Latar Belakang: Menurut Survei Status Gizi Indonesia prevalensi balita stunting di Kabupaten Banjar pada tahun 2022 mencapai 26,4 turun dari angka 40,2 pada tahun 2021, menurun sebesar 13,8%, Puskesmas Sungai Tabuk 2 memiliki persentase paling tinggi yaitu 236 anak stunting dari 1082 anak dengan persentase 33,62% sehingga diperlukan upaya dalam menurunkan prevalensi stunting. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan program yang dinilai menggunakan pendekatan context, input, process dan product (CIPP) di wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Tabuk 2. Metode: Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan kuesioner dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling dan dianalisis dengan kriteria keberhasilan. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa evaluasi program intervensi gizi spesifik pada stunting dengan pendekatn model context dengan rata-rata 3,50, input dengan rata-rata 3,30, process dengan rata-rata 3,29 dan product dengan rata-rata 3,33 (CIPP) sehingga masuk dalam kategori kriteria keberhasilan sangat baik. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Evaluasi Program Intervensi Gizi Spesifik Pada Stunting Dengan Pendekatan Context-Input-Process- Product Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Tabuk 2 yang sudah berjalan secara keseluruhan masuk dalam kategori kriteria keberhasilan sangat baik dengan rata-rata 3,35. Namun, masih terdapat hasil dengan kategori baik yaitu prosedur pengadaan barang yang termasuk dalam indikator input sehingga sangat diharapkan pemangku kebijakan untuk lebih memperhatikan terkait pengadaan barang.