Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Pembinaan Kader Posyandu dalam Pencegahan Stunting: Pembinaan Kader Posyandu dalam Pencegahan Stunting Hasmia Naningsih; Khalidatul Khair Anwar; Aswita Aswita
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2022): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.693 KB) | DOI: 10.53770/amjpm.v1i2.75

Abstract

Nutritional status becomes very important considering the critical period of growth in the first 2 years is a period for the growth and development of a child. Malnutrition in children is a major public health problem in developing countries, including Indonesia. One of the nutritional deficiencies in children is stunting. The stunting rate in Southeast Sulawesi Province in 2021 was around 30,2%. One of the causes of stunting is the lack of understanding of parents on nutritional intake during pregnancy and the fulfillment of nutrition in infants. Posyandu cadres as one of the closest people to the community have an important role in providing information. However, the provision of health information that really needs to be supported by empowerment or training for posyandu cadres. Based on initial survey data, training for Posyandu cadres in the Soropia Health Center working area regarding stunting had never been carried out. The purpose of the activity is to increase the knowledge of cadres about stunting. The activity involved the coordinating midwife at the Soropia Health Center and the cadres of the Posyandu in Soropia District, which was 20 people as the target of coaching. The results of the service show that the average knowledge pre-test score is 60.00 and the knowledge post-test average value is 90.00. The results of the work can be obtained by increasing the knowledge of cadres. Therefore, it is hoped that training activities for posyandu cadres can be carried out every year so that cadres can educate mothers and their families so that they can detect early if there is stunting.
Peningkatan Kualitas Pelayanan KIA Melalui Sosialisasi Pemberian ASI dan Tumbuh Kembang Bayi Pada Ibu Bayi Khalidatul Khair Anwar; Hasmia Naningsih; Endah Saraswati; Yustiari Yustiari; Syahrianti Syahrianti
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v2i2.144

Abstract

Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif pada tahun 2021 di Sulawesi Tenggara adalah 62,54%. Angka pada Kabupaten Konawe adalah 45%. Cakupan pemberian ASI Ekslusif di Kecamatan Soropia juga masih kurang, masih banyak bayi yang telah diberikan susu formula di bawah umur 6 bulan karena ibu tidak memahami terkait ASI ekslusif. Masalah lain juga yaitu masih terdapat ibu bayi dan balita yang belum memahami tentang tumbuh kembang bayi serta kejadian stunting yang cukup tinggi yaitu 95 anak pada tahun 2022. Hal tersebut membutuhkan penanganan yang serius untuk mencegah angka kejadian stunting bertambah melalui penguatan kualitas pelayanan KIA. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak terkait peningkatan pengetahuan dan keterampilan pemberian ASI serta deteksi tumbuh kembang. Hasil pengabdian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI dan deteksi tumbuh kembang serta terjadi juga peningkatan keterampilan pemberian ASI dan deteksi tumbuh kembang. Hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa 100 % ibu mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan baik itu ASI dan deteksi tumbuh kembang setelah diberikan sosialisasi dalam bentuk penyuluhan menggunakan booklet. Oleh karena itu, diharapkan kegiatan pelatihan pada ibu dapat rutin dilakukan setiap tahun dalam upaya pencegahan terjadinya stunting dan memberikan informasi kepada masyarakat.