Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Journal of Science and Engineering

FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PEKERJAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA TERNATE Edward Rizky Ahadian; Zulkarnain K. Misbah; Nurlaela Taher
Journal of Science and Engineering Vol 4, No 2 (2021): Journal Of Science And Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v4i2.4168

Abstract

Keterlambatan penyelesaian pekerjaan pada proyek konstruksi berpotensi besar terhadap meningkatnya biaya pelaksanaan proyek, perselisihan, dan juga pemutusan hubungan kerja. Saat ini, di mana alat dan teknik manajemen proyek telah dikembangkan dan diperkuat dengan kemajuan teknologi akan membuat proyek lebih lancar dan selesai tepat waktu. Namun, beberapa proyek masih tertunda yang merupakan titik untuk di renungkan. Kondisi proyek di kota Ternate tidak jauh berbeda, dimana setiap tahunnya masih sering terdapat keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi. Oleh karena itu perlu diteliti faktor yang paling berpengaruh/dominan terdapat penyebab keterlambatan pekerjaan proyek konstruksi, sehingga keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi yang terjadi dapat ditangani dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode analisis faktor dan bertujuan untuk mengetahui secara pasti faktor yang paling berpengaruh atau dominan terhadap keterlambatan pekerjaan proyek konstruksi gedung di Kota Ternate. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner. Berdasarkan hasil analisis diperoleh 3 (tiga) faktor yang paling berpengaruh atau dominan penyebab keterlambatan pekerjaan proyek konstruksi gedung di kota Ternate, yaitu faktor kurangnya tenaga ahli, faktor mandor kurang berpengalaman dan faktor kurangnya ketersediaan tenaga kerja. Faktor kurangnya tenaga ahli memiliki nilai eigen value sebesar 28,709%, faktor mandor kurang berpengalaman memiliki nilai eigen value sebesar 22,273%, dan faktor kurangnya ketersediaan tenaga kerja dengan nilai eigen value sebesar 20,473%. Secara keseluruhan ketiga faktor tersebut mampu menjelaskan 71,455% variasi
ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA KONSULTAN PENGAWAS PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KOTA TERNATE Delailah Abas; Edward Rizky Ahadian; Muhammad Taufik Yuda Saputra
Journal of Science and Engineering Vol 4, No 2 (2021): Journal Of Science And Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v4i2.3866

Abstract

Konsultan pengawas adalah salah satu contoh perusahaan yang menawarkan jasa dalam proses produksinya. Jasa yang ditawarkan konsultan pengawas tidak selalu dinilai kualitasnya dari hasil akhir produk, yakni berupa laporan pengawasan, namun juga dari proses pengawasan selama jangka waktu pelaksanaan. Pelanggan dalam konteks ini adalah pihak yang menggunakan produk, berupa jasa, yang ditawarkan oleh konsultan pengawas. Pelanggan sebagai pihak yang akan menikmati dan yang membayar hasil akhir dari proses pelayanan konsultan pengawas, tentu memiliki sudut pandangnya sendiri akan sesuatu yang akan dibayarkan nantinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penting dan tingkat kepuasan pengguna jasa (0wner) terhadap kinerja konsultan pengawas pekerjaan konstruksi di Kota Ternate. Analisis data dilakukan dengan metode Customer Satisfaction Index (CSI) dan metode Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan metode IPA, terdapat 4 (empat) variabel yang terdapat di kuadran I. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel ini dianggap penting oleh para responden, namun kinerjanya masih dirasakan kurang dan perlu ditingkatkan lagi, yaitu memimpin rapat-rapat rutin dalam merencanakan dan menyelesaikan masalah di lapangan, menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi, mencegah, mengurangi, atau mengatasi setiap masalah/komplain dari pihak-pihak di luar proyek (contoh : protes masyarakat akibat kebisingan saat proses konstruksi), dan setiap Individu yang terlibat sebagai tim konsultan pengawas adalah ahli pada bidangnya. Untuk metode CSI didapatkan indeks kepuasan sebesar 83,10% yaitu termasuk dalam kategori “sangat puas”.
NORMALISASI SUNGAI ARU UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN GALELA KABUPATEN HALMAHERA UTARA Zulkarnain K Misbah; Edward Rizky Ahadian
Journal of Science and Engineering Vol 3, No 2 (2020): Journal Of Science and Enggineering (JOSAE
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v3i2.2422

Abstract

Sungai Aru dengan DAS-nya termasuk dalam wilayah Kabupaten Halmahera Utara. Berdasarkan peta eksisting lereng, dapat dilihat bahwa wilayah daratan Halmahera Utara didominasi oleh lahan dengan kemiringan lereng 0 – 8 %. Banjir di Kecamatan Galela Utara diakibatkan oleh naiknya muka air pada Sungai Aru karena tidak dapat mengalirkan debit banjir. Penelitian ini menggunakan metode distribusi probabilitas dan di uji menggunakan uji probabilitas untuk menghitung curah hujan rencana. Metode pelampung untuk menghitung debit sungai. Metode rasional, metode Kirpich, metode Mononobe untuk menghitung debit banjir dan Metode manning untuk menghitung kapasitas penampang rencana dan eksisting. Debit banjir pada Sungai Aru untuk periode ulang 2 tahun, 23,18 m³/detik untuk periode ulang 5 tahun, 28,26m³/detik untuk periode ulang 10 tahun, 31,45 m³/detik untuk periode ulang 20 tahun, 34,51 m3/detik. Debit rata-rata eksisting Sungai Aru sebesar 24,14 m³/detik, untuk debit rencana penampang sungai Aru sebesar 78,808 m³/detik dan untuk model desain tanggul yang sesuai dengan debit banjir di dapat tinggi jagaan tanggul 1 m untuk tinggi tanggul 2,5 m. Dari hasil pembahasan dapat dilihat penampang eksisting sungai aru tidak mampu menampung debit banjir rencana curah hujan tinggi. Sehingga penampang sungai Aru perlu di normalisasi. Maka didapatkan bahwa penampang rencana normalisasi Sungai Aru dapat mengalirkan debit banjir
PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO DESA BINAGARA KECAMATAN WASILE KABUPATEN HALMAHERA TIMUR Zulkarnain K Misbah; Edward Rizky Ahadian
Journal of Science and Engineering Vol 2, No 2 (2019): Journal Of Science and Enggineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1399.315 KB) | DOI: 10.33387/josae.v2i2.1403

Abstract

Salah satu potensi alam yang belum dimanfaatkan dengan baik untuk PLTMH yaitu sungai. Di Kabupaten Halmahera Timur, dimana Kabupaten ini adalah merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak sungai besar maupun kecil. Hal ini merupakan potensi energi listrik yang bagus untuk pembangunan di daerah pedesahan, seperti di Desa Binagara Kecamatan Wasile Kabupaten Halmahera Timur. Penelitian ini menggunakan metode distribusi frekuensi dan di uji menggunakan uji probabilitas untuk menghitung curah hujan. Metode pelampung untuk menghitung debit sungai. Metode rasional, metode Kirpich, dan metode Mononobe untuk menghitung debit banjir. Metode Flow Characteristic untuk menghitung debit andalan dan metode Terzaghi untuk menghitung kapasitas daya dukung tanah. Dari hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan debit sungai yang tersedia pada PLTMH desa Binagara Qsungai = 0,66 m3/det dengan debit andalan Qandalan = 0,64 m3/det dan tinggi jatuh efektif (Head) H= 8 meter dengan besar daya yang dibangkitkan Pnet = 16,23 kW. Konstruksi sipil yang didesain adalah Bendung/Dam dengan Be = 9,14 m, H = 1,00 m dan Tinggi Muka air banjir di udik (He) = 5,00 m, untuk dimensi lubang intake adalah b = 2 m dan a = 1,20 m. Desain saluran pengendap dengan volume lumpur sebesar 698.36 m3 periode pengurasan 7 hari, dimensi saluran L = 34 m dan B = 4 m. Desain diameter pipa pesat (Penstock) adalah d = 0,8 m dengan kecepatan 4,59 m3/det. Untuk desain pondasi telapak kapasitas dukung ultimit tanah (qu) = 10,81 kg/m2 dan faktor keamanan (qa) 3,60 kg/m2. Jumlah rumah yang teraliri listrik sebanyak 129 rumah.
ANALISIS PEMBERIAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI KOSA KOTA TIDORE KEPULAUAN Zulkarnaen K Misbah; Edward Rizky Ahadian
Journal of Science and Engineering Vol 5, No 1 (2022): Journal Of Science And Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v5i1.4681

Abstract

Pemberian air irigasi dari hulu sampai ke hilir memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, melalui bendungan, bendung, saluran primer, dan sekunder, Box bagi, bangunan-bangunan ukur, dan saluran tersier serta saluran tingkat usaha tani. Terganggunya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem yang ada, sehingga dapat mengakibatkan efisiensi irigasi menjadi menurun. Dalam Penggunaan air yang efisiensi perlu adanya upaya pemakai air yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan budidaya tanaman dengan jumlah debit air yang tersedia atau yang dialirkan sampai ke lahan pertanian, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terjaga dengan baik, dan tercukupi air pengaliranya. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif bersifat diskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui jumlah kebutuhan air untuk setiap petak sawah daerah irigasi Kahoho serta untuk mengetahui tingkat efisiensi pengaliran pada saluran tersier irigasi Kahoho Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan. Pada penelitian ini menunjukan bahwa nilai efisiensi pada tiap saluran irigasi yaitu pada Saluran K.3 Tng dengan luasan lahan 82 hektar, yang mempunyai panjang saluran 206 meter, dan dengan debit aktual 32,8 liter/detik, serta mempunyai nilai efisiensi pengaliran 67%. Pada saluran K.3 Ki dengan luasan lahan 103 hektar, dengan panjang saluran 270,7 meter serta debit aktual 111,2 liter/detik, dan nilai efisiensi pengaliran 62%. Serta Pada saluran KT 8 dengan luas lahan 88 hektar, dengan panjang saluran 193 meter, serta memiliki debit aktual 15,3 liter/detik dengan nilai efisiensi pengaliran 33%. Saluran K.3 Tng, K.3 Ki, dan KT 8 yang berada pada irigasi Kahoho Kecamatan Oba memiliki nilai efisiensi pengaliran yang belum sesuai dengan standar perencanaan irigasi. Ini menandakan, nilai efisiensi yang berada pada saluran tersier (K.3 Tng, K.3 Ki, dan KT 8) perlu adanya pengaturan pembagian yang efektif dari bagunan sadap dalam memberikan air pada saluran tersier irigasi kahoho.
ANALISIS KINERJA DEVELOPER TERHADAP KEPUASAN PENGHUNI PADA PERUMAHAN DAGYMOI GREEN VILLAGE TERNATE Edward Rizky Ahadian; Zulkarnain K. Misbah; M. Taufiq Yuda S
Journal of Science and Engineering Vol 5, No 2 (2022): Journal Of Science And Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v5i2.5180

Abstract

Pertambahan jumlah penduduk di Kota Ternate berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan terhadap tempat tinggal baik perumahan ataupun non perumahan. Para pelaku bisnis properti seperti developer atau pengembang perumahan perlu memanfaatkan peluang ini secara optimal untuk bersaing merebut pasar. Kebutuhan dan keinginan konsumen atau penghuni harus mampu dipenuhi oleh developer, sehingga penghuni dapat memperoleh kepuasan dari membeli rumah yang ditawarkan. Kinerja dari pengembang perumahan dapat terlihat dari kepuasan konsumen yang akan mempengaruhi tingkat penjualan di masa sekarang maupun yang akan datang. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data dengan kuisioner (angket) dengan objek penelitian adalah penghuni Perumahan Dagymoi Green Village Soa Puncak di Kota Ternate. Analisis yang digunakan yaitu metode Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil perhitungan CSI diperoleh indeks kepuasan penghuni perumahan Dagymoi Green Village Ternate  berada pada kategori cukup puas dengan nilai CSI sebesar 63,56%. Pada analisis IPA sebagian besar variabel yaitu 30 variabel yang masuk kategori pertahankan prestasi (keep up the good work), 18 variabel masuk kategori prioritas rendah (low priority) dan 3 variabel yang masuk kategori berlebihan (overkill) yaitu variabel yang dianggap tidak begitu penting dalam pemenuhan penghuni perumahan namun penghuni perumahan menerima lebih dari yang diharapkan atau pelaksanaannya sangat baik sehingga tidak menjadi prioritas.
ANALISIS PEMBERIAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI KOSA KOTA TIDORE KEPULAUAN Zulkarnain K Misbah; Edward Rizky Ahadian
Journal of Science and Engineering Vol 5, No 1 (2022): Journal Of Science And Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v5i1.4221

Abstract

Pemberian air irigasi dari hulu sampai ke hilir memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, melalui bendungan, bendung, saluran primer, dan sekunder, Box bagi, bangunan-bangunan ukur, dan saluran tersier serta saluran tingkat usaha tani. Terganggunya atau rusaknya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem yang ada, sehingga dapat mengakibatkan efisiensi irigasi menjadi menurun. Dalam Penggunaan air yang efisiensi perlu adanya upaya pemakai air yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan budidaya tanaman dengan jumlah debit air yang tersedia atau yang dialirkan sampai ke lahan pertanian, sehingga pertumbuhan tanaman dapat terjaga dengan baik, dan tercukupi air pengaliranya. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif bersifat diskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui jumlah kebutuhan air untuk setiap petak sawah daerah irigasi Kahoho serta untuk mengetahui tingkat efisiensi pengaliran pada saluran tersier irigasi Kahoho Kecamatan Oba Kota Tidore Kepulauan. Pada penelitian ini menunjukan bahwa nilai efisiensi pada tiap saluran irigasi yaitu pada Saluran K.3 Tng dengan luasan lahan 82 hektar, yang mempunyai panjang saluran 206 meter, dan dengan debit aktual 32,8 liter/detik, serta mempunyai nilai efisiensi pengaliran 67%. Pada saluran K.3 Ki dengan luasan lahan 103 hektar, dengan panjang saluran 270,7 meter serta debit aktual 111,2 liter/detik, dan nilai efisiensi pengaliran 62%. Serta Pada saluran KT 8 dengan luas lahan 88 hektar, dengan panjang saluran 193 meter, serta memiliki debit aktual 15,3 liter/detik dengan nilai efisiensi pengaliran 33%. Saluran K.3 Tng, K.3 Ki, dan KT 8 yang berada pada irigasi Kahoho Kecamatan Oba memiliki nilai efisiensi pengaliran yang belum sesuai dengan standar perencanaan irigasi. Ini menandakan, nilai efisiensi yang berada pada saluran tersier (K.3 Tng, K.3 Ki, dan KT 8) perlu adanya pengaturan pembagian yang efektif dari bagunan sadap dalam memberikan air pada saluran tersier irigasi kahoho.
ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS PADA PROYEK REHABILITASI DAN PENINGKATAN BENDUNG MODULAR TILEY Rahmawati Rahmawati; Edward Rizky Ahadian; Muhammad Taufiq Yuda Saputra
Journal of Science and Engineering Vol 5, No 1 (2022): Journal Of Science And Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v5i1.4797

Abstract

Earned Value adalah metode pengendalian proyek yang memadukan unsur biaya, waktu, dan prestasi pelaksanaan proyek. Metode ini juga dapat dikembangkan untuk mengungkapkan proyeksi keadaan masa depan proyek sehingga menjadi masukan yang sangat berguna bagi pihak pelaksana proyek (kontraktor), karena dengan demikian memungkinkan pihak kontraktor memiliki cukup waktu untuk memikirkan dan mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah yang akan muncul dimasa yang akan datang. Dalam skripsi ini selama penelitian hasil analisa pada minggu evaluasi yaitu minggu ke-14 untuk nilai indeks kinerja biaya (CPI) 1,016 dan indek kinerja waktu (SPI) 0,98 berarti proyek ini mengalami pengeluaran yang lebih kecil namun waktu pelaksanaan terlambat,namun pada peninjauan akhir didapatkan estimasi perkiraan biaya akhir proyek sebesar Rp 8.545.268.733,86 dan waktu pelaksanaan 208 hari(sedikit lebih cepat dari rencana) dengan kinerja proyek yang cenderung seperti pada akhir peninjuan minggu ke-14 Kata Kunci : Kinerja, Biaya Dan Waktu, Earned Value
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BENDUNG BINAGARA KECAMATAN WASILE SELATAN KABUPATEN HALMAHERA TIMUR Zulkarnain K. Misbah; Edward Rizky Ahadian; Erwinsyah Tuhuteru
Journal of Science and Engineering Vol 5, No 2 (2022): Journal Of Science And Engineering (JOSAE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/josae.v5i2.5401

Abstract

AbstrakBendung adalah suatu bangunan yang dibuat dari pasangan batu kali, bronjong atau beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai yang tentu sa ja bangunan ini dapat digunakan pula untuk kepentingan lain selain irigasi, seperti untuk keperluan air minum, pembangkit listrik atau untuk pengendalian banjir. Di Desa Binagara Kecamatan Wasile Selatan Kabupaten Halmahera Timur terdapat bendung yang sudah dibangun untuk digunakan warga untuk mengairi sistem irigasi setempat yang bersumber dari sungai. Namun, pengambilan air yang direncanakan kurang efektif dikarenakan kerusakan yang terjadi terhadap tubuh bendung dan meningkatnya debit air di sungai. Kemudian dibangun bendung baru untuk mengairi irigasi di daerah ekor. Melihat pembangunan ini dan kaitannya dengan kebutuhan air untuk irigasi yang sudah tidak mencukupi maka penulis akan mengkaji lebih lanjut lagi untuk meneliti alternatif perencanaan bendung tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dimana peneliti melakukan observasi dan survey di lokasi penelitian. kondisi dan hal-hal lainnya yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Dari perhitungan dan pembahasan penelitian yang berjudul “Alternatif Perencanaan Bendung Ekor Kecamatan Wasile Selatan Kabupaten Halmahera Timur” maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Debit banjir rencana yang didapatkan dari perhitungan metode Haspers adalah 217,13 m3/dt. Bentuk mercu yang digunakan adalah mercu bulat dengan jari-jari mercu adalah 1 m, dan dengan tinggi 2 m. Dengan dimensi tubuh bendung lebar 12 m & panjang 8 m, lantai muka bendung panjang 8 m, kolam olak USBR I dengan panjang 12 m, dan lindungan rip-rap panjang 4 m dengan tebal 1,5 m.