Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH TULISAN ERNEST PRAKASA MENGENAI DR ZAKIR NAIK DI TWITTER TERHADAP CITRA ERNEST PRAKASA DI DESA BOJONGGEDE rio septian
Jurnal Komunikasi Vol 10, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.349 KB) | DOI: 10.31294/jkom.v10i2.6386

Abstract

The aim of this study was to find out the effect of ernest prakasa’s Posts about Zakir Naik in Twitter toward his negative image in Bojonggede. The approach of this study was quantitative descriptive. To collect the data, the researcher used questionnaire adn in analyzing the data, the researcher used Parametric statistics of regression and correlation test. This research was conducted in Bojonggede and took 100 respondents  as the sample of the study.  After the evaluation has been conducted, it was found that there is a significant relationship between Ernest Prakasa's posts about DR Zakir Naik on twitter with his negative image in Bojonggede. The details is ; 71.7% claim that the negative image of Ernest Prakasa in Bojonggede because of his posts about Zakir Naik, and 28,3% of other factors.
Respon Masyarakat terhadap Fenomena "Childfree" (Studi Kasus influencer Gita Savitri) Intan Leliana; Ita Suryani; Achmad Haikal; Rio Septian
Cakrawala - Jurnal Humaniora Vol 23, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jc.v23i1.15716

Abstract

This study aims to describe the public's response to the Childfree phenomenon which has recently become a trend due to influencer Gita Savitri's comments. Childfree itself is used for someone who does not want to have children. This lifestyle is inversely proportional to the pattern that occurs in Indonesia. Where religious and customary factors in Indonesia strongly recommend having children even if only one. This study used a qualitative approach with phenomenological type. The results obtained that the community provides responses in the form of cognitive, affective and behavioral which are divided into two perspectives, namely socio-cultural and religious perspectives. The response of society when viewed from a socio-cultural perspective that the status and existence of women in the past was seen from how many children she could bear children, and the pattern that occurred in Indonesia for married couples to have children even if only one. Then if viewed from a religious perspective that having offspring is a recommendation in Islam is not an obligation. So that childfree is not included in the category of prohibited acts, because every married couple has the right to plan and manage their home life including having children. Keywords: Phenomenon, childfree, Community response
Gaya Komunikasi Ganjar Pranowo Dalam Tayangan Youtube Atas Kasus Penerimaan Siswa Baru Dengan Sistem Zonasi Achmad Haikal; Marlinda Poernomo; Rahtika Diana; Rio Septian
Jurnal Media Penyiaran Vol. 2 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1249.057 KB) | DOI: 10.31294/jmp.v2i1.1048

Abstract

Gaya komunikasi adalah suatu kekhasan yang dimiliki setiap orang dan gaya komunikasi antara orang yang satu dengan orang lainnya berbeda. Perbedaan antara gaya komunikasi antara satu orang dengan yang lain dapat berupa perbedaan dalam ciri-ciri model dalam berkomunikasi, tata cara berkomunikasi, cara berekspresi dalam berkomunikasi dan tanggapan yang diberikan atau ditunjukkan pada saat berkomunikasi ditambahkan oleh (Widjaja, 2000) Gaya komunikasi merupakan cara penyampaian dan gaya bahasa yang baik. Gaya yang dimaksud sendiri dapat bertipe verbal yang berupa kata-kata atau nonverbal berupa vokalik, bahasa badan, penggunaan waktu, dan penggunaan ruang dan jarak. Ganjar Pranowo mempunyai gaya komunikasi dalam menjalani tugasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Berbicara mengenai gaya komunikasi akan selalu menjadi topik yang menarik, dikarenakan setiap pemimpin mempunyai gaya komunikasi sendiri. Gaya komunikasi yang baik berfungsi untuk mendesain dan membentuk organisasi sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.Ganjar Pranowo mempunyai gaya komunikasi dalam menjalani tugasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Berbicara mengenai gaya komunikasi akan selalu menjadi topik yang menarik, dikarenakan setiap pemimpin mempunyai gaya komunikasi sendiri. Gaya komunikasi yang baik berfungsi untuk mendesain dan membentuk organisasi sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.
Konsep Diri Dalam Vidgram @Nunuzoo Dikalangan Remaja” (Studi Di SMA 5 Depok) Lukman Lukman; Ridzki Rinanto Sigit; Hayu Lusianawati; Rio Septian
Jurnal Media Penyiaran Vol. 2 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : LPPM UBSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.634 KB) | DOI: 10.31294/jmp.v2i2.1569

Abstract

Media sosial merupakan salah satu bentuk dari perkembangan internet, dimana media sosial dikhususkan kepada Instagram. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa kehidupan dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan secara biologis maupun psikologis. Selain itu masa remaja terbagi menjadi tiga, yaitu masa awal, masa madya, dan masa akhir. Perkembangan remaja pada saat ini disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang sehingga memunculkan fasilitas yang sering digunakan oleh remaja yaitu media sosial. Nurul Azka salah satu remaja yang memanfaatkan Instagram sebagai media untuk erdakwah dengan konten video dakwah komedi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep diri pelajar dalam menggunakan Instagram dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri positif maupun konsep diri negatif pelajar dalam menggunakan Instagram. Penelitian ini menggunakan metode kuaalitatif dengan desain studi deskriptif analisis. Data yang diperoleh dari lapangan diperoleh melalui penelitian kepustakaan dan wawancara mendalam terhadap informan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri remaja dalam media sosial Instagram adalah konsep diri positif. Remaja mampu memanfaatkan Instagram dengan baik sehingga memberikan efek positif bagi dirinya. Faktor yang mempengaruhinya adalah diri sendiri dan orang lain dengan memberikan tanda suka (like), komentar positif dan komentar negatif pada foto di Instagram.