Victor Suhandi
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Perbandingan Kebijakan Sistem Persediaan Penyangga Dinamis, Peninjauan Kontinu, dan Peninjauan Periodik Simatupang, Togar Mangihut; Anatasia, Franciska; Suhandi, Victor
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 5, No 2 2006
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perusahaan kerapkali menghadapi masalah persediaan. Persediaan yang banyak dianggap mampu menjamin ketersediaan barang bagi pelanggan, namun mengakibatkan adanya penumpukan barang dengan modal yang besar. Sedangkan persediaan yang sedikit akan mengakibatkan barang kosong midaj terjadi. Karena itu perusahaan menghadapi dilemma menyimpan dalam jumlah banyak atau sedikit. Kunci dalam mengatasi dilema ini adalah metode pemenuhan kembali atau isi ulang (replenishment) yang efektif. Terdapat tiga kebijakan umum isi ulang, yaitu: peninjauan kontinu atau (s,S), sistem peninjauan periodik, dan manajemen penyangga. Kedua metode pertama telah dikenal secara umum, sementara yang terakhir masih relatif baru. Artikel ini mencoba mengembangkan lebih lanjut metode penyangga dinamis dan membandingkan kinerja kebijakan ini dengan dua kebijakan tradisional peninjauan kontinu dan periodic. Rantai pasok yang digunakan terdiri dari Pusat Distribusi Wilayah dan Pusat Distribusi Utama. Pada Pusat Distribusi Wilayah, jika permintaaan konsumen tidak dapat dipenuhi maka terjadi kekosongan yang berakibat kehilangan penjualan, sedangkan pada Pusat Distribusi Utama yang menerima pesanan dari Pusat Distribusi Wilayah, jika permintaan Pusat Distribusi Wilayah tidak dapat dipenuhi maka tunggakan terjadi yang akan dipenuhi pada periode berikutnya. Kriteria penilaian kinerja kebijakan isi ulang yang digunakan adalah tingkat persediaan dan kekosongan. Hasil simulasi menunjukkan manajemen penyangga dinamis adalah kebijakan yang lebih baik dengan tingkat persediaan yang sedikit dan rendahnya jumlah maupun frekuensi barang kosong. Katakunci: manajemen persediaan, metode isi ulang, penyangga dinamis, peninjauan kontinu, peninjauan periodik
Usulan Peningkatan Kapasitas dengan Meningkatkan Kinerja Lini Produksi Melalui Model Simulasi (Studi Kasus di PT X, Bekasi) Kirana Hapsari; Victor Suhandi
Journal of Integrated System Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.276 KB) | DOI: 10.28932/jis.v1i1.985

Abstract

PT X adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang otomotif kendaraan komersial. Perusahaan ini memproduksi truck dengan model N-Series dan F-Series. Cabin pada model F-Series lebih besar dibandingkan N-Series. Permasalahan yang terjadi adalah kapasitas produksi departemen paint shop tidak mencapai target.Departemen paint shop hanya mencapai output sebesar 40 unit N-Series per shift dan 9 unit F-Series per shift, padahaloutput yang diinginkan perusahaan sebesar 43 unit N-Series per shift dan 11 unit F-Series per shift. Departemen paint shop memiliki 34 proses produksi untuk masing-masing model cabin. Satu stasiun kerja dengan stasiun kerja lainnya saling berkaitan untuk mencapai output perusahaan. Metode penyelesaian masalah menggunakan simulasi komputer, karena ketergantungan antar variabel sistem yang sangat kompleks. Pembuatan model simulasi awal dengan pemeriksaan program komputer sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Model simulasi dijalankan untuk dievaluasi dan dianalisis hingga hasil simulasi awal mencapai 40 unit N-Series per shift dan 9 unit F-Series per shift. Kemudian akan dilakukan eksperimen pada model usulan dengan penentuan alternatif tindakan berdasarkan variabel keputusan pada influence diagram, seperti perubahan waktu proses, perubahan jumlah operator, perubahan daya tampung, jumlah mesin yang akan digunakan, hingga penugasan operator. Hasil simulasi usulan mencapai 43 unit N-Series per shift dan 11 unit F-Series per shift. Hal tersebut telah sesuai dengan target yang perusahaan inginkan. Kata Kunci: Simulasi, Influence Diagram, Kapasitas Produksi.
Usulan Alokasi Lahan Parkir Mobil dan Motor yang Optimal dengan Mempertimbangkan Besar Pengeluaran serta Biaya Parkir yang Dibayarkan Konsumen ke Toserba “X” Menggunakan Model Simulasi Indri Kristanti; Kartika Suhada; Victor Suhandi
Journal of Integrated System Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1171.328 KB) | DOI: 10.28932/jis.v1i2.1033

Abstract

Toserba “X” terletak di Kota Bandung, Jawa Barat. Salah satu fasilitas yang disediakan bagi para pengunjung Toserba “X” “adalah lahan parkir mobil dan motor. Permasalahan yang dihadapi adalah banyaknya pengunjung  yang menggunakan mobil dan motor, sedangkan Akan tetapi,  tidak tidak tersedia lahan kosong atau lahan tambahan untuk menampung semua kendaraan mobil dan motor yang masuk. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan penyediaan ruang parkir yang optimal untuk kendaraan mobil dan motor berdasarkan besar pengeluaran (belanja dan konsumsi) serta biaya parkir yang dibayarkan konsumen ke Toserba “X” agar pihak Toserba “X” memperoleh pendapatan yang optimal. Langkah awal yang dilakukan adalah menguji kesamaan rata-rata laju kedatangan dan kesamaan rata-rata lama parkir untuk mobil dan motor antar jamnya dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 21. Dari hasil pengujian diperoleh kelompok laju kedatangan mobil dan motor yang berbeda serta lama parkir mobil dan motor yang berbeda. Oleh karena itu, dilakukan uji Least Significant Difference untuk mengetahui kelompok jam yang tidak sama. Selanjutnya dilakukan uji independensi data dan penyesuaian distribusi untuk mengetahui jenis distribusi yang sesuai dengan kelompok data tersebut menggunakan program Stat::Fit Version 2. Kemudian, membangun model yang merepresentasikan lahan parkir Toserba “X” serta menginput data distribusi laju kedatangan, distribusi lama parkir, entitas, lokasi, dan path network  menggunakan program ProModel. Setelah output simulasi didapatkan, maka dilakukan optimisasi model dengan menggunakan Sim Runner untuk mendapatkan kapasitas mobil dan motor dengan pendapatan yang optimum. Lahan parkir memiliki kapasitas awal 138 mobil dan 353 motor. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa kapasitas lahan parkir yang optimal yang harus disediakan di hari Selasa yaitu 117 mobil dan 468 motor dengan pendapatan optimum Rp 928.051.818 (kenaikan pendapatan sebesar 13%), di hari Rabu yaitu 118 mobil dan 464 motor dengan pendapatan optimum Rp 876.938.748 (kenaikan sebesar 20%), di hari Kamis yaitu 106 mobil dan 532 motor dengan pendapatan optimum Rp 728.858.401 (kenaikan sebesar 9%), di hari Jumat yaitu 119 mobil dan 459 motor dengan pendapatan optimum Rp 869.534.434 (kenaikan sebesar 13%), di hari Sabtu yaitu 107 mobil dan 527 motor dengan pendapatan optimum Rp 1.059.684.909 (kenaikan sebesar 20%), di hari Minggu yaitu 98 mobil dan 579 motor dengan pendapatan optimum Rp 1.101.505.935 (kenaikan sebesar 34%), di hari Senin yaitu 119 mobil dan 459 motor dengan pendapatan optimum Rp 859.317.123 (kenaikan sebesar 9%). Kata kunci: Lahan Parkir, Statistika, Model Simulasi, Optimisasi, Tata Letak
Penjadwalan Mata Kuliah dengan Mempertimbangkan Ketersediaan Waktu Pengajar dan Satuan Kredit Semester yang Tidak Terpisah Menggunakan Integer Linear Programming Victor Suhandi; Vivi Arisandhy; David Try Liputra
Journal of Integrated System Vol. 6 No. 1 (2023): Journal of Integrated System Vol. 6 No. 1 (Juni 2023)
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jis.v6i1.6459

Abstract

Penjadwalan mata kuliah merupakan proses yang secara periodik dilakukan oleh manajemen suatu program studi. Faktor ketersediaan waktu para pengajar sangat mempengaruhi kemudahan penjadwalan. Jadwal atau slot waktu yang digunakan untuksuatu mata kuliah yang tidak sesuai dengan ketersediaan waktu dari pengajar yang mengampunya, perlu dinegosiasikan oleh pihak manajemen. Efisiensi proses penyusunan jadwal dan negosiasi untuk meminimalkan jadwal yang tidak sesuai dengan ketersediaan waktu pengajar menjadi penting untuk pengurangan beban bagi pihak manajemen. Studi ini fokus pada penjadwalan mata kuliah untuk meminimasi ketidaksesuaian tersebut dengan mempertimbangkan satuan kredit semester yang tidak dapat dipisah. Kebaruan dalam studi ini terletak pada penggunaan ketersediaan waktu pengajar sebagai kendala soft dipadukan dengan perumusan kendala untuk bobot mata kuliah yang beragam dan tidak terpisah dengan menggunakan mathematical programming. Data semester genap tahun 2023 diperoleh dari sebuah program studi teknik industri di Indonesia. Integerlinear programming digunakan untuk memodelkan masalah tersebut dan dipecahkan menggunakan CPLEX. Hasil optimal diperoleh dalam waktu yang singkat dan analisis sensitivitas jumlah ruangan juga dapat memberikan wawasan bagi pihak manajemen untuk meningkatkan efisiensi.
Pelatihan Penerapan Streamlining Production Flow dalam Upaya Continuous Improvement di Pabrik Mie Ho Kie San, Patikraja Florence Leony; Vivi Arisandhy; David Try Liputra; Kartika Suhada; Victor Suhandi; Rainisa Maini Heryanto; Rudy Wawolumaja; Chandra Wiranata; Cindy Felicia Wisanta; Kharens Emerentia; Lea Mashari; Mellisa Pricilia Hambali
Jurnal Surya Masyarakat Vol 6, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jsm.6.2.2024.157-166

Abstract

Ho Kie San Noodle Factory is one of the MSMEs in Patikraja District, Central Java that produces traditional noodles. Previously, the community service team had assisted this partner in increasing its production potential. However, there are still many improvements that can be made. The management conveyed the need for Kaizen (continuous improvement) material. Therefore, community service activities were carried out again in this factory. The method used is training. There were 9 participants who attended, representing the human resource department, finance department, general department, administration department, technical department, production department, inventory department and marketing department. The stages of the activities carried out were factory surveys and interviews with management, training implementation preparation, compiling training materials, filling preliminary questionnaires, training to representatives of each department within the company regarding the concept of continuous improvement and streamlined, and filling evaluation questionnaires. Based on the results of the questionnaire, it was found that the level of understanding of the participants increased after the training. Providing materials of Kaizen (continuous improvement) as well as production flow streamlining can help participants in streamlining the flow in each department and can also give motivation to continue making improvements in each department.