hr (7,55 tonrefrigerasi). Sehingga didapatlah kapasitas beban pendingin untuk Gedung BPD/LPM adalah 10 PK. Maka jenisAlat Pengkondisian Udara yang dipilih adalah tipe AC Split, karena ukuran gedung yang tidak terlalu luas danAC Split juga tidak memakan banyak tempat, lebih hemat energi dan biaya.Kata kunci : Pengkondisian udara, Beban pendingin, CLTD, AC split.
RANCANG BANGUN MINI MICROCONTROLLER BERBASIS ARDUINO DI MESIN SOFT ICE CREAM MAKER Ozkar Firdaus Homzah; Baiti Hidayati; Rachmat Subekti
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 5 No 2 (2018): jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.907 KB)

Abstract

Data Logger adalah alat yang dapat mempermudah pekerjaan dalam melakukan suatu pengamatan kondisipada suatu kondisi yang di amati. Adapun tujuan untuk itu penulis bermaksud memprogram sertamengaplikasikan data logger berbasis MicrocontrollerArduino untuk merekam data suhu, tekanan, arus listrik,tegangan listrik, untuk dapat menguji performa pada mesin refrigerasi soft ice cream maker. Adapun manfaatperancangan adalah tidak perlu lagi melakukan pengambilan data manual pada saat melakukan uji performamesin soft ice cream maker serta mencatat nilai data yang diukur secara bersamaan tanpa harus di kontrolmanual, sehingga menghemat waktu pekerjaan.Perakitansistem kontrol temperatur pada mesin soft ice creammaker dimana sensor suhu diletakkan disamping kabin bawah.sistem kontrol temperatur yang dimasukkankedalam Microcontroller oleh programmer dan setelah dilakukan uji coba apabila suhu -6⁰C ( ditampilkan padaserial monitor arduino) kompresor mati, jika suhu -1⁰C ( ditampilkan pada serial monitor arduino) kompresorhidup. pengujian dinyatakan berhasil setelah di dapat data berupa data suhu, tekanan, arus listrik, teganganlistrik dan juga dapat melakukan pengontrolan suhu kabin bawah.Setelah dilakukan pengujian pada mesin softice cream maker, DataReal Time selama 1 jam 30 menit, didapat nilai rata – rata , T1 = -8,16⁰C , T2 = 31,96⁰C, T3= 53,58⁰C , T4= 2,21⁰C, T5 = -3⁰C.Tegangan = 223,41 Volt, Arus Listrik = 1,51A , Ps = 24,78 Psig danPd= 176,29 Psig.Kata kunci: Rancang bangun, Microcontroller Atmega328, Soft Ice Cream Maker, kompresor
ANALISA PENGURANGAN KADAR UAP AIR PADA KENTANG MENGUNAKAN METODE DEHUMIDIFIER Baiti Hidayati Hidayati; Hendradinata Hendradinata Hendradinata; Reza Wahyudi Wahyudi
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 6 No 1 (2019): JURNAL PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.517 KB)

Abstract

Dehumidifikasi merupakan salah satu proses yang dapat di gunakan untuk menurunkan kadaruap air di udara sehingga mengakibatkan kelembaban udara menjadi turun, kemudian akan memberipengaruh pada kentang, pengurangan uap air pada kentang mengunakan sistem refrigerasi denganmenambah heater. bertujuan untuk menganalisa pengurangn kadar uap air pada kentang. Alat yangdigunakan recirculating air condentioning unit dengan mengunakan dehumidifier pada variasitemperatur yang berbeda yaitu: 60°C, 80°C dan 100°C. cara penganalisa dalam pengambilan data kaliini adalah analisa data kuantitatif yang bersifat pengelolaan data angka–angka dari hasil percobaanyang peneliti lakukan dengan menggunakan waktu percobaan 60 menit, 120 menit 180 menit, 240menit, 300 menit. Berdasarkan hasil peneliti pada temperatur 60°C, menunjukkan bahwa pengurangankadar uap air dengan waktu 60 menit, 120 menit, 180 menit, 240 menit, dan 300 menit. denganpersentase susut masing-masing yaitu 29%, 44%, 60%, 74%, 81%, pada temperatur 80°C, didapatkanpersentase susut masing-masing sebesar 36%, 62%, 79%,85%, 86%, selanjutnya pada temperatur100°C di dapatkan persentase susut masing-masing yaitu 40%, 63%, 78%, 86%, 87%. Maka,berdasarkan hasil analisa data pengukuran dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkanbahwa untuk proses pengurangan kadar uap air pada kentang yaitu dengan mengunakan dehumidifierpada temperatur 100°C menit ke 300 menit persentase susutnya menjadi 87%.Kata Kunci: Dehumidifier, Kentang, Heater, Presentase susut.
RANCANG BANGUN DEHUMIDIFIER DENGAN PEMANFAATAN KALOR KONDENSOR Baiti Hidayati Hidayati; Mardiana Mardiana Mardiana; Leo Saputra Saputra
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 6 No 2 (2019): JURNAL PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dehumidifier adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengurangi uap air pada udara, ada beberapateknik yang digunakan untuk melakukan proses dehumidifikasi, salah satu mya yaitu menggunakan proses refrigerasidan memanfaatkan panas dari kondensor itu sendiri sehingga kalor yang terbuang dari kondensor tersebut dapatdimanfaatkan. Proses dehumidifikasi ini banyak digunakan untuk proses pengeringan suatu prodak, dengan tujuanagar prodak tersebut mamapu bertahan dalam jangka waktu tertentu pada suhu lingkungan tanpa campuran bahanpengawet khususnya pada makanan. Pada penelitian ini akan dilakukan perlakuan dehumidifikasi pada kentang,sehingga kentang dapat awet berdasarkan perlakuannya. Rancang bangun alat dehumidifier ini harus memenuhikategori suhu udara akhir diatas suhu lingkungan, sedangkan kelembaban akhir dibawah kelembaban lingkungan.Berdasarkan dari hasil rancang bangun, didapat suhu maksimal yang dicapai sebesar 59,1 0C dengan capaiankelembaban (RH) 10%. Dengan posisi peletakan kondensor setelah evaporator.Kata kunci : Refrigerasi, Dehumdifier, Relative Humidity,
TROUBLESHOOTING ELECTRICAL DAN ANALISIS PERFORMANSI ADVANCED AUTOMOTIVE AIR CONDITIONING DEMONSTRATION UNIT DI LABORATORIUM TATA UDARA POLITEKNIK SEKAYU Baiti Hidayati; Pikki Tarnado
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 7 No 2 (2020): jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tata udara atau Air Conditioning merupakan suatu peralatan yang berfungi untuk mengkondisikansuhu/temperatur udara dalam suatu ruangan mobil atau dengan kata lain untuk menyejukan suhu/temperatur udaradalam suatu ruangan yang disesuaikan dengan kondisi tubuh penghuni/pengguna ruangan tersebut. Sistem yangsering berkerja dalam waktu yang cukup lama bahkan mencapai waktu 24 jam sehari, lama kelamaan akanmengalami kerusakan baik itu dari mekanikal maupun elektrikal yang menyebabkan kinerja sistem berkurang yangdisebabkan oleh tegangan yang masuk terlalu besar hingga melebihi angka batas normal komponen atau pun alattersebut sudah cukup lama sehingga habis batas waktu pakainya, dari hasil penelitian yang dilakukan pada TrainerAdvanced Automotive Air Conditioning Demonstration unit terdapat kerusakan di bagian elektrikal yaitu DPS danfuse sehingga dilakukannya proses Troubleshooting pada alat tersebut hingga bisa beroperasi dengan baik lagi.Setelah dilakukan perbaikan pada alat tersebut kemudian melakukan analisis performasi pada variasi kecepatanudara di fan kondensor dan blower pada posisi fan kondensor high dan blower low, fan kondensor high dan blowermedium, fan kondensor high dan blower high, evaporator high dan fan kondensor low, evaporator high dan fankondensor medium dalam waktu 30 menit. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan mendapat kan nilai Efisiensiyang tertinggi pada posisi fan kondensor high dan blower low 74%, sedangkan posisi yang terendah pada posis fankondensor low dan blower high 54%.
PERENCANAAN SISTEM TATA UDARA PADA AULA KANTOR KWARCAB MUBA Baiti Hidayati; Jeni Irpandi
PETRA : Jurnal Teknologi Pendingin dan Tata Udara Vol 7 No 1 (2020): jurnal PETRA
Publisher : Politeknik Sekayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan sistem tata udara ini dimaksudkan untuk melakukan perhitungan beban pendingin padaGedung Aula Kantor Kwarcab Muba yang pada akhirnya diharapkan untuk mendapatkan optimasi penggunaanenergi pada sistem tata udara (STU). Perencaanann Sistem Tatan Udara ini bertujuan untuk menghasilkankenyamanan termal bagi penghuni (manusia), sehingga untuk menciptakan kondisi yang nyaman pada suatu ruanganmaka perlu dipasang unit sistem tata udara. Untuk dapat menghasilkan udara dengan kondisi nyaman yangdiinginkan, maka peralatan yang dipasang harus mempunyai kapasitas yang sesuai dengan beban pendinginan yangdimiliki ruangan tersebut. Sehingga dalam hal ini diperlukan survey langsung dan perhitungan untuk menentukanbeban pendinginan. Perhitungan menggunakan metode CLSHLH ( Cooling Load Sensible Heat Latent Heat )berdasarkan Australian Refrigeration and Air Conditioning Volume 2. Perhitungan beban pendinginan berdasarkandata primer dan sekunder yang kemudian hasilnya disesuaikan dengan jenis sistem tata udara Hasil akhir dariperhitungan ini diperoleh beban pendingin maksimum pada kondisi puncak sebesar 264458,0373 Btu/hr. Maka ACyang digunakan ialah AC Floor Standing merk Panasonic model CS_J45FFP8 dengan kapasitas pendingin 41.000Btu/hr.