Kartika Puspa Negara
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Evaluasi Penilaian Green Building Pada Gedung X Berdasarkan Greenship Existing Building Version 1.1 Diah Ayu Febrianingrum; Retno Anggraini; Kartika Puspa Negara
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan gedung yang tinggi membutuhkan energi yang cukup besar dan pengelolaan yang baik, sehingga perlu menerapkan konsep green building. Green building merupakan bangunan ramah lingkungan yang mendukung untuk melakukan penghematan energi, penghematan sumber daya alam, dan meningkatkan kinerja gedung. Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) merupakan suatu lembaga yang mendukung untuk menerapkan green building pada bangunan di Indonesia, yaitu dengan melakukan sertifikasi mengenai peringkat penerapan green building pada bangunan gedung. Metode yang digunakan adalah mix methods gabungan dari metode kualitatif dan metode kuantitatif. Teknik perolehan data dilakukan dengan wawancara pada pengelola Gedung X, observasi, pengukuran, dan dokumentasi. Objek penelitian yang digunakan yaitu Gedung X di Kampus Y. Penelitian dilakukan berdasarkan standar acuan Greenship Existing Building Version 1.1 yaitu perangkat penilaian dari GBC Indonesia untuk bangunan yang sudah terbangun. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Gedung X memenuhi 2 dari 4 kriteria standar yaitu memiliki luas bangunan 12.687,19 m2 dan bersedia memberikan data untuk dilakukan evaluasi penilaian green building. Sedangkan total nilai yang diperoleh adalah 49 poin dengan perolehan peringkat silver. Rincian nilai yang diperoleh adalah 11 poin pada aspek ASD, 22 poin pada aspek EEC, 1 poin pada aspek WAC, 8 poin pada aspek MRC, 5 poin pada aspek IHC, dan 2 poin pada aspek BEM. Saran yang dapat dilakukan adalah menerapkan dan merencanakan desain dari rekomendasi yang sudah diberikan oleh peneliti, selain itu perlu dilakukan evaluasi penilaian selanjutnya untuk memantau kelanjutan penerapan dan menyempurnakan penerapan green building yang belum bisa dievaluasi. Kata kunci : green building, GBC Indonesia, existing building, evaluasi, peringkat.
IDENTIFIKASI LIMBAH KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RSGM UNIVERSITAS BRAWIJAYA DAN GEDUNG RSI SURABAYA Febrilla Trihayu Hadiningrias; Kartika Puspa Negara; M. Hamzah Hasyim
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri konstruksi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah proyek konstruksi dapat meningkatkan kuantitas limbah konstruksi. Semakin bertambahnya kuantitas limbah konstruksi, maka semakin meningkat juga kuantitas dari sampah kota di tempat pembuangan (landfill) sehingga hal ini menyebabkan beban lingkungan semakin bertambah. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis material yang dominan menjadi limbah konstruksi pada proyek pembangunan. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis material dominan yang menjadi limbah yaitu analisis deskriptif berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Hasil analisis menggunakan analisis deskriptif (mean dan standar deviasi) didapatkan bahwa jenis material yang dominan menjadi limbah konstruksi pada proyek yaitu kayu (limbah material alami) dan keramik (limbah material fabrikasi). Kata kunci : limbah konstruksi, mean.
ANALISIS SISA MATERIAL KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TOWER AT-TA'AWUN UMS DAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SMART AUTOMATION WORKSHOP PENS) Salsabila Yurita Permata Zahra; Kartika Puspa Negara; M. Hamzah Hasyim
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan pertumbuhan infrastruktur gedung yang semakin meningkat, produksi sisa material konstruksi pun juga ikut meningkat sehingga sektor ini dapat menjadi penyumbang besar sisa material dan memiliki potensi daur ulang yang signifikan. Timbulnya sisa material pada proyek konstruksi dapat berpotensi sebagai ancaman serius bagi pihak proyek, masyarakat, dan lingkungan. Sisa material konstruksi merupakan bagian material yang tidak menjadi komponen bangunan dalam pelaksanaan konstruksi. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sisa material konstruksi dominan pada Proyek Pembangunan Gedung Tower At-Ta’awun UMS dan Proyek Pembangunan Gedung Smart Automation Workshop PENS. Adapun sampel material yang diteliti dalam penelitian ini antara lain material pasir, besi beton, baja profil, beton, batu bata, kayu, keramik, papan gypsum, dan kaca. Metode yang digunakan dalam menganalisis dan menentukan sisa material konstruksi dominan adalah analisis Mean. Berdasarkan hasil analisis Mean, material yang menimbulkan sisa dominan pada kedua proyek yakni kayu untuk sisa material alami dengan nilai rata-rata 1,688 dan keramik untuk sisa material fabrikasi dengan nilai rata-rata 1,750. Kata kunci: proyek gedung, sisa material konstruksi, analisis mean
HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PENERAPAN KNOWLEDGE SHARING PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI (STUDI KASUS PERUSAHAAN KONTRAKTOR X DI SURABAYA) Roy Markcellino; Eko Andi Suryo; Kartika Puspa Negara
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri konstruksi di Indonesia memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dengan meningkatnya permintaan untuk layanan konstruksi dan ekspansi proyek infrastruktur. Persaingan bisnis yang ketat, baik dari perusahaan lokal maupun asing, mempengaruhi perusahaan konstruksi di Surabaya, sebuah kota dengan industri konstruksi yang berkembang pesat. Dalam menghadapi persaingan ini, perusahaan konstruksi harus berinovasi, meningkatkan kualitas dan hasil kinerja, serta memperhatikan budaya organisasi yang memengaruhi kebijakan dan kinerja karyawan. Berbagi pengetahuan adalah faktor penting dalam mengelola pengetahuan dan pengalaman di perusahaan konstruksi, namun masih menghadapi tantangan dalam menerapkan praktik berbagi pengetahuan. Penelitian ini melibatkan karyawan dari perusahaan konstruksi terkemuka di Surabaya sebagai responden, dengan menggunakan metode OCAI untuk menilai jenis budaya organisasi yang diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi tipe klan memiliki pengaruh positif terhadap pelaksanaan berbagi pengetahuan. Nilai berbagi pengetahuan meningkat sejalan dengan implementasi budaya organisasi yang diterapkan di perusahaan konstruksi tersebut.Kata Kunci : Budaya Organisasi, Berbagi Pengetahuan, OCAI
HUBUNGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TERHADAP PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI DI SURABAYA Alifvia Innaya Aliatullah; Kartika Puspa Negara; M. Hamzah Hasyim
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri konstruksi merupakan bidang dengan tingkat pekerjaan berbahaya dan tingkat kecelakaan kerja yang tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, implementasi sistem yang lebih baik diperlukan. Dalam konteks ini, penggunaan strategi berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan dapat mempengaruhi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data interaktif dengan bantuan software Microsoft Excel dan SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa knowledge management berpengaruh terhadap penerapan K3 di perusahaan. Manajemen pengetahuan yang efektif terkait praktik keselamatan memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan standar K3 mereka dan mengurangi kecelakaan kerja. Kata kunci: Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Manajemen Pengetahuan, Regresi
HAMBATAN PENERAPAN BERBAGI PENGETAHUAN MENGENAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PROYEK GEDUNG Y DI KOTA SURABAYA) Rizky Fahlevi; Kartika Puspa Negara; Eko Andi Suryo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri konstruksi yang seringkali menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian serta membangun fisik negara yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat masih memiliki beberapa kendala atau hambatan dalam proses pelaksanaannya. Oleh karena itu, dilakukan sebuah sistem dari knowledge management yang bertujuan untuk memaksimalkan serta mengatasi hambatan yang dialami industri konstruksi. Dalam knowledge management itu sendiri terdapat salah satu bagian, yaitu knowledge sharing atau distribusi pengetahuan. Knowledge sharing berperan dalam penyebaran informasi terutama mengenai K3 untuk memastikan praktik dan prosedur keamanan tetap dilaksanakan, efektif, dan dapat dipahami. Pada penelitian ini dilakukan analisa untuk mengetahui hambatan dari penerapan knowledge sharing. Berdasarkan analisa menggunakan analisa mean atau rata-rata, terdapat tiga faktor yang memiliki nilai mean yang sama besar, yaitu 3,47. Faktor tersebut adalah kurangnya kesadaran terhadap pentingnya berbagi pengetahuan tentang K3, pengetahuan yang terbatas dari masing-masing individu mengenai K3 serta rendahnya tingkat pelatihan mengenai K3. Kata Kunci: Hambatan, Konstruksi, Knowledge Management, Knowledge Sharing, Analisa Mean, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
PENGARUH MANAJEMEN PENGETAHUAN TERHADAP MANAJEMEN KUALITAS PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI (STUDI KASUS PERUSAHAAN KONTRAKTOR X DI SURABAYA) Yoel Felix Sinambela; Eko Andi Suryo; Kartika Puspa Negara
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manajemen pengetahuan sangat penting bagi organisasi dalam menghadapi persaingan bisnis yang kompleks dan cepat berubah. Ini mencakup proses menciptakan, mengelola, dan memanfaatkan pengetahuan organisasi untuk meningkatkan kinerja dan keunggulan kompetitif. Kualitas juga memiliki peran krusial dalam keberhasilan suatu produk, layanan, atau proses. Kualitas yang buruk dapat mengecewakan pelanggan, menimbulkan biaya lebih tinggi, dan bahkan membahayakan keselamatan. Oleh karena itu, perusahaan menggunakan manajemen kualitas untuk mencapai standar kualitas tinggi dan meningkatkan keunggulan kompetitif mereka. Di Surabaya, perusahaan konstruksi menghadapi tantangan dalam mencapai kualitas tinggi karena masalah koordinasi, kualitas tenaga kerja, dan pengelolaan pengetahuan yang kurang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen pengetahuan mempengaruhi manajemen kualitas, karena keduanya saling terkait dan berkontribusi pada kesuksesan organisasi. Kata Kunci: Manajemen Pengetahuan, Manajemen Kualitas