Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Asosiasi Gastropoda Pada Hutan Mangrove Di Pesisir Namaea Negeri Pelauw: Association of Gastropods in Mangrove Forests in the Namaea Coast of Pelauw Fatmawati Marasabessy
Jurnal Perikanan Kamasan : Smart, Fast, & Professional Services Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Perikanan Kamasan
Publisher : Akademi Perikanan Kamasan Biak Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58950/jpk.v2i2.47

Abstract

Kawasan perairan peisisir Namaea merupakan kawasan pesisir dengan ekologi yang dinamis serta memiliki substrat yang berkarang, dan berpasir sehingga muncul berbagai macam ekosistem dengan karakter dan keragaman yang khas. salah satunya ekosistem mangrove dan gastropoda. Tujuan penelitian yaitu sebagai informasi awal terkait potensi mangrove dan gastropoda untuk tujuan pengelolaan dan konservasi secara berkelanjutan. Penelitian ini berlokasi pada ekosistem mangrove yang terdapat pada pesisir Namaea Negeri Pelauw. pengambilan sampel dilakukan dengan metode belt transek. Ditemukan 3 jenis vegetasi mangrove yang termasuk dalam 3 famili, yaitu: rhizophoraceae yang termasuk dalam famili Rizhophora mucronata, sementara yang termasuk dalam famili Myrsinaceae yaitu : Aegiceras corniculatum, dan yang termasuk dalam famili sonneratiaceae yaitu Sonneratia alba, sedangkan untuk gastropoda ditemukan 2.404 individu yang meliputi 6 jenis dari 3 famili. Dari hasil analisis pada menunjukan tidak terdapat hubungan antara kerapatan mangrove dan kepadatan gastropoda pada pohon, sapihan, anakan, karena nilai koefisien korelasi lebih kecil dari Tab sehingga dapat disimpulkan bahwa kerapatan mangrove tidak dapat mendukung kepadatan gastropoda.
Teknik Penanganan Umpan Hidup Pada Penangkapan Ikan Dengan Alat Tangkap Pole And Line Di KM. Cinta Bahari 09 Sorong – Papua Barat: Live Bait Handling Techniques In Fishing With Pole And Line Fishing Gear In KM. Citra Bahari 09 Sorong- West Papua Selfinus Pattiasina; fatmawati Marasabessy; Gerard Sugeng Ojaba
Jurnal Perikanan Kamasan : Smart, Fast, & Professional Services Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL PERIKANAN KAMASAN (IN PRESS)
Publisher : Akademi Perikanan Kamasan Biak Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58950/jpk.v3i1.51

Abstract

Penangkapan dengan pole and line yang dilakukan dengan joran dan tali harus menggunakan umpan hidup untuk menarik perhatian ikan Cakalang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan alat tangkap pole and line dengan umpan hidup, dan jenis tangkapan dengan alat tersebut di KM. CINTA BAHARI 09 Sorong. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipan. Dari hasil pengamatan diketahui Konstruksi alat tangkap pole and line memiliki bagian-bagian yakni joran dengan bahan bambu yang berukuran 1-3 m, tali utama dari bahan multifilamen yang berukuran 12, 5 m dan mata pancing dari bahan stanless stell dengan ukuran no 51. Metode penangkapan pole and line terdiri dari beberapa tahapan yakni perisapan, setting dan hauling. Jenis hasil tangkapan yang diperoleh adalah ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) dengan jumlah 74 ton. Dalam penangkapan pole and line umpan hidup yang digunakan adalah ikan-ikan yang berukuran kecil, seperti Puri kepala merah (Stollephorus devisi), Puri gelas (Stollephorus commersonii), Puri kepala batu (Hypotherina leognesi), Gosao (Spratteloides delicatulus), Lompa (Thrissina baelama forska) dan Tembang (Sardinela fimbriata). Untuk mempertahankan umpan agar tetap hidup harus adanya alat-alat pembantu, seperti: bak penampung, lampu, jaring-jaring, pipa paralon atau bambu, pompa air, selang air, dan karet. Cara spesifik untuk mempertahankan umpan hidup yaitu membuat sirkulasi air masuk ke dalam bak dengan menggunakan pipa paralon atau bambu yang gunanya untuk mensuplai oksigen terlarut dari laut dan pada malam hari diberi lampu agar ikan tenang karena sifat ikan yang menyukai cahaya (phototaksis).
Tropik Level Ikan Karang Di Rumah Ikan: Tropic Level Reef Fish in Fish Apartment Jacomina Tahapary; Fatmawati Marasabessy
Jurnal Perikanan Kamasan : Smart, Fast, & Professional Services Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Perikanan Kamasan (In Press)
Publisher : Akademi Perikanan Kamasan Biak Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tropik level ikan karang pada rumah ikan. Rumah ikan merupakan suatu struktur yang terendam dalam air untuk meniru terumbu karang alami. Rumah ikan yang dikonstruksikan untuk memberi ruang bagi ikan dalam beraktivitas, seperti aktivitas makan, berlindung, dan memijah. Keberadaannya pada dasar perairan menarik ikan karang untuk memanfaatkannya karena ikan karang merupakan ikan yang hidup pada daerah terumbu karang sejak juvenil sampai dewasa, berasosiasi dengan terumbu karang karena tersedianya makanan dan tempat perlindungan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode visual sensus. Teramati 20 family ikan karang yang berada pada 2 lokasi rumah ikan dengan jumlah terbesar pada ikan mayor. Tropik level ikan karang berada pada tropik level 4.2 dengan dominasi ikan karnivora dan omnivore.
Status Trofik Ikan Karang Pada Rumah Ikan Di Perairan Pulau Ohoieuw Kei Kecil Maluku Tenggara : Trophic Status Of Coral Fish In Fish Apartment In The Waters Of Ohoieuw Island, Kei Kecil, Southeast Maluku Jacomina Tahapary; Erna Almohdar; Fatmawati Marasabessy
Jurnal Rosenberg Teknologi Penangkapan Ikan Vol. 1 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Politeknik Perikanan Negeri Tual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas makan ikan karang yang teramati di rumah ikan berdasarkan status tropisnya. Rumah ikan sebagai lokasi pengamatan terletak pada dua stasiun, di bagian utara Pulau Ohoieuw, dimana pada lokasi tersebut berada di bagian teluk dan terdapat terumbu karang yang masih dalam kondisi baik dan di bagian barat yang merupakan wilayah rusaknya ekosistem terumbu karang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus visual bawah air stasioner. Berdasarkan status trofiknya maka ditemukan 8 kelompok ikan karang yakni herbivora (pemakan alga) meliputi famili Scaridae, Acanthuridae, dan Siganidae. Kelompok intertivivora (pemakan intervebrata), meliputi famili Balistidae, Labridae, Nemiptiridae, dan Apogonidae. Kelompok koralivora (pemakan polip karang) adalah famili Chaetodontidae. Kelompok Detritivora (pemakan bahan organik), yakni famili Mullidae. Kelompok predator yang ditemukan adalah karnivora (pemakan ikan besar) meliputi famili Serranidae dan Carangidae, sedangkan kelompok piscivora (pemakan ikan kecil) meliputi famili Lutjanidae, Haemulidae, Platycephalidae. Kelompok planktivora (pemakan plankton), yaitu Caesionidae, dan kelompok omnivora (pakan alami bervariasi), meliputi famili Pomacentridae, Blenniidae, dan Scorpanidae. Pada lokasi terumbu baik ikan herbivora yang teramati berjumlah 10 spesies (43.44%), intertivora 16 spesies (70.71%), koralivora 8 spesies (46.75%), detritivora 4 spesies (63.22%), predator 1 spesies (80%), piscivora 3 spesies (47,22%), dan Omnivora 10 spesies (55,58%). Pada lokasi terumbu rusak ikan herbivora yang teramati berjumlah 13 spesies (56.56%), intertivora 15 spesies (29.29%), koralivora 9 spesies (53.25%), detritivora 4 spesies (36.78%), karnivora 1 spesies (20%), piscivora 2 spesies (52.78%), dan Omnivora 13 spesies (44.42%).