Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdimas Pamenang

PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA RELAWAN BERBASIS METODA DRILL AND PRACTICE: ASSISTANCE AND FIRST AID TRAINING FOR VOLUNTEERS BASED ON DRILL AND PRACTICE METHOD Didik Atmojo; Elfi Quyumi Rahmawati; Fajar Rinawati; Dwi Rahayu
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i2.154

Abstract

Abstrak  Pertolongan pertama (PP) merupakan faktor yang berperan dalam mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat kecelakaan lalu-lintas dan bencana. Oleh karena itu masyarakat awam harus siap berpartisipasi dalam pemberian bantuan dasar. Pertolongan pertama (PP) yang tepat merupakan salah satu aspek penting dari keselamatan jalan dan bencana. Penting untuk mengembangkan metode pelatihan pertolongan pertama yang efektif dan mengevaluasinya. Pelatihan adalah rangkaian kegiatan individu dalam meningkatkan keahlian dan pengetahuan secara sistematis sehingga mampu memiliki kinerja profesional di bidangnya.Penggunaan metode Drill and Practise lebih efektif karena peserta diberikan kesempatan melakukan praktik PP berulang kali secara kontinyu sehingga mendapatkan peningkatan pada keterampilan yang diharapkan.  Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada relawan baik pengetahuan, maupun keterampilan dalam  rangka memberikan tindakan pertolongan pertama. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di markas PMI Kota Kediri dengan melibatkan 40 orang relawan yang terdiri dari Korps Sukarela Perguruan Tinggi dan Tenaga Relawan yang lain.  Metode pengabdian masyarakat ini dengan memberikan pelatihan berupa pelatihan keterampilan pertolongan pertama  berupa Bantuan Hidup Dasar (BHD), Sumbatan Jalan Nafas, Cedera jaringan Lunak dan Otot Rangka. Hasil Evaluasi Kegiatan menunjukkan peningkatan yang signifikan terkait pengetahuan dan keterampilan dalam PP, sebelum dan sesudah pelatihan Rerata tingkat pengetahuan responden sebelum pelatihan sebesar 3,50 dan sesudah pelatihan rata-rata meningkat menjadi 55,48. Rerata tingkat keterampilan dan kompetensi responden sebelum pelatihan sebesar 3,75 dan sesudah pelatihan rata-rata meningkat menjadi 58,38. Pelatihan pertolongan pertama berbasis pengalaman, yang berfokus pada pengetahuan dan keterampilan, serta pengaturan psikologis, merupakan bagian efektif dari pendidikan awam yang dapat membantu meningkatkan kompetensi relawan dalam pertolongan pertama. Kata kunci : Pertolongan Pertama, Metode Drill and Practice, Relawan Abstract First aid is a factor that plays a role in reducing the number of deaths and disabilities due to traffic accidents and disasters. Therefore, ordinary people must be ready to participate in providing basic assistance. In the event of accidents and disasters prompt assistance by lay people can save lives and further reduce disability. Therefore, proper first aid is an important aspect of road and disaster safety.. Training is a series of individual activities in systematically increasing skills and knowledge so that they are able to have professional performance in their field. The use of the Drill and Practice method is more effective because participants are given the opportunity to practice PP repeatedly continuously so as to get an increase in the expected skills.  The purpose of this community service is to provide training to volunteers both knowledge and skills in order to provide first aid measures. This community service was carried out at the PMI Headquarters in Kediri City by involving 40 volunteers consisting of the Higher Education Volunteer Corps and other Volunteers. This community service method is by providing training in the form of first aid skills training in the form of Basic Life Assistance (BHD), Airway Obstruction, Soft Tissue and Skeletal Muscle Injuries. The results of the activity evaluation showed a significant increase in knowledge and skills before and after the training. The mean level of knowledge of the respondents before the training was 3.50 and after the training, the average increased to 55.48. The average skill and competency level of the respondents before the training was 3.75 and after the training the average increased to 58.38. Experience-based first aid training, which focuses on knowledge and skills, as well as psychological settings, is an effective part of lay education that can help increase volunteer competence in first aid. Keywords: First Aid, Drill and Practice Method, Volunteers
SKRINING DAN DETEKSI DINI PADA LANSIA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI PENYAKIT TIDAK MENULAR DI POSYANDU LANSIA “DAHLIA” DESA PELEM KABUPATEN KEDIRI : SCREENING AND EARLY DETECTION IN THE ELDERLY AS AN EFFORT TO PREVENT COMPLICATIONS OF NON-COMMUNICABLE DISEASES AT THE POSYANDU FOR THE ELDERLY "DAHLIA" PELEM VILLAGE, KEDIRI DISTRICT Dwi Rahayu; Erni Rahmawati; Suryono; Didik Susetiyanto Atmojo; Dyah Ika Krisnawati; Muhamad Khafid
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i2.254

Abstract

Abstrak Kesehatan lansia merupakan topik yang harus terus diinvestigasi dan dievaluasi karena jumlah penduduk usia lanjut terus tumbuh. Populasi usia lanjut juga menghadapi beban penyakit tidak menular yang signifikan, yang memerlukan perawatan kesehatan yang menyeluruh untuk mengatasi masalah kesehatan mereka. Saat ini perhatian penyakit tidak menular semakin meningkat karena frekuensi kejadiannya pada masyarakat semakin meningkat. Dari sepuluh penyebab utama kematian, dua diantaranya adalah penyakit tidak menular. Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu negara. Saat ini angka Usia Harapan Hidup di Indonesiam mencapai 73,6 tahun. Pembangunan kesehatan di dukung dengan adanya program-program kesehatan seperti posyandu. Saat ini posyandu menjadi program unggulan lini terdepan yang masih aktif dijalankan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Posyandu lansia salah satu program untuk meningkatkan usia harapan hidup dengan berbagai kegiatan didalamnya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk screening dan deteksi dini pada lansia sebagai upaya pencegahan komplikasi penyakit tidak menular.Metode yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini adalah pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat pada lansia di Posyandu lansia “Dahlia” Desa Pelem Kabupaten Kediri. Kegiatan dilakukan pada hari Rabu, 12 Juni 2024 di Gedung Posyandu Lansia “Dahlia” Desa Pelem. Kegiatan ini diikuti oleh 46 lansia. Hasil pemeriksaan didapatkan terdapat 11% lansia mengalami peningkatan kadar gula darah, 65% lansia mengalami peningkatan kadar kolesterol dan 39% lansia mengalami peningkatan kadar asam urat. Hasil screening dan deteksi dini menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mengalami peningkatan kadar kolesterol sehingga dibutuhkan penatalaksaanaan selanjutnya terkait pengelolaan diet pada lansia dengan kolesterol tinggi. Kata kunci : Deteksi Dini, Pemeriksaan, Lansia, Penyakit Tidak Menular Abstract The health of the elderly is a topic that must continue to be investigated and evaluated because the number of elderly people continues to grow. The aging population also faces a significant burden of non-communicable diseases, requiring comprehensive health care to address their health concerns. Currently, attention to non-communicable diseases is increasing because their frequency of occurrence in society is increasing. Of the ten main causes of death, two of them are non-communicable diseases. Life Expectancy is an indicator of the success of health development in a country. Currently, life expectancy in Indonesia has reached 73.6 years. Health development is supported by health programs such as posyandu. Currently, posyandu is a leading frontline program that is still actively implemented to improve the level of public health. Posyandu for the elderly is a program to increase life expectancy with various activities. The aim of this community service is screening and early detection of the elderly as an effort to prevent complications of non-communicable diseases. The method used in this community service is checking blood sugar, cholesterol and uric acid in the elderly at the "Dahlia" elderly Posyandu, Pelem Village, Kediri Regency. The activity was carried out on Wednesday, June 12 2024 at the "Dahlia" Elderly Posyandu Building, Pelem Village. This activity was attended by 46 elderly people. The results of the examination showed that 11% of the elderly had increased blood sugar levels, 65% of the elderly had increased cholesterol levels and 39% of the elderly had increased uric acid levels. The results of screening and early detection show that the majority of elderly people have increased cholesterol levels, so further management is needed regarding diet management in elderly people with high cholesterol. Keywords: Early Detection, Examination, Elderly, Non-Communicable Diseases
PENINGKATAN PENGETAHUN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO: INCREASING ADOLESCENT KNOWLEDGE ABOUT REPRODUCTIVE HEALTH TO PREVENT RISKY SEXUAL BEHAVIOR Fresty Africia; Nirmala KS; Dwi Rahayu; Erni Rahmawati; Pratiwi Yuliansari
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i2.255

Abstract

Remaja merupakan masa tansisi dari anak-anak menuju dewasa. Remaja suatu periode yang kritis, serta dimulainya eksplorasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan seksual dan romantisme. Tanpa dibekali dengan pengetahuan kesehatan reproduksi yang baik, akan ada banyak masalah kesehatan reproduksi bagi remaja termasuk remaja akan cenderung berperilaku seksual berisiko. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahun remaja tentang kesehatan reproduksi melalui edukasi kesehatan. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masayarakat ini dilakukan dengan beberapa tahapan, diantaranya persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan dilaksanakan tanggal 13 Agustus 2023 di Desa Sambirobyong Kabupaten Kediri, sasaran 16 remaja. Kegiatan berupa pendidikan kesehatan melalui media power point dan video edukasi dengan materi defnisi dan klasifikasi remaja, perubahan pada remaja, cara menjaga kebersihan organ reproduksi, serta masalah-masalah kesehatan reproduksi. Evaluasi kegiatan edukasi kesehatan dilakukan dengan memberikan pre-test dan post-test untuk mengetahui dampak kegiatan edukasi kesehatan yang dilakukan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ini dapat meningkatkan pengetahuan remaja, yaitu didapatkan data sebelum edukasi nilai mean 65 dan sesudah edukasi nilai mean 81,87. Dengan pengetahuan yang baik diharapkan dapat meminimalkan perilaku seksual berisiko pada remaja sehingga angka pernikahan dini juga menurun. Kata kunci: kesehatan reproduksi, pengetahuan, remaja, Abstract Adolescence is a transition period from childhood to adulthood. Adolescence was a critical period, and it was the beginning of concerning sexual and romanticism. Without good reproductive health knowledge, there were more problems of reproductive health in adolescents that related to sexual behavior. This community service activity aims to increase adolescents’s knowledge about reproductive health through health education. The methods of community service activity were preparation, implementation, and evaluation. The activity was held on August 13, 2023, at Sambirobyong Village, Kediri Regency, targeting 16 adolescents. This activity is in the form of health education in PowerPoint and an educational video with material on the definition and classification of adolescents, changes in adolescents, how to maintain the cleanliness of reproductive organs, and reproductive health problems. Evaluation of community service activities has used a questionnaire by giving pre-tests and post-tests to determine the impact of health education. Health education through community service activity to adolescents can increase knowledge, the data obtained before education has a mean value of 65 and after education the mean value is 81,87. Good knowledge can minimize risky sexual behavior in teenagers so that the rate of early marriage also decreases.  Keywords: reproductive health, knowledge  adolescen