Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementation of Emergency Response System in Elementary School as an Effort to Increase Safety Culture from an Early Age Evi Widowati; Rulita Hendriyani; Anik Setyo Wahyuningsih; Nurul Huda Agustiani; Roro Hapsari; Srinata Dwijaningtyas; Annisa Sari; Octavia Rahayu; Adelia Oktafiani; Tutik Lestari; Ani Suryani
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 40, No 2 (2023): October 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v40i2.45627

Abstract

Children are included in a vulnerable group that must be protected, both from the threat of natural disasters, non-natural disasters or social disasters. School is a place for children to spend a lot of time. Disaster events can occur anywhere and at any time, including at school and during school hours, so schools must have an adequate emergency response system to ensure the safety of all its citizens. The purpose of this study is to identify problems that exist in schools related to the implementation of the disaster response system and formulate indicators for the initiation of initial activities for implementing the emergency response system in elementary school. The research design uses a qualitative descriptive research. The results of identifying problems in Elementary School Y show that school has not implemented an emergency response and disaster mitigation system, but teachers' knowledge regarding multi-hazard mitigation is also still low. The conclusions obtained are that schools can apply initial activity initiation indicators for the implementation of an emergency response system including: preparation of an emergency response team complete with duties and roles, preparation of SOPs for emergency response at school, training and simulation of disaster mitigation, preparation of evacuation maps, installation of evacuation directions, determination gathering points, emergency response signs, installation of emergency response facilities at least Light Fire Extinguishers/APAR and instructions for their use, as well as developing a network of cooperation with related parties.
Literasi Kesehatan Mental Untuk Mengoptimalkan Peran Orangtua Dalam Menanggulangi Masalah Perilaku dan Emosi Reni Pawestuti Ambari Sumanto; Rulita Hendriyani; Edwindha Prafitra Nugraheni; Ni Kadek Aris Rahmadani; Lial Khusna; Tiara Aulia Azzahra; Siti Khotijah
DEDIKASI PKM Vol. 4 No. 3 (2023): DEDIKASI PKM UNPAM
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/dedikasipkm.v4i3.33277

Abstract

Masa anak-anak adalah masa emas, laju pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada masa anak-anak menjadi pondasi untuk masa selanjutnya. Namun tidak semua anak mampu tumbuh dan berkembang secara optimal terlebih di era digital saat ini. Dampak yang nyata terlihat pada perkembangan emosi. Perkembangan emosi pada anak masih perlu mendapat perhatian khusus di TK Masyithoh Kebondalem, hasil penelusuran awal menggunakan instrument strengths and difficulties questionnaire menunjukkan 36% anak memiliki kecenderungan masalah perilaku dan emosi. Masalah perilaku dan emosi belum menjadi prioritas lembaga karena terbatasnya akses layanan kesehatan mental. Pemeriksaan berkala telah dilakukan oleh Puskesmas setiap 3 bulan sekali namun terbatas pada pemeriksaan fisik saja. Kegiatan parenting dengan orangtua pun rutin dilakukan, namun terbatas pada penyampaian hasil belajar siswa. Merujuk pada keterbatasan dan potensi yang ada maka menjadi urgent untuk memberikan literasi kesehatan mental bagi orangtua. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan peran orangtua dalam menanggulangi masalah perilaku dan emosi pada anak melalui kelas BAHTERA (Bahagia, Sehat, Sejahtera). Metode yang digunakan dalam kelas Bahtera berupa cermah, diskusi dan praktik. Kegiatan kelas bahtera dimulai dengan persiapan; pada tahap persiapan disusun modul guna memudahkan orangtua dalam memahami materi, selanjutnya tahap pelaksanaan dengan menggunakan metode cermah dan diskusi; menghadirkan psikolog dan konselor berbasis kelas secara luring sebanyak 3 kali pertemuan. Selain itu, peserta diajak mempraktikkan terapi release emosi. Tahap akhir yaitu melakukan evaluasi guna mengetahui kebermanfaatan kegiatan. Hasil menunjukkan seluruh peserta yang terdiri dari 10 orangtua dan 3 pendidik hadir selama kelas bahtera berlangsung dan menyatakan kelas bahtera bermanfaat dan praktiknya dapat dilakukan dalam keseharian.