Syukri Syukri
Fakultas Pertanian Universitas Samudra

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH KEHALUSAN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L) Merrill) PADA TINGKAT KEMASAMAN TANAH YANG BERBEDA Rosmaiti Rosmaiti; Syukri Syukri; Azmul Fauzi
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kehalusan kapur terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai (Glycine max (L) Merrill) pada tingkat kemasaman tanah yang berbeda, serta interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kehalusan kapur berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (umur 30 dan 45 HST), berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang produktif, berat 100 butir biji kering dan bobot biji per polibag, sedangkan parameter tinggi tanaman umur 15 HST dan diameter pangkal batang (umur 15, 30 dan 45) berpengaruh tidak nyata. Perlakuan tingkat kehalusan kapur terbaik adalah kehalusan 100 mesh. Tingkat kemasaman tanah berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (umur 15 dan 30 HST), jumlah cabang produktif, berat 100 butir biji kering dan bobot biji per polibag sedangkan parameter tinggi tanaman umur 45 HST dan diameter pangkal batang (umur 15, 30 dan 45) berpengaruh tidak nyata. Perlakuan tingkat kemasam tanah terbaik adalah agak masam pH 5,60. Interaksi perlakuan tingkat kehalusan kapur dan kemasaman tanah berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 45 HST. Interaksi terbaik terdapat pada kombinasi tingkat kehalusan kapur 100 mesh dan kemasaman tanah agak masam pH 5,60.
PENGARUH JENIS ZPT DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET STUM MATA TIDUR (Hevea brasilliensis Muell, Arg) Cut Mulyani; Syukri Syukri; denny fachriza
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis ZPT dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan bibit karet stum mata tidur (Hevea brasilliensis muell. Arg) serta interaksi antara kedua perlakuan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan, perlakuan Pemberian jenis ZPT berpengaruh sangat nyata terhadap lama mata tunas melentis, panjang tunas umur 30, 60 dan 90 HST, diameter tunas umur 60 dan 90 HST, jumlah daun umur 30, 60 dan 90 HST, luas daun dan bobot akar lateral. Hasil pengamatan terbaik diperoleh pada perlakuan Z3 (ZPT Growtone). Perlakuan Pemberian jenis pupuk hayati berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tunas umur 60 dan 90 HST, diameter tunas umur 60 dan 90 HST, jumlah daun umur 60 dan 90 HST, luas daun dan bobot akar lateral. Hasil pengamatan terbaik diperoleh pada perlakuan H2 (pupuk hayati Herbafarm). Interaksi antara ZPT dan pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap luas daun stum mata tidur tanaman karet. Luas daun tertinggi dijumpai pada kombinasi perlakuan Z3H2 (ZPT Growtone dan pupuk hayati Herbafarm). Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit stum mata tidur karet dalam polybag yang baik, disarankan menggunakan ZPT Growtone dan pupuk hayati Herbafarm secara bersamaan.
PENGARUH MEDIA TANAM DAN PUPUK HAYATI AGROBOST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MELON (Cucumis melo, L.) DALAM POLYBAG Syukri Syukri; nur ainun
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 2 No 2 (2015): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan media tanam yang sesuai dan konsentrasi pupuk hayati Agrobost yang optimal untuk budidaya tanaman melon dalam polybag. Penelitian dilaksanakan di Desa Keutapang Dua, Kecamatan Idi Timur, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, pada bulan Agustus sampai Desember 2014. Percobaan didesain dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan dua ulangan, faktor pertama yaitu media tanam yang terdiri dari : top soil, top soil + pupuk kandang + arang sekam, top soil + pupuk kandang + cocopeat dan topsoil + pupuk kandang + pecahan batu bata (dengan perbandingan bedasarkan volume 1:2:3), faktor kedua yaitu kosentrasi pupuk hayati agrobost yang terdiri dari : 0 ml/l air, 2,5 ml/l air, 5 ml/l air dan 7,5 ml/l air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media tanam sangat nyata meningkatkan panjang tanaman umur 10 dan 20 HST, diameter batang umur 10, 20 dan 30 HST dan nyata meningkatkan panjang tanaman umur 30 HST, panjang tanaman 25 ruas (saat toping), bobot buah, panjang buah dan diameter buah pada media tanam top soil + pupuk kandang + cocopeat. Perlakuan pupuk hayati agrobost hanya nyata meningkatkan panjang tanaman umur 30 HST, diameter batang umur 30 HST dan bobot buah pada kosentrasi 7.5 ml/l air. Sedangkan interaksi antara media tanam dan kosentrasi pupuk hayati agrobost tidak memberikan pengaruh yang nyata pada semua komponen pertumbuhan dan hasil.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa, L) TERHADAP PERSENTASE PENGEMBALIAN JERAMI KE LAHAN DAN DOSIS PUPUK ANORGANIK Syukri Syukri; fajri fajri
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 3 No 1 (2016): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya peningkatan produktivitas padi sawah terus dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsi beras. Salah satu upaya peningkatan produktivitas padi sawah adalah melalui anjuran pemupukan berimbang dan pemanfaatan potensi bahan organik setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respon pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa, L) terhadap persentase pengembalian jerami ke lahan dan dosis pupuk anorganik. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Sebagai faktor pertama yaitu persentase pengembalian jerami (J) yang terdiri dari : J1 (50% atau 2,5 ton/ha), J2 (75% atau 3,75 ton/ha) dan J3 (100% atau 5 ton/ha), faktor kedua yaitu dosis pupuk anorganik (D) yang terdiri dari : D0 (Kontrol), D1 (50% dari rekomendasi yaitu Urea 100 kg/ha, SP-36 50 kg/ha, KCl 25 kg/ha), D2 (75% dari rekomendasi yaitu Urea 150 kg/ha, SP-36 75 kg/ha, KCl 37,5 kg/ha) dan D3 (100% dari rekomendasi yaitu Urea 200 kg/ha, SP-36 100 kg/ha, KCl 50 kg/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembalian jerami ke lahan sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah anakan padi pada umur 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam (MST), serta jumlah anakan produktif dan nyata meningkatkan berat gabah kering giling (BGKG). Pengembalian jerami 100 % (5 ton/ha) merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Perlakuan dosis pupuk anorganik sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman padi pada umur 4 MST serta jumlah anakan produktif, dan nyata meningkatkan tinggi tanaman padi pada umur 2, 6, dan 8 MST, jumlah anakan pada umur 2, 4, 6 dan 8 MST serta berat gabah kering giling (BGKG). Perlakuan terbaik ditemukan pada pemupukan anorganik 75 % dari rekomendasi (Urea 150 kg/ha, SP-36 75 kg/ha,KCl 37,5 kg/ha). Sedangkan interaksi antara persentase pengembalian jerami ke lahan dan dosis pupuk anorganik tidak memberikan pengaruh yang nyata pada semua komponen pertumbuhan dan produksi.
EFISIENSI PEMUPUKAN NPK YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN BIOBOOST PADA TANAMAN SELADA (Lactuca sativa, L) Syukri Syukri; Baihaqi Eru
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh petani dalam budidaya tanaman selada adalah faktor keadaan tanah yang kurang subur. Pemupukan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan dan hasil selada. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efisiensi dari penggunaan pupuk NPK yang dikombinasikan dengan pupuk bioboost pada tanaman selada (Lactuca sativa, L). Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Non Faktorial dengan tiga ulangan, faktor yang dicobakan adalah kombinasi berbagai dosis pupuk NPK dan pupuk hayati Bioboost (P) yang terdiri dari : P0 (NPK 0 kg/ha dan Bioboost 0 cc/liter air), P1 (NPK 0 kg/ha dan Bioboost 7.5 cc/liter air), P2 (NPK 100 kg/ha dan Bioboost 0 cc/liter air), P3 (NPK 100 kg/ha dan Bioboost 7.5 cc/liter air), P4 (NPK 200 kg/ha dan Bioboost 0 cc/liter air), P5 (NPK 200 kg/ha dan Bioboost 7.5 cc/liter air), P6 (NPK 300 kg/ha dan Bioboost 0 cc/liter air) dan P7 (NPK 300 kg/ha dan Bioboost 7.5 cc/liter air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemupukan NPK yang dikombinasi dengan Pupuk Hayati Bioboost sangat nyata meningkatkan tinggi tanaman umur 15 dan 30 HST, jumlah daun umur 15, 30 dan 45 HST, panjang daun umur 15 dan 30 HST, lebar daun umur 30 dan 45 HST serta berat tanaman per plot dan nyata meningkatkan lebar daun pada umur 15 HST. perlakuan P7 (NPK 300 kg/ha dan Bioboost 7.5 cc/liter air) merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Sedangkan tingkat efisiensi pemupukan NPK paling tinggi diperoleh pada penggunaan NPK 100 kg/ha yang dikombinasikan dengan Pupuk hayati bioboost 7,5 cc/liter air, yaitu setiap penambahan 1 kg NPK dapat meningkatkan bobot hasil selada seberat 26,66 kg/ha.
RESPON PERKECAMBAHAN BENIH KOPI (Coffea, Sp) TERHADAP SKARIFIKASI DAN PERENDAMAN DALAM AIR KELAPA Cut Mulyani; Syukri Syukri; Rahmad Kurniawan
Jurnal Penelitian Agrosamudra Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Penelitian Agrosamudra
Publisher : Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon perkecambahan benih kopi terhadap skarifikasi dan perendaman dalam air kelapa serta interaksi dari kedua perlakuan yang dilaksanakan di Laboratorium Universitas Samudra. Rancangan yang digunakan RAL pola faktorial, yang terdiri dari dua faktor : (1) faktor skarifikasi benih (S) yang terdiri dari 3 taraf yaitu S0 (tanpa perlakuan), S1 (penggosokan) dan S2 (penusukan) dan (2) faktor konsentrasi air kelapa (A) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : A0 (perendaman dengan konsentrasi 0 ml/liter air), A1 (perendaman dengan konsentrasi 5 ml/liter air), A2 (perendaman dengan konsentrasi 10 ml/liter air) dan A3 (perendaman dengan konsentrasi 15 ml/liter air). Parameter yang diamati: potensi tumbuh, daya kecambah, kecepatan tumbuh, indeks vigor dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukan perlakuan skarifikasi berpengaruh sangat nyata terhadap potensi tumbuh, daya kecambah umur 28 HSS dan panjang akar umur 28 HSS. Berpengaruh nyata terhadap daya kecambah umur 21 HSS dan kecepatan tumbuh. Perlakuan skarifikasi terbaik ditemukan pada perlakuan penusukan (S2). Perlakuan perendaman dalam air kelapa berpengaruh sangat nyata terhadap potensi tumbuh, daya kecambah umur 21 dan 28 HSS, kecepatan tumbuh, indeks vigor dan panjang akar. Perlakuan terbaik perendaman dalam ZPT pada konsentrasi 10 ml/liter air (A2). Interaksi antara perlakuan skarifikasi dan perendaman dalam air kelapa berpengaruh tidak nyata terhadap seluruh parameter pengamatan meliputi potensi tumbuh, daya kecambah, kecepatan tumbuh, indeks vigor dan panjang akar. Untuk meningkatkan perkecambahan benih kopi dianjurkan untuk melakukan perlakuan skarifikasi dengan menggunakan penusukan dan perendaman dalam air kelapa dengan konsentrasi 10 ml/liter air secara terpisah.