Barzan Borut
Politeknik Perikanan Negeri Tual

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sebaran Ukuran dan Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla spp.) Pada Ekosistem Mangrove di Perairan Debut, Maluku Tenggara Rosita Silaban; Johny Dobo; Dortje Thedora Silubun; Barzan Borut
Jurnal Kelautan Vol 16, No 3: Desember (2023)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v16i3.22536

Abstract

ABSTRAKPermintaan terhadap kepiting bakau ini meningkat dari waktu ke waktu, sementara memenuhi permintaan tersebut masih mengandalkan penangkapan di alam. Penangkapan kepiting bakau yang tidak memperhatikan kelestariannya, dikhawatirkan akan menurunkan populasi dari kepiting bakau tersebut. Tujuan penelitian yaitu mengetahui kepadatan, pola distribusi, struktur ukuran, pola pertumbuhan dari kepiting bakau dan kerapatan mangrove. Pengumpulan sampel kepiting bakau menggunakan metode line plot transect. Data komunitas mangrove dikumpulkan dengan menggunakan metode transek kuadrat. Kepadatan kepiting bakau berdasarkan jenis diperoleh jenis Scylla tranquebarica memiliki kepadatan tertinggi yaitu sebesar 0,0050 ind/m2 sedangkan kepadatan terendah dari jenis Scylla olivacea sebesar 0.0025 ind/m2. Pola penyebaran kepiting bakau adalah mengelompok dengan nilai Id=1.20. Kepiting bakau yang tertangkap memiliki karapas yang berukuran panjang berkisar 9-19 cm dan lebar berkisar 12-22 cm, kaki renang berkisar 8-17 cm, kaki jalan I berkisar 10-22 cm, kaki jalan II berkisar 13-25 cm, kaki jalan III berkisar 12-23 cm, cheliped berkisar 15-35 cm serta berat berkisar 0.34-4.0 kg. Analisis hubungan panjang karapas-berat didapatkan persamaan W = 2.853L0.184 dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.994 sedangkan lebar karapas-berat didapatkan persamaan W = 3.239L0.197 dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.997. Jenis mangrove yang diperoleh pada daerah tangkapan kepiting bakau adalah jenis Rhizophora spp. tertinggi adalah jenis Rhizophora stylosa sebesar 0.198 ind/m2 dan terendah adalah jenis Rhizophora apiculata sebesar 0.129 ind/m2.Kata kunci:  kepiting bakau; mangrove; pertumbuhanABSTRACTThe demand for mud crabs has increased over time, while meeting this demand still relies on catching them in the wild. It is feared that catching mud crabs that do not pay attention to their sustainability will reduce the population of mud crabs. The aim of the research is to determine the density, distribution pattern, size structure, growth pattern of mangrove crabs and mangrove density. Mud crab samples were collected using the line plot transect method. Mangrove community data was collected using the quadrat transect method. Based on the type of mangrove crab density, it was found that the Scylla tranquebarica type had the highest density, namely 0.0050 ind/m2, while the lowest density of the Scylla olivacea type was 0.0025 ind/m2. The distribution pattern of mud crabs is clustered with a value of Id=1.20. The caught mud crabs have a carapace measuring around 9-19 cm long and a width ranging from 12-22 cm, swimming legs ranging from 8-17 cm, walking legs I ranging from 10-22 cm, walking legs II ranging from 13-25 cm, walking legs III ranges from 12-23 cm, cheliped ranges from 15-35 cm and weighs around 0.34-4.0 kg. Analysis of the relationship between carapace length and weight obtained the equation W = 2.853L0.184 with a coefficient of determination (R2) of 0.994, while carapace width and weight obtained the equation W = 3.239L0.197 with a coefficient of determination (R2) value of 0.997. The type of mangrove obtained in the mangrove crab catchment area is Rhizophora spp. The highest was the Rhizophora stylosa type at 0.198 ind/m2 and the lowest was the Rhizophora apiculata at 0.129 ind/m2.Key words: mud crab; mangroves; growth