Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Santunan Anak Yatim Di Kelurahan Tamansari Dalam Memperingati Tahun Baru Islam Asih Setyo Rini; Febry Aurora Galla; Mochamad Farel Akbar; Sulis Setya Damayanti; Sinta Purnamasari; Hida Nurhekmy; Muhamad Ari Yanuar; Yulianti Yulianti; Hadi Nur Amanah; Ajeng Dwi Pangestika Indrageni; Marini Marini; Winda Safitri; Muhammad Faiz Muzaqi Suparman; Asep Eka Mulyanudin; Ahmad Sayuri; Suherni Suherni; Sofiya Ulfa
Sejahtera: Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri Vol. 2 No. 4 (2023): Oktober : Jurnal Inspirasi Mengabdi Untuk Negeri
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/sejahtera.v2i4.1338

Abstract

One part of the tridharma of higher education is community service. One example of community service activities is Student Work Lectures or KKM. In KKM activities, there are several work programs that must be carried out and divided into each sector. Like the religious sector, in realizing the work program in the religious sector, KKM Group 72 UNIBA held an open donation activity for compensation for orphans at Link. Sumur Jaya RT/RW 04/02 Tamansari Village. After the donations were collected, they were then handed over to the local Risma administrators to be given to them. to orphans.
UPAYA PENGENALAN MELALUI SOSIALISASI TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DAN SEX BEBAS SERTA PERKEMBANGAN ILMU TEKNOLOGI MELALUI TTG DIKALANGAN SISWA SMA NEGERI 4 KOTA CILEGON Bambang Setyo Panulisan; Imamudin Imamudin; Asih Setyo Rini; Fadilatul Imam; Yolla Sukma Handayani; Ratna Esmayanti; Muhammad Efandhika Trisetya; Ayu Trisnawati; Rexi Fauzi Wijaya; Muhammad Fadli; Messy Marlina; Muhamad Ari Yanuar; Muhammad Faiz Muzaqi Suparman; Asep Eka Mulyanudin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18564

Abstract

Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan / Obat Berbahaya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen dan konsisten. Banyak pengguna NAPZA saat ini didominasi oleh para kaum remaja, karena itu perlu adanya upaya yang lebih baik dalam melakukan sosialisasi dan penanggulangannya.Bahkan di dalam keluarga yang harmonis pun tidak menutup kemungkinan bahwa sang anak juga dapat menjadi seorang pecandu narkoba. Sederhananya, pengertian seks bebas yang biasa dikenal di masyarakat Indonesia adalah perilaku seksual yang dilakukan di luar nikah. Dan di dalam praktiknya, hal tersebut bisa terjadi antara satu pasangan atau satu orang dengan berganti-ganti pasangan. Parahnya, hal ini juga dapat dilakukan tanpa komitmen atau bahkan tanpa ikatan emosional, termasuk ke dalamnya seks dalam pacaran (seks pranikah), cinta satu malam, prostitusi, hingga bertukar pasangan dengan pasangan lain (swinging)Sex bebas merupakan masalah yang banyak dilakukan kalangan remaja di era modern ini. Maraknya sex bebas tentu mendorong meningkatnya banyak kasus penyakit HIV/AIDS. HIV menyebabkan AIDS dan mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, atau cairan vagina. Dalam beberapa minggu infeksi HIV, gejala seperti flu seperti demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan dapat terjadi. Kemudian penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai berkembang menjadi AIDS. Gejala AIDS termasuk penurunan berat badan, demam atau berkeringat saat malam, kelelahan, dan infeksi berulang.Tidak ada obat untuk AIDS, tetapi kepatuhan yang ketat untuk mengonsumsi rejimen anti-retroviral (ARV) dapat secara dramatis memperlambat bertambah parahnya penyakit serta mencegah infeksi sekunder dan komplikasi.