Annisa Silvyani Zakia
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TRADISI TUJUH BULANAN WANITA HAMIL DI INDONESIA (KAJIAN ANALISIS KEBUDAYAAN PERSPEKTIF AGAMA) Annisa Aulia Rachma; Annisa Silvyani Zakia; Divia Avivah; Hasna Ainnur Azizah; Hisny Fajrussalam
JURNAL PARADIGMA : Journal of Sociology Research and Education Vol. 4 No. 1 (2023): (JUNI 2023) JURNAL PARADIGMA: Journal of Sociology Research and Education
Publisher : Labor Program Studi Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/jpjsre.v4i1.6594

Abstract

The purpose of this research is to find out the tradition of seven monthly pregnant women in Indonesia from the perspective of Nahdhatul Ulama and Muhammadiyah religious figures. This research method uses the literature study method where the researcher collects several journals as reference material which is then processed again for discussion in the research journal. The results of this study indicate that the seven monthly tradition or what is called tingkeban is one of the traditions/ceremonies of the community that has been passed down from generation to generation from previous ancestors which developed by word of mouth from the Javanese tribe. This tradition is carried out by pregnant women when entering the 7th month of pregnancy. Generally the event is done during the day or evening. There are procedures for carrying out this tingkeban tradition, namely; 1) Sungkeman, 2) Siraman, 3) Putting free-range chicken eggs, 4) Change cloth 7 times, 5) Breaking the janur kuning wrap, 6) Splitting the ivory coconut, 7) Salvation, and 8) Dish. From the perspective of Nahdhatul Ulama and Muhammadiyah religious leaders, there are differences of opinion in carrying out this seven-month tradition. According to Nahdhatul Ulama figures it is not prohibited to carry out and not obligatory either so if you want to carry it out it is permissible, whereas according to Muhammadiyah figures carrying out this seven monthly tradition is strictly prohibited and punished heresy
Peran dan Fungsi Kode Etik Guru dalam Proses Pembelajaran Hayani Wulandari; Annisa Silvyani Zakia
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) Vol. 7 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Program Studi PG PAUD - FKIP - UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/jecie.v7i1.1148

Abstract

Penelitian ini beranjak dari hasil pengolahan data oleh Kemenpppa (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) yang menunjukkan bahwa terdapat kasus kekerasan yang sedang marak saat ini dengan salah satu sasaran kekerasan tersebut adalah dunia Pendidikan. Dari latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji tentang peran dan fungsi kode etik guru, hubungan antara kode etik guru dengan kasus dalam dunia pendidikan, mencari tahu sebab akibat dan solusi dari permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan serta mengaitkannya dengan teori yang relevan. . Metode studi literatur adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini dan termasuk dalam metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk menjawab rumusan masalah adalah kajian teoritis yang informasinya didapat melalui website, buku, jurnal, koran digital, dan karya ilmiah yang membahas mengenai kode etik guru serta permasalahan dalam dunia pendidikan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kode etik guru adalah sebuah aturan yang telah disepakati dan/atau di perintahkan oleh pemerintah setempat dalam hal mendidik, membimbing, dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kode etik guru memiliki hubungan yang sangat erat dengan kasus permasalahan kekerasan dalam dunia pendidikan, karena guru yang mentaati dan memahami kode etik guru akan selalu menjaga dan menjunjung tinggi nama baik profesi guru. dan karya ilmiah yang membahas mengenai kode etik guru serta permasalahan dalam dunia pendidikan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kode etik guru adalah sebuah aturan yang telah disepakati dan/atau di perintahkan oleh pemerintah setempat dalam hal mendidik, membimbing, dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kode etik guru memiliki hubungan yang sangat erat dengan kasus permasalahan kekerasan dalam dunia pendidikan, karena guru yang mentaati dan memahami kode etik guru akan selalu menjaga dan menjunjung tinggi nama baik profesi guru. dan karya ilmiah yang membahas mengenai kode etik guru serta permasalahan dalam dunia pendidikan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kode etik guru adalah sebuah aturan yang telah disepakati dan/atau di perintahkan oleh pemerintah setempat dalam hal mendidik, membimbing, dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kode etik guru memiliki hubungan yang sangat erat dengan kasus permasalahan kekerasan dalam dunia pendidikan, karena guru yang mentaati dan memahami kode etik guru akan selalu menjaga dan menjunjung tinggi nama baik profesi guru.
PELATIHAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIGITAL "STORY WEAVER & LET'S READ" PADA GURU TK UNTUK PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Hayani Wulandari; Annisa Silvyani Zakia; Ardhita Putri Zakiya; Liana Lestari; Sulastri Nurmalasari
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i2.562-570

Abstract

StoryWeaver dan Let’s Read adalah dua platform inovatif yang dirancang khusus untuk mendukung pengembangan literasi anak usia dini melalui pendekatan digital yang interaktif. Pelatihan ini bertujuan untuk melihat dampak pelatihan pemanfaatan teknologi digital, khususnya story weaver dan let’s read, terhadap kompetensi guru TK dalam mengembangkan pembelajaran anak usia dini. Metode pelatihan ini menggunakan studi lapangan yaitu wawancara dan workshop, pelatihan ini berfokus pada penerapan alat digital dalam meningkatkan keterampilan bercerita dan membaca. Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa pelatihan tersebut berhasil meningkatkan keterlibatan guru dan meningkatkan daya tarik dalam memanfaatkan alat digital untuk pembelajaran anak suai dini.