Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT PADA KARANG TARUNA: Emergency Skill Training for Youth Group Anas Tamsuri; Aris Dwi Cahyono; Bambang Wiseno; Endah Wahyuningsih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2020): JPM | Maret 2020
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.309 KB) | DOI: 10.33023/jpm.v6i1.582

Abstract

Pendahuluan : Keadaan gawat darurat dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat berdampak kecacatan bahkan kematian. Pertolongan pertama sangat penting sebagai upaya pencegahan agar tidak terjadi hal yang lebih parah atau mengalami kematian. Kegiatan Pengabdian masyarakat dilakukan untuk memberikan bekal kepada kelompok karang taruna untuk meningkatkan pemahaman tentang gawat darurat serta meningkatkan ketrampilan pemuda karang taruna untuk memberikan bantuan hidup dasar (basic life support) sebagai pertolongan gawat darurat. Metodologi : Metode yang digunakan dalam kegiatan ini berupa pendidikan dan pelatihan menggunakan teknik ceramah, tanya jawab dan demonstrasi dalam 2 hari kegiatan. Peserta pelatihan terdiri atas 50 pemuda anggota Karang Taruna. Hasil : Setelah dilakukan pelatihan peserta menyatakan mendapat pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi mereka. Hasil pre dan post test menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta, dari rata-rata nilai 34,96 (SD + 9,96), menjadi menjadi 62,48 (SD + 11,82). Hasil uji Korelasi terdapat perbedaan signifikan antara pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan. Diskusi/ Kesimpulan : Pelatihan mampu merangsang indera dan motivasi belajar untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa pelatihan mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Pemuda Karang Taruna dalam memberikan pertolongan pertama gawat darurat. Kata Kunci : Karang Taruna, Pelatihan, Pertolongan Gawat Darurat
Analisis Faktor Individual dengan Work Pressure Karyawan Rumah Sakit Pada Masa Pandemi COVID-19 Suryono Suryono; Bambang Wiseno; Fannidya Hamdani Zeho
JURNAL ILKES : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 12 No 2 (2021): Jurnal Ilkes (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : STIKES Karya Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35966/ilkes.v12i2.244

Abstract

Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung saat ini memberikan dampak yang sangat besar bagi setiap bidang terutama bidang kesehatan. Dampak yang di alami salah satunya timbul Tekanan kerja yang dirasakan oleh karyawan khususnya rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis work pressure yang dialami oleh karyawan rumah sakit dilihat dari tuntutan atau stressor yang dialami pegawai selama pandemic covid-19 berdasarkan faktor individual seperti jenis jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status pernikahan, masa kerja, dan kategori karyawan. Jenis dan rancangan penelitian menggunakan observasional analitik dan cross-sectional dengan uji chi-squere untuk mengetahui hubungan antar variabel (nilai p <0,05). Jumlah responden sebanyak 40 subyek. Didapatkan hasil karakteristik karyawan RS Amelia Pare mayoritas tenaga kesehatan, perempuan, usia ≤35 tahun, lama kerja ≤10 tahun, tingkat pendidikan di bawah S1, status pernikahan sudah menikah. Hasil tingkat work pressure menunjukkan tingkat work pressure rendah sebanyak 1 responden (2%), dengan tingkat sedang sebanyak 19 (47%), tinggi 13 (33%), dan sangat tinggi 7 responden (18%). Tidak terdapat hubungan antara, jenis kelamin, usia, masa kerja, tingkat pendidikan, status pernikahan dengan work pressure. Hanya faktor individual pekerjaan atau kategori karyawan yang berhubungan signifikan dengan work pressure pegawai atau karyawan (p=0,007). Penyebab tingginya work pressure adalah adanya tuntutan organisasi dalam kaitannya tingginya peran tugas yang meningkat selama masa pandemic.
PHENOMENOLOGY STUDY: THE INTERPRETATING EXPERIENCE OF EX-PRISIONERS OF NARCOTICS ABUSER WHEN RETURNING TO THE COMMUNITY IN KABUPATEN KEDIRI Bambang Wiseno; Indah Winarni; Fransiska Imavike Fevriasanty
NurseLine Journal Vol 2 No 2 (2017): November 2017
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/nlj.v2i2.5920

Abstract

Criminality is a serious problem having not been saved up to now. Narcotics cases are increasing every year and most of them done by the same person. This recurrent criminality is happened because of both the difficulty of getting on employment access and the lack of moral support from the community. Nursing as a professional job in healthcare especially Psychiatric Nursing is obliged to assist people with psychosocial problems including ex-prisoners of narcotics abuser. They return to the community with a lot of meaningful experiences and problems with no other people have. The purpose of this study was to discover the meaning of their experience when returning to their society. With qualitative research of interpretive phenomenology approach, in-depth-interview was done for six ex-prisoners of narcotics abusers as participants selected by purposive sampling method. The study was conducted in June 2017 in Kabupaten Kediri. Interpretative Phenomenology Analysis (IPA) was used to analyze the data and found 8 themes; guilty feeling to the family, leaving fate in life, getting moral support to improve their life better, getting ashamed for what they have ever done, feeling unworthy in the community, being given to do better, feeling not given the opportunity to do better, and not having a desire to the narcotics. From all these themes, it can be concluded that the shame and guilty feeling causes them to fate in life. The support of the community and a chance to better makes a strong intention to leave narcotics. They must have a tough struggle to gain a better life when returning to their community.
(QUALITATIV RESEARCH) PENGALAMAN PEMBELAJARAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA METODE ROLE PLAY PADA MAHASISWA DIPLOMA III KEPERAWATAN STIKES PAMENANG: (QUALITATIV RESEARCH) LEARNING EXPERIENCE IN MENTAL NURSING LABORATORY WITH THE ROLE PLAY METHOD IN DIPLOMA III NURSING NURSING STIKES PAMENANG Bambang Wiseno
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.061 KB) | DOI: 10.53599/jip.v1i1.9

Abstract

Abstrak : Mempelajari ilmu asuhan keperawatan harus dilakukan secara menyeluruh, yaitu; bio, psiko, sosio, spiritual dan budaya sehingga didapatkan hasil yang optimal. Banyak model dan metode yang digunakan untuk proses pembalajaran. Metode role play dalam pembelajaran laboratorium mata kuliah asuhan keperawatan jiwa Diploma III dilakukan untuk mengaplikasikan teori keperawatan jiwa yang lebih membutuhkan kemampuan komunikasi terapeutik sebagai perawat pelaksana. Mahasiswa ketika praktik bermain peran pada pembelajaran laboratorium asuhan mempunyai berbagai pengalaman yang bermakna dan permasalahan yang tidak didapatkan ketika praktik laboratorium mata kuliah lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan makna dari pengalaman mereka ketika selesai mengikuti kegiatan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenology diskriptive dilakukan wawancara secara mendalam (indepth interview) dengan pertanyaan semistruktur terhadap enam mahasiswa secara purposive sampling setelah pembelajaran roleplay pada bulan Juni 2019 di laboratrium kampus. Interpretative Phenomenology Analysis (IPA) digunakan untuk menganalisa data dan ditemukan 7 tema, yaitu; merasa perlu tambahan praktik komunikasi terapeutik, merasa susah mempelajari keperawatan jiwa, tidak yakin akan kemampuan, merasakan seperti berhadapan langsung dengan klien, merasakan takut bila berhadapan langsung dengan klien jiwa, tidak bisa konsentrasi dalam proses role play dan merasa perlu untuk sering melakukan role play. Dari semua tema yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa ada yang merasa kesulitan mempelajari keperawatan jiwa karena persepsi yang salah tentang keperawatan jiwa sehingga merasa perlu meningkatkan pemaham teoritis materi dan sering melakukan latihan bermain peran. Abstract : Studying nursing care must be done thoroughly, that is; bio, psycho, socio, spiritual and culture so that optimal results are obtained. Many models and methods are used for the learning process. The role play method in learning laboratory nursing Diploma III mental nursing care is carried out to apply mental nursing theory that requires therapeutic communication skills as a practical nurse. Students when practicing role playing in mental health laboratory have a variety of meaningful experiences and problems that are not obtained when practicing laboratory in other subjects. The purpose of this research is to find the meaning of their experience when they finish participating in the activity. Qualitative research with a descriptive phenomenological approach was carried out in-depth interviews (in-depth interviews) with semi structured questions to six students by purposive sampling after role play learning in June 2019 at the campus laboratory. Interpretative Phenomenology Analysis (IPA) was used to analyze data and found 7 themes, namely; feel the need for additional therapeutic communication practices, find it difficult to study mental nursing, are unsure of ability, feel like dealing directly with clients, feel afraid when dealing directly with mental clients, cannot concentrate on the role play process and feel the need to frequently do role play. From all the themes produced it can be concluded that there are students who find it difficult to study mental nursing because of wrong perceptions about mental nursing so they feel the need to improve theoretical understanding of the material and often do role playing exercises.
PENGALAMAN KEPALA RUANG DALAM MENGELOLA ADMINISTRASI RUANGAN DI RUMAH SAKIT “AMELIA” PARE, KEDIRI: EXPERIENCE HEADNURSE IN MANAGING WARD ADMINISTRATION AT HOSPITAL “AMELIA” PARE, KEDIRI Bambang Wiseno
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.639 KB) | DOI: 10.53599/jip.v2i1.34

Abstract

Abstrak : Peran perawat di rumah sakit yaitu memberikan asuhan keperawatan, advocator, educator, colaborator, coordinator, conselor dan researcher. Kepala ruang sebagai pimpinan dalam ruang perawatan mempunyai kewajiban dalam semua peran tersebut. Pengelolaan suatu ruangan di rumah sakit tidak terlepas dari kegiatan administrasi yang teratur dan terarah oleh semua tim yang ada di ruangan dalam mencapai tujuan. Peran perawat yang komplek tersebut akan bertambah beban kerjanya jika kurang didukung dengan tenaga profesional lain untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di ruangan termasuk tenaga administrasi. Pelaksanaan administrasi tidaklah mudah kecuali oleh tenaga profesional yang telah mendapatkan pendidikan khusus keadministrasian. Masing-masing kepala ruangan mempunyai pengalaman pribadi ketika dituntut untuk menyelesaikan administrasi yang ada di ruangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan makna dari pengalaman kepala ruang ketika mereka yang harus menyelesaikan semua permasalahan ruangan khususnya administrasi ruangan. Ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara (indept intervew) terhadap semua kepala ruang (purposive sampling) sebagai partisipan dari rumah sakit “Amellia” Pare Kediri sesuai kriteria penelitian ini. Setelah data saturasi, dilakukan analisa data menggunakan IPA (Interpretative Phenomonology Analisys). Didapatkan sebanyak 6 (enam) tema, yaitu; merasa senang bisa membantu orang lain, bertanggungjawab atas keberhasilan akreditasi rumah sakit, bertanggungjawab atas masalah keperawatan di ruangan, merasa masalah ruangan tanggungjawab bersama staff, merasa beban berlebih karena administrasi selain urusan keperawatan dan merasa perlu ada petugas administrasi. Ruangan keperawatan perlu tenaga administrasi khusus untuk menyelesaikan keadministrasian yang ada di ruangan. Abstract : The role of nurses in hospitals is to provide nursing care, advocators, educators, collaborators, coordinators, counselors and researchers. The head nurses as a leader in the treatment room has obligations in all of these roles. Management of a ward in a hospital is inseparable from regular and directed administrative activities by all the teams in the ward in achieving their goals. The role of a complex nurse will increase the workload if it is not supported by other professionals to solve problems in the room including administrative staff. Implementation of administration is not easy except by professionals who have received special administrative education. Each Head Nurse has personal experience when required to complete the administration in the ward. This study aims to find the meaning of the experience of the head of the room when they have to solve all the problems of the room, especially room administration. This is a qualitative research by collecting data through interviews (indept interview) of all room heads (purposive sampling) as participants from the "Amellia" Pare Kediri hospital according to the criteria of this study. After saturation data, the data analysis done using IPA (Interpretative Phenomonology Analysis). Obtained as many as 6 (six) themes, namely; feel happy to be able to help others, is responsible for the success of hospital accreditation, is responsible for nursing problems in the ward, feels the problem of ward responsibilities with the staff, feels excessive burden due to administration other than nursing matters and feels the need for administrative officers. The ward needs special administrative staff to completely room administration.
ANALISIS BENTUK LAYANAN HOMECARE YANG DIINGINKAN PASIEN BERDASARKAN KASUS PENYAKIT DI MASA PENDEMI COVID-19. : ANALYSIS OF HOME CARE SERVICES AS PATIENT EXPECTATION DURING PANDEMIC OF COVID -19. christianto nugroho; Suryono; Bambang Wiseno
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.348 KB) | DOI: 10.53599/jip.v3i1.78

Abstract

Abstrak : Homecare merupakan pelayanan kesehatan di rumah yang memberikan kesempatan bagi masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Faktor kasus penyakit terhadap bentuk layanan homecare masih memerlukan analisis lebih mendalam. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kasus penyakit terhadap bentuk layanan homecare yang diinginkan pasien pada masa pendemi covid-19 di RS Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien di RSUD Pare dan sampel penelitian 172 responden dengan tehnik simple random sampling pada bulan September 2020. Instrument penelitian ini menggunakan bentuk kuesioner yang berisi data diagnosa medis dan bentuk layanan homecare yang diinginkan oleh responden. Setelah data terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan SPSS 20 dan dilakukan uji statistik dengan crostab Hasil penelitian menunjukkkan bentuk layanan homecare berurutan sebagai berikut Perawatan 91 responden, pengobatan 54 respoden, konsultasi kesehatan 22 respoden, dan Fisoterapi 5 responden dari semua kasus penyakit yang dialami oleh pasien. Bentuk layanan homecare dapat disimpulkan bahwa pelayanan keperawatan oleh tenaga perawat, pengobatan oleh dokter, konsultai kesehatan dan fisioterapi merupakan perpaduan yang harmonis untuk mewujudkan pelayana homecare yang baik dan servis yang memuaskan bagi masyarakat, sehingga kesehatan ditengah masyarakat bisa terwujud. Abstract : Homecare is a health service at home that provides opportunities for the community to reach maximum health services. The factor of disease cases in the form of homecare services still requires more in-depth analysis. The purpose of this study was to analyze disease cases against the form of homecare services that patients expected during the COVID-19 pandemic at Kabupaten Kediri Hospital, Kediri, East Java, Indonesia. The design of this study was cross-sectional. The population of this study were all patients at RSUD Pare and the research sample was 172 respondents using simple random sampling technique. Collecting data with a questionnaire about the form of homecare services and cases of patient illness, then multivariate analysis was carried out with linear regression test. The results showed that the form of homecare services was sequentially as follows: Treatment of 91 respondents, treatment of 54 respondents, health consultation of 22 respondents, and Physiotherapy 5 respondents from all cases of disease experienced by patients. The form of homecare services can be concluded that nursing services by nurses, treatment by doctors, health consultants and physiotherapy are a harmonious combination to create good homecare services and satisfying services for the community, so that health in the community can be realized.
TUGAS TAMBAHAN PERAWAT DI BANGSAL PERAWATAN SEBAGAI PENGELOLA KEUANGAN; STUDI KUALITATIF: Extra task of Nurse at the Ward as financial administrator; a qualitative study Bambang Wiseno; luluk susiloningtyas; aris dwi cahyono
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.87 KB) | DOI: 10.53599/jip.v3i2.80

Abstract

Abstrak : Rumah sakit merupakan tempat untuk pelayanan kesehatan secara umum, namun juga termasuk pelayanan lainnya yang bisa memberi kepuasan semua pengguna rumah sakit. Karyawan rumah sakit sebagai pemberi layanan juga harus mendapatkan kepuasan dalam kegiatannya. Perawat selama ini tidak hanya memberi tindakan asuhan keperawatan pada pasien namun juga pelayanan lain salah satunya yaitu administrasi keuangan ruangan. Perawat dalam perannya di layanan kesehatan bisa sebagai advocator, educator, colaborator, coordinator, conselor dan sebagai pembaharu, dan ada tempat layanan kesehatan yang mengharuskan perawat menyelesaikan administrasi keuangan selama pasien dirawat di ruang tersebut. Pelaksanaan administrasi keuangan tidaklah mudah kecuali oleh tenaga profesional yang telah mendapatkan pendidikan khusus tentang administrasi keuangan dan hal tersebut menjadi beban tersendiri bagi perawat. Tujuan dari penelitian kualitatif ini yaitu untuk mengungkap respon perawat atas tugas administrasi keuangan di ruang perawatan. Wawancara secara mendalam terhadap perawat di rumah sakit untuk mendapatkan data tentang pengalamannya dalam mengelola administrasi keuangan. Setelah melalui analisa data dan diskusi dengan beberapa peneliti kualitatif serta klarifikasi dengan beberapa perawat didapatkan sebanyak 6 (enam) tema, yaitu; menyatakan tidak mempunyai dasar ilmu keadministrasian, merasa bertanggungjawab atas tugas-tugas diruangan termasuk administrasi keuangan, merasa bertanggungjawab atas data-data di ruangan untuk keberhasilan akreditasi rumah sakit, mengharapkan reward atas beban lebih, emosi karena administrasi dan merasa puas bisa membantu. Disimpulkan bahwa perawat merasa kegiatan administrasi keuangan pasien selama dirawat di ruangan merupakan beban tambahan diluar perannya, selain itu perawat merasa kesulitan menyelesaikannya karena harus membagi waktu dengan perannya sehingga merasa perlu adanya tenaga khusus yang menangani hal tersebut. Abstract : The hospital is a place for general health services, but also includes other services that can satisfy all hospital users. Hospital employees as service providers must get satisfaction in their activities. So far, nurses do not only provide nursing care to patients but also other tasks assigned by the institution. Nurses in their roles in health services are not only as providers of nursing care but also as advocates, educators, collaborators, coordinators, counselors and researchers, and there is health care facilities also require nurses to complete financial administration while the patient is being treated in the room. The implementation of financial administration is not easy except by professionals who have received special education about financial administration and this becomes a burden for nurses. The purpose of this qualitative research is to reveal the nurse's response to the task of financial administration in the treatment room. In-depth interviews were conducted on nurses at hospital to collect data and listen to nurses' thoughts about their experiences in managing financial administration. After going through data analysis and discussions with several qualitative researchers as well as clarification with several nurses, there were 6 (six) themes, namely; stated that he did not have a basic administrative knowledge, felt responsible for the duties of the room including financial administration, felt responsible for the data in the room for the success of hospital accreditation, expected rewards for the extra burden, was emotional because of administration and was satisfied to be able to help. It was concluded that nurses feel the financial administration activities of patients while being treated in the room are an additional burden outside of activities according to their roles, in addition to the difficulty of completing because they have to the provision of nursing care so that they feel the need for special personnel to handle this.
MASALAH KESEHATAN PENYINTAS GEMPA DAN TSUNAMI DI DONGGALA, SIGI DAN PALU, SULAWESI TENGAH Bambang Wiseno
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 5 No. 1 (2019): JPM | Maret 2019
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.492 KB) | DOI: 10.33023/jpm.v5i1.232

Abstract

ABSTRACT Indonesia is an archipelago country located on the Ring of Fire has experienced many natural disasters. On September 28, 2018 a earthquake with magnitude 7.7 caused a tsunami in Donggala, Sigi and Palu in Province of Sulawesi Tengah. Declared a national disaster, the government and many humanitarian organizations (NGOs) domestic and foreign, who are help to deal the problems caused. For this matter, writers is a llecturer and one’s of memberf the NGO Indonesian Red Crescent Society (BSMI) after two weeks of disaster have conduct health services and provide assistance to alleviate the bio, psychological, socio and cultural burden. Nearly 845 residents checked their health conditions at health posts created. Health problems found were diarrhea and digestive disorders, respiratory tract infections, hypertension, skin diseases and various post-traumatic syndroma disorder problems. Based on the literature and these findings it can be concluded, the problems needs more attention in the handling and prevention, and helper / voluntere should be readiness to provide mental health / psychosocial support after the disaster.
PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PENYULUHAN KESEHATAN DI DUSUN KRAMPYANG, DESA KALIPANG, KECAMATAN GROGOL, KABUPATEN KEDIRI (KERJA SAMA DENGAN) LEMBAGA AMIL ZAKAT “NURUL HAYAT” DAN “BSMI KABUPATEN KEDIRI” Bambang Wiseno
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2020): JPM | Maret 2020
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.778 KB) | DOI: 10.33023/jpm.v6i1.544

Abstract

Kekeringan menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan manusia. Orang-orang di dusun Krampyang, desa Kalipang, Kecamatan Grogol telah mengalami banyak masalah kesehatan di daerah tersebut. Letak geografis di lereng gunung wilis yang jauh dari layanan kesehatan, menyebabkan masyarakat kurang memiliki perilaku kesehatan. Misalnya, orang-orang menggunakan obat-obatan bebas untuk mengatasi masalah kesehatan mereka. Berdasarkan masalah-masalah itu, melalui Lembaga Amil Zakat "Nurul Hayat" sebagai penyandang dana bekerja sama dengan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Indonesia Kabupaten Kediri dan Stikes Pamenang dengan Tim Kesehatannya, mereka tergerak untuk mengurangi beban pada warga dalam mengatasi masalah kesehatan. Layanan sosial diberikan oleh Tim Kesehatan pada 28 September 2019 dengan asumsi layanan kesehatan dan pendidikan kesehatan kepada penduduk. Sebanyak 8,5% dari sekitar 1.200 penduduk memanfaatkan kegiatan ini untuk memeriksa kesehatan mereka secara gratis dan mendapatkan obat sesuai indikasi penyakit mereka. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa masyarakat yang mengalami masalah kesehatan tertinggi di daerah ini adalah; tekanan darah tinggi sebanyak 38,2% dan gangguan sendi / otot sebanyak 29,4%. Berdasarkan kondisi ini, konseling tentang efek negatif dari penggunaan obat bebas, masalah hipertensi dan masalah osteoporosis diberikan untuk meningkatkan pengetahuan warga tentang kesehatan sehingga konsekuensi dari masalah ini dapat dikurangi. Kata Kunci: Kemarau, Kesehatan Masyarakat, Bakti Sosial.
Homecare Interest For Post Hospitalizing Patient In Pare Region Christianto Nugroho; Suryono Suryono; Bambang Wiseno
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.929 KB) | DOI: 10.30994/sjik.v9i2.450

Abstract

The main purpose of this research is for identifying the relevant market, analyzing homecare requests to the relevant patient (identify buyer, willingness to buy), determining the segment of homecare interest during covid-19. This research uses an analytic description by using a quantitative approach. The research population is posted hospitalizing patients in RSUD Pare. Data collection was gotten by disseminating questionnaires to the patient in RSUD Pare which shows the identification of respondents to the homecare during covid-19 based on demography, geography, illness, hospitalization class, patient desire. The final result of the research is found that the amount of post-hospitalizing patients with high interest is 102 respondents (59,3%), 59 respondents (34,3%) very high, and 11 respondents (6,4%) medium. Homecare can ease society to get maximal health service, which is provable by the high number of social interest to join the homecare program.