Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENYARUNGAN BUAH DAN APLIKASI ASAM FOSFIT TERHADAP HAMA PENGGEREK DAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO Bastian, Muhammad Deri; Prasetyo, Joko; Maryono, Tri; Susilo, F. X.
Jurnal Agrotek Tropika Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.521 KB) | DOI: 10.23960/jat.v3i1.1973

Abstract

Hama penggerek buah dan penyakit busuk buah adalah masalah utama dalam budidaya kakao. Larva penggerek buah kakao setelah menetas langsung masuk dan berkembang di dalam buah. Sedangkan spora patogen mudah berkecambah bila kondisi lembab. Penyarungan buah kakao sejak masih muda dapat menjadi upaya pencegahan penggerek buah dan penyakit busuk buah yang baik. Namun penyarungan buah mengakibatkan kondisi buah menjadi lembab sehingga busuk buah kakao meningkat. Untuk menekan penyakit busuk buah kakao maka perlu dilakukan penyemprotan fungisida, sebelum buah disarungi. Salah satu bahan aktif fungisida yang diteliti efektif untuk menekan pertumbuhan Phytophthora adalah asam fosfit. Penelitian inibertujuan mengetahui pengaruh penyarungan buah dan aplikasi asam fosfit terhadap hama penggerek dan penyakit busuk buah kakao. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan faktorial menggunakan dua faktor, yaitu penyarungan buah dan penyemprotan fungisida asam fosfit. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penyarungan buah dapat melindungi buah dari hama penggerek buah, namun penyarungan buah menyebabkan buah yang terserang busuk buah menjadi meningkat. Aplikasi fungisida berbahan aktif asam fosfit terlihat dapat mengendalikan busuk buah kakao jika buah tidak disarungi plastik, namun aplikasi fungisida berbahan aktif asam fosfit menjadi lebih rendah keefektifannya jika buah disarungi.
PENGUJIAN EFIKASI CENDAWAN Metarhizium anisopliae s.l. PADA HAMA ULAT API (Setothosea asigna) DI LABORATORIUM Dzulhia, Yuni; Susilo, F. X.; Hariri, Agus M.; Fitriana, Yuyun
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.63 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i1.2988

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan M.anisopliae s.l.dan efikasi cendawan M.anisopliae s.l. terhadap ulat api. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Metode penelitian meliputi uji pertumbuhan dan perkembangan M. anisopliae s.l. secara in vitro dan uji efikasi M. anisopliae s.l. pada ulat api. Percobaan uji pertumbuhan dan perkembangan M.anisopliae s.l. secara in vitromenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan diulang 4 kali. Uji efikasiM. anisopliae s.l. pada ulat api menggunakan analisis probit untuk menentukan nilai LC 50 dan LT 50 dari isolat Myf 51 dan Myf B. Perlakuan terdiri dari M.anisopliae s.l. B (wildtype), M.anisopliae s.l.1 (mutan), M.anisopliae s.l.42 (mutan), dan M.anisopliae s.l. 51 (mutan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat mutan Myf 51, Myf 42, dan Myf 1 mampu tumbuh dan berkembang normal sebagaimana isolat Myf B (wildtype). Isolat Myf 51 (mutan) dan Myf B (wildtype) efektif mengendalikan 50% ulat api dengan nilai LC 50 Myf 51 sebesar 1,06 x 10 5 konidia/ml dan LC 50 Myf B sebesar 2,92 x 10 5 konidia/ml. LT 50 Myf 51 dan Myf B terhadap ulat api relatif sama, yaitu pada kisaran 4,6 - 6,6 hari setelah aplikasi (hsa).
Diversity and Abundance of Ant (Formicidae) Functional Groups in Range of Land Use Systems in Jambi, Sumatra Susilo, F. X.; Hazairin, M.; Hardiwinoto, Suryo
Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati Vol 15, No 1 (2010): February 2010
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.751 KB) | DOI: 10.24002/biota.v15i1.2640

Abstract

Kerusakan hutan tropika basah dapat menimbulkan dampak lingkungan berupa penurunan keanekaragaman hayati dan terganggunya fungsi serta stabilitas ekosistem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti apakah perubahan hutan tropika basah menjadi bentuk penggunaan lahan lain berakibat pada penurunan keragaman dan kelimpahan semut, dan untuk menunjukkan apakah semut dapat dijadikan sebagai bio-indikator perubahan sistem penggunaan lahan (SPL). Penelitian ini dilakukan di Jambi Sumatra pada akhir musim penghujan (Mei−Juni) 2004 pada berbagai taraf intensifikasi SPL. Inventarisasi dan koleksi semut dilakukan dengan menggunakan metode “Winkler” pada enam SPL, yaitu: hutan primer, hutan sekunder, perkebunan karet, perkebunan kelapa sawit, ladang ketela pohon, dan padang alang-alang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 50 genus semut pada 6 SPL tersebut. SPL tidak berpengaruh secara nyata terhadap keragaman dan kelimpahan seluruh semut tetapi berpengaruh secara nyata terhadap kelompok semut pesaba dan semut predator. Keragaman jenis dan kelimpahan yang tinggi dari semut predator ditemukan pada SPL hutan primer dan hutan sekunder. Keragaman jenis dan kelimpahan menjadi rendah apabila SPL hutan diubah menjadi SPL ladang ketela pohon. Kelimpahan semut pesaba tertinggi diketemukan pada SPL perkebunan kelapa sawit. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa semut dapat digunakan sebagai bio-indikator dalam perubahan SPL di kawasan Jambi, Sumatra.