Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemanfaatan Briket Biomassa Untuk Meningkatkan Produksi Tempe dan Menghemat Bahan Bakar Sallolo Suluh; Theresyam Kabanga; Frans Robert Bethoni; Dennis Lorenza; Risa Lasarus; Chendri Johan; Lery Alfriany Salo; Christof Geraldi Simon; Formanto Paliling
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5909

Abstract

Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu pengrajin tahu-tempe yang beralamat di Kelurahan Tallung lipu, Rantepao. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan briket arang bambu petung sebagai bahan bakar penganti kayu bakar yang sering digunakan pengrajin tahu-tempe ini untuk meminimalkan penggunaan kayu bakar yang proses pembelian sudah meningkat. Metode pengabdian dilakukan dengan metode experimental dengan memanfaatkan bambu petung sebagai bahan bakar penganti kayu. Dimana di awali dengan demonstrasi pembuatan briket mulai proses pengarangan, penghalusan arang, pencampuran serta pencetakan briket. Kemudian penerapannya briket sebagai bahan bakar pada tungku pemanasan pengrajin dalam memasak bahan dasar tahu-tempe. Setelah dilakukan demonstrasi langsung terlihat masyarakat dalam ini pengrajin tahu-tempe merasa puas dengan penyalaan briket arang itu sendiri karena penyalaan bertahan lama dalam memasak bahan-dasar tempe yang menghemat produksi tempe mereka.
ANALISIS KELELAHAN DAN KEKERASAN BAJA AISI 1025 METODE PACK CARBURIZING CAMPURAN ARANG CEMARA DAN BARIUM KARBONAT Frans R. Bethony; Formanto Paliling; Risa Lasarus
Journal Dynamic Saint Vol. 8 No. 1 (2023): Journal Dynamic Saint
Publisher : Publikasi dan UKI Press UKI Toraja.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelelahan, kekerasan dan struktur mikro baja AISI 1025 dengan metode pack carburizing campuan arang cemara dan barium karbonat. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja AISI 1025, arang cemara dan barium karbonat. Sampel uji kelelahan dan kekerasan mikro baja AISI 1025 masing-masing dibuat sesuai dengan standar ASTM E-466 dan ASTM E 92. Sampel uji dikenai proses pack carburizing dengan campuran antara 75% serbuk arang cemara dan 25% barium karbonat (BaCO3). Proses carburizing dilakukan pada variasi temperatur pemanasan 835, 870 dan 905oC dengan waktu penahanan selama 4 jam. Selanjutnya, sampel uji dilakukan proses quenching pada temperatur 850oC dengan waktu penahanan selama 20 menit. Pengujian kelelahan dilakukan dengan mesin uji rotary bending machine, sedangkan pengujian kekerasannya dilakukan dengan micro hardness tester. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur proses pack carburizing semakin tinggi pula kelelahan (fatigue), yaitu 5.910.200 siklus. Kekerasan tertinggi terjadi pada bagian permukaan sampel uji, yaitu 809,03 HV. Kekerasan mikro dan kelelahan dengan kedalaman difusi karbon kedalam permukaan sampel uji terjadi korelasi yang linearitas.
Penggunaan Kebun Percontohan sebagai Upaya Mendorong Sukses Pertanian Organik di Lembang Toyasa Akung, Bangkelekila, Toraja Utara Formanto Paliling; Christof Geraldi Simon; Frans R Bethony; Risa Lasarus; Lery Alfriany Salo; Fikran Fikran; Dina Ramba
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i1.2816

Abstract

Implementasi kebun percontohan sebagai sarana edukatif terkait pertanian organik di Lembang Toyasa Akung, Toraja Utara. Kebun percontohan ditujukan untuk mendemonstrasikan praktik pertanian organik yang berkelanjutan dan sebagai pusat pembelajaran bagi masyarakat setempat. Metode inovatif yang diintegrasikan dalam kebun percontohan adalah sistem terbas mekanis, dimana mesin rumput digunakan untuk mengelola biomassa dan menjaga kesuburan tanah. Metode terbas mekanis dipilih karena efektivitasnya dalam mengendalikan pertumbuhan rumput dan sebagai alternatif mekanis yang ramah lingkungan dalam mengurangi penggunaan herbisida. Penerapan sistem ini diharapkan dapat mendorong kesuburan tanah secara alami serta mempertahankan kesehatan ekosistem pertanian dengan memanfaatkan hasil terbasan sebagai mulsa organik, yang mendukung siklus nutrisi tanah. Pengabdian masyarakat yang berfokus pada penyiapan lahan dan pendidikan tentang pertanian organik di lembang ini telah menghasilkan kemajuan dalam pengetahuan dan keterampilan bertani organik di kalangan masyarakat. Dengan kegiatan yang dilaksanakan pada 31 Agustus 2023, keberhasilan kebun percontohan ini menjadi titik awal penting dalam praktek pertanian berkelanjutan di TorajaUtara, dan diharapkan dapat diadopsi lebih luas.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI BONGGOL PISANG DAN AIR LERI KEPADA MASYARAKAT DI LEMBANG RANTEDADA Sallolo Suluh; Widi Kurniawan; Damaris Arrang; Riki Masero; Frans Dedi Dena; Frans Robert Bethony; Chendri Johan; Christof Geraldi Simon; Dennis Lorenzo; Petrus Sampe Lawang; Formanto Paliling; Risa Lasarus; Lery Alfriany Solo; Fikran Fikran; Nofrianto Pasae; Nitha Nitha; Yafet Bontong
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v5i1.1162

Abstract

Organic farming is increasingly in demand because it prioritizes sustainability and environmentally friendly principles. Liquid organic fertilizer made from banana tubers and leri water is an alternative that is environmentally friendly and easy to produce. However, knowledge and skills in making liquid organic fertilizer still need to be improved among the community, especially in areas such as Lembang Rantedada. This study was carried out through direct assistance and training activities for the community in Lembang Rantedada with a practical and participatory approach, involving the community in every stage of fertilizer production, from raw material preparation to the fermentation and storage process. The result of this mentoring activity is an increase in community knowledge and skills in making liquid organic fertilizer. Communities can use locally available banana stems and water to produce organic fertilizer that is beneficial for their agriculture. Apart from that, awareness is also created about the importance of using organic fertilizer in supporting sustainable agriculture and environmental preservation. Assistance in making liquid organic fertilizer from banana stems and leri water to the community in Lembang Rantedada is an effective step in increasing the independence and sustainability of local agriculture. By increasing knowledge and skills, communities can utilize local resources more optimally and support environmentally friendly agricultural practices
Pemanfaatan Briket Biomassa Untuk Meningkatkan Produksi Tempe dan Menghemat Bahan Bakar Sallolo Suluh; Theresyam Kabanga; Frans Robert Bethoni; Dennis Lorenza; Risa Lasarus; Chendri Johan; Lery Alfriany Salo; Christof Geraldi Simon; Formanto Paliling
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5909

Abstract

Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu pengrajin tahu-tempe yang beralamat di Kelurahan Tallung lipu, Rantepao. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan briket arang bambu petung sebagai bahan bakar penganti kayu bakar yang sering digunakan pengrajin tahu-tempe ini untuk meminimalkan penggunaan kayu bakar yang proses pembelian sudah meningkat. Metode pengabdian dilakukan dengan metode experimental dengan memanfaatkan bambu petung sebagai bahan bakar penganti kayu. Dimana di awali dengan demonstrasi pembuatan briket mulai proses pengarangan, penghalusan arang, pencampuran serta pencetakan briket. Kemudian penerapannya briket sebagai bahan bakar pada tungku pemanasan pengrajin dalam memasak bahan dasar tahu-tempe. Setelah dilakukan demonstrasi langsung terlihat masyarakat dalam ini pengrajin tahu-tempe merasa puas dengan penyalaan briket arang itu sendiri karena penyalaan bertahan lama dalam memasak bahan-dasar tempe yang menghemat produksi tempe mereka.