Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Ekstrak Propolis Memperbaiki Profil Berat Badan Tikus Model Kanker Payudara yang Diinduksi dengan 7,12-dymethyilbenz(a) antracene (DMBA) Zauhani Kusnul; Suryono Suryono; Anas Tamsuri
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol 29 No 2 (2019)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/mpk.v29i2.640

Abstract

Abstract Body weight is a general indicator for assessing health status. Various diseases cause drastic weight loss, including cancer. Propolis is a bee product that has various therapeutic effects such as; anti-bacterial, antitumor, antioxidant and immunomodulatory. Propolis is also reported to be able to reduce digestive organ disorders, increase appetite and improve metabolic processes. Chemicals such as 7.12-dymethyilbenz (a) antracene (DMBA) are widely reported to have strong carcinogenic effects, especially in Sprague–Dawley rat. This study aims to assess the effect of propolis extract on the weight of Sprague–Dawley female rat induced with DMBA (7,12-dymethylbenz (a) antracene). Twenty-four female Sprague–Dawley rats 45-50 days old were induced by DMBA with a combination of injection and oral methods, as negative controls 6 Sprague–Dawley rats without DMBA induction. At the 11th week randomized negative control rats and DMBA treated rats were taken for histopathological examination of breast tissue. After it was found that rat with DMBA treatment were positive for breast cancer, in the 12th week the rat that had received DMBA treatment were divided into 4 groups, 3 groups received oral propolis extract through a gastric sonde with doses 50, 100 and 200 mg in 1 ml of corn oil, 1 group as a positive control did not get the treatment of propolis extract. Body weight is weighed before starting treatment and monitored every two weeks to 15 weeks. The results of weighing showed that the group of rat that received DMBA increased their body weight lower than the group without DMBA, and then the treatment group of propolis extract increased their body weight higher than the group without the treatment of propolis extract. The results showed that the treatment of propolis extract had a potency to improve the body weight profile of rat breast cancer model induced by DMBA. Abstrak Berat badan merupakan indikator umum untuk menilai status kesehatan. Berbagai penyakit menyebabkan penurunan berat badan yang drastis, diantaranya adalah kanker. Propolis merupakan produk lebah yang memiliki berbagai efek terapi seperti; anti bakteri, anti tumor, antioksidan dan imunomodulator. Propolis juga dilaporkan mampu menurunkan gangguan organ pencernaan, peningkatan nafsu makan, dan perbaikan proses metabolisme. Bahan kimia seperti 7,12-dymethyilbenz(a)antracene (DMBA) banyak dilaporkan memiliki efek karsinogenik yang kuat khususnya terhadap tikus Sprague–Dawley. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pemberian ekstrak propolis terhadap berat badan tikus Sprague–Dawley betina yang diinduksi untuk mengalami kanker payudara dengan DMBA. Sebanyak 24 ekor tikus Sprague– Dawley betina berumur 45-50 hari diinduksi dengan DMBA dengan kombinasi metode injeksi dan oral, sebagai kontrol negatif 6 ekor tikus Sprague–Dawley tanpa induksi DMBA. Pada minggu ke-11 diambil secara acak tikus kontrol negatif dan tikus perlakuan DMBA untuk dilakukan pemeriksaan histolopatogi jaringan payudara. Setelah didapatkan bahwa tikus dengan perlakuan DMBA positif mengalami kanker payudara, pada minggu ke-12 tikus yang telah mendapat perlakuan DMBA dibagi menjadi 4 kelompok, 3 kelompok mendapat ekstrak propolis oral melalui sonde dengan dosis masing-masing 50, 100, dan 200 mg dalam 1 ml minyak jagung, 1 kelompok sebagai kontrol positif tidak mendapat perlakuan ekstrak propolis. Berat badan ditimbang sebelum mulai perlakuan dan dipantau tiap dua minggu sampai 15 minggu. Hasil penimbangan berat badan menunjukkan bahwa kelompok tikus yang mendapat DMBA peningkatan berat badannya lebih rendah dibanding kelompok tanpa DMBA, dan selanjutnya kelompok perlakuan ekstrak propolis kenaikan berat badannya lebih tinggi dibanding kelompok tanpa perlakuan ekstrak propolis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak propolis memiliki potensi memperbaiki profil berat badan tikus model kanker payudara yang diinduksi dengan DMBA.
FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP PENERIMAAN MAHASISWA DALAM PENGGUNAAN MEDIA GOOGLE FORM PADA TRY OUT UJI KOMPETENSI : FACTORS AFFECTING THE ATTITUDE OF STUDENT ACCEPTANCE IN THE USING OF GOOGLE FORM MEDIA FOR TRY OUT COMPETENCE TEST anas tamsuri; Suryono Suryono
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 2 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.942 KB) | DOI: 10.53599/jip.v2i1.47

Abstract

Abstrak : Kegiatan Try Out merupakan salah satu upaya penyiapan mahasiswa dalam menghadapi uji kompetensi. Dalam situasi Pandemi akibat Wabah Covid 19 maka bentuk ujian diselenggarakan secara online sesuai dengan kebijakan pemerintah tentang pembatasan sosial. Salah satu metode yang digunakan untuk ujian online adalah dengan media Google Form. Penggunaan media ini merupakan hal baru dan belum pernah diketahui bagaimana penerimaan mahasiswa terhadap media tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap sikap penerimaan mahasiswa dalam penggunaan media Google Form pada Try Out uji kompetensi di Stikes Pamenang Tahun 2020. Desain penelitian adalah cross sectional. Teknik samping yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 43 responden. Variabel penelitian ini meliputi variabel dependen yaitu Sikap Penerimaan, variabel independent yaitu tipe perangkat, tipe jaringan dan pengalaman, serta variabel antara (intervening) yaitu persepsi kemudahan dan persepsi kendala. Data diambil dengan kuesioner yang disebarkan melalui Google Form dan dianalisis dengan Regresi Logistis dengan a=0,05. Hasil penelitian menunjukkan 16 responden (37%) tidak setuju dengan penggunaan Google Form. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel tipe perangkat tidak berpengaruh terhadap persepsi kemudahan (Sig. 0,750), tipe jaringan tidak berpengaruh persepsi kemudahan (Sig. 0,650), pengalaman tidak berpengaruh terhadap persepsi kemudahan (Sig. 0567). Variabel tipe perangkat tidak berpengaruh terhadap persepsi kemudahan (Sig. 0,285), tipe jaringan tidak berpengaruh terhadap persepsi kemudahan (Sig. 0,847), sedangkan pengalaman berpengaruh terhadap persepsi kendala (Sig. 0,016) dengan odd ratio 5,22. Penelitian ini juga mendapati bahwa faktor persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap sikap penerimaan penggunaan Google Form sebagai media ujian Try Out (Sig. 0,489), dan begitu juga didapaktan bahwa persepsi kendala tidak berpengaruh terhadap sikap penerimaan penggunaan Google Form sebagai media ujian Try Out (Sig. 0,976). Dari hasil penelitian maka disarankan dikembangkan penelitian lebih lanjut tentang faktor lain yang berpengaruh terhadap penerimaan penggunaan Google Form sebagai metode test. ABSTRACT : Try Out activity is an effort to prepare students in facing the competency test. In a Pandemic situation due to the Covid 19 Outbreak, the form of exams was held online in accordance with government policy on social distancing. One method used for online exams is the Google Form media. The use of this media is new and it has never been known how the acceptance of students towards the media. The purpose of this study is to determine the factors that influence the attitude of acceptance of students in the use of Google Form media on the Try Out competency test at Pamenang School of Health in 2020. The study design was cross sectional. The sampling technique used was simple random sampling with sample size of 43 respondents. The variables of this study included the dependent variable: Attitide of Acceptance toward Google Form using as media of Try Out and the independent variable included : the type of device, the type of network, and experience; and the intervening variable, namely the perception of ease and perception of constraints. Data was collected using a questionnaire distributed via Google Form and analyzed with Logistic Regression with a = 0.05. The results showed 16 respondents (37%) did not agree with the use of Google Form. The results also showed that the type of device did not affect the perception of convenience (Sig. 0.750), the type of network did not affect the perception of ease (Sig. 0.650), experience did not affect the perception of ease (Sig. 0567). The type of device variable did not affect the perception of convenience (Sig. 0.285), the type of network did not affect the perception of ease (Sig. 0.847), while experience affect the perception of constraints (Sig. 0.016) with an odd ratio of 5.22. This study also found that the perceived ease factor did not affect the attitude of accepting the use of Google Form as a Try Out test media (Sig. 0.489), and likewise it was found that the perception of constraints had no effect on the attitude of accepting the use of Google Form as a Try Out test media (Sig. .976). From the results of the study it is recommended that further research be developed about other factors that influence the acceptance of using Google Form as a test method. Kegiatan Try Out merupakan salah satu upaya penyiapan mahasiswa dalam menghadapi uji kompetensi. Dalam situasi Pandemi akibat Wabah Covid 19 maka bentuk ujian diselenggarakan secara online sesuai dengan kebijakan pemerintah tentang pembatasan sosial. Salah satu metode yang digunakan untuk ujian online adalah dengan media Google Form. Penggunaan media ini merupakan hal baru dan belum pernah diketahui bagaimana penerimaan mahasiswa terhadap media tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap sikap penerimaan mahasiswa dalam penggunaan media Google Form pada Try Out uji kompetensi di Stikes Pamenang Tahun 2020. Desain penelitian adalah cross sectional. Teknik samping yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel 43 responden. Variabel penelitian ini meliputi variabel dependen yaitu Sikap Penerimaan, variabel independent yaitu tipe perangkat, tipe jaringan dan pengalaman, serta variabel antara (intervening) yaitu persepsi kemudahan dan persepsi kendala. Data diambil dengan kuesioner yang disebarkan melalui Google Form dan dianalisis dengan Regresi Logistis dengan a=0,05. Hasil penelitian menunjukkan 16 responden (37%) tidak setuju dengan penggunaan Google Form. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel tipe perangkat tidak berpengaruh terhadap persepsi kemudahan (Sig. 0,750), tipe jaringan tidak berpengaruh persepsi kemudahan (Sig. 0,650), pengalaman tidak berpengaruh terhadap persepsi kemudahan (Sig. 0567). Variabel tipe perangkat tidak berpengaruh terhadap persepsi kemudahan (Sig. 0,285), tipe jaringan tidak berpengaruh terhadap persepsi kemudahan (Sig. 0,847), sedangkan pengalaman berpengaruh terhadap persepsi kendala (Sig. 0,016) dengan odd ratio 5,22. Penelitian ini juga mendapati bahwa faktor persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap sikap penerimaan penggunaan Google Form sebagai media ujian Try Out (Sig. 0,489), dan begitu juga didapaktan bahwa persepsi kendala tidak berpengaruh terhadap sikap penerimaan penggunaan Google Form sebagai media ujian Try Out (Sig. 0,976). Dari hasil penelitian maka disarankan dikembangkan penelitian lebih lanjut tentang faktor lain yang berpengaruh terhadap penerimaan penggunaan Google Form sebagai metode test.
ANALISIS SELF EFFICACY PESERTA PELATIHAN PENANGANAN KEGAWATDARURATAN PADA KORBAN BALITA TENGGELAM: ANALYZE THE SELF-EFFICACY OF TRAINING PARTICIPANTS IN EMERGENCY HANDLING OF TODDLERS DROWNING christianto nugroho; Suryono
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.36 KB) | DOI: 10.53599/jip.v2i2.73

Abstract

Abstrak : Tenggelam atau drowning didefinisikan sebagai kematian karena akfiksia akibat terendam pada cairan, terutama air. Permasalahan mitra yang dirumuskan yaitu rendahnya pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan diri (Self Efficacy) dalam penanganan kegawatdaruratan tenggelam pada balita dan upaya antisipasi yang dapat dilakukan di rumah untuk mencegah resiko kecelakaan tenggelam pada balita.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Self Efficacy peserta pelatihan penanganan kegawatdaruratan pada korban balita tenggelam di Desa Darungan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Desain Penelitian ini menggunakan pendekatan One Group Pre Test-Post Test Design, pengumpulan data dilakukan dengan panduan kuesioner. Populasi penelitian adalah keseluruhan peserta pelatihan kegawatdaruratan pada korban balita tenggelam di desa Darungan yang berjumlah 15 orang, sampel menggunakan total sampel yaitu 15 responden. Variabel independent penelitian ini adalah pelatihan kegawatdaruratan korban balita tenggelam dan variabel dependent panelitian ini adalah Self Efficacy. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner yang mengukur tingkat self efficacy peserta sebelum dilakukan pelatihan dan setelah dilakukan dilakukan pelatihan. Kemudian data ditabulasi untuk melihat tingkat Self Efficacy dan dilakukan uji beda menggunakan uji Paired t-test. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah Self Efficacy sebelum dilakukan pelatihan memiliki rata rata di skor 67 dalam kategori rata-rata rendah (< 69%) dan Self Efficacy setelah dilakukan pelatihan memiliki rata rata di skor 95,4 dalam kategori rata-rata sedang (69 – 99%) serta analisis pre dan post pelatihan diketahui sig.(2 tailed) sebesar 0,000 < 0,05, bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara hasil Self Efficacy peserta pelatihan penanganan kegawatdaruratan pada korban balita tenggelam pada data pretest dan post test, artinya bahwa pelatihan penanganan kegawatdaruratan pada balita tenggelam memberikan pengaruh yang nyata terhadap perubahan Self Efficacy peserta pelatihan. Dari penelitian ini di simpulkan pelatihan penanganan kegawatdaruratan pada korban balita tenggelam memberikan efek terhadap peningkatan Self Efficacy masyarakat darungan. Abstract : Drowning or drowning was defined as death due to akfiksia due submerged in fluids, especially water. The partner problems formulated are low knowledge, skills and self-confidence (Self Efficacy) in handling emergency drowning in toddlers and anticipatory efforts that can be done at home to prevent the risk of drowning accidents in toddlers. The purpose of this study was to analyze the self-efficacy of training participants in emergency handling of toddlers drowning in Darungan Village, Pare District, Kediri Regency. The design of this study used the One Group Pre-Test-Post-Test Design approach, data collection was carried out with a questionnaire guide. The study population is the overall trainee emergency in toddler drowning victims in the village darungan which totaled 15 people, a sample using a total sample of 15 respondents. The independent variable of this research is Training in Emergency Handling Of Toddlers Drowning and the dependent variable of this research is Self Efficacy. Data were collected by questionnaire that measures the level of self-efficacy of participants prior to the training and after the training is done. Then the data were tabulated to see the level of self efficay and different test performed using a Paired t-test. The results obtained in this study are that self-efficacy before training has an average score of 67 in the low average category (<69%) and self-efficacy after training has an average score of 95.4 in the medium average category ( 69 - 99%) as well as the pre and post training analysis, it is known that sig. (2 tailed) of 0.000 <0.05, that there is a significant difference between the results of the self-efficacy of training participants in emergency handling of children under five drowning in the pretest and posttest data, meaning that Emergency handling training for drowning toddlers has a significant effect on changes in self-efficacy of training participants. This research concluded emergency handling training in toddler drowning victims have an effect on self-efficacy enhancement darungan society.
ANALISIS BENTUK LAYANAN HOMECARE YANG DIINGINKAN PASIEN BERDASARKAN KASUS PENYAKIT DI MASA PENDEMI COVID-19. : ANALYSIS OF HOME CARE SERVICES AS PATIENT EXPECTATION DURING PANDEMIC OF COVID -19. christianto nugroho; Suryono; Bambang Wiseno
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.348 KB) | DOI: 10.53599/jip.v3i1.78

Abstract

Abstrak : Homecare merupakan pelayanan kesehatan di rumah yang memberikan kesempatan bagi masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Faktor kasus penyakit terhadap bentuk layanan homecare masih memerlukan analisis lebih mendalam. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kasus penyakit terhadap bentuk layanan homecare yang diinginkan pasien pada masa pendemi covid-19 di RS Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien di RSUD Pare dan sampel penelitian 172 responden dengan tehnik simple random sampling pada bulan September 2020. Instrument penelitian ini menggunakan bentuk kuesioner yang berisi data diagnosa medis dan bentuk layanan homecare yang diinginkan oleh responden. Setelah data terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan SPSS 20 dan dilakukan uji statistik dengan crostab Hasil penelitian menunjukkkan bentuk layanan homecare berurutan sebagai berikut Perawatan 91 responden, pengobatan 54 respoden, konsultasi kesehatan 22 respoden, dan Fisoterapi 5 responden dari semua kasus penyakit yang dialami oleh pasien. Bentuk layanan homecare dapat disimpulkan bahwa pelayanan keperawatan oleh tenaga perawat, pengobatan oleh dokter, konsultai kesehatan dan fisioterapi merupakan perpaduan yang harmonis untuk mewujudkan pelayana homecare yang baik dan servis yang memuaskan bagi masyarakat, sehingga kesehatan ditengah masyarakat bisa terwujud. Abstract : Homecare is a health service at home that provides opportunities for the community to reach maximum health services. The factor of disease cases in the form of homecare services still requires more in-depth analysis. The purpose of this study was to analyze disease cases against the form of homecare services that patients expected during the COVID-19 pandemic at Kabupaten Kediri Hospital, Kediri, East Java, Indonesia. The design of this study was cross-sectional. The population of this study were all patients at RSUD Pare and the research sample was 172 respondents using simple random sampling technique. Collecting data with a questionnaire about the form of homecare services and cases of patient illness, then multivariate analysis was carried out with linear regression test. The results showed that the form of homecare services was sequentially as follows: Treatment of 91 respondents, treatment of 54 respondents, health consultation of 22 respondents, and Physiotherapy 5 respondents from all cases of disease experienced by patients. The form of homecare services can be concluded that nursing services by nurses, treatment by doctors, health consultants and physiotherapy are a harmonious combination to create good homecare services and satisfying services for the community, so that health in the community can be realized.
Homecare Interest For Post Hospitalizing Patient In Pare Region Christianto Nugroho; Suryono Suryono; Bambang Wiseno
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 9 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.929 KB) | DOI: 10.30994/sjik.v9i2.450

Abstract

The main purpose of this research is for identifying the relevant market, analyzing homecare requests to the relevant patient (identify buyer, willingness to buy), determining the segment of homecare interest during covid-19. This research uses an analytic description by using a quantitative approach. The research population is posted hospitalizing patients in RSUD Pare. Data collection was gotten by disseminating questionnaires to the patient in RSUD Pare which shows the identification of respondents to the homecare during covid-19 based on demography, geography, illness, hospitalization class, patient desire. The final result of the research is found that the amount of post-hospitalizing patients with high interest is 102 respondents (59,3%), 59 respondents (34,3%) very high, and 11 respondents (6,4%) medium. Homecare can ease society to get maximal health service, which is provable by the high number of social interest to join the homecare program.
Pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Pada Korban Balita Tenggelam di Desa Darungan Suryono Suryono; Christianto Nugroho
Journal of Community Engagement in Health Vol 3 No 2 (2020): September
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v3i2.89

Abstract

Resiko tenggelam paling banyak terjadi pada balita, namun tidak tertolong jiwanya karena tidak mendapatkan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dari seorang penolong. Oleh karena itu, masyarakat perlu diajarkan pelatihan Bantuan Hidup Dasar. Bantuan hidup dasar ialah tindakan untuk mempertahankan jalan nafas dan membantu pernafasan dan sirkulasi tanpa menggunakan alat selain alat bantu nafas sederhana. Faktor terpenting yang menentukan hasil dari kejadian tenggelam adalah durasi dan tingkat keparahan hipoksia yang ditimbulkan. Penanganan yang dilakukan pada near drowning di tempat kejadian meliputi menyelamatkan korban dari air, pemberian nafas bantuan, kompresi dada, membersihkan muntahan yang memungkinkan terjadinya sumbatan jalan nafas, mencegah terjadinya kehilangan panas tubuh dan transportasi korban ke fasilitas gawat darurat terdekat untuk evaluasi dan pemantauan. Kegiatan pelatihan akan diberikan kepada para kelompok Paguyuban Petani Lele “Mini Tani Lestari” Desa Darungan Kecamatan Pare dalam bentuk pelatihan “Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan Pada Balita Tenggelam”. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan mayoritas adalah pasangan usia subur yang memiliki anak balita dengan mata pencaharian sebagai petani lele yang mana setiap belakang/halaman rumah dibangun kolam lele yang tidak dilengkapi dengan pembatas keamanan bagi anak-anak. Kondisi seperti ini beresiko terjadi kecelakaan tenggelam pada anak-anak jika orang tua terlena dari menjaganya. Situasi ini dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya keadaan kegawatdaruratan yang berhubungan dengan kasus balita tenggelam. Kegiatan ini memberi bekal dan melatih para petani lele agar memiliki keterampilan yang baik dalam memberikan pertolongan pertama dalam keadaan gawat darurat balita tenggelam. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan angka keselamatan korban gawat darurat karena mendapat pertolongan pertama yang tepat sebelum sampai di tempat layanan kesehatan dan mendapat penanganan lanjutan
KEBERADAAN MOBIL SIAGA DESA DI MASYARAKAT DI DESA BENDO, KECAMATAN PARE, KABUPATEN KEDIRI: (QUALITATIVE RESEARCH) EXISTENCE “MOBIL SIAGA DESA” IN THE PUBLIC COMMUNITY AT BENDO, PARE, KEDIRI Bambang Wiseno; Didik Atmojo; Ikhwan Khosasih; Suryono
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v5i2.170

Abstract

Abstrak Mobil siaga desa diperuntukan sebagai alat transportasi pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan sebaik-baiknya masyarakat desa. Optimalisasi pelayanan pemerintahan desa salah satunya pada penanganan kasus kesehatan yang ada sebelum ditangani oleh layanan kesehatan. Masyarakat mempunyai pandangan dan pemahaman berbeda-beda dalam pemanfaatan mobil siaga desa. Penelitian kualitatif ini untuk mengetahui perasaan, pendapat, keinginan dan harapan masyarakat dengan adanya mobil siaga desa yang ada. Partisipan pada penelitian ini merupakan masyarakat desa yang desanya mendapatkan hibah mobil siaga desa yaitu warga RW 3, Dsn Bendo Kidul, Ds Bendo, Pare, Kediri. Partisipan diambil dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 6 warga yang bersedia berpartisipasi memberikan data penelitian dan setelah melalui analisa data menggunakan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) ditemukan sebanyak 5 tema, yaitu; merasa kurang koordinasi penggunaan, merasa kurang paham kemanfaatan, merasakan manfaat, beranggapan mobil dinas perangkat desa, dan merasa susah bila dibutuhkan. Dari temuan tema diatas dimungkinkan bahwa perlu adanya kejelasan informasi penggunaan mobil siaga desa pada masyarakat sehingga pemanfaatannya lebih optimal. Mungkin diperlukan pula adanya Keputusan Kepala Desa untuk pedoman pengoperasian mobil siaga dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) yang disampaikan ke masyarakat. Penelitian ini hanya lingkup kecil wilayah desa, sehingga mungkin diperlukan penelitian sejenis dalam lingkup yang lebih luas untuk mengetahui sejauh mana kemanfaatan mobil siaga desa. Kata Kunci : Kinerja, Mobil, Pasien, Siaga, Transportasi   Abstract The “mobil siaga desa” is intended as a transportation for the village government in providing the best possible service to the village community. Optimizing village government services is one of them in handling existing health cases before being handled by health services. Communities have different views and understandings regarding the use of “mobil siaga desa”. This qualitative research is to find out the feelings, opinions, desires and expectations of the community with the existence of an existing “mobil siaga desa”. Participants in this study were the peoples whose villages received “mobil siaga desa” grants, they are residents of RW 3, Bendo Kidul, Bendo Pare Kediri. Partisipan who’s were taken using a purposive sampling technique. Total of 6 residents who were willing to participate in providing research data and after going through data analysis using Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) found 5 themes, namely; feeling a lack of coordination in use, feeling a lack of understanding of benefits, feeling the benefits, assuming the official car for the village apparatus, and feeling difficult when needed. From the findings of the above themes it is possible that there is a need for clarity on the use of “mobil siaga desa” for the community so that their utilization is more optimal. It may also be necessary to have a Village Head's Decree for guidelines for operating “mobil siaga desa” with Standard Operating Procedures (SPO) to be conveyed to the community. This research is only a small scope of the village area, so similar research may be needed in a wider scope to find out the extent to which the “mobil siaga desa” is useful. Keywords : Performance, Cars, Patients, Emergency, Transportation
PENINGKATAN KETRAMPILAN PENGENALAN TANDA TRAUMA ABDOMEN DENGAN TEKNIK BEHAVIORAL SKILL TRAINING : IMPROVING ABDOMENAL TRAUMA SIGNS RECOGNITION SKILLS USING BEHAVIORAL SKILL TRAINING TECHNIQUES Dwi Rahayu; Yunarsih; Didik Susetiyanto Atmojo; Elfi Quyumi Rahmawati; Suryono; Fajar Rinawati
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Imiah Pamenang (JIP)
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v6i1.240

Abstract

Abstrak   Trauma abdomen merupakan trauma yang terletak didaerah antara pelvis bagian bawah dan diafragma pada bagian atas. Trauma abdomen terdiri atas trauma tumpul abdomen dan trauma tembus abdomen. Pada kasus-kasus trauma tumpul diagnosis lebih susah ditegakkan karena biasanya terjadi multisistem trauma, sedangkan trauma pada organ intra-abdomen kemungkinan terjadi karena adanya luka penetrasi. Trauma merupakan penyebab kematian utama usia-usia produktif yaitu usia dibawah 40 tahun, juga merupakan penyebab kematian ke-3 di dunia, setelah penyakit kanker dan kardiovaskuler. Kasus trauma abdomen masih sering mengalami penundaan diagnostik, dan fasilitas penunjang yang belum memadai sehingga mengakibatkan rawat inap berkepanjangan dan meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas.  Trauma abdomen merupakan penyebab yang cukup signifikan bagi angka kesakitan dan kematian. Diagnosis trauma abdomen sering kali terlewatkan akibat gejala fisik yang terkadang dikaburkan oleh adanya intoksikasi maupun trauma kepala. Trauma abdomen yang tidak diketahui masih menjadi momok penyebab kematian yang seharusnya dapat dicegah. Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan ketrampilan pengenalan tanda kejadian trauma abdomen dengan teknik behavioral skill training. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre experimental design dengan rancangan one group pretest-postest. Responden dalam penelitan ini sebesar 40 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner melalui google form. Analisa data dilakukan dengan uji statistik  paired t test. Hasil penelitian menunjukkan p value : 0,000 dimana ( p value < 0,05 ) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara ketrampilan pengenalan tanda trauma abdomen sebelum dan sesudah dilakukan teknik behavioral skill training. Metode BST efektif digunakan untuk melatih ketrampilan responden dalam ketrampilan pengenalan tanda trauma abdomen yang terjadi pada pasien. Abstract  Abdominal trauma is trauma located in the area between the lower pelvis and the upper diaphragm. Abdominal trauma consists of blunt abdominal trauma and penetrating abdominal trauma. In cases of blunt trauma, the diagnosis is more difficult to make because multisystem trauma usually occurs, while trauma to intra-abdominal organs may occur due to penetrating injuries. Trauma is the main cause of death in productive age, namely under 40 years of age, and is also the 3rd cause of death in the world, after cancer and cardiovascular disease. Abdominal trauma cases still often experience diagnostic delays and inadequate supporting facilities, resulting in prolonged hospitalization and increased morbidity and mortality rates. Abdominal trauma is a significant cause of morbidity and mortality. The diagnosis of abdominal trauma is often missed due to physical symptoms which are sometimes obscured by intoxication or head trauma. Unknown abdominal trauma is still a scourge that causes death that should be preventable. The aim of this research is to improve skills in recognizing signs of abdominal trauma using behavioral skills training techniques. The research design used in this research is a pre-experimental design with a one group pretest-posttest design. Respondents in this research were 40 respondents. The sampling technique used was purposive sampling, data collection using a questionnaire via Google Form. Data analysis was carried out using the paired t test statistical test. The results of the research show p value: 0.000 where (p value <0.05) so it can be concluded that there is a significant difference between skills in recognizing signs of abdominal trauma before and after behavioral skills training techniques. The BST method is effectively used to improve respondents' skills in recognizing signs of abdominal trauma that occur in patients.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) BAGI PETUGAS MOBIL SIAGA DESA DI WILAYAH KABUPATEN KEDIRI Christianto Nugroho; Suryono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i1.136

Abstract

Mobil siaga diharapkan mampu membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan segera di desa untuk ditransportasikan ke sarana kesehatan terdekat, sehingga perlu keahlian bagi sopir dan perangkat desa yang membantu proses transportasi. Dengan masalah tersebut diatas maka kami membantu petugas mobi siaga supaya mereka bisa kompeten dalam penangan pertolongan pertama pada kecelakaan dengan memberikan Helath Education tentang BHD (Bantuan Hidup dasar) bagi petugas Mobil Siaga Desa di wilayah Kabupaten Kediri. Metode pelaksanaan yang dilakukan pada pengabdian masyarakat ini adalah metode pendidikan kesehatan. Metode ini dipilih karena sesuai dengan permasalahan masyarakat mitra yaitu belum menguasai panduan penanganan kegawatdaruratan pada kecelakaan dengan benar. Pendidikan kesehatan tentang bantuan hidup dasar (BHD) ini diberikan kepada  petugas (sopir dan perangkat desa) mobil siaga dengan total 417 peserta dari 343 desa di wilayah kabupaten kediri.Berdasarkan hasil pengabdian masyakarat ini, peserta pelatihan rata- rata memiliki 75% belum pernah mengikuti atau terpapar mengenai BHD dan 24% orang belum mengetahui tentang BHD. Setelah melakukan kegiatan pelatihan BHD di Stikes Pamenang petugas mobil siaga desa memiliki pengetahuan tentang BHD meningkat dengan kriteria baik sebesar 52%. Keberadaan mobil siaga penting sekali bagi pelayanan kesehatan di masyarakat, sebagai sarana transportasi kepentingan masyarakat desanya, petugas mobil siaga yang sigap dan terampil diperlukan juga dalam membantu operasional mobil siaga ini. Pelatihan BHD bagi petugas mobil siaga sangat bermanfaat bagi masyakarat untuk menyiapkan tenaga yang handal di mobil siaga, sehingga dapat melayani masyarakat secara optimal.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PUBERTAS PADA SISWA KELAS 5 DAN 6 DI SDN WATES KECAMATAN WATES: HEALTH EDUCATION ABOUT PUBERTY GRADE 5 AND 6 STUDENTS AT SDN WATES, WATES DISTRICT Nurin Fauziyah; Susanti Tria Jaya; Fannidya Hamdani Zeho; Suryono
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 1 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v1i2.161

Abstract

Abstrak Pubertas atau akil balig merupakan bagian dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, sikap atau perilaku, dan pematangan organ reproduksi. Umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Dimasa ini adalah masa rawan bagi anak yang tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan tentang pubertas, perilaku menjaga diri dan etika dalam menghadapi masa peralihan ini. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah anak dapat mengontrol dan menjaga diri di masa pubertasnya dengan memberikan pengertian-pengertian tentang perubahan pada dirinya.  Penyampaian materi yang diberikan menggunakan media LCD, lembar balik dan tanya jawab. Hasil akhir dari pengabdian ini didapatkan anak-anak mendapatkan peningkatan pengetahuan tentang perubahan pada dirinya serta kesadaran tinggi tentang bagaimana upaya-upaya untuk menjaga dirinya di masa pubertas (100%). Oleh karena itu penting untuk dibuat suatu program inovasi untuk mengoptimalisasi pelayanan kesehatan anak di masa pubertas. Diharapkan program promosi kesehatan ini terus berlanjut sehingga membentuk generasi remaja yang berkualitas. Kata Kunci: Menjaga diri., Pubertas, Perubahan diri, Abstract Puberty or puberty is part of human development. This period is a period of change or transition from childhood to adulthood, where a child experiences physical changes, attitudes or behavior, and maturation of the reproductive organs. Generally begins at the age of 10-13 years and ends at the age of 18-22 years. This period is a vulnerable period for children who are not equipped with knowledge about puberty, self-care behavior and ethics in dealing with this transitional period. The purpose of this community service is that children can control and take care of themselves during puberty by providing insights about changes in themselves. Submission of material provided using LCD media, flipcharts and questions and answers. The end result of this dedication is that children gain increased knowledge about changes in themselves and high awareness of how to take care of themselves during puberty (100%). Therefore it is important to create an innovation program to optimize child health services during puberty. It is hoped that this health promotion program will continue to form a generation of quality youth. Keywords: Take care of yourself. Puberty, Change yourself.