Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Edukasi Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Pengelolaan Sampah, serta Pelatihan Literasi Finansial pada STT Wira Dharma, Desa Bangbang, Bangli Dharmesti Wijaya; Anak Agung Gede Indraningrat; Ida Ayu Agung Idawati; Wahyu Antari Wijaya
Community Service Journal (CSJ) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.5.2.2023.50-54

Abstract

Mitra pada kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah pengurus STT Wira Dharma Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Berdasarkan diskusi dengan mitra yang dalam hal ini diwakili oleh Perbekel Desa Bangbang dan Ketua STT Wira Dharma, diketahui bahwa pengelolaan sampah domestik oleh masyarakat masih kurang baik. Kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah plastik dan melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik sebelum membuang sampah juga masih perlu ditingkatkan. Selain itu, perilaku masyarakat yang masih suka buang air di pinggir jalan/ persawahan juga menyebabkan permasalahan seperti lingkungan menjadi bau dan tidak sehat, serta dapat menjadi sumber penyakit. Hal lain yang dirasa perlu untuk dicarikan solusi adalah mengenai kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik. Hal tersebut terlihat jelas setelah pandemi melanda dimana pemasukan masyarakat hilang atau mengalami penurunan dan menjadi kesulitan ekonomi akibat tidak mempersiapkan dana darurat maupun investasi ketika masih memiliki penghasilan tetap. Oleh karena itu, dalam kegiatan PKM ini dilaksanakan pemberdayaan mitra sebagai kader dalam penerapan PHBS dan pengelolaan sampah yang baik di masyarakat. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pemberian materi mengenai literasi finansial dan pelatihan pengelolaan keuangan yang baik untuk mewujudkan generasi muda yang cerdas secara finansial. Metode yang dilakukan adalah dengan focus group discussion, serta penyuluhan dan pelatihan terkait PHBS, pengelolaan sampah, dan literasi finansial. Berdasarkan hasil pretest dan posttest, didapatkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman mitra terkait materi yang diberikan, yaitu dari nilai rata-rata 76/100 menjadi 94/100 setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa mitra sudah mulai melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik, serta telah belajar melakukan recycle sampah organik dengan melakukan composting menggunakan bantuan yang diberikan tim PKM.
PKM Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kelompok Petugas Pemungut Sampah dan Pengembangan Bank Sampah di Banjar Batu Bintang Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Anak Agung Gede Indraningrat; Made Dharmesti Wijaya; Ida Ayu Agung Idawati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.5.2.2023.55-61

Abstract

Pemerintah telah secara gencar mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang meliputi: mencuci tangan memakai sabun, memakai masker apabila bepergian, mengikuti etika bersin dan batuk, menjaga asupan makanan bergizi dan melakukan aktivitas fisik yang cukup khususnya di masa pandemi COVID-19. Penerapan PHBS ini semakin tinggi urgensinya pada kelompok petugas kebersihan mengingat tingginya intensitas paparan terhadap sampah dan berbagai macam kotoran yang dapat menularkan berbagai macam penyakit. Kegiatan kemitraan kepada masyarakat (PKM) ini akan difokuskan pada kelompok petugas kebersihan di Banjar Batu Bintang Desa Dauh Puri Kelod Denpasar tentang PHBS dan bantuan alat perlindungan diri di kalangan petugas kebersihan. Selain itu, kegiatan juga akan difokuskan untuk mendesain program bank sampah untuk mengatasi masalah sampah dan menambah pemasukan bagi mitra. Kegiatan PKM ini akan terdiri dari sosialisasi, focus group discussion, pemaparan materi, pre-test dan post-test, yang diakhiri dengan evaluasi dan monitoring secara berkala selama 3 bulan. Hasil kegiatan menunjukkan kader telah memahami dan mempraktekkan konsep PHBS seperti mencuci tangan memakai sabun yang baik dan benar. Selain itu pemahaman kader akan konsep PHBS secara signifikan telah ditunjukkan dengan peningkatan nilai post-test dibandingkan pre-test sebesar 30%. Mitra mendapatkan pemahaman baru tentang konsep bank sampah namun saat ini masih terkendala dengan lokasi pembangunan bank sampah dan untuk sementara mitra bekerja sama dengan bank sampah terdekat. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa mitra sudah menggunakan fasilitas yang diberikan seperti gerobak sampah, sepatu boots, jas hujan dan sarung tangan untuk mendukung aktivitas mengumpulkan sampah.
Program Kemitraan Masyarakat Pada Kelompok Petani Buah Lemon Di Desa Sulangai, Petang – Badung Ida Ayu Agung Idawati; N. Paramananda; A.A Ngrh Mayun Narindra
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6645

Abstract

Kelompok petani lemon di Desa Sulangai adalah kelompok petani yang melakukan budidaya lemon organik yang merupakan mitra pada Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah kurangnya pemahaman mitra tentang cara memasarkan produk secara online, mitra juga belum memahami pentingnya pengelolaan sisa lemon menjadi produk yang bermanfaat, serta mitra belum mampu melakukan pencatatan keuangan usahanya secara detail dan terperinci. Kegiatan PKM ini difokuskan dalam mengatasi masalah mitra, yaitu memberikan pengarahan mengenai cara memasarkan produk secara online, memberikan sosialisasi terkait manfaat produk sisa dan memberikan pelatihan mengenai pembuatan laporan keuangan. Metode yang digunakan pada PKM ini adalah focus group discussion, pelatihan penggunaan media sosial sebagai media pemasaran digital dan penyuluhan tentang pengembangan usaha serta pelatihan pembuatan laporan keuangan. PKM ini juga menggunakan instrument berupa test yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pemaparan materi. Hasil pretest dan posttest menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman dan pengetahuan mitra terkait materi yang diberikan, dari nilai rata-rata 65 poin menjadi 95 poin. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah mitra mampu memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran digital dengan baik, dan terjadi peningkatan pengetahuan tentang pemanfaatan produk sisa untuk pengembangan usaha, mitra juga mampu membuat pembukuan arus kas dan laporan keuangan dengan baik.
Pemberdayaan Kelompok Pecinta Karang Nuansa Pulau Nusa Penida Dalam Skrining Kesehatan Penyelam dan Budidaya Rumput Laut Anak Agung Gede Indraningrat; Made Dharmesti Wijaya; Ida Ayu Agung Idawati
WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/wicaksana.7.2.2023.45-53

Abstract

Kelompok pecinta karang Nuansa Pulau Nusa Penida merupakan kelompok yang dibentuk swadaya yang bertujuan untuk menjaga keasrian ekosistem terumbu karang di wilayah Desa Ped Nusa Penida. Kelompok ini berdiri untuk memberikan wadah bagi generasi muda di desa Ped untuk secara aktif berperan dalam upaya konservasi terumbu karang dan mengajarkan anggota keahlian bahari seperti menyelam dan diving. Keahlian bahari yang dimilik para anggota kelompok pencinta karang Nuansa tidak hanya berguna saat menjalankan kegiatan konservasi, tetapi juga memberikan benefit ekonomi bagi anggotanya sebagai guide diver maupun snorkeling. Hasil komunikasi dengan perwakilan kelompok pecinta karang memetakan permasalahan yang dihadapi mitra yaitu dari aspek kesehatan dan aspek ekonomi. Dari aspek kesehatan, mitra kurang memiliki pemahaman tentang pentingnya pengukuran awal kondisi tubuh sebelum menyelam seperti pengukuran tekanan darah, kadar oksigen terlarut dan gula darah. Sementara dari aspek ekonomi mitra berencana membudidayakan rumput laut untuk menambah pendapatan kelompok dan warga sekitar. Hanya saja mitra mengalami kendala karena tidak memiliki pengetahuan dan modal awal untuk memulai budidaya rumput laut. Beranjak dari permasalahan yang dihadapi mitra, program kemitraan masyarakat ini akan difokuskan untuk menyelesaikan masalah mitra dengan memberikan pengetahuan tentang penting pemeriksaan kondisi sebelum menyelam dan memfasilitasi dengan pemberian alat tensi serta alat cek gula serta kolesterol. Mitra juga telah mendapat pelatihan tentang budidaya rumput laut dan mendapatkan modal awal berupa bibit rumput laut Eucheuma cottonii untuk memulai tahapan budidaya rumput laut. Hasil PKM menunjukkan peningkatan pemahaman mitra berdasarkan pre dan posttest sebesar 60% tentang konsep skrining kesehatan pre-diving dan pemahaman mitra tentang cara budidaya rumput laut. Mitra merasa sangat terbantu dengan bantuan alat-alat pre-skrining berupa tensi meter, oximeter, alat deteksi glukosa, kolesterol dan asam urat. Setelah diberikan pemahaman tentang penting preskrining sebelum menyelam, mitra kini rutin memeriksa kondisi kesehatan anggotanya. Mitra juga telah menggunakan bantuan dana yang diberikan tim pengabdi untuk mulai membudidayakan rumput laut E. cottonii dalam skala kecil. Mitra membuat demplot budidaya rumput laut berukuran 3 x 5 m2 di lahan milik mereka sendiri secara gotong-royong anggota kelompok penyelam Nuansa Pulau. Hasil PKM ini diharapkan akan menjadi dasar bagi mitra untuk mengembangkan budidaya rumput laut dalam skala yang lebih besar dan meningkatkan kualitas kesehatan dan ekonomi para angota penyelam di masa yang akan datang.
Program Kemitraan Masyarakat Pada Kelompok Petani Buah Lemon Di Desa Sulangai, Petang – Badung Ida Ayu Agung Idawati; N. Paramananda; A.A Ngrh Mayun Narindra
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6645

Abstract

Kelompok petani lemon di Desa Sulangai adalah kelompok petani yang melakukan budidaya lemon organik yang merupakan mitra pada Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah kurangnya pemahaman mitra tentang cara memasarkan produk secara online, mitra juga belum memahami pentingnya pengelolaan sisa lemon menjadi produk yang bermanfaat, serta mitra belum mampu melakukan pencatatan keuangan usahanya secara detail dan terperinci. Kegiatan PKM ini difokuskan dalam mengatasi masalah mitra, yaitu memberikan pengarahan mengenai cara memasarkan produk secara online, memberikan sosialisasi terkait manfaat produk sisa dan memberikan pelatihan mengenai pembuatan laporan keuangan. Metode yang digunakan pada PKM ini adalah focus group discussion, pelatihan penggunaan media sosial sebagai media pemasaran digital dan penyuluhan tentang pengembangan usaha serta pelatihan pembuatan laporan keuangan. PKM ini juga menggunakan instrument berupa test yang dilaksanakan sebelum dan sesudah pemaparan materi. Hasil pretest dan posttest menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman dan pengetahuan mitra terkait materi yang diberikan, dari nilai rata-rata 65 poin menjadi 95 poin. Hasil dari kegiatan PKM ini adalah mitra mampu memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran digital dengan baik, dan terjadi peningkatan pengetahuan tentang pemanfaatan produk sisa untuk pengembangan usaha, mitra juga mampu membuat pembukuan arus kas dan laporan keuangan dengan baik.