Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penerapan Bulding Information Modelling (BIM) Autodesk Revit dalam Pembuatan Bar Bending Schedule (BBS) Pondasi Pile Cap Proyek Apartemen Jkt Living Star - Jakarta Timur Muhamad Alimin; Imron Imron; Muhammad Taulani
JURNAL RISET RUMPUN ILMU TEKNIK Vol. 2 No. 2 (2023): Oktober : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Teknik
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurritek.v2i2.1599

Abstract

Bar bending schedule is a systeem of bending patterns of reinforcement that includes data on diameter, shape, length and number of reinforcement. The purpose of this study is to obtain images of bar bending schedule documents, pile cap foundation iron volumes and find out whether Autodesk Revit software is more efficient and effective than conventional methods. This research uses quantitative methods and the manufacturing process uses the concept of Building Information Modeling (BIM) with autodesk revit software. The results showed that the use of Autodesk Revit software makes it more effective, especially in making bar bending schedule documents, because everything is made automatically. The volume of pile cap iron produced by Autodesk Revit software is 46,878 kg has a difference with the existing (conventional) volume. The volume result of autodesk revit software is less with a difference of 1.29%. This shows that Autodesk Revit software is more efficient in terms of calculating the volume of concrete iron.
Analisis Dampak Kerusakan Jalan terhadap Pengguna Jalan dan Lingkungan di Ruas Jalan Pebatan - Rengaspendawa Brebes Ichwan Nabawi; Wahidin Wahidin; Yulia Feriska; Wahudin Diantoro; Imron Imron
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan adalah prasarana yang berperan sangat penting pada sektor perhubungan karena jalan merupakan akses dari satu tempat ke tempat yang lain. Pertumbuhan perekonomian pada suatu daerah tertentu diikuti dengan pertumbuhan angka kendaraan yang semakin meningkat. Kondisi ini tentu dapat menyebabkan volume kendaraan suatu jalan melebihi dari rencana volume kendaraan yang sudah di perhitungkan. Kepadatan lalu lintas yang berada pada jalur kelas III di kabupaten Brebes menyebabkan kerusakan pada jalan yang dilewati. Kerusakan jalan dapat terjadi akibat berbagai faktor seperti kualitas aspal yang tidak sesuai rencana, kapasitas kendaraan yang melebihi kapasitas rencana, beban angkutan barang yang berlebihan, perawatan dan penanganan kerusakan jalan yang lambat serta drainase pada jalan juga dapat mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati kondisi perkerasan jalan yang telah rusak dan memberikan kuesioner serta wawncara langsung untul mendapatkan jawaban dari dampak yang paling berpengaruh bagi pengguna jalan dan mmasyarakat sekitar akibat kerusakan jalan. Selain itu juga guna untuk melakukan perencanaan overlay peneliti ini menggunakan Metode Analisis Kompon 1987.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh jenis kerusakanya adalah kegemukan (bleeding), amblas, retaksambungan, beda tinggi badan jalandan bahu jalan, tambalan, dan lubang. Overlay dilakukan untuk mengurangi dampak yang diakibatkan oleh kerusakan jalan tersebut. Tebal lapis tambahan (overlay) adalah 5,5 cm dengan masa layanan selam 5 tahun.
Analisis Kinerja Lalu Lintas Simpang Tiga Tak Bersinyal (Studi Kasus Simpang Tiga Jalan Raya Klampok Km 180 + Ruas Jalan Klampok - Banjaratma, Kabupaten Brebes) Justiansyah Justiansyah; Abdul Khamid; Yulia Feriska; Wahudin Diantoro; Imron Imron
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i1.1353

Abstract

Kabupaten Brebes merupakan daerah yang sering terjadi mengalami permasalahan kemacetan, apalagi daerah tersebut terletak dekat dengan pusat kota. Salah satu faktor penyebab terjadinya hal tersebut adalah adanya perubahan kondisi lalu lintas simpang yang tidak diikuti oleh perubahan manajemen simpang tersebut. Salah satu simpang di kabupaten Brebes yang memerlukan evaluasi dan peningkatan kinerja adalah simpang tiga tak bersinyal yang berada di desa Klampok. Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah Persimpangan yang berada di desa Klampok yaitu lebih tepatnya Persimpangan Jalan Raya Klampok Km 180 + Ruas Jalan Klampok-Banjaratma, pemilihan lokasi ini karena pada jam – jam tertentu (pada pagi dan sore hari) sering terjadi antrian yang cukup panjang sehingga memungkinkan untuk dilakukan penelitan pada Persimpangan tersebut. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan (MKJI) 1997. Berdasarkan hasil perhitungan data lapangan dapat diketahui kapasitas simpang tersebut memiliki Kapasitas ( C ) = 3419,311 smp/jam, untuk Derajat kejenuhanya (Ds) = 0,90, untuk tundaan simpangnya (D) = 13,046 detik/smp. pada tingkat pelayanan jalan (LOS) simpang ini memiliki tingkat pelayanan E, ini menunjukan bahwa simpang tersebut melebihi derajat kejenuhan yang di tetapkan, yang menyebabkan antrian yang cukup panjang pada saat jam puncak.
Optimasi Debit Air Saluran Irigasi pada Bendung Sungapan Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Studi Kasus Saluran Induk Simangu 844,74 Ha Untung Udin; Abdul Khamid; Muhammad Taufiq; Dwi Denny Apriliano; Imron Imron
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i1.1354

Abstract

Ketersediaan air, kebutuhan air dan bagaimana cara membagi air yang ada tersebut sejauh mungkin adil dan merata agar semua tanaman dapat tumbuh dengan baik sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil produksi. Analisa kebutuhan Air Irigasi merupakan salah satu tahap penting yang diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan sistem irigasi. Peningkatan tekanan pada sumber daya air yang tersedia untuk irigasi dan kebutuhan lainnya, terutama selama musim kemarau, membutuhkan jaringan irigasi yang memiliki efisiensi yang tinggi untuk menyalirkan air irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyaluran dan jumlah kehilangan air di saluran sekunder dan tersier dari jaringan irigasi pilihan yaitu pada Saluran Induk Simangu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyaluran rata-rata untuk Saluran Induk Simangu adalah 52,47%. Rata-rata kehilangan air dan efesiensi penyaluran air di saluran sekunder berturut-turut adalah 0.048 m3/dtk dan 81,11%. Kehilangan tersebut disebabkan oleh penguapan 2,73 x 10-7 m3/dtk, rembesan 0,7 m3/dtk dan faktor lainnya 0,04548 m3/dtk. Kehilangan air rata-rata di saluran tersier adalah 0.01 m3/dtk yang merupakan kehilangan akibat adanya penguapan 5,046 x 10-8 m3/dtk, rembesan 0,00033m3/dtk dan faktor lainnya 0,00994 m3/dtk. Hal tersebut menyebabkan efisiensi penyaluran air di saluran tersier sekitar 71,88%. Namun, kinerja jaringan irigasi masih dikategorikan baik karena memiliki efisiensi penyaluran air yang lebih besar dari 60%. Kehilangan air di saluran tersier sebagian besar disebabkan oleh banyak bagian dinding dan dasar saluran yang rusak, dan adanya vegetasi dan sedimen pada saluran yang memperlambat aliran air.
Studi Implementasi Pemakaian Kalsifloor Pengganti Cor Beton pada Bangunan Gedung RSIA Permata Insani Kabupaten Brebes Suci Azhari; Abdul Latif Nurdin; Yulia Feriska; Dwi Denny Apriliano; Imron Imron
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i1.1356

Abstract

Proyek pembangunan gedung Rumah sakit Ibu dan Anak Permata Insani Brebes ini difungsikan Guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya rumah sakit swasta dengan pelayanan kesehatan prima bagi ibu dan anak. Pada saat ini kemajuan teknologi dunia konstruksi semakin pesat. Berbagai supaya terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan. Berbagai bahan bangunan pun serta cara pengerjaan yang baik terus dicari untuk kemajuan kualitas hidup manusia. Begitu juga dengan metode pelaksanaan pelat lantai menggunakan pelat lantai dan atap kalsifloor untuk mempercepat dan mempermudah suatu pekerjaan pelat lantai pada bangunan bertingkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pelaksaan pekerjaan pelat lantai menggunakan kalsifloor, metode pelaksanaan pekerjaan pelat lantai menggunakan kalsifloor, dan untuk mengetahui selisih biaya pekerjaan pelat lantai sistem cor beton dan pelat lantai kalsifloor. Pada penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan tentang pelaksanaan pekerjaan beton khususnya mengenai pekerjaan pelat lantai kalsifloor dilapangan. Penelitian ini dilaksanakan pada proyek pembangunan RSIA Permata Insani, JL.Yos Sudarso, Pasar Batang, Kabupaten Brebes. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa biaya pelaksanaan pekerjan pelat lantai beton lebih mahal dibandingkan dengan pelat lantai kalsifloor, dengan selisih harga Rp. 18.371.501,10 dan waktu pekerjaan selisih 78,05 Hari, pemakaian kalsifloor lebih cepat di banding plat lantai beton konvensional.
Analisis Pengaruh Parkir Kendaraan dan Pedestrian pada Ruas Jalan terhadap Karakteristik Lalu Lintas (Studi Kasus Ruas Jalan Gajah Mada Brebes) Gilang Ramdhon Feri Gunawan; Wahidin Wahidin; Muhammad Taufiq; Imron Imron; Dwi Denny Apriliano
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1360

Abstract

Parkir di ruas jalan sangat mengganggu kelancaran lalu lintas, maka pentingnya mengatur perparkiran sebagai bagian terpadu dalam mengelola lalu lintas perkotaan, untuk mencegah atau menghilangkan hambatan lalu lintas dan menciptakan mekanisme pengguna jalan secara efektif dan efisien. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh parkir kendaraan dan pedestrian pada ruas jalan terhadap karakteristik lalu lintas pada Jalan Gajah Mada Kabupaten Brebes. Pengambilan data ini dilakukan selama 3 hari, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu mewakili hari libur, hari senin mewakili hari sibuk dengan jumlah surveyor 6 orang dari jam 07.00 sampai 18.00 WIB. Segmen dibagi 2, dimana kendaraan yang diambil hanyalah kendaraan ringan dan kendaraan berat. Setelah data semua didapat kemudian dianalisis. Hasil pengamatan yang dilakukan di lokasi studi, selanjutnya diolah dan dianalisis sesuai rumusan masalah dalam penelitian, yaitu analisis karakteristik parkir kendaraan, yaitu volume lalu lintas dan kapasitas jalan. Lokasi Jalan Gajah Mada No. 93 Brebes (depan Pasar Limbangan dan Toko Sari Mulya) terjadi pengurangan kapasitas yang mengakibatkan kemacetan di ruas jalan akibat parkir di pinggir jalan khususnya depan Sari Mulya. Hasil analisis seharusnya tidak ada lagi parkir dipinggir jalan, dikarenakan sudah tersedianya lahan parkir yang disediakan oleh pengelola setempat.
Strategi Pengembangan Jaringan Transportasi Darat Kabupaten Brebes Saeful Amin; Wahidin Wahidin; Muhammad Taufiq; Imron Imron; Yulia Feriska
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1361

Abstract

Sejalan dengan pengembangan kawasan perkotaan Kabupaten Brebes, maka dipandang perlu untuk memaksimalkan pemanfaatan jaringan jalan yang tersedia agar dapat digunakan secara maksimal dalam mendukung pengembangan wilayah. Penelitian ini bertujuan menjelaskan kondisi jaringan jalan dikawasan perkotaan Kabupaten Brebes yang memiliki kawasan potensi sumber daya alam, menemukan strategi pengembangan jaringan trasportasi darat untuk menunjang distribusi hasil produksi pada kawasan perkotaan Kabupaten brebes. Penelitian ini dilakukan pada Tiga Kecamatan yang masuk wilayah perkotaan Kabupaten brebes yaitu Kecamatan ketanggungan, Kecamatan Larangan dan kecamatan Bulakamba. Data dianalisis dengan menggunakan Metode Location Quotient (LQ) untuk mengetahui pontesi wilayah, dan Metode Analisis SWOT untuk menentukan strategi pengembangan jaringan jalan perkotaan Kabupaten Brebes. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa prasarana transportasi di Kabupaten brebes khususnya wilayah perkotaan jaringan jalan Kecamatan ketanggungan memiliki panjang total jalan 43,22 km dengan kondisi jalan baik sepanjang 20,15 km, sedang sepanjang 11,44 km, rusak ringan 4,5 km dan rusak berat 7,13 km. Berdasarkan hasil analisis LQ matriks potensi wilayah perkotaan menurut jenis tanaman pangan, perkebunan dan ternak Kecamatan ketanggungan memiliki 14 jenis sub sektor potensi kawasan terbanyak diantara dua kecamatan lain. Berdasarkan hasil analisis SWOT pengembangan jaringan jalan perkotaan Kabupaten brebes berada pada strategi kekuatan dan peluang (SO).
Rehabilitasi Bendung Danawarih sebagai Daerah Pelayanan Irigasi Pengairan Wilayah Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal Anis Wahsyati; Wahidin Wahidin; Muhammad Taufiq; Imron Imron; Yulia Feriska
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1362

Abstract

Sungai Gung merupakan salah satu sungai yang berada di Kabupaten Tegal. Sungai Gung bersumber dari Gunung Slamet dan bermuara di Laut Jawa. Palung Sungai Gung terutama di ruas sungai di sekitar lokasi Bendung Tyroll Danawarih cukup lebar bahkan hampir seluruh lebar lembah merupakan palung sungai. Dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan irigasi, pada tahun 1912 Pemerintah Belanda telah membangun Bendung Danawarih di Sungai Gung. Pada awalnya Bendung Danawarih direncanakan untuk mengairi areal seluas 12.804 Ha, dengan debit rencana pengambilan 12,0 m3/detik. Dan dengan menggunakan bendung tetap tipe mercu bulat tanpa bangunan peredam energi. Pada awal tahun 1970-an, bendung tetap tipe Drop Weir mengalami rusak berat dimana tubuh bendung sebelah kiri patah dan hancur terbawa oleh aliran. Karena keberadaan bendung tersebut masih diperlukan, maka dibangun bendung baru yang berupa bendung saringan bawah. Selanjutnya, bendung saringan bawah ini mulai dibangun pada tahun 1972. Pada tahun 1992 diadakan perbaikan saringan mengingat sebagian besar batang rack sudah lepas. Meskipun telah dilakukan rehabilitasi, kondisi Bendung Danawarih saat ini mengalami beberapa permasalahan, Terakhir pada tahun 2015 Dilakukan rehabilitasi Bendung yang dilaksanakan dengan menambahkan pintu intake dan pintu pembagi untuk mengairi lahan persawahan serta menambah debit air yang masuk ke saluran irigasi.
Evaluasi Kinerja Struktur Dinding Bata dengan Metode Analisis Pushover pada Bangunan Sederhana Suci Dwi Wahyuni; Abdul Khamid; Wahidin Wahidin; Imron Imron; Yulia Feriska
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1363

Abstract

Kerusakan terbanyak akibat gempa yang terjadi d Indonesia adalah pada bangunan sederhana dengan dinding pengisi batu bata. Hal ini disebabkan bangunan sederhana termasuk sebagai nonengineering building. Penetapan dinding bata sebagai komponen nonstruktural dalam SNI juga menyebabkan kekuatan dan kekakuan yang dimiliki dinding bata tidak diperhitungkan dalam perencanaan. Namun kenyataannya, dinding bata memiliki nilai kekuatan dan kekakuan yang berpengaruh secara signifikan untuk bangunan sederhana. Dalam studi ini dibuat 3 buah model panel struktur beton bertulang yaitu dengan lebar 4 m, 3 m, dan 2 m, terdiri dari satu tingkat, berfungsi sebagai hunian, berada di zona gempa 6 tanah lunak, dan direncanakan menggunakan analisa struktur berbasis gaya (Force Based Design). Konfigurasi balok dan kolom yang didapatkan, selanjutnya dianalisa dengan dinding yang divariasi susunan dan pembatasnya. Ketebalan dinding diasumsikan sebagai susunan satu bata dan setengah bata dengan tiga dan empat pembatas. Pada analisa struktur, dinding bata pengisi dimodelkan sebagai bracing tekan. Sehingga jumlah total model yang dianalisa adalah sejumlah 12 buah. Hasil studi menunjukan bahwa struktur dengan dinding pengisi batu bata memiliki nilai daktilitas yang lebih baik dan kapasitas base share yang lebih besar bila dibandingkan dengan struktur open frame. Dari evaluasi kinerjanya, struktur dengan dinding pengisi batu bata mampu mencapai range life safety-collapse prevention sedangkan struktur open frame hanya mampu berada pada daerah immediate occupancy. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur dengan dinding pengisi batu bata memiliki perilaku yang lebih baik bila dibandingkan dengan struktur open frame. Karenanya kekuatan dan kekakuan dinding bata pengisi perlu diperhatikan dalam proses desain bangunan rumah sederhana.
Kajian Aspek Pengendalian Banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Babakan Kabupaten Brebes Mukhyidinil Qoyyim; Wahidin Wahidin; Muhammad Taufiq; Imron Imron; Yulia Feriska
Infratech Building Journal Vol. 2 No. 2 (2021): September
Publisher : Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/ibj.v2i2.1370

Abstract

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang secara periodik mengancam Kabupaten Brebes, terutama di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Babakan. DAS Babakan memiliki karakteristik hidrologi yang kompleks, dengan topografi yang datar dan tingkat hujan yang tinggi, sehingga meningkatkan risiko banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek pengendalian banjir di DAS Babakan Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan mengumpulkan data hidrologi, topografi, tata guna lahan, dan infrastruktur pengendalian banjir yang ada di DAS Babakan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk memahami pola aliran sungai, tingkat kerentanan, dan tingkat kesiapan infrastruktur pengendalian banjir yang telah ada. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas dan frekuensi banjir di DAS Babakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DAS Babakan memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap banjir, terutama di musim hujan. Faktor-faktor seperti perubahan tata guna lahan, pembangunan tidak terkontrol, dan perubahan iklim merupakan faktor utama yang mempengaruhi intensitas dan frekuensi banjir di wilayah ini. Infrastruktur pengendalian banjir yang telah ada belum sepenuhnya memadai untuk mengatasi masalah banjir di DAS Babakan. Dalam rangka mengurangi risiko banjir di DAS Babakan, penelitian ini memberikan rekomendasi berupa perluasan dan perbaikan infrastruktur pengendalian banjir, pengelolaan tata guna lahan yang lebih bijaksana, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap risiko banjir. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi penting dalam upaya pengendalian banjir dan pengelolaan DAS Babakan, serta memberikan panduan bagi pihak terkait dalam merencanakan langkah-langkah pengendalian banjir yang efektif dan berkelanjutan.