Hilda Harun
Universitas Halu Oleo

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM PENCEGAHAN DANPENGENDALIANHAIs(HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS) DIRSUD KOTA KENDARI TAHUN 2020 Andi Cahya Amalia Ramadhani; Nani Yuniar; Hilda Harun
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 1 (2020): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i1.38131

Abstract

AbstrakLatar Belakang:Pelayanan Rumah Sakit rentan akan penyebaran infeksi nosokomial atauHealthcare-Associated Infections(HAIs). Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) merupakan sebuah program yang wajib dilaksanakan disetiap fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia untuk meminimalisir risiko penyebaran infeksi.Tujuan:Tujuan penelitian untuk menganalisis pelaksanaan manajemen program pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Umum DaerahKota Kendari dilihat dari aspek manajemen yang terdiri dari penetapan komitmen, menunjukkan kepemimpinan, pemberian informasi dan kerjasama tim, dan aspek organisasi yaitu pemenuhan struktur organisasi, pelaksanaan tugas dan pelaksanaan program kerja upaya PPI.Metode:Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan case study. Informan penelitian yaitu petugas IPCN, IPCD, IPCLN dan Anggota.Hasil:Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada petugas PPI yang belum mengikuti pelatihan dan pendidikan PPI dan belum paham tugas danfungsinya sehingga berdampak kepada pelaksanaan tugas yang tidak maksimal dan kurangnya kesadaran petugas terkait penggunaan APD,hand hygienedan penerapanbundlesyang sesuai pedoman.Kesimpulan:Kesimpulan Pelaksanaan manajemen yang terdiri dari komitmen, kepemimpinan, komunikasi dan kerjasama dalam pelaksanaanprogram pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di RSUD Kota Kendari belum maksimal. Hal tersebut disebabkan karena program pencegahan dan pengendalian infeksi belum menjadi prioritas utama, dan masih kurangnya kerjasama antar seluruh unit elemen rumah sakit dalam pelaksanaan program tersebut. Organisasi pelaksana program pencegahandan pengendalianHAIsdi RSUD Kota Kendari secara struktural sudah sesuai dengan pedoman namun pada pelaksanaan uraian tugas belum maksimal dilaksanakan karena belum semua anggota paham dan mengerti dengantupoksi masing-masing.AbstractBackground:Hospital services are vulnerable to the spread of nosocomial infections or Healthcare-Associated Infections (HAIs). Infection Prevention and Control Program (PPI) is a program that must be implemented in everyhealth care facility in Indonesia to minimize the risk of spreading infection.Objectives:The purpose of the study is to analyze the implementation of infection prevention and control program management in the Kendari CityGeneral Hospital in terms of management aspects consisting from establishing commitments, showing leadership, providing information and teamwork, and aspects of the organization namely fulfilling organizational structure,implementing tasks and implementing work programs for PPI efforts Methods:This research is a qualitative research with a case study approach.Research informants are IPCN, IPCD, IPCLN officers and MembersResults:The results showed that there were still PPI officers who had not participated in PPI training and education and did not understand their dutiesand functions so that the impact on the implementation of tasks was not AbstrakLatar Belakang:Pelayanan Rumah Sakit rentan akan penyebaran infeksi nosokomial atauHealthcare-Associated Infections(HAIs). Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) merupakan sebuah program yang wajib dilaksanakan disetiap fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia untuk meminimalisir risiko penyebaran infeksi.Tujuan:Tujuan penelitian untuk menganalisis pelaksanaan manajemen program pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Umum DaerahKota Kendari dilihat dari aspek manajemen yang terdiri dari penetapan komitmen, menunjukkan kepemimpinan, pemberian informasi dan kerjasama tim, dan aspek organisasi yaitu pemenuhan struktur organisasi, pelaksanaan tugas dan pelaksanaan program kerja upaya PPI.Metode:Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan case study. Informan penelitian yaitu petugas IPCN, IPCD, IPCLN dan Anggota.Hasil:Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada petugas PPI yang belum mengikuti pelatihan dan pendidikan PPI dan belum paham tugas danfungsinya sehingga berdampak kepada pelaksanaan tugas yang tidak maksimal dan kurangnya kesadaran petugas terkait penggunaan APD,hand hygienedan penerapanbundlesyang sesuai pedoman.Kesimpulan:Kesimpulan Pelaksanaan manajemen yang terdiri dari komitmen, kepemimpinan, komunikasi dan kerjasama dalam pelaksanaanprogram pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial di RSUD Kota Kendari belum maksimal. Hal tersebut disebabkan karena program pencegahan dan pengendalian infeksi belum menjadi prioritas utama, dan masih kurangnya kerjasama antar seluruh unit elemen rumah sakit dalam pelaksanaan program tersebut. Organisasi pelaksana program pencegahandan pengendalianHAIsdi RSUD Kota Kendari secara struktural sudah sesuai dengan pedoman namun pada pelaksanaan uraian tugas belum maksimal dilaksanakan karena belum semua anggota paham dan mengerti dengantupoksi masing-masing.AbstractBackground:Hospital services are vulnerable to the spread of nosocomial infections or Healthcare-Associated Infections (HAIs). Infection Prevention and Control Program (PPI) is a program that must be implemented in everyhealth care facility in Indonesia to minimize the risk of spreading infection.Objectives:The purpose of the study is to analyze the implementation of infection prevention and control program management in the Kendari CityGeneral Hospital in terms of management aspects consisting from establishing commitments, showing leadership, providing information and teamwork, and aspects of the organization namely fulfilling organizational structure,implementing tasks and implementing work programs for PPI efforts Methods:This research is a qualitative research with a case study approach.Research informants are IPCN, IPCD, IPCLN officers and MembersResults:The results showed that there were still PPI officers who had not participated in PPI training and education and did not understand their dutiesand functions so that the impact on the implementation of tasks was not
IDENTIFIKASI PENYEBAB PENGEMBALIAN BERKAS KLAIM BPJS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2020 Icha Bernitasari Amir; Suhadi Suhadi; Hilda Harun
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 2 (2020): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i2.38095

Abstract

Abstrak  Latar Belakang: Dalam proses pengajuan klaim di RSUD Bahteramas ke BPJS Kendari ditemukan adanya pengembalian berkas klaim di bulan Januari, Februari, dan Maret tahun 2019.Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi Penyebab Pengembalian Berkas Klaim BPJS Rawat Inap di RSUD Bahtermas dilihat dari aspek Dispute Administrasi, Dispute Koding, dan Dispute Medis.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan case study.Hasil: Penyebab pengembalian berkas klaim BPJS berdasarkan Dispute Administrasi disebabkan karena adanya penyalahgunaan kartu, cara pulang pasien yang tidak sesuai, tidak adanya bukti penunjang dan terapi, serta terdapat kesalahan pada data demografi. Kedua, penyebab pengembalian berkas klaim BPJS berdasarkan Dispute Koding disebabkan karena koding yang tidak sesuai dengan diagnosis, ketidakjelasan pada penulisan dokter yang membuat diagnosis yang diajukan tidak tepat, serta tidak terisinya diagnosa akhir diresume medis. Ketiga, penyebab pengembalian berkas klaim BPJS berdasarkan Dispute Medis disebabkan karena adanya ketidaksepahaman antara verifikator dengan petugas klaim di rumah sakit mengenai diagnosis yang diajukan, banyaknya kasusnya bedah yang mengalami Permasalahan disebabkan karena tidak disertai dengan bukti penunjang. Kesimpulan: Penelitian menunjukkan bahwa adanya kasus penyalahgunaan kartu dari pasien peserta BPJS yang berobat dengan menggunakan kartu milik orang lain yang dikarenakan pemahaman sebagian pasien yang masih kurang terkait penyalahgunaan kartu, diagnosa yang tidak disertai dengan penunjang dan terapi, Kesalahan pengkodingan yang disebabkan penulisan dokter, kesalahan penginputan pemulangan pasien, kesalahan pada data demografi, dan rata-rata kasus bedah yang mengalami dispute klaim karena tidak disertai dengan penunjang. AbstractBackground: In the process of filing a claim at Bahteramas Regional Hospital to Kendari BPJS, it was found that the claim file was returned in January, February, and March 2019.Objectives: The purpose of the study was to identify the cause of returning the Inpatient BPJS Claim File at the Bahtermas Regional Hospital in terms of Administrative Dispute, Coding Dispute, and Medical Dispute.Methods: This study is a qualitative study with a case study approach.Results: The cause of returning BPJS claim files based on Administrative Dispute was due to card misuse, inappropriate way of returning patients, lack of supporting evidence and therapy, and errors in demographic data. Second, the cause of returning BPJS claim file based on Dispute Coding is caused by coding that is not in accordance with the diagnosis, unclear writing of the doctor that makes the diagnosis submitted incorrectly, as well as not filling the final diagnosis in the medical resume. Third, the cause of returning BPJS claim files based on Medical Dispute is due to a disagreement between verifiers and claimants at the hospital regarding the proposed diagnosis, the many cases of surgery that have problems caused by not being accompanied by supporting evidence.Conclusion: Research shows that there are cases of card abuse from BPJS participant patients who seek treatment using someone else's card which is due to the understanding of some patients who are still lacking related to card misuse, diagnoses that are not accompanied by support and therapy, coding errors caused by doctor writing, errors the input of patient discharge, errors in demographic data, and the average surgical case that has a dispute claim because it is not accompanied by support.
HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)DENGANKEPUTUSAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA BPJS MEMILIHLAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUMSANTA ANNA KOTA KENDARI TAHUN 2020 Nurul Auliah Nawawi; La Ode Ali Imran Ahmad; Hilda Harun
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 1 (2020): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i1.38119

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang:Pentingnya strategi pemasaran bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan darisebuah perusahaan. Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Berdasarkan Data BOR di Rumah Sakit Umum Santa Anna Kota Kendari tiga tahun terakhir pada Tahun 2016 sebesar 52%, Tahun 2017 sebesar 50% dan Tahun 2018 sebesar 54%.Standar BOR yang ideal untuk Rumah Sakit secara Nasional adalah 60-85%. Hal ini dapat diketahui bahwa kinerja Rumah Sakit masih belum ideal, Angka BOR yang masih rendah mengindifikasikan pilihan pasien terhadap Rumah Sakit Umum Santa Anna masih rendah, angka BORyang rendah bisa mempengaruhi pendapatan Rumah Sakit.Tujuan:penelitian ini adalah mengetahui hubungan bauran pemasaran yang terdiri dariproduct, promotion, place, people processdanphysicalevidencedengan keputusan pasien rawat inap peserta BPJS memilih layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Santa Anna Kota Kendari Tahun 2020.Metode:penelitian ini penelitian kuantitatif dengan pendekatancross sectional. Sampel penelitian ini adalah 154 responden. Analisis data dengan menggunakan ujichi squaredengantingkat kepercayaan 95% atau α = 0,05.Hasil:penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan bauran pemasaran yang terdiri:product(p value =0.001),promotion(p value =0.002),place(pvalue =0.001),people(p value =0.000),process(p value =0.003) dan physical evidence(p value =0.010) dengan keputusan pasien rawat inap peserta BPJS memilih layanan kesehatan di RSU Santa Anna Kota Kendari Tahun 2020.Kesimpulan:dari hasil penelitian bahwa terdapat hubungan bauran pemasaran (Marketing Mix) yang terdiri:product,promotion, place, people, processdanphysical evidencedengan keputusan pasien rawat inap peserta BPJS memilih layanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Santa Anna Kota Kendari Tahun 2020. 
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)Rumah Sakit Di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas ProvinsiSulawesi Tenggara Tahun 2019 Nova Alfriana Ajubra; Ambo Sakka; Hilda Harun
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 1 (2020): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i1.38136

Abstract

AbstrakLatar Belakang:Kecelakaan kerja di Rumah Sakit sering terjadi sehingga tenaga kesehatan memiliki resiko untuk mengalami kecelakaan kerja. Tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik berhak memperoleh pelindungan atas keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pengelola Rumah Sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap SDM Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung,maupun lingkungan Rumah Sakit dari berbagai potensi bahaya di Rumah Sakit.Tujuan:Untuk menggambarkan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) di RSUD Bahteramas Kota Kendari.Metode:Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode penelitian Kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode Triangulasi yaitu wawancara mendalam,pengamatan dan telaah dokumenHasil:Komitmen dan kebijakan pimpinan terhadap penerapan K3 sudah ada dan tertulis, namun belum tersosialisaikan kepada seluruh elemen yang ada di rumah sakit. Perencanaan K3 di RSUD Bahteramas Kota Kendari telah dilakukan sebelum perumusan program, salah satunya dengan pengumpulan data dan penentuan prioritas. Pengorganisasiandilakukan dengan membentuk organisasi PK3RS. Penerapan K3 dilakukan dalam bentuk pelaksanaan pelatihan, sosialisasi,dan penyediaan alat pelindung diri, namun masih dalam jumlah yang sangat minim. Evaluasi dan peninjauan belum terlaksana karena penerapan K3 di RSUD Bahteramas Kota Kendari tahun 2019 dengan struktur kepengurusan baru, baru berjalan sekitar 3 bulan.Kesimpulan:Penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di RSUD Bahteramas Kota Kendari belum berjalan dengan optimal hal ini disebabkan karena struktur kepengurusan masih baru masih banyak hal-hal yang masihdibenahi seperti ruang khusus pengurus K3 yang masih menumpang, sosialisasi yang masih belum menyeluruh,peralatan yang masih kurang lengkap, pengurus K3 yang masih belum memenuhi kriteria yaitu belum memiliki pedidikan khusus K3 serta belum seluruh program terlaksana, misalnya evaluasi dan peninjauan berkelanjutan belum terlaksana. 
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN TAHUN 2019 Yesti Hediyati Pratiwi; Yasnani Yasnani; Hilda Harun
Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan Universitas Halu Oleo Vol 1, No 2 (2020): JAKK (Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan)
Publisher : Departemen AKK FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jakk.v1i2.38099

Abstract

Abstrak  Latar Belakang: Kualitas pelayanan adalah perbedaan antara harapan dengan kenyataan yang diterima oleh pelanggan dari pemberi pelayanan, kepuasan merupakan perasaan kecewa atau senang yang dirasakan seseorang setelah membandingkan antara hasil suatu produk atau presepsi kenerja dengan harapan.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat inap di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan tahun 2019 berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan yakni reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan berjumlah 485 orang dengan besar sampel berjumlah 219 orang pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling insidental.Metode: Dengan metode sampling insedental, data analisis menggunakan analisis Servqual gap untuk melihat kesenjangan harapan dan kenyataan pelayanan yang dirasakan pasien.Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan dari hasil perbandingan skor harapan dan presepsi gap negatif yang artinya tidak memuaskan seperti dimensi tangible, sedangkan empat dimensi lainnya yaitu reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty memiliki gap positif yang artinya pasien merasa puas dengan dimensi tersebut.Kesimpulan: Tingkat kepuasan pasien terhadap dimensi reliability, responsiveness, assurance, emphaty pelayanan di Poli Rawat Inap RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan adalah puas sedangkan terhadap dimensi tangible pelayanan di Poli Rawat Inap RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan adalah tidak puas. Abstract Background: Service quality is the difference between expectations and the reality received by customers from service providers, satisfaction is a feeling of disappointment or pleasure felt by someone after comparing the results of a product or performance perception with expectations.Objective: The purpose of this study was to determine the relationship of the quality of health services with inpatient satisfaction in Konawe Kepulauan District Hospital in 2019 based on five dimensions of service quality namely reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangible type of this study was quantitative descriptive, population in the study These were all inpatients in the Konawe Kepulauan District Hospital as many as 485 people with a large sample of 219 people taking the sample using the incidental sampling method.Method: With the insedental sampling method, the data analysis uses Servqual gap analysis to see the gap in expectations and the reality of services perceived by patients.Results: The results of this study show the results of comparison of expectation scores and negative gap perception which means that it is not satisfactory as tangible dimensions, while the other four dimensions, namely reliability, responsiveness, assurance, and empathy have positive gaps which means patients are satisfied with these dimensions.Conclusion: The level of patient satisfaction on the dimensions of reliability, responsiveness, assurance, empathy of services in the Inpatient Poly Hospital of Konawe Kepulauan Regency was satisfied while the tangible dimension of service in the Inpatient Poly Hospital of Konawe Kepulauan District Hospital was not satisfied.