Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

“REPRODUCTIVE HEALTH GO TO SCHOOL” MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA SD Lia Nurcahyani; Dyah Widiyastuti; Entin Jubaedah
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.10477

Abstract

Masalah yang sering terjadi pada remaja adalah perilaku seksual yang berisiko. Batasan usia remaja berdasarkan WHO adalah 10-19 tahun. Berdasarkan batasan ini, maka siswa SD yang berusia 10-12 tahun sudah memasuki masa remaja dan perlu diberikan pendidikan kesehatan reproduksi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberdayakan guru dengan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada siswa SD yang telah memasuki usia remaja, agar dapat mencegah perilaku seksual yang berisiko. Metode penerapan “Reproductive Health Go to School” melalui rangkaian kegiatan sosialisasi materi pendidikan kesehatan reproduksi, Focus Group Discussion kepada guru kelas, guru agama, serta guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) serta penyampaian materi pendidikan kesehatan reproduksi oleh guru kepada siswa kelas V yang berjumlah 30 orang. Hasil yang dicapai nilai rata-rata pre-test pengetahuan guru sebesar 88,3 dan rata-rata post-test sebesar 95. Nilai rata-rata pre-test pengetahuan siswa sebesar 82,1 dan rata-rata post-test sebesar 87,1. Materi pendidikan kesehatan reproduksi sebagian besar sudah termuat dalam mata pelajaran PJOK, serta Pendidikan Agama Islam. Terdapat beberapa pesan utama untuk remaja pada masa pubertas yang belum tersampaikan pada materi tersebut, selanjutnya telah disepakati akan ditambahkan untuk melengkapi materi yang sudah ada.
PENERAPAN VIDEO PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI SDN PAMITRAN KOTA CIREBON TAHUN 2021 Dyah Widiyastuti; Lia Nurcahyani
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.10478

Abstract

Batasan usia remaja berdasarkan WHO adalah 10-19 tahun. Seks pranikah merupakan masalah yang sangat rentan terjadi pada remaja. Faktor penyebab munculnya perilaku seksual adalah kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Pemberian pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja sangat penting, akan tetapi mayoritas orangtua memiliki persepsi yang negatif. Penerapan Video Pendidikan Kesehatan Reproduksi bagi siswa Sekolah Dasar (SD) adalah suatu kegiatan pemberian pendidikan kesehatan reproduksi kepada siswa SD usia remaja awal. Diharapkan dengan kegiatan ini, siswa SD memiliki pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang baik sehingga dapat membekali diri nya dengan pengetahuan akan kesehatan reproduksi sehingga dapat mencegah perilaku seksual berisiko pada remaja. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan siswa sebelum pemberian pendidikan kesehatan reproduksi remaja menggunakan media video adalah 18,9 dengan nilai terendah adalah 12 dan tertinggi 23. Sedangkan nilai rata-rata pengetahuan setelah edukasi mengalami peningkatan 4 poin dengan nilai rata-rata 22,9 nilai terendah menjadi 19 dan nilai tertinggi 25. Selain memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kami juga akan memilih dan menetapkan 3 duta remaja sebagai pendidik teman sebaya yang nantinya akan menyampaikan kembali pengetahuan yang sudah diperoleh kepada siswa siswa lainnya menggunakan media video.