Hadi Purwanto, Nasrul
STIKES Dian Husada Mojokerto

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PENATALAKSANAAN STANDAR PRAKTIK PROFESSIONAL DI RUANG MAWAR MERAH KELAS II RSUD ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO Yulianto Yulianto; Nasrul Hadi Purwanto; Ricco Risky Firmansyah
Nurse and Health: Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Institute for Research and Community Service of Health Polytechnic of Kerta Cendekia, Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.367 KB) | DOI: 10.36720/nhjk.v7i1.28

Abstract

Background: Kunci utama dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan adalah petugas yang mempunyai kinerja tinggi. Kinerja menjadi tolak ukur keberhasilan pelayanan kesehatan yang menunjukkan akuntabilitas lembaga pelayanan dalam kerangka tata pemerintahan yang baik. Sehingga bila kinerja petugas baik maka kualitas pelayanan yang akan diberikan akan baik pula.Purpose: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan demokratis kepala ruang dengan kinerja perawat dalam penatalaksanaan standar praktik professional di ruang mawar merah kelas II RSUD Asembagus Kab. Situbondo.Method: Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di ruang mawar merah kelas II RSUD Asembagus Kab. Situbondo. Sampel yang diambil sebanyak 20 orang responden. Metode sampling yang digunakan adalah Non-Probability Sampling tipe Sampling Jenuh. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner dan observasi. Setelah ditabulasi data yang ada dianalisis dengan menggunakan uji spearman correlation dengan tingkat kemaknaan 0,05.Results: Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan demokratis kepala ruang dengan kategori gaya kepemimpinan demokratis perilaku baik sebanyak 13 responden (65%) dan kinerja perawat pelaksana dengan kinerja baik sebanyak 8 responden (40%). Ada hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana dalam penatalaksanaan standar praktik professional di ruang mawar merah kelas II RSUD Asembagus Kab. Situbondo dengan koefisiensi kolerasi sebesar -525 dengan tingkat signifikan 0,018 (ρ< 0,05).Conclusion: Upaya untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana dengan cara mengadakan pelatihan dan seminar kesehatan yang lengkap, mendorong untuk berinisiatif dan kreatif dalam melaksanakan tugas, menetapkan target pencapaian yang layak dan jelas. Dengan gaya kepemimpinan demokratis kepala ruang yang baik dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam pelayanan kesehatan dan akan berdampak pada kepuasan pasien. Key words: Gaya kepemimpinan demokratis, kinerja perawat, standar praktik profesional.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN AIR SUSU IBU PADA PERCEPATAN PELEPASAN TALI PUSAT BAYI Aris Hartono; Nasrul Hadi Purwanto
Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2016): Jurnal Keperawatan, Volume IX, Nomor 2, Juli 2016
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.097 KB)

Abstract

Latar Belakang : Infeksi tali pusat telah menjadi penyebab penyakit dan kematian terus-menerus di berbagai negara. Setiap tahun 500.000 bayi meninggal dari tetanus neonatal dan 460.000 bayi meninggal karena infeksi bakteri. Salah satu cara yang saat ini sedang dikembangkan adalah penggunaan ASI. Berbagai macam kandungan nutrisi dan zat yang ada dalam ASI dapat mengurangi risiko kejadian infeksi sehingga bayi dapat menghindari kejadian infeksi tali pusat. Metode : Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan perbandingan kelompok statis. Data penelitian yang diperoleh peneliti menggunakan lembar observasi, selanjutnya data ditabulasikan. Hasil pengamatan waktu yang dibutuhkan dalam perawatan tali pusat menggunakan ASI dan tali pusat menggunakan steril kasa kering kemudian dibandingkan dan ditarik kesimpulan mengenai waktu rilis rata-rata setiap media yang digunakan. Hasil : Dari hasil penelitian, rata-rata waktu rilis dari tali pusat menggunakan ASI 127,41 jam dan waktu rata-rata pelepasan tali pusat menggunakan kasa steril kering 157,38 jam. Dari hasil uji korelasi Mann Whitney dengan taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh nilai signifikansi (p) sebesar 0,00. Kesimpulan : Dibutuhkan penelitian lebih aktif dan dalam lingkup yang lebih besar untuk melakukan studi lebih dalam penggunaan ASI untuk digunakan dalam perawatan tali pusat pada bayi. Untuk itu dibutuhkan partisipasi aktif dari berbagai pihak untuk memberikan dukungan dalam mengimplementasikannya
PENGARUH TINDAKAN PELAYANAN KEPERAWATAN MEMANDIKAN DENGAN KEPUASAN PASIEN IMOBILISASI Tya Candra Mustika; Nasrul Hadi Purwanto
Jurnal Keperawatan Vol. 10 No. 1 (2017): Jurnal Keperawatan, Volume X, Nomor 1, Januari 2017
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.102 KB)

Abstract

Masih banyak pasien yang tidak memperoleh pelayanan dasar seperti memandikan, dimana kebanyakan perawatan hanya menyerahkan pada keluarga untuk memandikan pasien serta pihak perawatan hanya menyediakan air hangat saja , sedangkan peralatan mandi yang lain keluarga harus membeli sendiri di luar rumah sakit. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan rasa ketidakpuasan klien dan keluarga terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh tindakan pelayanan keperawatan memandikan dengan kepuasan pasien imobilisasidi Ruang Hasyim Asy’ari Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto. Desain penelitian ini adalah eksperimen one group pre test-post test design. Populasi penelitian yaitu Seluruh pasien imobilisasi di ruang hasyim asy’ari RSI Sakinah Mojokerto sebanyak 27 responden. Sampel diambil dengan teknik total sampling. Variabel independen penelitian yaitu tindakan memandikan dan variabel dependen penelitian yaitu kepuasan pasien imobilisasi.Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan diuji dengan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien imobilisasi merasa tidak puas sebelum diberikan tindakan memandikan dan setelah diberikan tindakan memandikan sebagian besar pasien imobilisasi merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa ρ = 0,031 sehingga ada pengaruh tindakan pelayanan keperawatan memandikan dengan kepuasan pasien imobilisasi di Ruang Hasyim Asy’ari Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto. Perubahan kepuasan pada masing-masing responden sangat bervariasi, hal itu sangat erat terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan yang dibawa oleh responden baik dari diri responden sendiri maupun dari lingkungan luar.Sehingga diharapkan tenaga kesehatan lebih menigkatkan kegiatan promosi kesehatan, terutama dalam penanganan dalam memberikan terapi tindakan memandikan pada klien yang mengalami gangguan imobilisasi.
EFEKTIVITAS KONSUMSI AIR ALKALI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH ACAK PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Edy Siswantoro; Nasrul Hadi Purwanto; Ns Sutomo
Jurnal Keperawatan Vol. 11 No. 1 (2018): Jurnal Keperawatan, Volume XI, Nomor 1, Januari 2018
Publisher : LPPM Akper Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.752 KB)

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal. Salah satu PTM yang menyita banyak perhatian adalah diabetes mellitus. Di Indonesia diabetes mellitus merupakan ancaman serius bagi pembangunan kesehatan karena dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes (gangrene) sehingga harus diamputasi, penyakit jantung dan stroke. Upaya yang dikembangkan untuk mengatasi permasalahan diabetes mellitus tipe 2 adalah dengan menerapkan empat pilar terapi yaitu edukasi, terapi nutrisi, aktifitas fisik dan farmakologi. Namun upaya ini belum dapat mencapai hasil yang optimal karena banyak hambatan yang dihadapi. Salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat dimanfaatkan adalah dengan mengkonsumsi air alkali untuk menurunkan kadar gula dalam darah penderita diabetes mellitus tipe 2. Desain penelitian yang digunakan adalah quasy experimen dengan pendekatan pre-post control group desain. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah perubahan GDA (gula darah acak) pada penderita diabetes mellitus tipe 2 sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi. Intervensi diberikan selama kurun waktu 14 hari. Untuk pengukuran kebutuhan air minum pada responden dilakukan pengukuran menggunakan aplikasi Water Drink Reminder – Hydro. Air alkali yang digunakan dalam penelitian ini adalah air alkali yang diproduksi dari Mesin Kangen Water Tipe SD501 Platinum. Sebelum pengujian hipotesis data diuji menggunakan uji normalitas data dan homogenitas sampel. Uji analisa yang digunakan adalah uji paired t test untuk mengetahui efektivitas dari konsumsi air alkali terhadap kadar gula darah acak penderita diabetes mellitus. untuk mengetahui perbedaan efektivitas konsumsi air alkali terhadap perubahan kadar gula darah, digunakan uji anova satu arah. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konsumsi air alkali PH 7.0 (clean water) dan air alkali PH 8.0 selama kurun waktu 14 hari tidak efektif untuk menurunkan GDA (gula darah acak) pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dan konsumsi air alkali PH 9,5 dan kombinasi air alkali PH 9.5 dan 11.5 selama kurun waktu 14 hari efektif untuk menurunkan GDA (gula darah acak) pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Dibutuhkan dukungan dari tenaga kesehatan dan kepatuhan penderita diabetes mellitus untuk dapat memanfaatkan air alkali sebagai terapi nonfarmakologis untuk mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dari terapi nonfarmakologi yang dilakukan, penderita diabetes mellitus tipe 2 harus rutin mengkonsumsi obat antidiabetes yang diberikan oleh tenaga kesehatan dan selalu berusaha untuk hidup sehat
PERUBAHAN KOLESTEROL DARAH PASCA PEMBERIAN RENDAMAN BUAH OKRA (ABELMOSCHUS ESCULENTUS (L.) MOENCH) Rohmad Hadi Waskito; Nasrul Hadi Purwanto; Anik Supriani; Nanik Nur Rosyidah
Journals of Ners Community Vol 11 No 1 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.011 KB) | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i1.1030

Abstract

Kolesterol merupakan zat lemak yang sangat diperlukan oleh tubuh. Namun peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh akan menyebabkan resiko arterioklerosis dan penyakit jantung yang dipengaruhi oleh seringnya konsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi seperti otak sapi, daging merah, seafood, kuning telur, keju, dan lain lain atau makanan cepat saji serta kurangnya aktivitas fisik. Pengaturan pola diet untuk menurunkan kadar kolesterol dilakukan dengan mengontrol asupan zat gizi secara seimbang sesuai dengan kebutuhan. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengkonsumsi sayuran tinggi serat yaitu buah okra.Desain penelitian ini menggunakan pra eksperimental dengan rancangan one group pre post test design. Populasi adalah warga yang menderita kolesterol di Dusun Terate Desa Karang Sentul Kecamatan Gondang Wetan Kabupaten Pasuruan berjumlah 20 orang. Sampel yang diambil sebanyak 20 responden yang memenuhi kriteria dengan pengambilan teknik purposif sampling. Varibel independen pemberian rendaman buah okra, variable dependen perubahan cholesterol darah. Data yang terkumpul melalui lembar observasi kemudian ditabulasi dan dianalisis dengan menggunakan uji wilcoxon test dengan tingkat kemaknaan 0,05.Hasil penelitian menunjukkan sebelum mengkonsumsi rendaman buah okra yang mempunyai  nilai kolesterol batas tinggi 11 responden (55%) sesudah diberikan rendaman buah okra mengalami perubahan nilai kolesterol menjadi normal sebanyak 7 (35%) responden, sedangkan yang mempunyai nilai cholesterol tinggi 9 (45%) sesudah diberikan rendaman buah okra mengalami perubahan nilai cholesterol menjadi nilai normal 2 responden (10%) dan 3 responden (15%) mengalami perubahan nilai cholesterol menjdi nilai batas tinggi. Hasil uji statistik wilcoxon menunjukkan signifikan sebesar 0,000 ( < 0,05) yang berarti ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan rendaman buah okra terhadap penurunan kolesterol.Melihat hasil penelitian ini, maka perlu adanya kebiasaan dalam mengkonsumsi rendaman buah okra sebagai penurun kolesterol sehingga konsumsi terhadap obat-obatan farmakologi menurun.Kata kunci: Buah Okra, KolesterolDOI: 10.5281/zenodo.4736064
MENURUNKAN KELUHAN NYERI KEPALA PADA LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI MENGGUNAKAN KOMPRES HANGAT Nasrul Hadi Purwanto; Darsini Darsini
Enfermeria Ciencia Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Enfermeria Ciencia, Volume 1, Nomor 2, November 2023
Publisher : Yayasan Abdi Amanah Masyarakat Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/ec.v1i2.7

Abstract

Hipertensi sering disebut the silent killer karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi, tetapi kemudian mendapatkan dirinya sudah terdapat penyakit penyulit atau komplikasi dari hipertensi. Salah satu komplikasi dari terjadinya hipertensi adalah nyeri leher belakang yang diakibatkan karena kerusakan vaskuler pada pembuluh darah perifer yang selanjutnya memicu terjadinya ketidaknyamanan pada area leher belakang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri leher pada lansia penderita hipertensi di Desa Lebaksono Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy eksperimen dengan pendekatan pre-post control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar kuesioner dan lembar observasi. Variabel independen adalah pemberian terapi kompres hangat. Variabel dependen adalah intensitas nyeri leher belakang. Uji analisa data dilakukan menggunakan uji wilcoxon dan mann-whitney. Berdasarkan ouput test statistics dalam uji mann-whitney didapatkan bahwa nilai asymp sig (2-tailed) sebesar 0,031 < α (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri leher belakang pada pengukuran kedua (post-test) dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kompres hangat terhadap penurunan nyeri leher pada lansia penderita hipertensi di Desa Lebaksono Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto. Kompres hangat merupakan salah satu penatalaksanaan nyeri dengan memberikan energi panas melalui konduksi, dimana panas tersebut dapat menyebabkan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah), meningkatkan relaksasi otot sehingga meningkatkan sirkulasi dan menambah pemasukan, oksigen, serta nutrisi ke jaringan. Kompres hangat dilakukan untuk merelaksasikan otot pada pembuluh darah dan melebarkan pembuluh darah pada area leher belakang
STUDI KOMPARASI PERSEPSI PASIEN BPJS KESEHATAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN ANTARA PEMBIAYAAN BPJS KESEHATAN DAN NON BPJS KESEHATAN Ahmad Basuki Kurniawan; Nasrul hadi Purwanto
Enfermeria Ciencia Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Enfermeria Ciencia, Volume 2, Nomor 2, Mei 2024
Publisher : Yayasan Abdi Amanah Masyarakat Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/ec.v2i2.30

Abstract

Kenyataan yang terjadi saat ini masih banyak pasien non BPJS atau pasien umum yang menganggap bahwa pelayanan pada pasien peserta BPJS masih kurang baik seperti waktu pelayanan yang cukup lama, keramahan petugas yang kurang dan juga pemberian obat-obatan terkadang diberikan obat yang murah. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan persepsi pasien BPJS dan Non BPJS tentang pelayanan keperawatan. Desain penelitian yaitu kausal komparatif atau penelitian ex post facto. Variabel penelitian yaitu persepsi pasien BPJS dan Non BPJS tentang pelayanan keperawatan. Populasi yaitu seluruh pasien BPJS sebanyak 138 dan non BPJS sebanyak 55 pasien di Ruang Anggrek RS Sumberglagah Kabupaten Mojokerto. Sampel diambil purposive sampling sebanyak 30 responden dengan rincian 15 pasien BPJS dan 15 pasien non BPJS. Data dikumpulkan dengan instrument kuesioner dan diuji dengan chi square test. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pasien yang termasuk peserta BPJS mempunyai persepsi negatif sebanyak 11 responden (73,3%), dan pada pasien non BPJS sebagian besar mempunyai persepsi positif tentang pelayanan keperawatan sebanyak 10 responden (66,7%). Hasil chi square test diperoleh data ρ = 0,028 < α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwasanya ada perbedaan persepsi pasien BPJS dan Non BPJS tentang pelayanan keperawatan. Perbedaan persepsi antara pasien BPJS dan pasien non BPJS terhadap pelayanan keperawatan yang diterima oleh pasien terjadi karena adanya perbedaan pemahaman antara pasien dan petugas tentang bentuk pelayanan yang harus mereka terima. Pengguna BPJS dapat meningkatkan informasi dan wawasan tentang bagaimana bentuk pelayanan yang seharusnya diterima sehingga responden dapat menanyakan pada petugas tentang pelayanan yang harus diterima sesuai dengan kelas pelayanan