Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pertumbuhan dan Hasil Buncis Tegak di Bawah Naungan di Dataran Rendah Dian Diani Tanjung; Heni Purnamawati; Anas Dinurrohman Susila
Indonesian Journal of Agronomy Vol. 49 No. 2 (2021): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.442 KB) | DOI: 10.24831/jai.v49i2.34430

Abstract

French beans (Phaseolus vulgaris L.) are potential to be planted in the lowlands and become intercrops but are constrained by high temperature and low light intensity in the shade which affects plant growth. The purpose of the study was to obtain information on the growth and yield of french beans related to their adaptation to shade. This research was conducted at PKHT IPB, altitude 250 m asl, from October 2019 to January 2020. The experiment used a two-factor nested plot design with four replications. The first factor is three levels of shade, namely 0, 25, and 50%. The second factor was varieties Balitsa 2, Balitsa 3, and Lebat 3 as a comparison. The results showed that three varieties of beans can be grown in the shade with the best 25% shade. The plants under 25% shade were able to maintain the number of leaves and branches, shorten the flowering time, and maintain the yield component. Shade increased plant height and stem diameter so that the risk of lodging was reduced. The best bean variety was Balitsa 3 because it has tall stature, large stem diameter, more leaves and branches, faster flowering, and large yield components. Keywords: adaptation, Balitsa, french beans, light intensity
Community Service Activities: Discover the Unique Selling Proposition of Fermented Cassava from Different Packaging Lorenta In Haryanto; Lola Rahmadona; Dessy Iriani Putri; Sukrianto; Dian Diani Tanjung
International Journal of Community Service Learning Vol. 7 No. 2 (2023): May 2023
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v7i2.58136

Abstract

Waru Village has excellent business prospects for Fermented Cassava as a home industry product. The existing problems encountered by the producer were limited product shelf life, the absence of a unique selling proposition, and the lack of brand identity. This community service activity aimed to educate the importance of good packaging and provide training on the production and packaging of Fermented Cassava with various forms of material. It was conducted in March 2022, in Waru Village, Parung Sub-district, using two methods, i.e seminar and demonstration method. The type and research approach used was descriptive analysis with a qualitative approach. Data collection techniques were obtained from observation, interviews, and documentation. The technique applied to measure the profitability index and partners' perceptions was the R/C ratio and Likert scale. The R/C ratio is 1,37, while the simulation demonstrated that producers could increase profits by up to 375% and 416% by repackaging the product with bamboo buckets and plastic boxes. This study concludes that the production of Fermented Cassava is profitable and partners are aware of the product's unique selling propositions.
Karakter Daun Buncis Tegak sebagai Respon Adaptasi Intensitas Cahaya Rendah Dian Diani Tanjung; Heni Purnamawati; Anas Dinurrohman Susila
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.8.1.47-53

Abstract

Buncis tegak (Phaseolus vulgaris L.) memiliki potensi dibudidayakan pada dataran rendah dengan kondisi suhu yang lebih tinggi. Pemberian naungan diharapkan dapat menurunkan suhu lingkungan tetapi informasi dampak morfo-anatomi pada daun buncis ternaungi masih terbatas. Tujuan penelitian adalah memperoleh informasi karakter daun buncis tegak sebagai respon adaptasi intensitas cahaya rendah. Lokasi Penelitian di Kebun Percobaan Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB, ketinggian lokasi 250 m dpl, dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 sampai dengan Januari 2020. Desain percobaan Rancangan Petak Tersarang dua faktor empat ulangan. Faktor pertama net dengan intensitas menahan cahaya 25%, dan 50%, serta tanpa naungan (0%) sebagai kontrol. Faktor kedua yaitu buncis tegak varietas Balitsa 2, Balitsa 3, dan buncis rambat Lebat 3 sebagai pembanding. Hasil menunjukkan bahwa dengan menurunnya intensitas cahaya, maka luas daun meningkat, tebal daun dan tebal palisade menurun, jumlah stomata dan kerapatan stomata menurun. Hasil analisis pigmen menunjukkan daun buncis yang mendapat intensitas cahaya rendah cenderung beradaptasi untuk mengefisiensikan penangkapan cahaya dengan meningkatkan jumlah klorofil a, klorofil b, total kloroil, dan menurunkan nisbah klorofil a/b daun. Sedangkan pembentukan antosianin di bawah naungan menurunkan kemampuan efisiensi penangkapan cahaya.
Pemberdayaan kelompok wanita tani dalam pembuatan eco-enzyme dari sampah organik skala rumah tangga dian Tanjung
Abdimas Siliwangi Vol. 6 No. 3 (2023): Oktober 2023
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v6i3.20520

Abstract

Produksi sampah di Indonesia mencapai 67,8 juta ton tiap tahunnya, dimana komposisi terbesar (61%) berasal dari sampah organik rumah tangga yang mencapai 23-48 juta ton. Tanpa adanya penanganan yang baik, sampah organik akan berdampak pada peningkatan gas rumah kaca. Salah satu cara memanfaatkan sampah organik adalah dengan mengubah sampah buah dan sayur menjadi eco-enzyme. Eco-enzyme yang dihasilkan dari fermentasi limbah rumah tangga adalah cairan serba guna, yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman, memperbaiki air yang tercemar, serta berdampak pada penurunan efek rumah kaca. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Kelurahan Gandaria Selatan pada Juni 2023 oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tujuan program adalah mensosialisasikan manfaat eco-enzyme dan melatih kelompok masyarakat membuat eco-enzyme dan produk turunannya. Peserta pelatihan berjumlah 23 orang terdiri dari anggota kelompok wanita tani (KWT) Gandaria, KWT Mangga, dan PPSU Gandaria. Metode pelaksanaan program yaitu survei lokasi dan analisis permasalahan, sosialisasi dan pelatihan, evaluasi kegiatan melalui pre-test dan post-test, serta formulir kepuasan mitra. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 6 persen, serta meningkatkan minat dari seluruh peserta (100%) untuk memproduksi eco-enzyme secara mandiri. Eco-enzyme hasil pelatihan selanjutnya dimanfaatkan sebagai penambah nutrisi tanah di lahan pertanian kelompok wanita tani di Gandaria Selatan.
Seed germination and adaptation of several national and introduced varieties of spinach plants (Spinacia oleracea L.) in tropical lowlands Ade Sumiahadi; Dirgahani Putri; Dian Diani Tanjung; Refa Firgiyanto; Abi Mayu Wisesa; Muhammad Rafi Wahyu Putra
Open Science and Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Open Science and Technology
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ost.vol4no1.2024.111

Abstract

Studi ini bertujuan mempelajari perkecambahan dan adaptasi beberapa varietas nasional dan introduksi tanaman horenso yang ditanam di dataran rendah tropis. Penelitian dilaksanakan pada September–November 2023 di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Penelitian terdiri atas dua percobaan: percobaan pertama adalah uji perkecambahan dan daya adaptasi empat varietas tanaman pada tray semai menggunakan media tanam organik. Percobaan ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan perlakuan varietas yang terdiri atas empat varietas horenso, masing-masing terdiri dari enam ulangan. Percobaan kedua adalah uji perkecambahan pada dua media perkecambahan yang berbeda, yaitu tanah organik dan tisu basah. Kedua percobaan menggunakan empat varietas yang sama, yakni dua varietas nasional (Kiara F1 dan Okezo 009) dan dua varietas introduksi (Mozart F1 dan Autumn Big-Leaf). Parameter yang diamati adalah persentase perkecambahan biji dan waktu kematian bibit setelah berkecambah. Pengamatan dilakukan pada 0–21 hari setelah semai. Hasil studi ini menunjukkan bahwa semua genotipe tanaman horenso yang digunakan tidak mampu beradaptasi dengan iklim tropis dataran rendah. Semua varietas tanaman memiliki persentase perkecambahan yang rendah, berkisar 0–38%, dan semua benih yang berkecambah mengalami kematian di usia 0–14 hari setelah semai. The study aims to examine the germination and adaptation of several national and introduced varieties of spinach plant in tropical lowlands. This study was carried out on September to November 2023 at the experimental field of Faculty of Agriculture, Jakarta Muhammadiyah University. This study consisted of two experiments: the first experiment was a test of germination and adaptability of four spinach varieties on seedling trays using organic growing media. The experiment used a Randomized Complete Block Design (RCBD) with the treatments of spinach verieties consisted of four varieties, each with six replications. The second experiment was a germination test in two different germination media, namely organic soil and moistened tissue. Both experiments used the same four varieties, namely two national varieties (Kiara F1 and Okezo 009) and two introduced varieties (Mozart F1 and Autumn Big-Leaf). The parameters observed were seeds germination percentage and seedlings death time after germination. The observation was carried out at 0 to 21 days after sowing. The results show that all spinach plant genotypes used could not adapt to the climate conditions of tropical lowlands. All four varieties produced low germination percentages, ranging from 0–38%, and all seeds that germinated died within 0–14 days after sowing.