Hayu Lusianawati
Pasca Sarjana Universitas Sahid

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Representasi Makna Pada Karakter “Si Delos” Dalam Maskot Pilkada Depok Tahun 2020 (Analisis Teori Semiotika Roland Barthes): Indonesia Rio Septian; Marlinda Poernomo; Hayu Lusianawati; Achmad Haikal
Jurnal Media Penyiaran Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.163 KB) | DOI: 10.31294/jmp.v1i2.699

Abstract

Bagaimana Representasi Makna Pada Karakter “Si Delos” Dalam Maskot Pilkada Depok Tahun 2020. Peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut lagi tanda-tanda komunikasi yang tersirat didalamnya dan makna tanda mengenai makna yang terdapat pada maskot Si delos. penelitian ini dilakukan adalah untuk menggali makna yang terkadung pada kode-kode yang ada pada karakter “Si delos” dengan Menemukan Makna yang direpresentasikan oleh maskot Si delos dan Mitos apa saja yang terdapat dalam Maskot Si delos. Metode yang digunakan penelitian ini adalah kualitatif Deskriptif dengan landasan Representasi Stuart hall dan Pisau analisis Semiotika kode Rolands Barthes. Peneliti mengumpulkan informasi-informasi yang penting yang terkait dengan masalah penelitian, dan selanjutnya mengelompokkan data tersebut sesuai dengan topik masalahnya. beberapa gambar visual yang digunakan untuk dijadikan bahan sebagai alat informasi adalah Makna kultural yang terdapat pada maskot sidelos, berupa gambar visual yang terlihat yaitu pakaian jawara betawi yaitu pangsi, dan tameng bundar yang merupakan salah satu kebudayaan Depok yaitu gong sibolong. Ini merupakan perpaduan budaya Depok dan budaya Jakarta. Lalu Uraian budaya dari luar Depok akan dibahas karena ada keterkaitan dengan kebudayaan Betawi, tetapi masih ada hubungannya dengan kode kebudayaan Depok. Uraian tentang bahasa kode, simbolik, kode aksi, dan kode budaya khusunya pada bidang desain karakter. Berdasarkan uraian dan hasil penelitian Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut Representasi Sidelos sebagai Jawara Betawi dan sentasi Sidelos sebagai Tameng Penangkal lalu Mitos yang terdapat dalam Maskot Si delos, Makna desain karakter “Si delos” yang lebih mengarah pada kode proairetik, kode budaya dan Kode simbolik. Isu menarik dapat dibahas dalam penelitian ini, yakni Makna kultur, Makna kultur yang direpresentasikan adalah dua budaya yang dijadikan satu yang mempunyai arti dan makna tersendiri. Kata kunci: Pilkada, Maskot, Representasi, semiotika.
Konsep Diri Dalam Vidgram @Nunuzoo Dikalangan Remaja” (Studi Di SMA 5 Depok) Lukman Lukman; Ridzki Rinanto Sigit; Hayu Lusianawati; Rio Septian
Jurnal Media Penyiaran Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.634 KB) | DOI: 10.31294/jmp.v2i2.1569

Abstract

Media sosial merupakan salah satu bentuk dari perkembangan internet, dimana media sosial dikhususkan kepada Instagram. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa kehidupan dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan secara biologis maupun psikologis. Selain itu masa remaja terbagi menjadi tiga, yaitu masa awal, masa madya, dan masa akhir. Perkembangan remaja pada saat ini disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang sehingga memunculkan fasilitas yang sering digunakan oleh remaja yaitu media sosial. Nurul Azka salah satu remaja yang memanfaatkan Instagram sebagai media untuk erdakwah dengan konten video dakwah komedi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep diri pelajar dalam menggunakan Instagram dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri positif maupun konsep diri negatif pelajar dalam menggunakan Instagram. Penelitian ini menggunakan metode kuaalitatif dengan desain studi deskriptif analisis. Data yang diperoleh dari lapangan diperoleh melalui penelitian kepustakaan dan wawancara mendalam terhadap informan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri remaja dalam media sosial Instagram adalah konsep diri positif. Remaja mampu memanfaatkan Instagram dengan baik sehingga memberikan efek positif bagi dirinya. Faktor yang mempengaruhinya adalah diri sendiri dan orang lain dengan memberikan tanda suka (like), komentar positif dan komentar negatif pada foto di Instagram.
Makna Pesan Dalam Film Imperfect (Analisis Wacana Kritis Teun A. Van Dijk Film Imperfect): Iksan Muhammad; Nina Kusumawati; Ridzki Rinanto Sigit; Hayu Lusianawati
Jurnal Media Penyiaran Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1319.56 KB) | DOI: 10.31294/jmp.v2i2.1630

Abstract

Film selalu dapat mempengaruhi masyarakat melalui muatan dan bentuk pesan di dalamnya. Media berperan penting untuk hal itu dimana menjadi cantik adalah hal yang instan. Menjadi cantik bagi perempuan adalah suatu kewajiban mutlak namun tanpa di dasari resiko yang menyertai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna pesan di dalam sebuah film yaitu Imperfect. Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui Bagaimana Pesan Moral Struktur Makro Film Imperfect?, Bagaimana Pesan Moral Superstruktur Film Imperfect dan Bagaimana Pesan Moral Struktur Mikro Film Imperfect?. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan observasi. Untuk menganalisi data , penulis menggunakan Analisis Wacana Kritis Teun Van Dijk menjadi tiga tingkatan, yaitu struktur makro,superstruktur dan struktur mikro. Hasil penemuan dalam penelitian ini mengemukakan bahwa analisis struktur makro dalam film Imperfect menguak tentang bagaimana menerima akan diri sendiri apa adanya, manusia terutama Wanita tidak ada yang sempurna. Kemudian analisis Superstruktur mengemukakan untuk fokus dengan diri sendiri, jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain. Terakhir adalah analisis Struktur Mikro dalam film Imperfect adalah berusaha menerima apa yang sudah menjadi takdir kita.