Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemanfaatan Briket Biomassa Untuk Meningkatkan Produksi Tempe dan Menghemat Bahan Bakar Sallolo Suluh; Theresyam Kabanga; Frans Robert Bethoni; Dennis Lorenza; Risa Lasarus; Chendri Johan; Lery Alfriany Salo; Christof Geraldi Simon; Formanto Paliling
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5909

Abstract

Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu pengrajin tahu-tempe yang beralamat di Kelurahan Tallung lipu, Rantepao. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan briket arang bambu petung sebagai bahan bakar penganti kayu bakar yang sering digunakan pengrajin tahu-tempe ini untuk meminimalkan penggunaan kayu bakar yang proses pembelian sudah meningkat. Metode pengabdian dilakukan dengan metode experimental dengan memanfaatkan bambu petung sebagai bahan bakar penganti kayu. Dimana di awali dengan demonstrasi pembuatan briket mulai proses pengarangan, penghalusan arang, pencampuran serta pencetakan briket. Kemudian penerapannya briket sebagai bahan bakar pada tungku pemanasan pengrajin dalam memasak bahan dasar tahu-tempe. Setelah dilakukan demonstrasi langsung terlihat masyarakat dalam ini pengrajin tahu-tempe merasa puas dengan penyalaan briket arang itu sendiri karena penyalaan bertahan lama dalam memasak bahan-dasar tempe yang menghemat produksi tempe mereka.
Design of Experiments (Doe) on Suspension Test Equipment of One Part Of A Vehicle Wheel Using The Taguchi Method Christof Geraldi Simon; Formanto Paliling; Risa Lasarus; Lery Alfriany Salo; Frans Robert Bethony; Simon ka’ka
INTEK: Jurnal Penelitian Vol 10, No 2 (2023): October 2023
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/intek.v10i2.4581

Abstract

Suspension is the most important thing that must be taken into account because it greatly affects driving comfort on the road. The working mechanism of the suspension consisting of spiral springs and shock absorbers is loaded vertically from the weight of the body, driver, and passengers. The uneven shape of the road surface in the form of potholes or bumps will greatly affect the comfort of the driver. This study aims to determine the effect of suspension work and the optimal value of vibration that occurs on one of the wheels of the vehicle against vertical dynamic loads. The method used in this study uses the Taguchi method which is used to determine the optimum dynamic load conditions against vibration in the suspension system.   The characteristics used in this method are "Smaller is better". Several variables such as bump height, tire pressure on the wheels, as well as vehicle body weight and passenger weight are necessary factors to calculate optimal dynamic load conditions against vibration in the suspension. Based on the results of the optimum value conditions obtained, namely the height of the mound of 5 cm, tire pressure of 32 Psi, load of 84 kg, and dynamic load of 71 kg. From the results of the contribution rate to the ANOVA obtained, factor A (bump height) and factor D (dynamic load) are significant factors while factor B (tire pressure) and factor C (load load) are insignificant factors. Under optimal conditions, there was a decrease in suspension vibration value by 49.65%.
Penggunaan Kebun Percontohan sebagai Upaya Mendorong Sukses Pertanian Organik di Lembang Toyasa Akung, Bangkelekila, Toraja Utara Formanto Paliling; Christof Geraldi Simon; Frans R Bethony; Risa Lasarus; Lery Alfriany Salo; Fikran Fikran; Dina Ramba
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Sistem Informasi dan Teknologi (Sisfokomtek)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i1.2816

Abstract

Implementasi kebun percontohan sebagai sarana edukatif terkait pertanian organik di Lembang Toyasa Akung, Toraja Utara. Kebun percontohan ditujukan untuk mendemonstrasikan praktik pertanian organik yang berkelanjutan dan sebagai pusat pembelajaran bagi masyarakat setempat. Metode inovatif yang diintegrasikan dalam kebun percontohan adalah sistem terbas mekanis, dimana mesin rumput digunakan untuk mengelola biomassa dan menjaga kesuburan tanah. Metode terbas mekanis dipilih karena efektivitasnya dalam mengendalikan pertumbuhan rumput dan sebagai alternatif mekanis yang ramah lingkungan dalam mengurangi penggunaan herbisida. Penerapan sistem ini diharapkan dapat mendorong kesuburan tanah secara alami serta mempertahankan kesehatan ekosistem pertanian dengan memanfaatkan hasil terbasan sebagai mulsa organik, yang mendukung siklus nutrisi tanah. Pengabdian masyarakat yang berfokus pada penyiapan lahan dan pendidikan tentang pertanian organik di lembang ini telah menghasilkan kemajuan dalam pengetahuan dan keterampilan bertani organik di kalangan masyarakat. Dengan kegiatan yang dilaksanakan pada 31 Agustus 2023, keberhasilan kebun percontohan ini menjadi titik awal penting dalam praktek pertanian berkelanjutan di TorajaUtara, dan diharapkan dapat diadopsi lebih luas.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI BONGGOL PISANG DAN AIR LERI KEPADA MASYARAKAT DI LEMBANG RANTEDADA Sallolo Suluh; Widi Kurniawan; Damaris Arrang; Riki Masero; Frans Dedi Dena; Frans Robert Bethony; Chendri Johan; Christof Geraldi Simon; Dennis Lorenzo; Petrus Sampe Lawang; Formanto Paliling; Risa Lasarus; Lery Alfriany Solo; Fikran Fikran; Nofrianto Pasae; Nitha Nitha; Yafet Bontong
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v5i1.1162

Abstract

Organic farming is increasingly in demand because it prioritizes sustainability and environmentally friendly principles. Liquid organic fertilizer made from banana tubers and leri water is an alternative that is environmentally friendly and easy to produce. However, knowledge and skills in making liquid organic fertilizer still need to be improved among the community, especially in areas such as Lembang Rantedada. This study was carried out through direct assistance and training activities for the community in Lembang Rantedada with a practical and participatory approach, involving the community in every stage of fertilizer production, from raw material preparation to the fermentation and storage process. The result of this mentoring activity is an increase in community knowledge and skills in making liquid organic fertilizer. Communities can use locally available banana stems and water to produce organic fertilizer that is beneficial for their agriculture. Apart from that, awareness is also created about the importance of using organic fertilizer in supporting sustainable agriculture and environmental preservation. Assistance in making liquid organic fertilizer from banana stems and leri water to the community in Lembang Rantedada is an effective step in increasing the independence and sustainability of local agriculture. By increasing knowledge and skills, communities can utilize local resources more optimally and support environmentally friendly agricultural practices
Analisa Ketahanan Pangan Di Kabupaten Toraja Utara Dengan Pemodelan Sistem Dinamis Lery Alfriany Salo; Formanto Paliling; Aldi Aldi; Dina Ramba; Eky Setiawan Salo
Action Research Literate Vol. 8 No. 4 (2024): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v8i4.336

Abstract

Sulawesi Selatan menempati urutan tertinggi keempat sebagai Provinsi penghasil beras. Kabupaten Toraja Utara adalah salah satu daerah yang berkontribusi menghasilkan beras di Sulawesi Selatan. Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik, terjadi penurunan produksi beras dimana hasil produksi tahun 2018 sebesar 60.275,12 ton dan terus menurun hingga di tahun 2023 sebesar 49.531,52 ton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model sistem dinamis dengan membuat skenario perbaikan untuk meningkatkan produksi beras di Kabupaten Toraja Utara. Ada dua skenario perbaikan yang dibuat, skenario1 yaitu perbaikan dan perluasan lahan persawahan. Skenario 2 yaitu mengoptimalkan peralatan dan mesin pertanian bagi petani. Kedua skenario perbaikan terbukti dapat meningkatkan hasil produksi beras. Hasil dari penelitian ini menunjukan model produksi beras yang dibuat berhasil divalidasi dengan tingkat error yang sangat rendah, menunjukkan keandalannya dalam merepresentasikan sistem yang sebenarnya. Skenario perbaikan yang diusulkan (perluasan lahan dan optimalisasi peralatan pertanian) terbukti efektif dalam meningkatkan produksi beras. Perbaikan lahan dan optimalisasi mesin pertanian masing-masing meningkatkan produksi beras sebesar 7.14% dan 13.83%, menunjukkan bahwa kedua pendekatan ini dapat secara signifikan meningkatkan ketahanan pangan melalui peningkatan hasil produksi beras.
Pemanfaatan Briket Biomassa Untuk Meningkatkan Produksi Tempe dan Menghemat Bahan Bakar Sallolo Suluh; Theresyam Kabanga; Frans Robert Bethoni; Dennis Lorenza; Risa Lasarus; Chendri Johan; Lery Alfriany Salo; Christof Geraldi Simon; Formanto Paliling
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i3.5909

Abstract

Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu pengrajin tahu-tempe yang beralamat di Kelurahan Tallung lipu, Rantepao. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan briket arang bambu petung sebagai bahan bakar penganti kayu bakar yang sering digunakan pengrajin tahu-tempe ini untuk meminimalkan penggunaan kayu bakar yang proses pembelian sudah meningkat. Metode pengabdian dilakukan dengan metode experimental dengan memanfaatkan bambu petung sebagai bahan bakar penganti kayu. Dimana di awali dengan demonstrasi pembuatan briket mulai proses pengarangan, penghalusan arang, pencampuran serta pencetakan briket. Kemudian penerapannya briket sebagai bahan bakar pada tungku pemanasan pengrajin dalam memasak bahan dasar tahu-tempe. Setelah dilakukan demonstrasi langsung terlihat masyarakat dalam ini pengrajin tahu-tempe merasa puas dengan penyalaan briket arang itu sendiri karena penyalaan bertahan lama dalam memasak bahan-dasar tempe yang menghemat produksi tempe mereka.