Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan antara Komposisi Tubuh dengan Laju Pernapasan Setelah Recovery Pasca Harvard Step Test pada Mahasiswa Kedokteran I Dewa Gede Yogananda; Tanjung Subrata; Made Dharmesti Wijaya
AMJ (Aesculapius Medical Journal) Vol. 3 No. 1 (2023): February
Publisher : Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Mewujudkan kebugaran jasmani menjadi tantangan mengingat pembatasan mobilitas akibat pandemi Covid-19 yang semakin meningkatkan gaya hidup pasif. Jika hal tersebut tidak ditangani akan berisiko mudah terkena obesitas dan penyakit kardiorespirasi. Untuk mencegahnya, sangat penting untuk mengetahui hubungan antara komposisi tubuh terhadap kemampuan recovery laju pernapasan seseorang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara komposisi tubuh dengan laju pernapasan setelah recovery pada mahasiswa kedokteran yang melakukan Harvard Step Test. Metode yang digunakan adalah analisis korelatif dengan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa (FKIK Unwar) angkatan 2021 pemilih Tim Bantuan Medis Baswara Prada (TBM-BP). Responden diambil melalui metode total sampling dengan merekrut 61 orang responden. Hasil analisis univariat menggunakan SPSS version 18 menunjukkan proporsi tertinggi komposisi tubuh berada di kategori ‘cukup’ (55,7%). Untuk laju pernapasan sebelum perlakuan, terdapat 8 responden (13,1%) dengan laju pernapasan di atas normal sementara untuk laju pernapasan setelah perlakuan, proporsi tertinggi berada di rentang 21-30 kali/menit (80,3%). Hasil analisis bivariat menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan korelasi searah namun lemah dan tidak signifikan antara komposisi tubuh dengan laju pernapasan setelah recovery (p = 0,097 dan r = +0,215). Disimpulkan bahwa komposisi tubuh dapat berpengaruh terhadap kebugaran jasmani kendati bukan faktor utama. Mahasiswa, masyarakat, serta institusi terkait diharapkan dapat memahami pentingnya latihan fisik untuk mewujudkan kebugaran jasmani dan penelitian selanjutnya diharapkan dapat lebih komprehensif dalam mencari hubungan berbagai variabel terkait komposisi tubuh dan laju pernapasan setelah recovery. Kata Kunci: kebugaran jasmani, komposisi tubuh, recovery laju pernapasan
Pelatihan Pembuatan Yogurt Pada Kelompok Guru Program Keahlian Asisten Keperawatan di SMKN 1 Tembuku Bangli Anak Agung Gede Indraningrat; Made Dharmesti Wijaya; Ida Ayu Agung Idawati; Wahyu Antari Wijaya
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Keahlian Asisten Keperawatan adalah salah jurusan pada bidang kesehatan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Tembuku Bangli. Berdasarkan pemaparan mitra yang diwakilkan oleh ketua program studi program keahlian asisten keperawatan diketahui bahwa para guru yang mengajar di bidang ini diwajibkan untuk mengembangkan produk kesehatan yang berpotensi menghasilkan profit. Hasil diskusi mengerucut pada keinginan dari mitra untuk diberikan pelatihan dalam membuat produk olahan susu berupa yoghurt dan diberikan pelatihan tentang metode pengemasan produk dan pemasaran. Pemilihan yoghurt sebagai produk yang akan dibuat dikarenakan harganya murah dan mudah dibuat dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah focus group discussion melalui pemaparan tentang konsep yoghurt yang disertai dengan pelatihan pembuatan yoghurt secara langsung. Mitra juga mendapatkan penyuluhan dari sisi ekonomi tentang cara membuat kemasan, menentukan ongkos produksi dan memasarkan produk untuk menarik minat pembeli. Hasil PKM menunjukkan mitra secara umum memiliki pemahaman yang baik tentang konsep gizi seimbang, yoghurt dan konsep pemasaran. Evaluasi pre dan post-test menunjukkan peningkatan persentase pemahaman mitra sebesar 30%. Pendampingan terhadap mitra mengindikasikan bahwa mitra sudah mampu secara mandiri membuat produk yoghurt dibuktikan dengan kreasi yoghurt yang sudah dibuat oleh mitra. Kegiatan PKM ini dapat disimpulkan berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
Edukasi Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan Pelatihan Pasar Modal pada Sekaa Teruna Widya Bhakti Banjar Pegok, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan Made Dharmesti Wijaya; Anak Agung Gede Indraningrat; Ida Ayu Agung Idawati
Warmadewa Minesterium Medical Journal Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Warmadewa University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekaa Teruna (ST) merupakan organisasi sosial masyarakat yang ada di tingkat banjar di Bali. Pada setiap banjar, ST dibentuk sebagai wahana bagi remaja untuk belajar berorganisasi dan menjalankan berbagai program kepemudaan baik dari segi sosial keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Mitra pada PKM ini adalah ST Widya Bhakti yang dibentuk di Banjar Pegok Sesetan dan aktif melakukan aktivitas kepemudaan di tingkat banjar dan desa. Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini difokuskan dalam mengatasi permasalahan mitra untuk memberikan pendampingan dan pengetahuan tentang tanaman obat keluarga (TOGA). Selain itu, mitra juga membutuhkan pelatihan tentang pasar modal khususnya tentang investasi saham. Dalam kegiatan ini, metode yang digunakan adalah focus group discussion, penyuluhan tentang konsep dan cara pemanfaatan TOGA secara tradisional, pelatihan tentang investasi pasar modal, serta pemberian bantuan berupa bibit TOGA dan set composting bag untuk mengolah sampah organik. Berdasarkan hasil pretest dan posttest, diketahui telah terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuan mitra terkait materi yang diberikan, dari nilai rata-rata 60/100 menjadi 88/100 setelah pemberian materi. Hasil monitoring dan evaluasi (monev) menunjukkan bahwa mitra sudah memanfaatkan bibit yang diberikan dengan menanamnya di pekarangan rumah. Mitra juga telah mencoba melakukan recycle sampah organik dengan composting. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan PKM ini telah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mitra dalam pemanfaatan TOGA dan literasi pasar modal.
PKM Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kelompok Petugas Pemungut Sampah dan Pengembangan Bank Sampah di Banjar Batu Bintang Desa Dauh Puri Kelod Denpasar Anak Agung Gede Indraningrat; Made Dharmesti Wijaya; Ida Ayu Agung Idawati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/csj.5.2.2023.55-61

Abstract

Pemerintah telah secara gencar mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang meliputi: mencuci tangan memakai sabun, memakai masker apabila bepergian, mengikuti etika bersin dan batuk, menjaga asupan makanan bergizi dan melakukan aktivitas fisik yang cukup khususnya di masa pandemi COVID-19. Penerapan PHBS ini semakin tinggi urgensinya pada kelompok petugas kebersihan mengingat tingginya intensitas paparan terhadap sampah dan berbagai macam kotoran yang dapat menularkan berbagai macam penyakit. Kegiatan kemitraan kepada masyarakat (PKM) ini akan difokuskan pada kelompok petugas kebersihan di Banjar Batu Bintang Desa Dauh Puri Kelod Denpasar tentang PHBS dan bantuan alat perlindungan diri di kalangan petugas kebersihan. Selain itu, kegiatan juga akan difokuskan untuk mendesain program bank sampah untuk mengatasi masalah sampah dan menambah pemasukan bagi mitra. Kegiatan PKM ini akan terdiri dari sosialisasi, focus group discussion, pemaparan materi, pre-test dan post-test, yang diakhiri dengan evaluasi dan monitoring secara berkala selama 3 bulan. Hasil kegiatan menunjukkan kader telah memahami dan mempraktekkan konsep PHBS seperti mencuci tangan memakai sabun yang baik dan benar. Selain itu pemahaman kader akan konsep PHBS secara signifikan telah ditunjukkan dengan peningkatan nilai post-test dibandingkan pre-test sebesar 30%. Mitra mendapatkan pemahaman baru tentang konsep bank sampah namun saat ini masih terkendala dengan lokasi pembangunan bank sampah dan untuk sementara mitra bekerja sama dengan bank sampah terdekat. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan bahwa mitra sudah menggunakan fasilitas yang diberikan seperti gerobak sampah, sepatu boots, jas hujan dan sarung tangan untuk mendukung aktivitas mengumpulkan sampah.
Perbedaan Efektivitas Metformin dan Glimepirid dalam Menurunkan Glukosa Darah Puasa Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSD Mangusada Badung Made Wahyu Dharma Dwiputra; Made Dharmesti Wijaya; Ni Putu Diah Witari
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah akibat gangguan produksi insulin, dan atau gangguan fungsi insulin. Jumlah penderita DMT2 di Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Dalam penatalaksanaan farmakologis awal DMT2 dapat diberikan monoterapi metformin atau glimepirid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas metformin dan glimepirid dalam menurunkan glukosa darah puasa pasien DMT2 rawat jalan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Badung. Variabel pada penelitian ini adalah efektivitas metformin dan glimepirid serta kadar glukosa darah puasa. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan studi cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah rekam medis penderita DMT2 rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSD Mangusada Badung dengan jumlah 96 orang menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik consecutive sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen rekam medis pasien DMT2 sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis menggunakan uji statistik parametrik chi-square. Hasil penelitian menunjukan penggunaan monoterapi metformin efektif dalam menurunkan glukosa darah puasa pada 36 pasien (75%), sedangkan monoterapi glimepirid efektif pada 25 pasien (52,1%). Terdapat perbedaan bermakna efektivitas metformin dan glimepirid dalam menurunkan glukosa darah dengan nilai P<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metformin lebih efektif dalam menurunkan glukosa darah puasa dibandingkan dengan glimepirid pada pasien DMT2 rawat jalan di RSD Mangusada Badung.