Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Menumbuhkan Filantropi Antar Sesama Tajudin Tajudin; Gilang Zulfikar; Mas Fierna Putri; Amrizal Amrizal; Rulli Hardi
Jurnal Loyalitas Sosial: Journal of Community Service in Humanities and Social Sciences Jurnal Loyalitas Sosial Vol. 3 No. 1 Maret 2021
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/JLS.v3i1.p36-45

Abstract

Saat ini kedermawanan yang dilandasi dengan kasih sayang terhadap sesama adalah sebagai makna filantropi. Filantropi dapat diusung menjadi salah satu penawar degradasi moral yang terjadi dalam masyarakat. Permasalahannya adalah tidak semua masyarakat Indonesia memahami pentingnya filantropi dalam menghadapi persoalan sosial dan lingkungan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini agar masyrakat lebih memahami makna filantropi dan peranannya yaitu untuk kesejahteraan masyarakat terutama dibidang ekonomi. Filantropi ini didasarkan pada hal dimana asumsi masyrakat yang memilki dan menganut agama mengajarakan kedermawanan, tidak saja dalam agama namun social juga. Saling tolong menolong adalah fenomena social dan saling membantu antar sesame merupakan salah satu ciri dari kedermawanan. Pada kegiatan PKM ini menggunakan metode penyuluhan Filantropi dan pemberian santunan-santunan. Kegiatan penyuluhan filantropi ini memberikan pemahaman terkait pentingnya filantropi dengan memberi bantuan kepada pihak yang membutuhkan sebagai eksperesi ketaatan menjalankan perintah agama. Hasilnya adalah adanya kesadaran pada masyarakat sekitar tentang pentingnya menyebarkan nilainilai kedermawanan sebagai bentuk ekspresi rasa cinta terhadap sesama. demikian, metode ini direkomendasikan untuk diterapkan dan dikombinasikan dalam kegiatan gotongroyong peduli terhadap sesama agar terciptanya keadilan bagi rakyat.
PEMBENTUKAN KARAKTER KEPEMIMPINAN PANCASILA DI POLITEKNIK PELAYARAN SORONG (Suatu Telaah Pada Mata Kuliah Pendidikan Pancasila) Gigieh Cahya Permady; Gilang Zulfikar; Agus Sulistiono; Bernard Ferdinan Nugroho Laim
JPB : Jurnal Patria Bahari Vol. 1 No. 2 (2021): JPB: NOVEMBER 2021
Publisher : PPPM POLTEKPEL SORONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.352 KB) | DOI: 10.54017/jpb.v1i2.41

Abstract

Pentingnya pembentukan karakter Pancasila di perguruan tinggi. Fokus penelitian ini mengenai tentang mata kuliah Pendidikan Pancasila sebagai salah satu upaya dalam pembentukan karakter kepemimpinan Pancasila pada mahasiswa di Politeknik Pelayaran Sorong. Pentingnya karakter kepemimpinan pancasila ditanamkan kepada mahasiswa agar nilai-nilai Pancasila menjadi barometer kepemimpinan ideal bagi mereka yang kelak akan menjadi seorang pemimpin di bidang profesinya masing-masing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan sumber data maupun hasil penelitian dalam bentuk kepustakaan (library research) berupa deskripsi kata-kata. Adapun objek dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran mata kuliah Pendidikan Pancasila seperti RPS dan buku ajar. Hasil penelitian mengungkapkan pembentukan karakter kepemimpinan Pancasila dalam matakuliah Pendidikan Pancasila dapat ditinjau dari RPSnya terlihat capaian pembelajaran matakuliah pendidikan Pancasila menekankan mahasiswa memiliki sifat religius, kemanusiaan, cinta tanah air, serta mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya. Didukung buku ajar dan metode small group discussion dan studi kasus dengan keuntungan mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang keahliannya saja, tetapi juga berkembang keterampilan komunikasi, inisiatif, bekerja dalam kelompok, berbagi informasi, dan penghargaan terhadap orang lain adalah nilai-nilai karakter kepemimpinan Pancasila yang ideal bagi mahasiswa.
Citra Wawasan Kebangsaan Generasi Muda: suatu kajian terhadap sikap anti radikalisme Gilang Zulfikar; Gigieh Cahya Permady
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 7 No. 2 (2021): April-June
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v7i2.1063

Abstract

Akses penyebaran informasi dalam interaksi global telah mengubah dunia seolah-olah transparan seakan batas wilayah tidak lagi jadi penghalang. Fenomena globalisasi ini menimbulkan berbagai konsekuensi pada segala segmen aktivitas bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti halnya dua sisi pada mata uang, yakni dampak dari sisi positif dan sisi negatif. Positifnya, dengan adanya kemajuan teknologi dapat mempermudah segala kebutuhan umat manusia. Namun dampak negatif yang paling fundamental adalah pergeseran nilai-nilai adiluhung yang menjadi dasar falsafah hidup telah bergeser pada seperangkat nilai-nilai universal yang dibawa arus globalisasi. Hal itu, menimbulkan ancaman konflik yang mengarah pada tantangan disintegrasi bangsa. Artikel ini membahas kajian tentang potret wawasan kebangsaan pada generasi muda. Sikap ini menjadi antitesis terhadap perbuatan-perbuatan yang bersebrangan dengan nilai-nilai persatuan Indonesia. Untuk itu, perlu adanya lingkungan (sekolah, rumah, masyarakat) yang mendukung bagi generasi muda dalam menumbuhkan karakter bangsanya. Sebab konsep kebangsaan itu sendiri ditujukan sebagai sebuah pengabdian yang didedikasikan terhadap negara dan menerima hidup dalam sebuah perbedaan yang menjadi watak dan karakter bangsanya. Sehingga terbentuklah hubungan antar warga negara itu sendiri, sehingga menciptakan sikap kepedulian kepada seluruh warga negara dan nasib bangsanya.
Pembentukan Karakter Kepemimpinan melalui Social Movement pada Organisasi Kemahasiswaan Gigieh Cahya Permady; Gilang Zulfikar
SOSIETAS Vol 11, No 1 (2021): Sosietas: Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.687 KB) | DOI: 10.17509/sosietas.v11i1.36091

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membentuk karakter kepemimpinan berlandaskan ideologi pancasila pada generasi muda khususnya mahasiswa sebagai leader of future. Pembentukan karakter kepemimpinan dapat dilakukan melalui organisasi mahasiswa. Organisasi kemahasiswaan (Ormawa) merupakan sarana pembinaan dan pengembangan diri mahasiswa guna membentuk karakter kepemimpinan. Salah satu ormawa ialah Himpunan Mahasiswa Islam yang sudah terbukti berhasil melahirkan pemimpin dan tokoh-tokoh nasional, dan salah satu ormawa yang tertua di Indonesia dan masih eksis hingga saat ini, kemudian juga solid dikarenakan memiliki wadah untuk para alumni yang telah habis masa anggotanya yaitu Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
Strengthening National Character in Islamic Elementary School Gilang Zulfikar; Gigieh Cahya Permady; Albertus Sudirman
Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme Vol 5 No 1 (2023): Pendidikan Islam dan Multikulturalisme
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/scaffolding.v5i1.2414

Abstract

education in schools, including the learning process in the classroom. This has been seen in Indonesia's national education goals that intellectual intelligence, emotional intelligence, and spiritual intelligence assessment in a proportional position. Therefore, the purpose of this research is to see how far strengthening national character is applied to students, especially at Galudra Elementary School. This type of research approach uses qualitative methods with a library research approach. The value of the nation's educational character is referred to in research data., and the data source is class II MI. Thematic books that employ data collection techniques are documentation, and data analysis is content analysis. The results of this study indicate that the strengthening of national character in Madrasah Ibtidaiyah is contained in thematic books, especially on the learning theme of PPKn MI/SD class II, semester 1 of the 2013 curriculum. That is done through 1) starting a discussion of knowledge material, 2) after discussing knowledge material, 3) on pictures/stories specifically for attitude development, and on attitude assessment. Then the national character contained in the class 2 thematic book of MIS Galudra includes the characters: Religious, respect and appreciation, discipline, independence, democracy, social care, love for the motherland, defending the country, responsibility, friendship, and tolerance.
Citizenship education courses are used as a means of implementing multicultural education at the Politeknik Pelayaran Sorong Gigieh Cahya Permady; Gilang Zulfikar; Siswanto Siswanto; Agil Nanggala
Journal of Research in Instructional Vol. 3 No. 2 (2023): Journal of Research in Instructional
Publisher : Univeritas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jri.v3i2.262

Abstract

The importance of intercultural education in vocational education motivates this study. This study aims to give a "rationalization" of the relevance of optimizing education, particularly civic education courses, as a kind of intercultural learning. This study employs a qualitative approach combined with descriptive methodologies. Study topic requirements do this and acquire in-depth information that incorporates social reality, and the findings will be conveyed subsequently in the form of reports and narrative descriptions. The study's findings show that the application of multicultural education in citizenship education courses at the Sorong Shipping Polytechnic can be seen in three major parts of the learning process: planning as seen from the lesson plan created independently by the lecturer, implementation of the material presented, and methods. Evaluation criteria for assessing learning outcomes that incorporate the weight of attitude assessment throughout the learning process are utilized. The cadets' concept of multiculturalism may be demonstrated via three multicultural components: their understanding of diversity awareness, openness to differences, and fair and equitable treatment.