Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Sintesis Senyawa Obat Difenilstanum(Iv)N-Metilbenzilditiokarbamat Sebagai Antifungi Siti Maya Anggraini; Armini Hadriyati; Mukhlis Sanuddin
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senyawa kompleks diorganotimah (IV) ditiokarbamat banyak digunakan sebagai antikanker, antibakteri dan sebagai antijamur. Senyawa ini berhasil disintesis dengan tujuan untuk mencari gambaran struktur dan aktivitas antifungi terhadap Candida albicans I dan Aspergillus niger. Senyawa ini  disintesis dengan metode in situ, yaitu dengan penambahan N-benzilmetilamina (0.02 mol) + karbon disulfida (0.02 mol) + logam difeniltimah(IV) diklorida (0.01 mol), dan dilakukan identifikasi meggunakan FTIR, 1H NMR dan 13C NMR. Pengujian aktivitas  antifungi dengan metode sumuran. Hasil penelitian dari senyawa hasil sintesis menggunakan FTIR diperoleh gugus (v Sn– C) 593, (v Sn– S) 448, (v C– C) 1257, (v N– C) 1212, (v C– S) 960, (v C=N) 1494, (v C– H) 2930, (v C=C) 1812. Hasil pengukuran dari 1H NMR diperoleh 2.73 (δ CH3), 4.19 –  4.59 (δ CH2), dan 7.36 – 7.48 (δ C6H5). Hasil pengukuran 13C NMR diperoleh 33.11 nm (δ CH3), 128.83 – 136.64 nm nm (C aromatik), dan 53.67 nm (δ N– CH2). Kesimpulan senyawa ini berhasil disintesis dan karakterisasi dengan gambaran struktur oktahedron dan senyawa kompleks ini mempunyai aktivitas sebagai gen antifungi dengan kategori kuat. 
ANALISIS NATRIUM BENZOAT PADA SAOS YANG DIPRODUKSI DI KOTA JAMBI DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Nurul Rahmania; Armini Hadriyati; Muklis Sanuddin
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.971

Abstract

AbstrakSaos merupakan salah satu produk olahan makanan yang digunakan sebagai bahan penyedap makanan. Saos terbagi menjadi dua macam yaitu saos sambal dan saos tomat. Natrium benzoat merupakan pengawet dalam makanan yang jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan karsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kandungan pengawet dan berapa jumlah kadar pengawet natrium benzoat dalam saos yang diproduksi di Kota Jambi. Pengujian sampel yang dilakukan yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dengan Spektrofotometeri UV-Vis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar pengawet pada kode A (saos sambal) dan kode B (saos tomat) yang dijual pada pasar angso duo, keluarga, simpang pulai dan talang banjar melebihi batas yang telah ditentukan oleh BPOM RI No 36 Tahun 2013 yaitu 1g/kg berat bahan.Kata kunci: Saos Sambal, Saos Tomat, Natrium Benzoat, Spektrofotometri UV-Vis
STUDI ETNOBOTANI DI HUTAN HARAPAN SUKU ANAK DALAM BATIN SEMBILAN DESA BUNGKU KECAMATAN BAJUBANG BATANGHARI PROVINSI JAMBI Armini Hadriyati; Medi Andriani; Anggelia pratiwi
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.1041

Abstract

ABSTRAKSuku Anak Dalam Batin Sembilan merupakan salah satu suku yang berada di Provinsi jambi yang masih memiliki kepercayaan terhadap pengetahuan lokalnya mengenai pengobatan menggunakan tumbuhan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tumbuhan yang bermanfaat sebagai pengobatan serta bagaimana cara pengolahan dan penggunaannya. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang menggunakan metode purposive sampling dan Teknik pengumpulan data yaitu wawancara open-ended interview. Hasil penelitian terdapat 13 tumbuhan yang digunakan Suku Anak Dalam sebagai pengobatan yaitu gaharu, akar mejan, capo, polay, dedaup, akar kelkunyit, pasak bumi, keduduk, melati hutan, akar serekan, daun mempat, meribungan dan sengkuang serta cara pengolahan tumbuhan yaitu dengan cara direbus, direndam dan ditempel dan cara penggunaan yang sering digunakan yaitu diminum dan ditempel. Sedangkan bagian tumbuhan yang digunakan adalah akar, batang, daun dan getah.Kata Kunci: etnobotani, suku anak dalam, purposive sampling
ANALISIS KANDUNGAN NATRIUM NITRIT PADA DAGING SAPI MENTAH DI PASAR DAN SUPERMARKET KOTA JAMBI Lia Anggresani; Armini hadriyati; Angga Yuri Syahyara; Septa Pratama
CHEMPUBLISH JOURNAL Vol. 3 No. 2 (2018): Chempublish Journal
Publisher : Universitas Jambi, Fakultas Sains dan Teknologi, Program Studi Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.26 KB) | DOI: 10.22437/chp.v3i2.5726

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang analisa kandungan natrium nitrit pada daging sapi mentah di pasar dan supermarket kota Jambi secara spektrofotometri UV – Vis. Nitrit dalam pengolahan daging merupakan pengawet yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri clostridium botalinum, mempertahankan warna merah pada daging dan sebagai pemberi cita rasa. Nitrit jika dikonsumsi berlebihan menyebabkan karsinogenik dan bisa keracunan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar kandungan natrium nitrit pada daging sapi mentah di pasar dan supermarket kota Jambi. Metode analisa yang digunakan adalah analisa kualitatif menggunakan berbagai pereaksi dan analisa kuantitatif menggunakan pereaksi Griess. Pereaksi griess akan membentuk suatu senyawa berwarna dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 545,5 nm. Sampel berasal dari 7 pasar tradisional dan 1 supermarket. Hasil penelitian menunjukkan kadar natrium nitrit pada daging sapi mentah sampel A = 0,002%, B = 0,0007%, C = 0,0006%, D = 0,001%, E = 0,001%, F = 0,001%, G = 0,0008%, dan H = 0,0009%. Dapat disimpulkan kadar natrium nitrit pada daging sapi mentah di pasar dan supermarket kota Jambi tidak melebihi kadar yang diizinkan Badan Pengawas Obat Dan Makanan yaitu sebesar 30 mg/kg atau 0,003%.
Uji Aktivitas Antioksidan pada Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) dan Kangkung Air (Ipomoea aquatic Forsk) dengan Menggunakan Spektrofotometri UV - Visibel Dedi; Armini Hadriyati; Desi Sagita
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 2 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.505 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang berlimpah, salah satu tanaman yang berfungsi sebagai tanaman obat adalah kangkung. Kangkung dibedakan atas dua yaitu kangkung darat dan kangkung air, senyawa pada kangkung yang berfungsi sebagai antioksidan adalah senyawa beta karoten. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat mencegah terjadinya proses oksidasi yang disebabkan oleh radikal bebas. Untuk melihat aktivitas antioksidan pada sampel dilakukan dengan uji menggunakan DPPH (1,1-diphenyl-2-pikrilhidrazil) sebagai radikal bebas ditentukan dengan menggunakan metoda spektrofotometri UV-VIS. Dari hasil penelitian ini diperoleh aktivitas antioksidan pada kangkung darat dan kangkung air masing-masing IC50 sebanyak 157,722 dan 257,772 µg/mL dengan menggunakan pembanding Vitamin C yang diperoleh IC50 sebanyak 95,053 µg/mL. Dengan demikian kangkung darat dan kangkung air mempunyai aktivitas antioksidan yang lemah bila dibandingkan dengan vitamin C yang digunakan sebagai pembanding.
VALIDASI DAN ANALISIS KADAR AKRILAMIDA PADA KOPI TUNGKAL DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) Harmita Swandi; Armini Hadriyati; Mukhlis Sanuddin
EKOLOGIA Vol 20, No 1 (2020): EKOLOGIA : JURNAL ILMIAH ILMU DASAR DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.002 KB) | DOI: 10.33751/ekologia.v20i1.1983

Abstract

Acrylamide is a chemical compound found in roasted coffe at temperature above 120⁰C. potential to couse cancer in humans. The coffee used by processed at home in the village of Betara sub-district, Tanjung Jabung Barat, Kuala Tungkal, Jambi. The purpose of this study is to compare acrylamide content traditional coffee powder with the high performance liquid chromatography method (HPLC). The phase of motion used acetonitril : phosphate acid (80:20 v/v), using C18 or oktadesil silica (ODS) with size 250 nm × 4,6 mm,injection volume 20 μl, detector genesys 10S UV-Vis at wavelength 203 nm. Acrylamide is ground coffee was identified at retention time (tR) ± 5,825 minute. This method is proven valid with linearity y = 20717x + 28752, correlation coefficient (r) = 0,998%, the limit of detection 0, 32109 ppm and the limit of quantitation 1,07031 ppm, orecision with 2%. Acrylamide levels in coffee powder 1 to 4 respectively are 72,065 μg/g sample (1), 66,922 μg/g sample (2), 60,215 μg/g sample (3), and 61,422 μg/g sample (4). The four coffee samples showed that the acrylamide levels of each sample exceeded the safe limit of consumption of acrylamide released by FDA is 2 μg/g.
Analysis of Sodium Benzoate Levels in Cinnamon Syrup Using High Performance Liquid Chromatography Method Armini Hadriyati; Mukhlis Sanuddin; Aulia Fitri
Jurnal Kartika Kimia Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, Jenderal Achmad Yani University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v3i2.55

Abstract

Natrium benzoat pada sirup kayu manis digunakan sebagai pengawet. Penggunaan natrium benzoat sudah diatur oleh BPOM yaitu tidak boleh melebihi 600 mg/kg. Mengkonsumsi minuman yang mengandung natrium benzoat secara terus menerus dapat memicu kanker, karena natrium benzoat bersifat karsinogen didalam tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya kandungan dan kadar natrium benzoat didalam sirup kayu manis. Sampel sirup kayu manis yang diteliti sebanyak 2 sampel. Metode yang digunakan adalah kromatografi cair kinerja tinggi fase terbalik. Fase gerak yang digunakan methanol:aquabidest (3:97), fase diam oktadesil silika dengan dimensi kolom 250 4,6 mm, laju alir 1 mL/menit, detektor UV-Vis 225 nm, dan volume injeksi 20 L. Kandungan natrium benzoat yang diperoleh pada sampel sirup kayu manis 1 yaitu sebesar 113,53 mg/kg dan pada sampel sirup kayu manis 2 yaitu sebesar 103,36 mg/kg. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sirup kayu manis terbukti mengandung natrium benzoat dan aman untuk dikonsumsi karena kadarnya tidak melebihi nilai ambang batas maksimum yang diiziinkan. Kata kunci: KCKT; Pengawet; Sirup; Kayu Manis
Pemanfaatan Kulit Batang Duku Sebagai Antinyamuk Semprot Yulianis Yulianis; Armini Hadriyati; Mukhlis Sanuddin
Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Harapan Ibu (JPHI)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.862 KB) | DOI: 10.30644/jphi.v1i1.193

Abstract

PEMANFAATAN KULIT BATANG DUKU SEBAGAI ANTINYAMUK SEMPROT
Tanin pada ekstrak daun rambutan (Nephelium lappaceum l.) tidak berpotensi sebagai chelating agent dalam sintesis hidroksiapatit Lia Anggresani; Armini Hadriyati; Ida Risnawati; Santi Perawati; Lili Andriani
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v8i2.242

Abstract

Latar Belakang : Hidroksiapatit merupakan biomaterial yang memiliki komposisi kimia kalsium dan fosfat yang sama pada jaringan keras manusia seperti pada tulang dan gigi, sehingga banyak digunakan dalam bidang kesehatan sebagai bahan pengganti tulang. Sintesis hidroksiapatit memerlukan bahan tambahan berupa polimer untuk memperbaiki sifat mekaniknya. Salah satu polimer yang berasal dari tumbuhan adalah senyawa polifenol yaitu tanin. Salah satu tumbuhan yang mengandung senyawa tanin yaitu daun rambutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi senyawa tanin yang terdapat pada ekstrak daun rambutan sebagai chelating agent dalam proses sintesis hidroksiapatit dengan metode hidrotermal. Metode : Penelitian ini menggunakan Ca(OH)2 sebagai sumber kalsium, H3PO4 sebagai sumber fosfat dan senyawa tanin dari ekstrak rambutan sebagai chelating agent yang disintesis dengan metode hidrotermal pada variasi suhu 140oC, 160 oC, 180 oC, dan 200oC. Karakterisasi senyawa hidroksiapatit dilakukan dengan analisa FTIR, XRD, SEM dan PSA. Hasil : Hasil analisa FTIR pada suhu 140oC dan 160oC diperoleh gugus fungsi OH dan PO43- yang merupakan gugus fungsi senyawa hidroksiapatit. Pada hasil analisa XRD diperoleh dua senyawa yaitu Hidroksiapatit dan Trikalsium Fosfat pada variasi suhu 140oC dan 160oC sesuai dengan standar ICSD 01-074-9780 dan ICSD 01-073-4869, sedangkan pada suhu 180oC dan 200oC diperoleh senyawa Trikalsium Fosfat sesuai dengan standar ICSD 01-073-4869. Hasil analisa SEM diperoleh morfologi permukaan sampel berbentuk aglomerat atau penggumpalan. Hasil analisa PSA diperoleh ukuran partikel hidroksiapatit adalah 1,289 μm. Kesimpulan : Gugus fungsi pada senyawa tanin tidak terdeteksi pada hasil analisa FTIR menandakan bahwa senyawa tanin dari ekstrak daun rambutan tidak berperan sebagai chelating agent dalam proses sintesis hidroksiapatit dengan metode hidrotermal.
VALIDASI DAN ANALISIS KADAR AKRILAMIDA PADA KOPI TUNGKAL DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) Harmita Swandi; Armini Hadriyati; Mukhlis Sanuddin
Ekologia: Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup Vol 20, No 1 (2020): Ekologia : Jurnal Ilmiah Ilmu Dasar dan Lingkungan Hidup
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/ekologia.v20i1.1983

Abstract

Acrylamide is a chemical compound found in roasted coffe at temperature above 120⁰C. potential to couse cancer in humans. The coffee used by processed at home in the village of Betara sub-district, Tanjung Jabung Barat, Kuala Tungkal, Jambi. The purpose of this study is to compare acrylamide content traditional coffee powder with the high performance liquid chromatography method (HPLC). The phase of motion used acetonitril : phosphate acid (80:20 v/v), using C18 or oktadesil silica (ODS) with size 250 nm × 4,6 mm,injection volume 20 μl, detector genesys 10S UV-Vis at wavelength 203 nm. Acrylamide is ground coffee was identified at retention time (tR) ± 5,825 minute. This method is proven valid with linearity y = 20717x + 28752, correlation coefficient (r) = 0,998%, the limit of detection 0, 32109 ppm and the limit of quantitation 1,07031 ppm, orecision with 2%. Acrylamide levels in coffee powder 1 to 4 respectively are 72,065 μg/g sample (1), 66,922 μg/g sample (2), 60,215 μg/g sample (3), and 61,422 μg/g sample (4). The four coffee samples showed that the acrylamide levels of each sample exceeded the safe limit of consumption of acrylamide released by FDA is 2 μg/g.