Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISA KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN (PERSERO) AREA SINGKAWANG DENGAN METODE RELIABILITY NETWORK EQUIVALENT APPROACH (RNEA) - Romiandi; M. Iqbal Arsyad; Bonar Sirait
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.42008

Abstract

Penelitian ini dapat digunakan untuk menganalisa Keandalan Sistem Jaringan Diatribusi 20 kV Di PT. PLN (Persero) Area Singkawang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA), untuk menganalisa tingkat keandalan sistem distribusi apakah sudah handal atau melebihi standar yang telah ditetapkan. Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) digunakan untuk menganalisis keandalan sistem distribusi yang besar dan kompleks menjadi bentuk yang sederhana dengan elemen pendekatan ekuivalen. Penelitian ini dilakukan pada Tahun 2018 di PT. PLN (Persero) Area Singkawang pada penyulang Diponegoro dan Penyulang Sudirman yang berkonfigurasi radial. Dari studi keandalan ini didapatkan nilai indeks keandalan load point dan indeks keandalan system. Untuk mencari nilai indeks load point, SAIFI dan SAIDI, telah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode RNEA. Hasil studi menunjukkan, bahwa Penyulang Diponegoro lebih Handal dari Penyulang Sudirman, pada Penyulang Diponegoro nilai SAIFI sebesar 2,0171 [kegagalan/pelanggan/tahun] dan SAIDI = 5,1649 [jam/pelanggan/tahun]. Sedangkan pada Penyulang Sudirman memiliki nilai SAIFI sebesar 6,9787 [kegagalan/pelanggan/tahun] dan SAIDI sebesar 15,2592 [jam/pelanggan/tahun] dengan Data standar dari SPLN 68-2 tahun 1986 yang mana nilai SAIFI 3,2 [kegagalan/pelanggan/tahun] dan SAIDI 21 [jam/pelanggan/tahun].
ANALISIS RENCANA PEMASANGAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI SISIPAN PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV DI PENYULANG KIJING Rayhans Najib Al-Farouq; Bonar Sirait; Zainal Abidin
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 9, No 2: Juli 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v9i2.48528

Abstract

Pertumbuhan konsumsi listrik dewasa ini sulit diimbangi dengan peningkatan kapasitas pasokan listrik. Pembebanan transformator distribusi sudah melebihi kapasitas sehingga mengakibatkan isolasi pada transformator akan mengalami kerusakan karena panas yang berlebihan dan dapat berujung pada rusaknya transformator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya jatuh tegangan pada setiap bus pada Penyulang Kijing, mengacu pada SPLN No. 72 Tahun 1987 dan mengetahui berapa besar transformator sisipan yang dibutuhkan pada transformator distribusi di Penyulang Kijing. Penelitian ini menggunakan metode Newton-Rhapson dengan aplikasi MATLAB. Berdasarkan hasil simulasi aliran daya pada 4 skenario, sebelum dipasang trasformator sisipan, jatuh tegangan pada tidak lebih dari 3%. Skenario 1 dan skenario 2 didapatkan nilai jatuh tegangan diantara 3%-4%. Skenario 3 mendapatkan hasil nilai jatuh tegangan diantara 8%-9%. Skenario 4 memiliki nilai jatuh tegangan yang paling besar di antara tanpa sisip trafo, skenario 1, skenario 2 dan skenario 3 yaitu sebesar 18,01%. Nilai jatuh tegangan semakin besar dan nilai tegangan pada bus mengalami penurunan setelah dipasang transformator sisipan. Hasil perhitungan persentase pembebanan terdapat 4 bus yang melebihi standar batas yang telah ditentukan yakni 80%. Meningkatnya jatuh tegangan pada saluran disebabkan oleh beberapa hal salah satunya yaitu jarak antara GI ke transformator distribusi. Semakin jauh jarak maka akan semakin panjang kabel penghantar yang digunakan maka akan semakin besar jatuh tegangan yang terjadi pada saluran. Kabel penghantar yang digunakan juga akan mempengaruhi jatuh tegangan. Apabila gardu distribusi jaraknya jauh dari GI tetapi menggunakan kabel penghantar yang kecil, maka jatuh tegangan yang terjadi pada saluran tersebut akan semakin besar.
EVALUASI TEGANGAN SENTUH TEGANGAN LANGKAH DAN TEGANGAN PINDAH GITET 275 KV BENGKAYANG Hary Budiman; Bonar Sirait; Purwoharjono -
Journal of Electrical Engineering, Energy, and Information Technology (J3EIT) Vol 8, No 2: Juli 2020
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j3eit.v8i2.42477

Abstract

Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui besar pada  tegangan sentuh, tegangan langkah dan tegangan pindah pada gardu induk 275 KV Bengkayang. Pada Gardu Induk 275 kV Bengkayang memiliki kandungan jenis tanah liat dan ladang dengan nilai resistansi tanah 100 ohm.  Gardu induk 275 kV Bengkayang memiliki sistem pentanahan grid dengan jumlah batang pentanahan sebanyak 53 batang.  Hasil  perhitungan diperoleh besar tegangan sentuh yang diizinkan pada Gardu Induk 275 kV Bengkayang didapat dengan nilai 1.145 V untuk berat badan 50 kg dan 1.527 V untuk berat badan 70 kg. untuk nilai tegangan Langkah didapatkan hasil dengan nilai 3.955 V untuk manusia dengan berat badan 50 kg dan 5.269 V untuk manusia dengan berat badan 70 kg. Untuk nilai tegangan sentuh yang sebenarnya didapatkan hasil dengan nilai 374 V dan tegangan Langkah yang sebenarnya didapatkan dengan hasil 1.102 V.  Dari hasil tersebut menyatakan bahwa nilai tegangan sentuh yang sebenarnya dan nilai tegangan Langkah yang sebenarnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai tegangan sentuh yang diizinkan dan nilai tegangan Langkah yang diizinkan. sehingga keamanan pada area sekitar gardu induk tersebut masih dikategorikan aman untuk pekerja yang berada di area gardu induk tersebut.