Penelitian ini didasarkan pada dua tujuan penting, yaitu untuk mengetahui modernisai dan diskontinuitas bahasa daerah Komering di Desa Sukabumi Kecamatan Cempaka Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu deskriptif kualitatif, di mana pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada 11 informan yang dipilih secara sengaja (purposive sampling) yang dikhususkan pada remaja yang mengalami diskontinuitas bahasa daerah Komering. Hasil penelitian menunjukkan yang menjadi faktor utama modernisasi itu banyak penutur beranggapan bahwa bahasa daerah adalah bahasa kuno dan dianggap kampungan. Jadi mereka lebi senang dan bangga menggunakan bahasa-bahasa lain seperti bahasa Indonesia, bahasa Palembang, dan Bahasa Asing. Hal ini merupakan yang menjadi faktor utama terjadi modernisasi bahasa daerah komering. Kemudian modernisasi dan diskontinuitas bahasa daerah itu sendiri berlangsung dalam 4 proses tahapan, yaitu (1) masuknya bahasa daerah lain (akulturasi budaya); (2) masuknya bahasa multilingual (bahasa gaul); (3) berkurangnya penutur bahasa daerah; (4) hilangnya tanda-tanda bahasa daerah di kalangan remaja. Jadi, diskontinuitas bahasa daerah di Desa Sukabumi pada prinsipnya disebabkan oleh 4 faktor, yaitu faktor keluarga, media sosial, faktor pendidikan, dan faktor teman sebaya.