Achmad Qodim Syafaatullah
Program Studi Teknik Kimia Mineral Politeknik ATI Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Kimia Mineral

KINETIKA EKSTRAKSI PACAR KUKU LAWSONIA INERMIS MENGGUNAKAN ULTRASOUND-ASSISTED EXTRACTION DENGAN PELARUT AIR Achmad Qodim
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 2 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.408 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i2.125

Abstract

Salah satu bahan pewarna alami adalah Lawsonia inermis L. Komposisi zat warna yang ada di daun pacar kuku (Lawsonia inermis L.) adalah zat warna lawson. Zat warna lawson memiliki warna merah-jingga yang banyak digunakan sebagai pewarna pakaian. Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi adalah air karena ramah lingkungan, mudah didapatkan dan harganya relatif murah. Digunakan metode ultrasound-assisted extraction untuk mempercepat proses ekstraksi dan meminimalkan kebutuhan pelarut. Untuk mengetahui proses ektraksi berjalan optimal , maka dibutuhkan perhitungan mengenai kinetika ekstraksi. Perhitungan kinetika ekstraksi di lakukan dengan menggunakan orde 1 dan orde 2 berdasarkan persamaan lagergren. Ekstraksi dengan menggunakan air pada daya 100 W, tekanan 1 atm, frekuensi 40 kHz dilakukan selama 30 menit. Untuk menentukan adanya lawson di dalam ekstraksi dilakukan pengujian menggunakan Spectrofotometer UV-Visible. Berdasarkan hasil pengujian UV-Vis, didapatkan bahwa Lawsonia inermis mengandung senyawa kuinon. Model kinetika ekstraksi yang sesuai yaitu orde 2 dengan nilai koefisien determinan lebih dari orde 1 dan mendekati 1.
PENGARUH WAKTU DAN SUHU MASERASI TERHADAP STRENGTH GEL KARAGINAN Eucheuma Cottonii DENGAN NaOH SEBAGAI PELARUT Dwi Setyorini; Achmad Qodim Syafaatullah; Yeni Variyana
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 1 No 2 (2022): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.948 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v1i2.268

Abstract

Eucheuma cottonii merupakan salah satu jenis rumput laut yang paling banyak diproduksi di Indonesia. Tingginya angka penjualan rumput laut Eucheuma cottonii dalam bentuk bahan mentah, mengakibatkan diperlukannya pengolahan lebih lanjut untuk meningkatkan nilai jualnya. Salah satu produk rumput laut yang diminati yaitu karaginan yang dapat dimanfaatkan oleh industry pangan maupun non pangan karena dapat digunakan sebagai penstabil, pengemulsi, maupun gelatasi. Untuk mendapatkan karaginan, perlu dilakukan proses lanjutan yaitu ekstraksi. Terdapat berbagai jenis metode ekstraksi salah satunya yaitu maserasi (perendaman). Sebelum dilakukan maserasi, rumput laut sebaiknya dibersihkan dari kotoran – kotoran yang menempel untuk menghindari adanya kontaminasi sekaligus meningkatkan nilai kualitasnya. Solvent yang digunakan untuk proses maserasi sebaiknya merupakan solvent yang bersifat alkali, salah satunya yaitu NaOH. Waktu maserasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Sedangkan variasi suhu yang digunakan yaitu 60oC, 70oC dan 80oC. Hasil maserasi selanjutnya dikeringkan dan direduksi ukurannya. Untuk mengetahui kualitas dari karaginan yang dihasilkan, maka dilakukan Analisa viskositas dan strength gel. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai strength gel akan berbanding terbalik dengan viskositas. Karaginan dengan mutu terbaik, dihasilkan melalui proses maserasi menggunakan NaOH pada suhu 70oC selama 1 jam dengan nilai strength gel nya sebesar 575 gr/cm2 dan viskositasnya 227 cp.
TEKNOLOGI EKSTRAKSI MINYAK BAWANG BOMBAI (ALLIUM CEPA L.) MENGGGUNAKAN METODE MICROWAVE HYDRO-DIFFUSION GRAVITY (MHG) DAN SOXHLET Yeni Variyana; Dian Ayu Afifah; Dwi Setyorini; Achmad Qodim Syafaatullah
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL Vol 2 No 1 (2023): JURNAL TEKNOLOGI KIMIA MINERAL
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik ATI Makassaar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.963 KB) | DOI: 10.61844/jtkm.v2i1.450

Abstract

Umumnya, bawang bombai (Allium cepa L.) diekstraksi sebagai bahan penyedap masakan dan obat-obatan. Akan tetapi, proses ekstraksi masih terbatas pada yield yang dihasilkan dengan metode tradisional. Pada penelitian ini digunakan metode ekstraksi microwave hydro-diffusion and gravity (MHG) untuk mengevaluasi bagaimana mempengaruhi yield minyak yang dihasilkan dari bawang bombai. Selain itu, adanya metode sokletasi sebagai teknik ekstraksi konvensional sebagai pembanding terhadap kinerja dan kuantitas ekstrak. Selanjutnya, metode ekstraksi MHG tidak memerlukan penggunaan pelarut, melainkan menggunakan air yang terdapat di dalam material sebagai pelarut internal. Dalam penelitian ini, bawang bombai diperlakukan dengan dua (2) cara yaitu dengan penjemuran sinar matahari (sun dying) selama 1 hari dan tanpa pretreatment. Parameter ekstraksi dengan MHG digunakan daya microwave sebesar 600 W, waktu ekstraksi 75 menit, dan ukuran material 1 cm. Hasil penelitian menunjukkan yield lebih tinggi diperoleh dari bahan melalui sun drying sebesar 2,78% dibandingkan dengan bahan yang tidak di pretreatment yaitu 1,76%. Hasil recovery minyak yang dihasilkan dari metode soxhlet sebesar 4,98% selama 5 jam. Oleh karena itu, metode MHG dapat dijadikan sebagai salah satu metode ekstraksi yang ramah lingkungan, waktu ekstraksi lebih cepat, dan konsumsi energi yang lebih sedikit sehingga dapat diterapkan pada skala yang lebih besar.