Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tanin pada ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum l.) tidak berpotensi sebagai chelating agent dalam sintesis hidroksiapatit Lia Anggresani; Armini Hadriyati; Ida Risnawati; Santi Perawati; Lili Andriani
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v8i2.242

Abstract

Latar Belakang : Hidroksiapatit merupakan biomaterial yang memiliki komposisi kimia kalsium dan fosfat yang sama pada jaringan keras manusia seperti pada tulang dan gigi, sehingga banyak digunakan dalam bidang kesehatan sebagai bahan pengganti tulang. Sintesis hidroksiapatit memerlukan bahan tambahan berupa polimer untuk memperbaiki sifat mekaniknya. Salah satu polimer yang berasal dari tumbuhan adalah senyawa polifenol yaitu tanin. Salah satu tumbuhan yang mengandung senyawa tanin yaitu daun rambutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi senyawa tanin yang terdapat pada ekstrak daun rambutan sebagai chelating agent dalam proses sintesis hidroksiapatit dengan metode hidrotermal. Metode : Penelitian ini menggunakan Ca(OH)2 sebagai sumber kalsium, H3PO4 sebagai sumber fosfat dan senyawa tanin dari ekstrak rambutan sebagai chelating agent yang disintesis dengan metode hidrotermal pada variasi suhu 140oC, 160 oC, 180 oC, dan 200oC. Karakterisasi senyawa hidroksiapatit dilakukan dengan analisa FTIR, XRD, SEM dan PSA. Hasil : Hasil analisa FTIR pada suhu 140oC dan 160oC diperoleh gugus fungsi OH dan PO43- yang merupakan gugus fungsi senyawa hidroksiapatit. Pada hasil analisa XRD diperoleh dua senyawa yaitu Hidroksiapatit dan Trikalsium Fosfat pada variasi suhu 140oC dan 160oC sesuai dengan standar ICSD 01-074-9780 dan ICSD 01-073-4869, sedangkan pada suhu 180oC dan 200oC diperoleh senyawa Trikalsium Fosfat sesuai dengan standar ICSD 01-073-4869. Hasil analisa SEM diperoleh morfologi permukaan sampel berbentuk aglomerat atau penggumpalan. Hasil analisa PSA diperoleh ukuran partikel hidroksiapatit adalah 1,289 μm. Kesimpulan : Gugus fungsi pada senyawa tanin tidak terdeteksi pada hasil analisa FTIR menandakan bahwa senyawa tanin dari ekstrak daun rambutan tidak berperan sebagai chelating agent dalam proses sintesis hidroksiapatit dengan metode hidrotermal.